cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Multilateral Jurnal Penjas Or
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAKAN SENAM LANTAI GULING KE DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MATRAS DAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI KUNIR KABUPATEN LUMAJANG Sukariyono, Agus
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Floor gymnastic roll-formward is one of the subject matter in Sports and Health Education which includes in KTSP. Therefore, floor gymnastics roll- forward is taught in every school. Based on the early observations in SMAN Kunir Lumajang on the teaching of Sports and Health Education on floor gymnastics subject matter at X.1 class, it appears that students are still difficult to study the movement of the floor gymnastics given by the teacher. Among difficulties experienced by students during learning process is as they are having impact with the mat. Most of the students use the neck and not the head. The method used in this research is a class action research through three cycles. The subjects were researcher himself as a Sports and Health Education teacher and the students of XI grade at SMAN Kunir Lumajang. The number of students in the class is 35 students. The conclusion that can be drawn through this study is a mattress medium and learning variety provided by the teacher can enhance the learning process and outcomes on floor gymnastics roll-forward at the students of X.1 grade of SMAN Kunir Lumajang.  Key Words: mattress, learning variation, Floor gymnastic roll-forwardAbstrak: Senam lantai guling ke depan merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang ada pada kurikulum KTSP. Oleh karena itu Senam lantai guling ke depan diberikan pada sekolah-sekolah.Berdasarkan hasil observasi awal di SMAN Kunir Kabupaten Lumajang pada pembelajaran pendidikan jasmani materi pokok Senam lantai guling ke depan kelas X.1, tampak bahwa siswa masih sulit mempelajari gerakan senam lantai guling ke depan yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani. Dalam pembelajaran senam lantai guling ke depan juga terdapat kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh siswa yaitu sulit pada saat impact dengan matras sebagian besar siswa menggunakan kepala bukan dengan tengkuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melalui tiga siklus. Subyek penelitian adalah peneliti sendiri sebagai guru pendidikan jasmani siswa kelas X.1 SMAN Kunir Kabupaten Lumajang. Jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sebanyak 35 siswa. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah media matras dan variasi pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar gerakan senam lantai guling ke depan pada siswa kelas X.1 SMAN Kunir Kabupaten Lumajang.   Kata kunci: media matras, variasi pembelajaran, senam lantai guling ke depan  
POTRET KONSEP DIRI MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI AKADEMIK Warni, Herita
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Learning situation is complex and involves the interaction of the various components. In JPOK FKIP UNLAM particularly on physical, healthy and recreation education program, many students are unable to be consistent maintaining their academic g achievement on each semester which finally results on the increase of their study term. Academic achievement primarily is the result of interaction from various factors among students. One of the factors that affects isself-concept possessed by students.This study aimed to capture the level of student self-concept as well as identifying the relationship between the sef-concept and students’ academic achievement by using correlative descriptive research design. This research uses 113 people as sample. The technique of determining the number of sample used a probability sampling method. The research instrument used questionnaires of self-concept. The questionnaire consisted of self-image, self-ideal, self-esteem, role and identity. Academic achievement was measured from the cumulative index achievement of the students in the second semester. The results showed most students have a good self-concept (n = 100; 88%). Data analysis using Pearson correlation test shows that the self-concept and students’ academic achievement have no sufficiently closed relationship with r = 0207 and α = 0.028 but has included significant. A positive sign figures out that there is a linear relationship. The better self-concept owned by the students, the better achievement will be achieved by the students. So the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected. Keywords: self-concept, learning/academic achievement Abstrak: Situasi belajar bersifat kompleks dan melibatkan interaksi dari berbagai komponen. Di JPOK FKIP Unlam khususnya pada program studi Penjaskesrek banyak mahasiswa yang tidak mampu menjaga prestasi belajar/akademik pada setiap semster yang berdampak pada bertambahnya masa studi sehingga tida bisa menyelesaikan studi pada tepat waktunnya. Prestasi belajar akademik pada dasarnya merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi tersebut adalah konsep diri yang dimiliki mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk memotret tingkat konsep diri mahasiswa dan sekaligus mengidentifikasi hubungan konsep diri dengan prestasi belajar/akademik mahasiswa dengan menggunakan desain penelitian deskriptif  korelatif. Sampel penelitian ini sebanyak 113 orang. Teknik penentuan jumlah sampel dengan dengan metode probability sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner konsep diri. Kuesioner konsep diri terdiri dari gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas diri. Alat ukur prestasi akademik dilihat dari nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa pada semester II. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki konsep diri baik sebesar (n= 100;88% ). Analisa data menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan hasil bahwa antara konsep diri dengan prestasi belajar/akademik mahasiswa terdapat hubungan tidak cukup erat dengan r=0.207 dan α=0,028 tetapi sudah termasuk signifikan. Tanda positif menggambarkan bahwa terjadi
