cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Media Gizi Mikro Indonesia
ISSN : 20865198     EISSN : 23548746     DOI : -
Core Subject : Health,
Media Gizi Mikro Indonesia (Indonesian Journal of Micronutrient) is a scientific journal published periodically by the Center for Research and Development of Iodine Deficiency Disorders (BPP GAKI), regularly twice a year. A paper published in the form of text / article the results of research and development, the results of scientific analysis of secondary data, a summary of the current topics in the field of Micronutrients. Editor receives manuscripts / articles, both from researchers at BPP GAKI and outside. The journal has been accredited Indonesian Institute of Sciences (LIPI).
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020" : 9 Documents clear
ASUPAN ZINK DAN TINGKAT KECERDASAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Putu Amrytha Sanjiwani; Dewi Shinta; Umi Fahmida
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.1998

Abstract

Latar Belakang. Permasalahan gizi merupakan permasalahan serius yang dapat berdampak pada perkembangan kognitif dan motorik, serta prestasi akademik terutama pada usia sekolah. Kognitif merupakan interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Zink merupakan salah satu mineral mikro yang berkontribusi terhadap fungsi kecerdasan. Kekurangan zink akan berdampak pada perkembangan kecerdasan melalui perubahan perhatian, aktivitas, perilaku neuropsikologikal, dan perkembangan motorik. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara asupan zink dengan tingkat kecerdasan anak sekolah dasar di Kota Kupang. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada anak di 12 sekolah dasar di 6 kecamatan se-Kota Kupang. Data tingkat kecerdasan anak dikumpulkan oleh 3 orang psikolog dengan menggunakan metode Wechsler Intellegence Scale for Children: Second Edition (WISC-II). Data asupan zink dalam penelitian ini dikumpulkan oleh enumerator dengan metode food recall 24 jam selama 3 hari yang meliputi hari sekolah dan hari libur. Tes distribusi normal dilakukan untuk variabel kontinyu menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Uji korelasi untuk melihat hubungan antara asupan zink dengan tingkat kecerdasan menggunakan uji Spearman. Hasil. Proporsi kurus dalam penelitian ini adalah 23,9 persen dan asupan rata-rata zink adalah 3,79 mg/hari dan masih belum mencukupi kebutuhan yang dianjurkan. Hasil uji Spearman Rho ditemukan adanya korelasi positif yang signifikan antara asupan zink dengan tingkat kecerdasan anak (r=0,17; p=0,006). Pada hasil uji regresi linier ditemukan faktor yang paling berhubungan dengan skor kecerdasan adalah jenis kelamin (p=0,016), dan tidak terdapat hubungan antara asupan zink dengan kecerdasan anak. Penelitian ini menemukan anak perempuan memiliki tingkat kecerdasan 4 poin lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki. Kesimpulan. Asupan zink dari makanan tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak, tetapi jenis kelamin merupakan faktor dominan tingkat kecerdasan anak.
PENGARUH VIDEO EDUKASI TERHADAP KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI IBU HAMIL ANEMIA DI PUSKESMAS KOTA PALANGKA RAYA Nila Susanti; Fery Anggriawan
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.2061

