cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
PENGALAMAN CARE WORKER DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR PENDERITA RETARDASI MENTAL DI PANTI ASUHAN BINA REMAJA YOGYAKARTA Judha, Mohamad; Istri, Cokorda
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Penderita retardasi mental adalah penderita dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan secara mandiri. prevalensi retardasi mental di dapatkan bahwa  ringan pada anak yang berusia 5-16 tahun sebanyak 0,4%,untuk retardasi mental sedang dan berat pada kelompok usia 15-19 tahun ialah kira-kira 3-4 per 1000. Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, karena kebutuhan dasar merupakan hal penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, dalam melakukan kegiatan sehari-hari dibutuhkan orang lain, peran Care worker menjadi sangat penting.Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana pengalaman Care Worker dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada penderita retardasi mental di Panti Asuhan Bina Remaja Yogyakarta.Metode Penelitian : Menggunakan metode pendekatan fenomenologi dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif.  Pengumpulan  data dilakukan  dengan  teknik wawancara. Subjek  penelitian  yang digunakan  sebanyak 3 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan  Bina Remaja Yogyakarta tepatnya di Bantarjo Donoharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta.Hasil Penelitian : Menggambarkan bahwa pengasuh memenuhi berusaha memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan  cara membuka  pintu (memfasilitasi  bernafas secara normal), mengatur  jam makan, mempersiapakan menu makanan (makan & minum), mengajarkan & menganjurkan menjaga kebersihan setelah BAB/BAK (eliminasi), mengajak senam (bergerak & posisi yang nyaman), mengatur jadwal tidur (tidur & istirahat),  memperhatikan kebersihan dan  jenis pakaian tidak dibedakan  (memilih pakaian), memberikan selimut (mempertahankan suhu), mengajarkan mandi, gosok gigi, dan keramas (menjaga kebersihan tubuh), mengamankan benda tajam dan listrik (terhindar dari bahaya), memahami ekspresi (komunikasi), membuat tempat ibadah dan memfasilitasi sarana ibadah (beribadah), membuat prakarya (beraktivitas), berjalan-jalan dan bermain pazel (rekreasi & bermain), kemandirian aktivitas sehari-hari (belajar). Kesimpulan : terdapat usaha yang dilakukan oleh Care Worker dalam usaha memenuhi kebutuhan dari penderita retardasi mental dengan memenuhi 14 kebutuhan dasar Hendersone, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
PEMBERSIHAN URIN BAG DENGAN KLORIN TERHADAP JUMLAH KUMAN DALAM URIN PADA PASIEN DENGAN KATETER MENETAP DI RUANG B1 SARAF RSUP DR. KARIADI SEMARANG Armiyati, Yunie; Arifin, Zaenal
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemasangan kateter menetap dalam saluran kemih meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Koloni bakteri dalam urin (bakteriuria) akan terjadi dan beresiko terhadap peningkatan kejadian infeksi saluran kemih.   Pembersihan  urin  bag  dengan  desinfektan  seperti  larutan  klorin  diharapkan  dapat menekan pertumbuhan kuman penyebab infeksi saluran kemih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembersihan urin bag dengan larutan klorin terhadap perubahan jumlah kuman dalam urin. Penelitian menggunakan  desain  quasi  eksperimen dengan  rancangan  Nonrandomized  Control  Group,  Pretest– Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terpasang kateter di Ruang B1 Saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam rentang waktu 2 bulan berjumlah 12 orang berdasarkan teknik Consecutive  Sampling.  Analisa  data  menggunakan  uji  Wilcoxon dan  Mann  Whitney  U  test.  Hasil penelitian menujukkan jumlah kuman rata-rata pada hari ke 3 pemasangan kateter pada kelompok yang kontrol sebesar 34911,883 µl sedangkan pada kelompok intervensi 59171,433 µl. Rata-rata jumlah kuman dalam  urin  pada  hari  ke  7  pemasangan  kateter  pada  kelompok  kontrol  lebih  tinggi  yaitu  sebesar 37258,683 µl sedangkan pada kelompok perlakuan lebih rendah yaitu sebesar  1019,5 µl. Tidak ada perbedaan jumlah kuman dalam urin pada kelompok kontrol (p value = 0,463). Ada perbedaan kuman dalam urin pada kelompok yang dilakukan pembersihan urin bag (p value = 0,028). Ada perbedaan jumlah  kuman  pada responden  yang  dilakukan  pembersihan  urin  bag  dengan  larutan  klorin  dengan responden yang tidak dilakukan pembersihan (p value = 0,037), larutan klorin efektif menurunkan jumlah kuman dalam urin. Rekomendasi yang dapat diberikan agar perawat dapat mengaplikasikan pembersihan urin bag dengan larutan klorin pada pasien yang terpasang kateter menetap.
