cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TERHADAP PERILAKU MOBILISASI DINI PADA PASIEN AMI DI RUANG ICU RSUD UNGARAN Wijayanti, Cahyaning; -, Yunani
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tingkat kekambuhan pada pasien AMI dapat berkurang dengan adanya mobilisasdini, pengetahuan dan konseling untuk pasien AMI, seperti memberikan dukungan dan informasikepada pasien dan keluarganya tentang penyakit jantung, memberi semangat pasien untuk taaterhadap program aktivitas dirumah dan program berjalan, program edukasi dan memberi semangatterhadap pasien dan pasangannya untuk patuh terhadap program latihan di rumah sakit, sertadukungan dari anggota keluarga untuk membantu perubahan sikap dan perilaku hidup pasien AMI.  Tujuan penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikappasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran.  Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectionalPopulasi dan sampel adalah semua pasien Akut Miokard Infark di ruang ICU RSUD Ungaransebanyak 60 pasien dengan teknik total sampling.  Hasil penelitian: Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini sebagianbesar cukup sebanyak 26 responden (43,3%). Sikap pasien tentang mobilisasi dini sebagian besarcukup sebanyak 27 responden (45,0%). Perilaku mobilisasi dini sebagian besar tidak melakukansebanyak 32 responden (53,3%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien AMI terhadapperilaku mobilisisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran (pvalue=0,000). Adahubungan antara sikap pasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUDUngaran (pvalue=0,031).  Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien AMI yang baik dalam melakukanmobilisasi dini pada kondisi yang stabil akan mengurangi tingkat kekambuhan. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, sikap, perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI
PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA -, Sukardi; Rofii, Muhamad
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Dializer reuse merupakan penggunaan ulang dializer dalam proses hemodialisis. Dializer reuse dapat digunakan jika nilai total cell volume (TCV) masih diatas 80% dari nilai awal. Jika TCV kurang dari 80% akan menyebabkan tidak efektifnya proses hemodialisis yang ditandai dengan gejala uremia pasca hemodialisis.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pemakaian dializer reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume pada pasien yang dilakukan hemodialisia di rumah sakit.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan memaparkan hasil pengamatan total cell volume dari pemakaian dializer reuse. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa di rumah sakit. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden adalah pasien penyakit gunajl kronis stadium 5 yang menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu dan sudah terpasang AV shunt. Pengamatan dializer dilakukan mulai dializer baru sampai pemakaian reuse ke-7. Hasil. Prosentase rata-rata pemakaian dializer sebanyak 6 kali pemakaian. Kesimpulan. Kelayakan penggunaan dialiser reuse berdasarkan pengamatan terhadap total cell volume adalah sebanyak 6 kali pemakaian. Penggunaan lebih dari 6 kali pemakaian akan berakibat ketidakadekuatan pada proses hemodialisis.Kata Kunci: hemodialisis, dializer reuse, total cell volume.
PERBEDAAN KADAR UREUM & CREATININ PADA KLIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DENGAN HOLLOW FIBER BARU DAN HOLLOW FIBER RE USE DI RSUD UNGARAN Rosyidi, M. Imron; Setyaningsih, Asri; Puspita, Dewi
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemodialisis merupakan terapi penganti untuk membantu proses kerjaginjal dengan menggunakan ginjal buatan. Hollow fiber reuse digunakan untuk mengurangi biaya hemodialisis karena faktor ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar ureum dan kreatinin darah pada pasien yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan hollow fiber baru dan hollow fiber reuse di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi komparatif denganmenggunakan pendekatan kohort prospektif. Populasi responden yang menjalani hemodialisis sebanyak 22 responden. Sampel didapatkan sebanyak 15 pasien. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji t test. Hasil penelitian menujukkan ada perbedaan yang signifikan kadar ureumsebelum dan sesudah dilakukan hemodialisis dengan menggunakan hollow fiber new dan hollow fiber reuse dengan p value ureum sebesar 0,005. Tidak terdapat perbedaan kadar kreatinin sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisis dengan menggunakan hollow fiber new dan reuse dengan p value sebesar 0,350. Saran bagi rumah sakit hendaknya penggunaan hollow fiber reuse padapasien yang menjalani hemodialisa, observasi terhadap kualitas penurunan kadar ureum dan kreatinin pada pasien yang menjalani hemodialisis dapat dilakukan sehingga penggunaan hollow fiber reuse dapat dilakukan secara optimal.Kata kunci: ureum, kreatinin, hollow fiber new, hollow fiber re use, hemodialisis
PAIN MANAGEMENT IN THE CRITICAL ILL PATIENTS WITH MECHANICAL VENTILATOR: A Literature review -, Chanif
