cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 164 Documents
Menyemai Benih Karakter Wirausaha (Internalisasi Karakter Wirausaha Sejak Dini Melalui Pelatihan Bagi Guru Dan Orang Tua) Kiromim Baroroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.812 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a. pelaksanaan kegiatan pelatihan menanamkan karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia b. Faktor pendorong dan penghambat pelatihan internalisasi karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Kelompok Bermain (KB) Cendekia,Ketandan Jetis Bantul. Informan penelitian meliputi: peserta pelatihan, yaitu orang tua wali dan guru yang berjumlah 22 orang dan 4 orang tutor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Langkah dalam menganalisis data, yaitu (1) reduksi data; (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis selama pengumpulan data. Hasil penelitian adalah: 1) Kegiatan pelatihan  ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kemampuan orang tua dan  guru untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal penanaman jiwa wirausaha anak sejak dini yang nampak pada hasil pelatihan yang  menunjukkan: Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan. ditunjukkan: a) Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan yang diunjukkan dari hasil observasi sebagian besar (95%) guru dan orang tua serius serta antusias. b) Dilihat dari tingkat pemahaman terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa 95% peserta paham dalam materi pelatihan. Hal ini nampak pada saat diberi pertanyaan tentang materi, 95% berhasil menjawab dengan baik. c) dalam pelatihan peserta 88% dari seluruh guru dan orang tua yang diundang mengikuti kegiatan. d) Berdasarkan observasi dan wawancara terdapat peningkatan jiwa wirausaha pada orang tua dan guru. Peserta semakin percaya diri ketika diberi tugas oleh instruktur. e) Dilihat dari jiwa wirausaha menunjukkan bahwa semua peserta nampak antusias dan percaya diri untuk berlatih  mempraktikkan materi yang diterima dalam pembelajaran di kelas maupun saat mengajar anak didiknya. 2) Faktor pendukung pelatihan adalah: a) Semangat dan motivasi para peserta untuk maju dan terus meningkatkan kemampuan mengasuh siswa dan anak, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas belajar dan pembelajaran bagi anak/peserta didiknya. b) Dukungan (support) pengurus KB Cendekia dan kepala sekolah serta untuk kelancaran kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemberian dukungan fasilitas tempat dan kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yaitu:  waktu yang relative panjang untuk mempersiapkan materi pembelajaran terutama untuk materi yang baru, serta adanya kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan guru sehingga ada beberapa peserta yang diundang tidak dapat datang.   Kata kunci: pelatihan, wirausaha, guru, orang tua
EFEKTIFITAS REAL MICROTEACHING PADA PROGRAM PPL I (MICROTEACHING) DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FISE UNY V. Indah Sri Pinasti *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.131 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3402

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya berpijak dari dan bertujuan untuk menjawab permasalahan bagaimanakah meningkatkan efektifitas waktu dan tempat dalam pelaksanaan Real Microteaching, bagaimana pemilihan materi yang tepat dan untuk meningkatkan kemampuan mengajar bagi mahasiswa calon guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan dan wawancara yang mendalam terhadap beberapa mahasiswa yang mengikuti praktik pengajaran mikro dengan model real microteaching. Lokasi penelitian adalah di program studi Pendidikan Sosiologi, FISE, UNY pada tahun ajaran 2008. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi langsung, kemudian dilengkapi dengan wawancara yang mendalam terhadap responden dan dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan real microteaching berupa catatan maupun berupa rekaman audio visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek waktu dan tempat pelaksanaan, real microteaching memerlukan waktu yang lebih lama dan tempat pelaksanaan yang memadai terkait dengan kehadiran siswa (real) ke kampus. Dilihat dari aspek materi yang disampaikan bisa lebih baik karena menyesuaikan materi yang sedang dan akan diajarkan di sekolah. Dilihat dari aspek siswa yang dijadikan model, terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan real microteaching, siswa lebih alami melakukan kegiatan pembelajaran karena kehadiran mahasiswa praktikan dan nuansa baru pembelajaran dengan multimedia yang lebih menarik. Dilihat dari segi praktikan yang kurang siap, ternyata dengan kegiatan real microteaching mahasiswa praktikan justru menjadi lebih siap karena harus menghadapi situasi alami disek3lah meskipun dalam keadaan yang mikro baik siswanya maupun materinya. Dilihat dari aspek supervisor yang ada dalam ruangan, ternyata kehadirannya menyebabkan suasana tampak lebih tegang, kurang alami berbeda dengan situasi pembelajaran mikro yang dilakukan di dalam Laboratorium Mikro Teaching yang memang sudah dipersiapkan tempat khusus bagi supervisor sehingga kehadirannya tidak mengganggu pelaksanaan real microteaching.   Kata Kunci : Efektifitas, Real Microteaching, Pendidikan Sosiologi.
SUPERVISI AKADEMIK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KINERJA GURU SOSIOLOGI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) Kristina Syahreza *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.658 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3427

