cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
EVIDENCE-BASED OF PAIN MANAGEMENT IN POSTOPERATIVE PATIENTS A CASE STUDY Chanif -
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.033 KB)

Abstract

Pain is the main reason encountered by hospitalized patients in general and surgical patients in particular. Postoperative pain is caused by tissue damage as a consequence of the surgical procedure. Nurse has role to control and relieve of acute postoperative pain. This study aim to describe the level of acute postoperative pain and influencing factors among the surgical patients, and evaluate the outcomes of evidence based practice interventions in relieving acute postoperative pain. Four patients who underwent surgery, cooperative, able to communicate and follow up for at least three days were selected as a subject. The DDQ and NRS were used to collect the data. The findings showed that the pain score decreased after subject  received  pain  management  intervention  both  pharmacologic  and  nonpharmacologic.  Pain medication  alone  is  not  effective;  they  need  non-pharmacologic  approach  as  well.  This  study recommended both pain management pharmacologic and non-pharmacologic can be used together in relieving acute postoperative pain. To improve of knowledge, in clinical setting particularly in surgical ward, nurses have to try to apply the evidence based in managing pain.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TERHADAP PERILAKU MOBILISASI DINI PADA PASIEN AMI DI RUANG ICU RSUD UNGARAN Cahyaning Wijayanti; Yunani -
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.752 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tingkat kekambuhan pada pasien AMI dapat berkurang dengan adanya mobilisasdini, pengetahuan dan konseling untuk pasien AMI, seperti memberikan dukungan dan informasikepada pasien dan keluarganya tentang penyakit jantung, memberi semangat pasien untuk taaterhadap program aktivitas dirumah dan program berjalan, program edukasi dan memberi semangatterhadap pasien dan pasangannya untuk patuh terhadap program latihan di rumah sakit, sertadukungan dari anggota keluarga untuk membantu perubahan sikap dan perilaku hidup pasien AMI.  Tujuan penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikappasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran.  Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectionalPopulasi dan sampel adalah semua pasien Akut Miokard Infark di ruang ICU RSUD Ungaransebanyak 60 pasien dengan teknik total sampling.  Hasil penelitian: Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini sebagianbesar cukup sebanyak 26 responden (43,3%). Sikap pasien tentang mobilisasi dini sebagian besarcukup sebanyak 27 responden (45,0%). Perilaku mobilisasi dini sebagian besar tidak melakukansebanyak 32 responden (53,3%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien AMI terhadapperilaku mobilisisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran (pvalue=0,000). Adahubungan antara sikap pasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUDUngaran (pvalue=0,031).  Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien AMI yang baik dalam melakukanmobilisasi dini pada kondisi yang stabil akan mengurangi tingkat kekambuhan. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, sikap, perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI
PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG Yunani -; Dian Puspitasari; Erna Sulistiyawati
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.512 KB)

Abstract

Latar Belakang : Berenang merupakan  salah  satu olahraga air  yang dapat melatih pernapasan  dan membantu menguatkan organ-organ pernapasan. Macam-macam gaya dalam berenang dapat dilakukan dengan beberapa gaya seperti gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada. Berenang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas vital paru. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Kolam Renang Taman Rekreasi Kartini Rembang. Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment dengan pre test dan post test one group  design. Penelitian  ini  menggunakan  45 responden.  Instrumen  yang  digunakan  adalah  lembar observasi berisi hasil pemeriksaan kapasitas vital paru dan alat spirometry. Data penelitian  dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji T-test dependen. Hasil penelitian : Menunjukkan ada perbedaan  yang  bermakna  antara  kapasitas  vital  paru  sebelum  dan  sesudah  berenang  (p=0,00). Kesimpulan : Ada perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Taman  Rekreasi  Kartini  Rembang.  Saran :  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  para wisatawan sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan wisatawan khususnya dengan berenang.
PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PENDERITA ASMA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG Yohana Kristiyaning Rahayu; Dwi Kustriyanti
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.685 KB)