SISTEM ENERGI DAN LATIHAN FISIK Shadiqin, AR
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract :Sports symptomatic behavior change programmed by humans who do. Sports activities are often associated with indicators of successful development of a country, and to always be evaluated on a regular basis then held match the levels of the national championship, regional, Asian to Olympic. Activities of those games is an activity that continues to monitor progress regularly, good amenities / facilities, administration, and performance that can be recorded by the actors sport in each country. In maintaining homeostasis, the body´s system has a special line of muscle contraction energy supply, which is needed in regular activity and muscle contraction in activity. Therefore, performance should always be evaluated, then the increase in the development of the energy system becomes very important in the implementation of the exercise in order to create improved performance. Thus the development and improvement of energy systems in sport performance training needs special attention. Key words: energy systems, training. Abstract: Olahraga merupakan gejala perubahan perilaku gejala yang diprogram oleh manusia yang melakukan. Kegiatan olahraga sering dikaitkan dengan indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, yang secara teratur selalu melakukan kejuaraan nasional, regional, Asia sampai pada tingkat Olimpiade. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang terus memantau kemajuannya secara teratur, baik fasilitas/sarana, administrasi, dan kinerja yang dapat direkam oleh pelaku olahraga di setiap negara. Dalam mempertahankan homeostasis, sistem tubuh memiliki jalur khusus pasokan energi kontraksi otot, yang dibutuhkan dalam kegiatan rutin dan kontraksi otot dalam kegiatan. Oleh karena itu, kinerja harus selalu dievaluasi, maka peningkatan dalam pengembangan sistem energi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan latihan dalam rangka menciptakan kinerja ditingkatkan. Dengan demikian pengembangan dan peningkatan sistem energi dalam pelatihan kinerja olahraga perlu perhatian khusus.   Kata kunci: Sistem energi, Latihan Fisik.
PENGARUH PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI, BODY MASS INDEX (BMI), ANTROPOMETRI, MOTOR EDUCABILITY, DALAM KAITANNYA DENGAN PERBEDAAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN GEOGRAFIS
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The effect Of Physical Education on Physical Fitness, Body Mass Index (BMI), anthropometry, Motor Educability. It’s Relation with Social Environment and Geographic Differences. (Comparison Review between Elementary School (SD) children at Loksado Village and chidren at the city of Banjarmasin in South Kalimantan Province). Major issue faced by Physical Education today is a change in cultural values ​​of motion (Crum 1994). The change was triggered by the impact of economic globalization, communication and transportation technologies that completely automated, so children tend to lose their physical activity. This change also causes poor physical fitness, and also has implications for the physical growth and development of children. The method employed in this study is an experimental method with pre-test and post-test design. The treatment program implemented is through playing activities based on developmentally appropriate practice (DAP). The method used in this research is eksprimental method with factorial design (2 x 2 x 4) through multivariate analysis calculation using F-test (ANOVA). The results of this research are summarized as follows: There is a significant influence of physical education on (Physical fitness, BMI, anthropometric, and Motor Educability) between the experimental group and the control group in the village (Dayak Loksado rural) in South Kalimantan province. In other words, the more effective teaching of physical education is through playing activities to increase Physical fitness, BMI, anthropometric, and Motor Educability. There is a significant and different effect of physical education to (Physical fitness, BMI, anthropometric, and Motor Educability) between the urban group and rural group. In other words, the effect of physical education is more effective to Physical fitness, BMI, anthropometric, and Motor Educability for rural children (Loksado vilage) compared to urban children in Banjarmasin Key Words: Physical Education, Physical Fitness, Body Mass Index (BMI), anthropometry and Motor Educability Abstrak :Pengaruh Pendidikan Jasmani Terhadap Kebugaran Jasmani, Body Mass Index (BMI), Antropometri, Motor Educability.  