Abstract

Kualitas kegiatan belajar mengajar antara lain dipengaruhi oleh guru, kualitas ini tidak lepas dari pemantauan para supervisor. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan KBM maka perlu perlu mendapat perhatian dari supervisor melalui supervisi akademik yang dilakukan secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa peningkatan kinerja guru sosiologi, kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi serta upaya yang dilakukan akan kendala supervisi akademik yang dihadapi diseluruh SMA Negeri kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah guru sosiologi di SMA Negeri 1 Bengkulu, SMA Negeri 2 Bengkulu, dan SMA Negeri 4 Bengkulu.Cara pengambilan data dalam penelitian ini melalui observasi langsung selama proses pembelajaran, wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara selama wawancara berlangsung serta pencatatan dokumen yang mendukung penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan cara proposive sampling yaitu bahwa sampling tidak mewakili populasi tetapi informasinya. Sedangkan uji validitas data menggunakan tringulasi, yaitu tringulasi sumber, tringulasi metode dan tringulasi teori. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dari Milles dan Hubberman yaitu redukusi data, sajian data, dan vertifikasi/penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa supervisi akademik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru sosiologi. Ini dapat dilihat dari penyusunan program pengajaran yaitu terlihat pada penggunaan metode yang bervarian pada proses pembelajaran, evaluasi belajar dan analisis evaluasi belajar serta penyusunan program perbaikan yaitu dengan tersedianya buku penilaian untuk melihat kemajuan belajarnya, sehingga hal ini menjadi perbaikan bagi guru sosiologi untuk memperbaiki kinerjanya kedepan. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi akademik yaitu kurangnya supervisi yang dilakukan oleh pengawas Diknas, keterbatasan waktu kepala sekolah untuk mensupervisi guru sosiologi, kurangnya guru senior/sejawat untuk membantu kepala sekolah pada pelaksanaan supervisi akademik serta kurangnya dana dalam RAPBS untuk pelaksanaan supervisi akademik. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada supervisi akademik yaitu diskusi antar kepala sekolah/guru senior dengan guru sosiologi yang bersangkutan serta kerjasama sekolah dengan pengawas Diknas.   Kata Kunci: Akademik, Supervisi, Kinerja
KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN DI KALANGAN MAHASISWA : STUDI REFLEKSI PENGALAMAN PEREMPUAN Intan Permata Sari
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.664 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21055