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pain is the most common experiences and stressors in the critically ill patients, because many sources of pain are present in critical care settings, such as acute illness, surgery, trauma, invasive equipment, nursing and medical interventions. Poor treatment of acute pain may lead to the development of serious complications which may seriously impact the patient’s functioning, quality of life, and well being. The critical nurse must understand the mechanisms, assessment, and appropriate intervention in managing pain. This study aim to describe pain experienced by critical ill patients, identify contributing factors of pain experience, the appropriate pain assessment tools among critically ill patients and critically analyze existing of evidence based interventions tomanage pain among critical ill patients with mechanical ventilator. The authors conducted a comprehensive systematic search of published literature, articles, journals related to pain management in critical ill patients. Pain in the critically ill patients difficult to assess and manage. There are many sources of pain in the critical care setting, and the effect of unrelieved pain have a significant impact on the patient’s recovery. When possible, the patient’s self-report of pain must be obtained. When the patient’s self-report is not available, behavioral indicators represent alternative measure of pain assessment (e.g., BPS, COPT) have been developed for assessment of pain in the critically ill mechanically ventilated population. Both pain management pharmacologic andnonpharmacologic can be used together in relieving pain. Using pharmacologic alone may not fully relieve all aspects of pain. Keyword: Pain management, critical patients, mechanical ventilator
HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUDZA BANDA ACEH TAHUN 2012 -, Marlina; Samad, Roni A
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi saluran kemih merupakan 40% dari seluruh infeksi nosokomial dan dilaporkan 80% ISK terjadi setelah instrumenisasi, terutama oleh kateterisasi. Infeksi ini terjadi akibat ketidakmampuan dalam mengendalikan maupun menghindari faktor resiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih pada pasien di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2012. Jenis penelitian adalah correlation study. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 perawat yang bekerja di ruang rawat inap penyakit dalam RSUDZA Banda Aceh. Pengumpulan data dengan lembar observasi yang terdiri dari 27 item pernyataan dan 2 item hasil laboratorium. Metode analisis data dengan menggunakan uji statistik Fisher Exact, hasil penelitian adalah ada hubungan antara pemasangan kateter (P-value 0,019) dengan kejadian infeksi saluran kemih di ruang rawat inap penyakit dalam RSUDZA Banda Aceh. Saran bagi perawat adalah agar dapat meningkatkan teknik  aseptik serta perawatan yang dilakukan pada kateterisasi sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter. Kata kunci      : Pemasangan Kateter, Infeksi Saluran Kemih,
PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PENDERITA ASMA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG Rahayu, Yohana Kristiyaning; Kustriyanti, Dwi
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

sehingga dengan lenturnya rongganya dada dapat mengembang dan mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan sekat rongga badan sehingga pernapasan perut optimal. Senam asma juga berguna untuk mempertahankan dan atau memulihkan kesehatan. Senam asma yangdilakukan secara teratur akan menaikkan kapasitas vital paru, dan dapat memperkuat otot-otot pernafasan sehingga daya kerja otot jantung dan otot lainnya jadi lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam asma terhadap kapasitas vital paru pada penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Pre Post test non with control design. Populasi penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang sebanyak 70 orang, sampel sebanyak 60 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah 37,55 tahun, jenis kelamin sebagian besar perempuan sebanyak 32 responden (53,3%), pendidikan sebagian besarpendidikan menengah sebanyak 35 responden (58,3%), pekerjaan sebagian besar karyawan swasta sebanyak 24 responden (40,0%). Kapasitas vital paru sebelum senam asma rata-rata adalah 2768,33 dengan standard deviasi 670,192. Kapasitas vital paru sebelum senam asma rata-rata adalah 2996,67,dengan standard deviasi 653,405. Ada pengaruh senam asma terhadap kapasitas vital paru sebelum dan sesudah senam asma pada penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang (pvalue= 0,000). Bagi BKPM Semarang diharapkan selalu memfasilitasi bagi penderita asma untuktaat melakukan senam asma yang telah dianjurkan agar tingkat asma terkontrol baik.Kata kunci : Senam asma, kapasitas vital paru, penderita asma
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS DI RSUD AM. PARIKESIT KALIMANTAN TIMUR Phitri, Herlena Essy; Widiyaningsih, -