Kaitannya Dengan Perbedaan Lingkungan Sosial dan Geografis. (Tinjauan Perbandingan Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar (SD) di Desa Loksado dengan Anak Kota Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan). Permasalahan utama yang dihadapi Pendidikan Jasmani saat ini adalah terjadinya perubahan nilai budaya gerak (Crum 1994).  Perubahan budaya tersebut dipicu oleh dampak dari globalisasi ekonomi, teknologi komunikasi dan transportasi yang serba otomatis,  sehingga anak-anak cenderung kehilangan aktivitas fisiknya.  Perubahan ini pula yang menyebabkan rendahnya kebugaran jasmani, dan berdampak pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pre-test and post-test desain. Program perlakuan  yang diterapkan adalah melalui aktivitas bermain berdasarkan developmentally appropriate practice (DAP). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksprimental dengan rancangan factorial design (2 x 2 x 4) melalui perhitungan analisis multivariat dengan perhitungan uji-F (ANOVA). Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut:Terdapat pengaruh pendidikan jasmani yang signifikan terhadap  (kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di desa (pedalaman Dayak Loksado) di  Provinsi Kalimantan Selatan.  Dengan kata lain,  pengajaran pendidikan jasmani lebih efektif melalui aktivitas bermain guna meningkatkan kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability. Terdapat pengaruh pendidikan jasmani yang signifikan terhadap  (kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.  Dengan kata lain,  pengajaran pendidikan jasmani lebih efektif melalui aktivitas bermain guna meningkatkan kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability. Terdapat perbedaan pengaruh pendidikan jasmani yang signifikan terhadap  (kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability) antara kelompok daerah perkotaan dengan daerah pedalaman. Dengan kata lain,  pengaruh pendidikan jasmani lebih efektif terhadap kebugaran Jasmani, BMI, Antropometrik, dan Motor Educability bagi anak desa (pedalaman Loksado) dibandingkan dengan anak kota Banjarmasin. Kata kunci :  Pendidikan Jasmani, Kebugaran Jasmani,  Body Mass Index (BMI), Antropometri, dan Motor Educability.
PERAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PROFESIOLISME GURU PENJASKES Basuki, Sunarno
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: School Based Management (SBM) is a standard in the management of educational units as mandated by Act No.20 of 2003 on National Education System Article 51 (1). It provides a foundation for schools to independently manage and develop the school. The professionalism of teachers as an important part in improving the quality of education in schools can be backed up by the School-Based Management system. The implementation of the SBM is not only on the level of the school or organization, but also up to the level of teachers and students. Teachers of physical education and sport can apply the principles of school-based management to enhance their professionalism. Some things which can be implemented namely: identification of real problems, arranging plan and program quality, identifying the functions required to achieve goals, SWOT analysis, implementation of program and evaluation. The management Pattern will lead the teachers to be more professional. Key Words: MSB, Professionalism, Physical and health education teacher Abstrak: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan standar dalam pengelolaan satuan pendidikan seperti yang diamanatkan oleh UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 51 (1). Hal tersebut memberikan dasar bagi sekolah untuk mandiri dalam mengelola dan mengembangkan sekolah. Profesionalisme guru sebagai bagian penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dapat didukung dengan adanya sistem pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah. Impelementasi MBS tidak hanya sampai pada tingkat sekolah atau organisasi, tetapi juga sampai tingkat  guru dan siswa. Guru pendidikan jasmani dan olah raga dapat menerapkan prinsip-prinsip dari manajemen berbasis sekolah guna meningkatkan profesionalismenya.  Beberapa hal dapat diimplementasikan, yaitu : identifikasi masalah yang nyata, menyusun rencana program dan mutu, identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan mencapai sasaran, analisis SWOT, pelaksanaan program dan evaluasi. Pola manajemen seperti itu akan mengarahkan guru penjaskes lebih profesional. Kata Kunci : MSB, Profesionalisme, guru penjaskes
PELATIHAN ALTERNATE BOUNDING WITH SINGLE ARM ACTION DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER Tahapary, Johni M
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Pliometrik training has a very dominant influence to improve the physical condition, particularly increasing the speed on a 100 meter-sprint. The purpose of this study was to determine how much improvement of the alternate bounding with single arm action training for speed of 100 meter-sprint. This research used experimental method. The design study used in this study is a randomized control group pretest-posttest design. Subjects in this study were 30 male students of Physical, Health and Recreation education program of Pattimura University of Ambon. Measurement tools used in this research study were Stopwatch, to measure the speed of 100 meter-sprint, and a gauge, to measure the running distance. The results of this study are based on the pretest and posttest speed on100 meter-sprint. To determine the speed increase on 100 meter-sprint was carried out by using analytical and statistical test description namely test of homogeneity and normality data from the dependent variable (the  speed of the 100 meter-sprint), then followed by having the mean of  initial  and final-test  and the delta (difference between the final test with the initial test scores). After having known the results of such training, it can be viewed how much the influence of the alternate bounding with single arm action training for speed increase of 100 meter-sprint. The results of this research explained that the group of the alternate bounding with single arm action training produced a better effect for the speed increase of 100 meter-sprint.   