Abstract

Artikel ini berfokus mengenai  kekerasan dalam pacaran di kalangan mahasiswa. Kekerasan pada masa pacaran menarik diungkap, karena mengalami peningkatan setiap tahunnya. Korban kekerasan dalam pacaran cenderung perempuan. Akar permasalahannya, terdapat ketimpangan dalam relasi gender. Pertanyaan utama artikel ini adalah bagaimana proses terjadinya kekerasan dalam hubungan pacaran di kalangan mahasiswa? Serta bagaimana perempuan korban tetap mempertahankan hubungan tersebut? Padahal perempuan tersebut masih memiliki pilihan untuk putus. Berbeda halnya dengan perempuan yang terikat perkawinan. Temuan kualitatif, menunjukan alasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran mempertahankan hubungannya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis tetapi juga non-psikologis, termasuk faktor sosiologis, khususnya terkait cost dan benefit dalam relasi pacaran. Perempuan korban cenderung menjadi makhluk irasional dengan mempertahankan relasi pacarannya dengan pertimbangan keuntungan berupa terhindar dari social bullying  melalui prestige dari status pacaran, dan terpenuhinya kebutuhan afeksi. Meskipun, harus mengorbankan waktu dan terjebak dalam hubungan kekerasan.Kata Kunci : Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), gender relation, Perempuan korban KDP 
LAYANAN PADA ANAK USIA DINI ( Studi Kasus di TPA Beringharjo Yogyakarta ) Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 1 (2008): Vol 2, No 1, Maret 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.445 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i1.3397

Abstract

The aim of this research is to learn about the profile of Beringharjo Childcare, service offered for early-age child at Beringharjo Childcare, early-age child model of service, the application process of early-age child service program, supporting factors and the obstacles in applying the early-age child service program. Moreover, the research also learns about the viewpoint of the people running the childcare on precise education urgency for early-age child, quality of employees, professionalism in running the early-age child service program, proportion of early-age child development aspects service, and people’s responses in making use of the service offered. This research is using the qualitative approach where data are collected by using the methods of interview, observation, and documentation. Data is analyzed by using data reduction where the data then served and concluded (verified) qualitatively. The research took place at Beringharjo Childcare, Yogyakarta. The results of this research, which took place at Beringharjo Childcare, are as follow: 1) It offers not only baby/child-sitting but also routine health check-up and guidance in corporation with Gondomanan Sub district’s Health Service Center. 2) The model of service offered is given in defined time however extra time will also be considered. 3) The process of applying the program is based on the same schedule for all children. Every child has the opportunity to draw, to color, learn numbers and alphabets. Children are allowed to play only in certain time. 4) The supporting factors on running this childcare still need to be improved whereas the obstacles still need to be evaluated for a better service. 5) More efforts are still needed in order to maintain the supporting factors and overcome the obstacles. 6) The viewpoint of persons running this childcare on precise education urgency for early-age child is still lack. 7) The proportion of service given by the childcare is considered still lack due to only emphasize on the motoric aspect where the child-minder do not aware on the urgency. 8) The response on the service offered by the childcare is good which can be seen on the number of children entrusted by parents in this childcare and how parents are helped. Keywords: service, early-age child, childcare
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA SURVIVOR YANG DITANGANI OLEH LEMBAGA SAHABAT PEREMPUAN MAGELANG Evi Tri Jayanthi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 2, September 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.111 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i2.3417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya Kekerasan dalam rumah tangga pada  survivor yang ditangani oleh Lembaga Sahabat Perempuan Magelang, bentuk-bentuk kekerasan yang dialami oleh survivor serta reaksi survivor  terhadap kekerasan yang dialaminya. Untuk membedah kasus kekerasan tersebut, peneliti menggunakan teori yang relevan dengan permasalahan, yaitu dengan menggunakan teori konflik, fungsionalisme struktural dan feminisme. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Lembaga Sahabat Perempuan Magelang. Subyek Penelitian ini adalah tujuh survivor yang melapor ke Sahabat Perempuan antara tahun 2005-2008 serta seorang staf divisi Pengorganisasian dan Bantuan Hukum. Subyek penelitian tersebut diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Triangulasi sumber digunakan sebagai teknik dalam pemeriksaan keabsahan data. Langkah-langkah yang diambil dalam analisis data adalah reduksi data, unitasi dan kategorisasi, display data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga pada  survivor adalah perselingkuhan, masalah ekonomi, budaya patriarki, campur tangan pihak ketiga, bermain judi, dan perbedaan prinsip. Faktor utama yang menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga adalah perselingkuhan yang dilakukan suami dengan perempuan lain. Bentuk-bentuk kekerasan yang dialami oleh  survivor adalah kekerasan fisik (ditampar, dijambak, ditempeleng, diinjak-injak), kekerasan psikis (caci maki, ancaman), dan penelantaran rumah tangga. Beberapa survivor mengambil sikap diam atas kekerasan yang dialaminya. Hal ini dikarenakan mereka tidak mau terjadi peristiwa yang lebih parah lagi dan tidak menghendaki permasalahan semakin berlarut-larut. Selain bersikap diam, beberapa survivor bersikap melawan terhadap suami atas kekerasan yang menimpanya. Perlawanan tersebut sebagai upaya perlindungan atas serangan suami yang mengakibatkan luka fisik maupun nonfisik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masih relevannya teori konflik, teori fungsionalisme struktural dan teori feminisme dengan kenyataan yang ada di masyarakat, yakni dalam mengkaji kekerasan dalam rumah tangga.   Kata kunci: kekerasan dalam rumah tangga, survivor, advokasi perempuan.
KULTUR JAWA Vs KULTUR BARAT Kajian atas pengaruh kultur Jawa dan kultur Barat terhadap kemiskinan Taat Wulandari *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 5, No 1 (2011): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.939 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v5i1.3440