Abstract

sehingga dengan lenturnya rongganya dada dapat mengembang dan mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan sekat rongga badan sehingga pernapasan perut optimal. Senam asma juga berguna untuk mempertahankan dan atau memulihkan kesehatan. Senam asma yangdilakukan secara teratur akan menaikkan kapasitas vital paru, dan dapat memperkuat otot-otot pernafasan sehingga daya kerja otot jantung dan otot lainnya jadi lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam asma terhadap kapasitas vital paru pada penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Pre Post test non with control design. Populasi penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang sebanyak 70 orang, sampel sebanyak 60 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah 37,55 tahun, jenis kelamin sebagian besar perempuan sebanyak 32 responden (53,3%), pendidikan sebagian besarpendidikan menengah sebanyak 35 responden (58,3%), pekerjaan sebagian besar karyawan swasta sebanyak 24 responden (40,0%). Kapasitas vital paru sebelum senam asma rata-rata adalah 2768,33 dengan standard deviasi 670,192. Kapasitas vital paru sebelum senam asma rata-rata adalah 2996,67,dengan standard deviasi 653,405. Ada pengaruh senam asma terhadap kapasitas vital paru sebelum dan sesudah senam asma pada penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang (pvalue= 0,000). Bagi BKPM Semarang diharapkan selalu memfasilitasi bagi penderita asma untuktaat melakukan senam asma yang telah dianjurkan agar tingkat asma terkontrol baik.Kata kunci : Senam asma, kapasitas vital paru, penderita asma
PEMBERSIHAN URIN BAG DENGAN KLORIN TERHADAP JUMLAH KUMAN DALAM URIN PADA PASIEN DENGAN KATETER MENETAP DI RUANG B1 SARAF RSUP DR. KARIADI SEMARANG Yunie Armiyati; Zaenal Arifin
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.343 KB)

Abstract

Pemasangan kateter menetap dalam saluran kemih meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Koloni bakteri dalam urin (bakteriuria) akan terjadi dan beresiko terhadap peningkatan kejadian infeksi saluran kemih.   Pembersihan  urin  bag  dengan  desinfektan  seperti  larutan  klorin  diharapkan  dapat menekan pertumbuhan kuman penyebab infeksi saluran kemih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembersihan urin bag dengan larutan klorin terhadap perubahan jumlah kuman dalam urin. Penelitian menggunakan  desain  quasi  eksperimen dengan  rancangan  Nonrandomized  Control  Group,  Pretest– Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terpasang kateter di Ruang B1 Saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam rentang waktu 2 bulan berjumlah 12 orang berdasarkan teknik Consecutive  Sampling.  Analisa  data  menggunakan  uji  Wilcoxon dan  Mann  Whitney  U  test.  Hasil penelitian menujukkan jumlah kuman rata-rata pada hari ke 3 pemasangan kateter pada kelompok yang kontrol sebesar 34911,883 µl sedangkan pada kelompok intervensi 59171,433 µl. Rata-rata jumlah kuman dalam  urin  pada  hari  ke  7  pemasangan  kateter  pada  kelompok  kontrol  lebih  tinggi  yaitu  sebesar 37258,683 µl sedangkan pada kelompok perlakuan lebih rendah yaitu sebesar  1019,5 µl. Tidak ada perbedaan jumlah kuman dalam urin pada kelompok kontrol (p value = 0,463). Ada perbedaan kuman dalam urin pada kelompok yang dilakukan pembersihan urin bag (p value = 0,028). Ada perbedaan jumlah  kuman  pada responden  yang  dilakukan  pembersihan  urin  bag  dengan  larutan  klorin  dengan responden yang tidak dilakukan pembersihan (p value = 0,037), larutan klorin efektif menurunkan jumlah kuman dalam urin. Rekomendasi yang dapat diberikan agar perawat dapat mengaplikasikan pembersihan urin bag dengan larutan klorin pada pasien yang terpasang kateter menetap.
PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA Sukardi -; Muhamad Rofii
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.751 KB)

Abstract

Latar belakang. Dializer reuse merupakan penggunaan ulang dializer dalam proses hemodialisis. Dializer reuse dapat digunakan jika nilai total cell volume (TCV) masih diatas 80% dari nilai awal. Jika TCV kurang dari 80% akan menyebabkan tidak efektifnya proses hemodialisis yang ditandai dengan gejala uremia pasca hemodialisis.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pemakaian dializer reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume pada pasien yang dilakukan hemodialisia di rumah sakit.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan memaparkan hasil pengamatan total cell volume dari pemakaian dializer reuse. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa di rumah sakit. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden adalah pasien penyakit gunajl kronis stadium 5 yang menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu dan sudah terpasang AV shunt. Pengamatan dializer dilakukan mulai dializer baru sampai pemakaian reuse ke-7. Hasil. Prosentase rata-rata pemakaian dializer sebanyak 6 kali pemakaian. Kesimpulan. Kelayakan penggunaan dialiser reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume adalah sebanyak 6 kali pemakaian. Penggunaan lebih dari 6 kali pemakaian akan berakibat ketidakadekuatan pada proses hemodialisis.Kata Kunci: hemodialisis, dializer reuse, total cell volume.

Page 4 of 4 | Total Record : 36