Abstract

Latar Belakang. Video merupakan sarana penyuluhan kesehatan yang dikembangkan karena visualisasinya menggunakan dua indera yang akan memudahkan proses penyerapan pengetahuan. Penggunaan media video dalam edukasi tentang anemia kepada ibu hamil termasuk salah satu promosi kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian edukasi melalui video terhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada ibu hamil anemia. Metode. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tanpa randomisasi. Penelitian ini dilakukan di beberapa Puskesmas Kota Palangka Raya yang memiliki prevalensi ibu hamil anemia tinggi, yaitu Puskesmas Panarung dan Puskesmas Bukit Hindu dengan masing-masing 15 sampel ibu hamil yang anemia. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari pada bulan Maret hingga April 2019. Teknik pengambilan sampel melalui metode purposive sampling dengan instrumen pengambilan data berupa lembar check list. Analisis statistik menggunakan uji beda Non-Parametric Mann Whitney pada data yang distribusinya tidak normal dan uji beda Parametric Independent Sample T-Test pada data yang distribusinya normal. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang patuh setelah intervensi sebanyak 26,7 persen pada kelompok kontrol dan 86,7 persen pada kelompok eksperimen. Nilai p-value pengaruh edukasi melalui video terhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada kelompok eksperimen adalah 0,002. Perbedaan kepatuhan konsumsi tablet besi bermakna pada kedua kelompok setelah pemberian edukasi melalui video dengan p-value=0,001. Sedangkan sebelum intervensi edukasi melalui video tidak ada perbedaan bermakna dengan p-value=0,063. Intervensi media leaflet juga tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna (p=0,531). Perbedaan bermakna terlihat pada tingkat pendidikan (0,018), tetapi tidak terdapat pada usia dan pekerjaan (p=1 dan 0,067). Kesimpulan. Ada perbedaan kepatuhan konsumsi tablet besi yang bermakna setelah intervensi edukasi melalui video.
ANALISIS ASUPAN ENERGI, ZAT GIZI MAKRO, VITAMIN C, ZAT BESI, SENG, DAN IMT/U BERDASARKAN TINGKATAN KOGNITIF SISWA KELAS 5 DI SD NEGERI DURI KEPA 13 PAGI JAKARTA BARAT Mariana Sari; Laras Sitoayu; Nazhif Gifari; Nadiyah Nadiyah; Rachmanida Nuzrina
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.2810

Abstract

Latar Belakang. Tingkatan kognitif adalah tingkatan pengetahuan anak dalam kemampuan berpikir, mengingat sampai memecahkan masalah, sedangkan intelegensi (kecerdasan) merupakan tindakan terarah yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan nalar yang baik untuk memecahkan masalah. Perkembangan otak berkaitan dengan kemampuan kognitif seseorang yang memiliki peranan penting terhadap prestasi dan keberhasilan dalam pendidikan. Asupan gizi dan status gizi yang normal dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. Hasil survei menyatakan bahwa 34,3 persen anak usia sekolah di Indonesia memiliki kognitif rata-rata. Faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif yaitu keturunan, kematangan biologis, pengalaman fisik, lingkungan, dan ekuilibrasi. Tujuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan asupan energi, zat gizi makro, vitamin C, zat besi, seng, dan IMT/U berdasarkan tingkatan kognitif. Metode. Sampel yang diambil berjumlah 60 orang dengan desain cross-sectional. Asupan makanan diukur menggunakan food recall, IMT/U menggunakan timbangan dan microtoise, perkembangan kognitif menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan t-test independent dan Mann Whitney. Hasil. Siswa dengan kognitif konkret 43 persen dan kognitif formal 57 persen. Rata-rata asupan energi yaitu 1292 kkal; triptofan 0,3 g; linoleat 2,6 g; linolenat 0,13 g; karbohidrat 178 g; vitamin C 6,3 mg; zat besi (Fe) 4,8 mg; seng (Zn) 4,9 mg; dan IMT/U -0.1 z-score. Variabel yang signifikan adalah asupan energi (p=0,0001), triptofan (p=0,032), linoleat (p=0,003), linolenat (p=0,044), karbohidrat (p=0,0001), zat besi (Fe) (p=0,032), seng (Zn) (p=0,009), dan IMT/U (p=0,038). Asupan vitamin C tidak signifikan dengan nilai p=403. Kesimpulan. Asupan energi, zat gizi makro, zat besi, seng, dan IMT/U yang memadai berpengaruh terhadap perkembangan kognitif siswa kelas 5 di SD Negeri Duri Kepa 13 Pagi Jakarta Barat. Siswa dengan asupan zat gizi dalam jumlah cukup dan IMT/U normal memiliki tingkatan kognitif lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki asupan zat gizi dan IMT/U kurang.
HUBUNGAN KANDUNGAN IODIUM GARAM RUMAH TANGGA DENGAN STATUS IODIUM WANITA USIA SUBUR DI KABUPATEN WONOGIRI Taufiq Hidayat; Muhamad Arif Musoddaq; Alfien Susbiantonny; Prihatin Broto Sukandar
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.3004