Abstract

Merdeka dari kemiskinan masih jauh dicapai oleh bangsa Indonesia. Tentu saja masalah ini tidak hanya yang dialami oleh bangsa Indonesia. Kemiskinan merupakan masalah yang cukup berat untuk dientaskan bagi banyak negara sedang berkembang. Banyak hal yang menyebabkan keadaan ini. Semua penyebabnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Kemiskinan pada sebagian besar rakyat di Indonesia bukanlah akibat dari satu faktor saja. Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: kondisi geografis suatu wilayah atau sumber daya alam yang tersedia di suatu bangsa, sumber daya manusia, sistem ekonomi yang dijalankan, dan budaya suatu masyarakat yang dapat melanggengkan kemiskinan itu sendiri. Artikel ini mecoba mengkaji kemiskinan dilihat dari salah satu kultur dalam masyarakat  Jawa. Sebagai pembanding akan disajikan bagaimana kultur Jawa dihadapkan dengan kultur Barat. Barat (Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan negara dengan ekonomi lebih maju lainnya) selama ini dianggap sebagai satu kutub yang memiliki angka kemiskinan paling sedikit. Bagaimana kultur Barat ini dapat memberi sumbangan untuk menekan angka kemiskinan?   Kata kunci: Kemiskinan, Kultur Barat, Kultur Jawa
Syi’ah dan Perubahan Sosial Adi Cilik Pierewan *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 1, No 1 (2007): Dimensia
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.514 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v1i1.3392

Abstract

The aim of this article is to describe about Syi’ah in Indonesia. This article will describe about the first history of Syi’ah entered to Indonesia.  Second is social background that effected development of Syi’ah in Indonesia. Third is the factors that push of founding of IJABI and fourth is purposes of IJABI. Syi’ah, the marginal school in Islamic tradition, is the interesting topic that can be explored in social change discipline.  In the early development of Islam, Syi’ah is the form of rebellion that attack to Islamic mainstream tradition. Islamic mainstream tradition here, s represented by Sunni that dominate Islamic kingdom. Keywords: Social change; syi’ah; Islamic tradition
UPAYA PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI RUMAH SINGGAH DIPONEGORO YOGYAKARTA Ibnu Aribowo *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 1 (2009): Vol 3, No 1, Maret 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.568 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i1.3408