Key Words: Pliometrik training, running/sprint speed Abstrak: Pelatihan pliometrik memiliki pengaruh yang sangat dominan untuk meningkatkan kondisi fisik khususnya peningkatan kecepatan dalam nomor lari cepat jarak pendek 100 meter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pelatihan Alternate Bounding With Single Arm Action terhadap kecepatan lari jarak pendek 100 meter. Metode penelitian ini yang dipakai adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized control group pretest-posttest disain. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Program studi Pendiddikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pattimura Ambon yang berjumlah 30 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stopwatch, untuk mengukur kecepatan lari 100 meter dan meteran untuk mengukur jarak tempuh dalam berlari. Hasil penelitian ini didasarkan pada pretes dan posttest kecepatan lari 100 meter. Untuk mengetahui peningkatan kecepatan lari 100 meter, perhitungan hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis dan uji statistik deskriptif  yang akan disajikan adalah uji homogenitas dan normalitas data dari variabel terikat yaitu kecepatan lari 100 meter, kemudian dilanjutkan dengan rerata (mean) tes awal-tes akhir dan delta (selisih skor tes akhir dengan tes awal), setelah diketahui hasil pelatihan tersebut maka bisa dilihat seberapa besar peningkatan pelatihan Alternate Bounding With Single Arm Action terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kelompok pelatihan Alternate Bounding With Single Arm Action menghasilkan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter. Kata Kunci: Pelatihan pliometrik, kecepatan lari.  
PENERAPAN KONSEP FUNDAMENTAL PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN ZAMAN Kusworo, Hendro
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstact: Physical education and sport has several different purposes but has the same estuary namely to form truly Indonesian based on Pancasila and the 1945 Constitution. Basically, physical education is a general layer of the sport process itself. While sport is more intended to a special level that leads to achievement. But noble values ​​contained in it are the same, based on Pancasila. So if it is reviewed furtherly, the physical education is aimed at shaping a noble character and a healthy lifestyle. While the purpose of physical education itself is aiming to establish the character and achievement of athletes, so they have noble character. So the purpose of physical education and sport has some common ground that physical qualities shown by physical health must be balanced with spiritual health and spiritual health consists of (1). Socially healthy, (2). emotionally healthy, (3). mentally healthy, (4). healthy intellectual and (5). spiritual sense. The concept of integration of the fundamental values ​​of education in the National Education Law number 20 and 2003 which is explained in the values ​​of physical education and sport is a form of learning in accordance with the noble values ​​of the Indonesian nation to be able to survive and not easily eroded by the changing of times. Key Words: Education Fundamental, Pysical Education, time development. Abstrak: Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki beberapa tujuan yang berbeda namun memiliki muara yang sama yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Pada dasarnya pendidikan jasmani adalah lapisan secara umum dari proses olahraga itu sendiri sedang olahraga lebih dimaksukkan ke dalam tataran khusus yang mengarah kepada prestasi. Namun nilai – nilai luhur yang terkandung di dalamnya adalah sama berdasarkan Pancasila. Sehingga bila ditinjau lebih jauh lagi maka pendidikan jasmani adalah bertujuan membentuk pribadi yang berkarakter luhur dan pola hidup sehat  sedangkan tujuan dari pendidikan olahraga sendiri adalah bertujuan untuk membentuk watak dan prestasi sehingga menjadi atlet yang berbudi pekerti luhur. Sehingga tujuan pendidikan jasmani dan olahraga memiliki beberapa titik temu adanya kesehatan jasmani yaitu kualitas jasmaniah yang berupa kesehatan fisik maka harus diimbangi dengan kesehatan rohani dan kesehatan rohani terdiri dari (1).sehat sosial, (2). sehat emosional, (3). Sehat mental, (4). sehat intelektual  dan (5). sehat spiritual. Konsep keterpaduan nilai-nilai fundamental pendidikan dalam UU Sisdiknas nomer 20 dan 2003 yang terjabar dalam nilai nilai pendidikan jasmani dan olahraga adalah bentuk suatu pembelajaran yang sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia yang akan mampu bertahan dan tidak mudah tergerus oleh perubahan zaman. Kata Kunci: Fundamental Pendidikan, Pembelajaran Penjas, Perkembangan Jaman.