PENGARUH MEDITASI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Widodo, Gipta Galih; Purwanigsih, Puji
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit kronis yang menyebabkan stres (stressful). Meditasi telah berhasil digunakan dalam perawatan dan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita  hipertensi  di  Unit  Rehabilitasi  Sosial  Wening  Wardoyo  Kabupaten  Semarang..  Metode penelitian adalah quasy eksperimen yang dilakukan terhadap 20 responden kelompok control dan 20 responden kelompok intervensi. Kelompok intervensi dilakukan meditasi dalam kelompok yang berisi 10 responden tiap kelompok yang dilakukan selama 7 pertemuan. Kelompok control diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan hipertensi. Analisis dilakukan uji beda pada 2 kelompok dengan menggunakan  uji  chi  square.  Hasil  penelitian  didapatkan  Kualitas  hidup  pada  kelompok  intervensi sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 responden (80,0%), demikian juga pada kelompok kontrol responden  yang memiliki kualitas hidup sedang sebanyak 17 responden (85%). Kualitas hidup pada kelompok  intervensi  sebagian  besar  adalah  baik  sebanyak  18  responden  (90,0%),  sedangkan  pada kelompok kontrol responden yang memiliki kualitas hidup cukup sebanyak 19 responden (95%). terdapat perbedaan kualitas hidup setelah diberkan meditasi pada kelompok intervensi (p: 0,000). Rekomendasi hasil  penelitian  ini  dapat  dilanjutkan  secara  kontinu  oleh  pengelola  unit  rehabilitasi  social  untuk membantu meningkatkan kualitas hidup lansia yang berada dipanti.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI ( PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG -, Maharani; -, Rosalina; Purwaningsih, Puji
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit dengan karakteristik hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia dapat memperburuk diabetes mellitus dengan munculnya berbagai macam komplikasi penyakit lainnya. Penurunan kadar glukosa darah pada kondisi hiperglikemia dapat dilakukan dengan terapi herbal. Salah satu bentuk terapi herbal adalah dengan menggunakan terapi air rebusan daun jambu biji. Daun jambu biji ini  mengandung  tanin dan  kalsium dimana  tanin menghambat   enzim  α-glikosidase  sehingga melambatkan pelepasan glukosa dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian air rebusan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Leyangan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi experiment. Jenis desain dalam penelitian ini non equivalent (pretest & posttest) Control group design. Populasi penelitian adalah seluruh  penderita  diabetes  mellitus  tipe  II  yang  ada  di  Desa  Leyangan  Kec.  Ungaran  Timur  Kab. Semarang sebanyak 170 orang. Jumlah sampel sebanyak 28 responden yang dibagi dalam kelompok kontrol dan intervensi. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik populasi purposive sampling sedangkan alat pengambilan data dengan menggunakan blood glocuse test meter. Analisis data menggunakan uji parametrik t-test dependent dan independent. Uji analisis t-tes dependen dan independen menunjukkan ada pengaruh pemberian air rebusan daun jambu biji  (Psidium guajava) terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Leyangan  Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang dengan  (p-value 0,014 < α (0,05)). Terapi air rebusan  daun  jambu  biji  dapat digunakan  sebagai alternatif intervensi  untuk penatalaksanaan  dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II.
PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG -, Yunani; Puspitasari, Dian; Sulistiyawati, Erna
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Berenang merupakan  salah  satu olahraga air  yang dapat melatih pernapasan  dan membantu menguatkan organ-organ pernapasan. Macam-macam gaya dalam berenang dapat dilakukan dengan beberapa gaya seperti gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada. Berenang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas vital paru. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Kolam Renang Taman Rekreasi Kartini Rembang. Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment dengan pre test dan post test one group  design. Penelitian  ini  menggunakan  45 responden.  Instrumen  yang  digunakan  adalah  lembar observasi berisi hasil pemeriksaan kapasitas vital paru dan alat spirometry. Data penelitian  dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji T-test dependen. Hasil penelitian : Menunjukkan ada perbedaan  yang  bermakna  antara  kapasitas  vital  paru  sebelum  dan  sesudah  berenang  (p=0,00). Kesimpulan : Ada perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Taman  Rekreasi  Kartini  Rembang.  Saran :  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  para wisatawan sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan wisatawan khususnya dengan berenang.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PERSADIA SALATIGA Kusuma, Henni; Hidayati, Wahyu
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Motivasi pasien DM tipe 2 dapat berfluktuasi disebabkan oleh perawatan yang lama dan  biaya  yang  besar  sehingga  dapat  menimbulkan  masalah  psikologis  seperti  frustasi,  cemas,  dan depresi. Masalah psikologis ini dapat mempengaruhi motivasi klien untuk melakukan perawatan diri. Tingkat  motivasi  klien  yang  rendah  dapat  mempengaruhi  efikasi  diri  klien,  sehingga  manajemen perawatan diri pasien DM tidak dapat berjalan dengan baik. Manajemen diri yang berjalan kurang baik akan berdampak pada keberhasilan penatalaksanaan pasien DM.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 di PERSADIA Salatiga.Metode: Desain dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan Chi square, uji t independen, dan regresi logistik berganda. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada yang berhubungan dengan efikasi diri kecuali pekerjaan  (p value=0,000; α=0,05) dan pendidikan  (p value=0,049; α=0,05). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri (p value=0,045; α=0,05), ada hubungan antara depresi dengan efikasi diri (p value 0,022; α: 0,05), dan motivasi berhubungan dengan efikasi diri (p value 0,000; α: 0,05). Responden yang memiliki motivasi baik berpeluang 4,315 kali untuk memiliki efikasi diri baik dibanding dengan responden yang memiliki motivasi kurang baik setelah dikontrol oleh pekerjaan, pendidikan, dukungan keluarga, dan depresi (OR 95% CI: 0,082-6,874).Kesimpulan: Diharapkan perawat dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur dengan metode swabantu self help group, memfasilitasi pemberian dukungan sosial, dan memberikan intervensi untuk mencegah munculnya depresi.