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu kendala pada pasien diabetes. Penderita diabetes banyak yang merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang dianjurkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet di Instalasi Rawat Jalan RSUD KotaSemarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif correlation dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel adalah penderita Diabetes Mellitus sebanyak 51 dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah 52,20 tahun, pendidikan sebagian besar SMA sebanyak 22 responden (43,1%), pekerjaan sebagian besar swastasebanyak 20 responden (39,2%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 35 responden (68,6%), lama DM responden rata-rata adalah 2,73 tahun, semua responden mendapatkan informasi tentang diit sebanyak 51 responden (100%). Motivasi dalam menjalankan program diet sebagian besar rendah sebanyak 21 responden (41,2%). Kepatuhan menjalankan program diet sebagian besar tidakpatuh sebanyak 29 responden (56,9%). Ada hubungan antara motivasi pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang (pvalue = 0,015). Hendaknya RS menyediakan media pendidikan kesehatan bagi penderita DM seperti leaflet, lembar balik yang dapat dimanfaatkan untuk penyuluhan kesehatan.Kata kunci : Motivasi, kepatuhan diet DM
ANGKA KEJADIAN SERANGAN STROKE PADA WANITA LEBIH RENDAH DARIPADA LAKI-LAKI Handayani, Fitria
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Stroke berada di urutan ketiga sebagai penyebab kematian di dunia setelah jantung dan kanker, selain itu stroke juga merupakan penyebab kecacatan jangka panjang nomor satu di dunia. Estrogen memegang peranan penting sebagai vasodilator pembuluh darah pada wanita, sehingga wanita lebih kecil terserang stroke dari pada laki-laki. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui frekuensi kejadian serangan stroke pada laki-laki dan frekuensi kejadian stroke pada wanita, khususnya di Rumah Sakit Dr. Karyadi Semarang. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke di Unit Stroke dan B1 Syaraf RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jumlah sampeld alam penelitian ini adalah 90orang. Waktu penelitian yaitu bulan Maret hingga April 2012. Analisa univariat digunakan untuk mendiskripsikan proporsi responden dengan cara distribusi frekuensi. Hak – hak subjek dalam semua disiplin ilmu harus dilindungi dengan baik. Masalah etika yang diperhatikan adalah sebagai Inform Consent, Anonimity,dan confidentialy. Hasil Hasil penelitian adalah terdapat 62 orang (68,9%) lakilaki dan 28 orang (31.1%) wanita. Kesimpulan Hal ini menujukan bahwa angka kejadian serangan stroke pada wanita lebih kecil dari pada laki-laki. Hormon-hormon pada wanita memiliki peranan dalam proteksi terhadap penyakit pembuluh darah. Namun, kecacatan setelah serangan stroke tetapdiperhatikan untuk mempertahankan kesejahteraan wanita.Kata Kunci : Serangan Stroke, Wanita, Rendah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS FUNGSIONAL PASKA OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) FRAKTUR EKSTREMITAS -, Ropyanto, C.B; -, Sitorus R.; -, Eryando T
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase rehabilitasi merupakan fase kemampuan fungsional berada pada tahap paling rendah dibandingkan fase lain. Pemulihan fungsi fisik menjadi prioritas dilihat dari status fungsional. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi  faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan status  fungsional  pada paska  ORIF fraktur ekstremitas bawah. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan 35 responden dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Variabel independen adalah usia, lama hari rawat, jenis fraktur, nyeri, kelelahan, motivasi, fall-efficacy, dan dukungan keluarga sementara variabel dependen adalah status fungsional. Uji ANOVA digunakan untuk data kategorik serta korelasi pearson dan spearman rho untuk data numerik. Hasil penelitian menunjukan fall-efficacy (r = -0,490 dan nilai p=0,003) merupakan faktor yang berhubungan. Model multivariat memiliki nilai p=0,015 dan jenis fraktur, nyeri, dan fall-efficacy mampu menjelaskan 28,2 % status fungsional dengan nyeri sebagai faktor yang paling besar untuk memprediksi status fungsional setelah dikontrol fall-efficacy dan jenis fraktur. Penelitian ini merekomendasikan melakukan latihan meningkatkan status fungsional terintegrasi manajemen nyeri dan fall-efficacy.
EVIDENCE-BASED OF PAIN MANAGEMENT IN POSTOPERATIVE PATIENTS A CASE STUDY -, Chanif
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pain is the main reason encountered by hospitalized patients in general and surgical patients in particular. Postoperative pain is caused by tissue damage as a consequence of the surgical procedure. Nurse has role to control and relieve of acute postoperative pain. This study aim to describe the level of acute postoperative pain and influencing factors among the surgical patients, and evaluate the outcomes of evidence based practice interventions in relieving acute postoperative pain. Four patients who underwent surgery, cooperative, able to communicate and follow up for at least three days were selected as a subject. The DDQ and NRS were used to collect the data. The findings showed that the pain score decreased after subject  received  pain  management  intervention  both  pharmacologic  and  nonpharmacologic.  Pain medication  alone  is  not  effective;  they  need  non-pharmacologic  approach  as  well.  This  study recommended both pain management pharmacologic and non-pharmacologic can be used together in relieving acute postoperative pain. To improve of knowledge, in clinical setting particularly in surgical ward, nurses have to try to apply the evidence based in managing pain.

Page 1 of 4 | Total Record : 36