Abstract

Latar Belakang. Status iodium merupakan penentu utama gangguan tiroid pada wanita. Wanita usia subur (WUS) merupakan kelompok populasi berisiko tinggi. Gangguan fungsi tiroid pada WUS akan meningkatkan risiko kehamilan dan berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kandungan iodium garam rumah tangga dan status iodium WUS di Kabupaten Wonogiri. Metode. Studi potong lintang dilakukan di Kabupaten Wonogiri. Total 170 responden wanita berusia 15-49 tahun, dilakukan pengukuran terhadap kandungan iodium garam rumah tangga, konsentrasi iodium urine (KIU), dan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) serum. Analisis kandungan iodium garam rumah tangga dilakukan dengan metode titrasi iodometrik, KIU dengan metode ammonium persulfate digestion, dan kadar TSH serum dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil. Analisis 170 sampel menunjukkan cakupan garam beriodium rumah tangga yang memadai yaitu 53,5 persen. Median KIU WUS 178,5 μg/L, dengan proporsi nilai KIU < 100 μg/L dan < 50 μg/L masing-masing 17,7 persen dan 7,1 persen. Kandungan iodium garam rumah tangga berhubungan bermakna dengan KIU WUS (p<0,05) dan tidak berhubungan bermakna dengan kadar TSH serum WUS (p>0,05). Kesimpulan. Cakupan garam beriodium tingkat rumah tangga di Kabupaten Wonogiri di bawah sasaran universal salt iodization (USI) (cakupan ≥ 90 persen). Nilai KIU < 100 μg/L dan < 50 μg/L masing-masing kurang dari 50 persen dan 20 persen, menunjukkan asupan iodium memadai. Kandungan iodium garam rumah tangga berpengaruh terhadap tingkat asupan iodium.
MEROKOK, KONSUMSI ALKOHOL, MAKANAN DAN MINUMAN TERCEMAR E. COLI KAITANNYA DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Noviati Fuada; Budi Setyawati; Salimar Salimar
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.3815

Abstract

Latar Belakang. Prevalensi anemia pada ibu hamil secara global masih cukup tinggi. WHO melaporkan pada tahun 2011 prevalensi sebesar 38 persen. Sedangkan data nasional menyebutkan prevalensi anemia pada ibu hamil cenderung meningkat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia dengan konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kontaminasi E. coli pada makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil. Metode. Penelitian cross-sectional, dilakukan di dua kelurahan di Kota Bogor. Sampel berjumlah 134 ibu hamil dengan usia kehamilan 0-9 bulan yang berasal dari database riset Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2013. Sampel analisis berjumlah 96 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi antara lain tinggal menetap di wilayah penelitian, bersedia diperiksa darah, dan mengizinkan makanan yang dikonsumsi untuk diperiksa di laboratorium. Data dianalisis dengan uji regresi logistik. Variabel dependen adalah status anemia pada ibu hamil. Variabel independen adalah status E. coli pada makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil, perilaku konsumsi alkohol, dan perilaku merokok. Hasil. Terdapat 37,5 persen ibu hamil yang merokok menderita anemia (p=0,233) dan konsumsi alkohol 75 persen menderita anemia (p=0,024). Ibu hamil yang mengonsumsi makanan dan minuman tercemar E. coli menderita anemia masing-masing sebesar 37,1 persen (p=0,003) dan 34,5 persen (p=0,036). Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol mempunyai peluang terbesar menderita anemia. Variabel yang berinteraksi sebagai model penentu anemia adalah konsumsi alkohol dengan minuman yang tercemar E. coli. Kesimpulan. Anemia pada ibu hamil berhubungan dengan faktor perilaku konsumsi alkohol, makanan dan minuman yang tercemar E. coli.
BERAT BADAN DAN FUNGSI TIROID TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Hastin Dyah Kusumawardani; Deni Juwantoro; Mohamad Samsudin
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.3936