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Arifin, Syamsul
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:Basic shooting technique is very important technique in creating point in basketball game. The general techniques used in shooting the ball in the game are lay up, under ring, jump shoot. To improve the basic shooting technique, so there must be a development of practice model which is understandable and practiced easily by the students. Hence, the writer wants to create a practicable and understandable practice model by the students in practicing shooting (lay up, under ring, jump shoot). The data used are qualitative and quantitative. The experiment data will show the level of product achievement which is directly employed by the students. Key Words: Development, exercise model, shooting (lay up, under ring, jump shoot). Abstract: teknik dasar shooting merupakan teknik yang sangat penting dalam mencetak poin saat bermain bolabasket. Teknik dasar shooting yang umumnya digunakan saat memasukkan bola  dalam permainan bolabasket adalah lay up, under ring, jump shoot. Untuk meningkatkan teknik dasar shooting, maka perlu adanya pengembangan model latihan yang mudah dimengerti dan dilakukan mahasiswa. Oleh karena itu peneliti ingin membuat suatu model latihan yang dapat membuat mahasiswa lebih mudah dan mengerti dalam melakukan shooting (lay up, under ring, jump shoot). Data tersebut menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data penelitian tersebut akan menunjukkan tingkat keberhasilan produk yang digunakan langsung oleh siswa. Kata kunci: pengembangan, model latihan, shooting(lay up, under ring, jump shoot).
PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SMES KEDENG LUAR DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW UNTUK MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM. Abdillah, Said
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Subject T & P Sepaktakraw is an optional subject. One objective of the course for the students is in order they have knowledge and skill in basic techniques of sepaktakraw. The purpose of this research is to develop a variety of exercises of outside-kedeng smash in sepaktakraw game for JPOK students of FKIP UNLAM, which can be used as a reference in carrying out the exercises of outside-kedeng smash. The development procedure used in this case is a modified Borg and Gall development model. The obtain is a conclusion that development of practice variety in an outside-kedeng smash can be used and practiced by the students of JPOK FKIP UNLAM. It is proved from the results that have met the criteria used. The gains were 75% of sepaktakraw experts, 90.18% of learning experts, 80.38% of small groups of students and 80% of large group of students. Key Words: development, practice variation, sepaktakraw, outside-kedeng smash Abstrak: Matakuliah T & P Sepaktakraw merupakan matakuliah pilihan. Salah satu tujuan matakuliah T&P Sepaktakraw adalah mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar sepaktakraw. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan variasi latihan smes kedeng luar dalam permainan sepaktakraw untuk mahasiswa JPOK FKIP Unlam, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan latihan smes kedeng luar. Prosedur pengembangan variasi latihan smes kedeng luar ini menggunakan  model pengembangan Borg dan Gall yang dimodifikasi. Dari pengembangan dan prosedur yang dilakukan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan variasi latihan smes kedeng luar dapat digunakan dan dapat dipraktekkan oleh mahasiswa JPOK FKIP Unlam. Hal ini dibuktikan dari hasil yang sudah memenuhi kriteria digunakan yaitu ahli sepaktakraw diperoleh 75%, ahli pembelajaran diperoleh 90.18%, mahasiswa kelompok kecil diperoleh 80.38%, dan mahasiswa kelompok besar diperoleh 80%. Kata kunci: pengembangan, variasi latihan, sepaktakraw, smes kedeng luar.
PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI V LUMAJANG Kholik, Abdul
Multilateral Jurnal Penjas Or Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Multilateral Jurnal Penjas Or

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: The development of learning design techniques on low-passing in the volleyball contains of lesson design that involves a series of exercises in several variations. Based on the observation made at the junior high school V Lumajang, many students feel bored and tired in the delivery of Physical Education lesson especially low-passing material. From the observation, it is necessary to develop learning design which makes students interested. Development of the learning design is expressed through inclusive teaching style. The development of learning design is designed to give the students a chance to select a group / level according to their ability. Key Word: Development, low-passing learning, inclusive teaching style Abstrak: Pengembangan rancangan pembelajaran teknik dasar passing bawah  bolavoli berisi tentang rancangan pembelajaran yang didalamnya terdiri dari beberapa variasi-variasi latihan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP negeri V Lumajang, banyak siswa yang merasa bosan dan jenuh dalam pemberian materi Pendidikan Jasmani khususnya passing bawah bolavoli. Dari hasil observasi tersebut maka perlu adanya pengembangan pembelajaran yang membuat siswa tidak merasa bosan. Pengembangan pembelajaran tersebut dituangkan dalam rancangan pembelajaran teknik dasar passing bawah bolavoli dengan menggunakan gaya mengajar inklusi. Pengembangan rancangan pembelajaran ini bertujuan memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih kelompok/level sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kata Kunci: Pengembangan, Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli, Gaya mengajar inklusi

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2012 2012