Abstract

Permasalahan anak jalanan sebagai permasalahan yang tak ada ujung pangkalnya, bagaikan lingkaran setan yang tak habis-habisnya. Dalam penangannya  diperlukan adanya penelitian terhadap model pembinaan yang diterapkan, terutama pada model pembinaan melalui rumah singgah sebagai dasar penanganan pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Program pemberdayaan anak jalanan yang ada di Rumah Singgah Diponegoro Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan ditemukan pengembangan model pembinaan Rumah Singgah yang tepat sesuai kebutuhan dan tuntutan anak jalanan terutama di Rumah Singgah Diponegoro Yogyakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yakni  penelitian yang lebih ditekankan untuk memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari subyek yang diteliti. Subyek  dalam penelitian ini adalah  pengurus dan anak jalanan yang teridentifikasi di Rumah Singgah Diponegoro Yogyakarta  Jl. Nogorojo No. 15 C, Gowok, Catur Tunggal, Sleman Yogyakarta yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dan relevan dengan masalah maka  teknik pengambilan data penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, deskripsi data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data mengunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) anak jalanan yang ada di Kota Yogyakarta berasal dari berbagai daerah,  diantaranya:  Purworejo, Jakarta, Majenang, Jawa Timur dan daerah lain di sekitar Propinsi DI Yogyakarta, (2) untuk mengurangi jumlah anak jalanan Rumah Singgah Diponegoro berupaya memberdayakan anak jalanan dengan program-programnya seperti, identifikasi dan pendampingan, layanan kesehatan, bantuan makanan, pembinaan mental spiritual, beasiswa dan latihan keterampilan hidup, (3) anak jalanan yang dibina di Rumah Singgah Diponegoro memiliki bakat  dan potensi, misalnya dalam hal musik telah membentuk grup band yang di beri nama Dip-@ Band dan menghasilkan album “Tuan-tuan Jalanan”. Kesulitan yang dihadapi Rumah Singgah Diponegoro dalam menjalankan program pemberdayaan adalah kurangnya bantuan dana dari Pemerintah dan masyarakat. Keberadaan Rumah Singgah Diponegoro sangat diperlukan oleh anak jalanan dan merupakan salah satu model alternatif pemberdayaan anak jalanan yang efektif dan efisien. Rumah Singgah Diponegoro telah berusaha merubah sikap dan pola hidup anak jalanan yang dibina untuk lebih hidup mandiri, kreatif dan normatif sehingga nantinya anak jalanan tidak turun ke jalanan lagi dan dapat hidup normal seperti anak-anak pada umumnya.   Kata Kunci: Anak Jalanan, Pemberdayaan, Rumah Singgah
PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI WILAYAH PRAMBANAN, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Siti Munawaroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.174 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3433

Abstract

Penelitian mengenai PSK ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi seseorang menjadi PSK. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi atau pandangan masyarakat mengenai adanya PSK tersebut dan dampak yang ditimbulkannya sekaligus upaya apa yang telah dilakukan untuk memberantas PSK ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian yaitu para PSK dan masyarakat sekitar. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada informan yang dilakukan dengan observasi non partisipan dimana hanya mengamati dan melakukan observasi serta dokumentasi. Sumber data lain yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang penulis temukan di lapangan bahwa faktor dominan yang menyebabkan seseorang bekerja menjadi PSK adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi dalam hal ini adalah sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain faktor ekonomi, ada juga faktor lainnya seperti sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan, faktor penghasilan menjadi PSK yang lebih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan serta faktor keluarga. Adanya PSK juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat sekitar meskipun hanya dijadikan sebagai unek-unek tanpa adanya tindakan yang nyata. Dampak yang ditimbulkan dari adanya PSK ini tidak membawa dampak yang sangat serius di dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan baik para PSK maupun pengguna jasa bukanlah warga dari masyarakat sekitar. Tidak adanya tindakan yang nyata oleh masyarakat setempat membuat PSK-PSK di wilayah ini bisa bebas menjajakkan dirinya hingga saat ini. Upaya aparat kepolisianpun belum maksimal dalam melakukan razia ke tempat-tempat mangkal PSK khususnya ke lokasi yang dijadikan tempat penelitian.   Key Word: Pekerja Seks Komersial

Page 5 of 17 | Total Record : 164