Abstract

Latar belakang. Asupan makanan tinggi lemak dan tinggi kalori berdampak pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Hormon tiroid mengatur berbagai proses metabolisme dalam tubuh diantaranya sintesis, mobilisasi, dan degradasi lipid. Hormon tiroid berhubungan erat dengan indeks massa tubuh dengan mekanisme pengaturan laju metabolisme dan pengendalian keseimbangan energi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan fungsi tiroid dan berat badan pada tikus hiperkolesterolemia. Metode. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Sampel penelitian adalah 30 ekor tikus Sprague Dawley. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu (1) STD adalah kelompok tikus sehat diberi pakan diet standar AIN-93M, (2) HK-KN adalah kelompok tikus hiperkolesterol diberi diet pakan standar AIN-93M, (3) HK-DB adalah kelompok tikus hiperkolesterol diberi diet tepung daging buah pisang uter, (4) HK-BU adalah kelompok tikus hiperkolesterol diberi diet tepung buah utuh pisang uter, dan (5) HK-KB adalah kelompok tikus hiperkolesterol diberikan diet tepung kulit buah pisang uter. Penimbangan sisa pakan dilakukan setiap hari dan penimbangan berat badan tikus setiap minggu. Analisis data menggunakan uji statistik one-way ANOVA dan regresi linier. Hasil. Tidak ditemukan perbedaan asupan pakan pada kelompok tikus STD, HK-KN, HK-DB dan HK-BU. Perbedaan asupan pakan berbeda signifikan pada kelompok HK-KB. Tidak ditemukan perbedaan berat badan pada kelompok STD, HK-DB,dan HK-BU. Perbedaan berat badan ditemukan pada kelompok HK-KN dan HK-KB. Tidak ditemukan perbedaan kadar TSH pada semua kelompok tikus perlakuan. Kesimpulan. Peningkatan berat badan terjadi pada kelompok tikus STD, HKKN, HK-DB, dan HK-BU, sedangkan pada kelompok HK-KB mengalami penurunan berat badan. Tidak ditemukan perubahan fungsi tiroid pada semua kelompok tikus perlakuan.
ANALISIS ZAT GIZI MAKRO, GIZI MIKRO, DAN ORGANOLEPTIK MAKANAN TABUR BERBASIS TUNA DAN LABU SIAM UNTUK TERAPI DIET PREDIABETES Toto Sudargo; Atika Anif Prameswari; Bianda Aulia; Tira Aristasari; Alim Isnansetyo; Indun Dewi Puspita; Siti Ari Budiyanti; Sheila Rosmala Putri; Khusnul Alfionita
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v12i1.3979

Abstract

Latar Belakang. Pengaturan diet bagi pasien prediabetes merupakan salah satu pencegahan kejadian penyakit diabetes melitus secara dini. Labu siam dan ikan tuna merupakan bahan pangan lokal yang mengandung banyak senyawa di mana mampu menanggulangi masalah diabetes sehingga dapat dimanfaatkan sebagai makanan tabur fungsional. Pengembangan makanan berbasis tuna dan labu siam perlu diperhatikan karena dapat merubah kandungan zat gizi makro maupun mikro dan sifat organoleptiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat gizi mikro, makro, dan organoleptik makanan tabur berbasis Tuna dan labu siam untuk terapi diet prediabetes. Metode. Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 3 formula makanan tabur Chaguro yaitu, F1 (ikan tuna 60% dan labu siam 40%), F2 (ikan tuna 50% dan labu siam 50%), dan F3 (ikan tuna 40% dan labu siam 60%). Penelitian ini juga menganalisis kandungan kadar air dan uji mikroba. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kruskall Wallis dan uji Post-Hoc Mann Whitney untuk melihat perbedaan tingkat kesukaan dari tiap formula makanan tabur. Hasil. Hasil uji kadar air pada ikan tuna didapatkan pengeringan ikan tuna selama 10 jam dengan suhu 55°C dan 65°C menghasilkan kadar air yang memenuhi syarat <7 persen yaitu 5,85±0,15% dan 5,96±0,00%, berturut-turut. Pada uji kandungan gizi, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, dan Zn dalam 100 g formula Chaguro F1 masih dalam batas aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan uji organoleptik, parameter kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa ikan paling kuat adalah Formula F1. Hasil angka lempeng total (ALT) untuk makanan tabur Chaguro yaitu sebesar 5,5 x 103 CFU/gr. Uji mikroba Salmonella sp. dan Escherichia coli pada makanan tabur Chaguro dinyatakan negatif. Kesimpulan. Formula F1 (ikan tuna 60% dan labu siam 40%) merupakan formula yang paling kuat dan memilki sifat dominan ikan dibandingkan dengan formula lain dan sudah memenuhi syarat SNI Abon 01-3707-1995 dari segi kandungan gizi, kecuali kadar air dan ALT.
Back Matter Desember 2020 mgmi managerxot
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FM
Front Matter Desember 2020 mgmi managerxot
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 12 No 1 (2020): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 9