HUBUNGAN ANTARA TEHNIK INSERSI DAN LOKASI PEMASANGAN KATETER INTRAVENA DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RSUD AMBARAWA Lindayanti, Ninik; -, Priyanto
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik. Lokasi pemasangan infus pada punggung tangan dapat mengganggu kemandirian pasien serta rentan terhadap phlebitis. Tehnik insersi harus dilakukan observasi secara berkala sebagai upaya pencegahan terjadinya phlebitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tehnik insersi kateter intravena dan lokasi pemasangan kateter intravena dengan kejadian phlebitis di RSUD Ambarawa. Metode penelitian yang digunakan adalah korelatif dengan pendekatan kohort prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah 425 pasien. Sampel diambil 81 tindakan keperawatan dengan tehnik purposive sampling. Analisis data yang dilakukan adalah dengan uji Chi Square dan uji Kruskal Wallis.Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara tehnik insersi kateter intravena dengan kejadian phlebitis di RSUD Ambarawa (p value 0,027). Terdapat hubungan antara lokasi pemasangan kateter intravena dengan kejadian phlebitis di RSUD Ambarawa (p value 0,007). Saran bagi perawat untuk meningkatan kompetensi dalam melakukan tehnik insersi dan pemilihan lokasi  pemasangan  kateter  intravena  untuk mengurangi  terjadinya  phlebitis.  Bagi rumah  sakit  perlu diadakan penyegaran tentang prosedur tindakan termasuk pemasangan kateter intravena untuk mencegah terjadinya komplikasi tindakan yang mungkin terjadi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencegahan phlebitis.
BEKAM BASAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SOSIAL HUMANIORA PASIEN MIGREN Samiasih, Amin; Hartiti, Tri
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Migren kejadiannya mulai meningkat. Kejadian terbanyak pada perempuan usia 35-45 tahun. Keadaan migren sangat mengganggu belajar, bekerja dan aktifitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Bekam basah adalah teknik pengobatan komplementer, telah menurunkan nyeri pada 66% pasien nyeri kepala. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup pasien migren. Metode penelitian adalah   quasi eksperimen, disain   one group pre test and post test design. Tempat penelitian adalah klinik bekam sinergi di wilayah Semarang teknik pengambilan sampel consecutive sampling, Hasil: Rata-rata gangguan ADL pasien Migren sebelum dilakukan bekam 73.40, termasuk Migren berdampak parah pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora buruk. Rata-rata gangguan  ADL pasien  Migren  1 minggu setelah  dilakukan bekam 52.67, termasuk Migren berdampak ringan pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora sedang. Simpulan penelitian ini ada pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup sosial humaniora pasien migren nilai p 0.000.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PERSADIA SALATIGA Henni Kusuma; Wahyu Hidayati
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.412 KB)

Abstract

Latar Belakang : Motivasi pasien DM tipe 2 dapat berfluktuasi disebabkan oleh perawatan yang lama dan  biaya  yang  besar  sehingga  dapat  menimbulkan  masalah  psikologis  seperti  frustasi,  cemas,  dan depresi. Masalah psikologis ini dapat mempengaruhi motivasi klien untuk melakukan perawatan diri. Tingkat  motivasi  klien  yang  rendah  dapat  mempengaruhi  efikasi  diri  klien,  sehingga  manajemen perawatan diri pasien DM tidak dapat berjalan dengan baik. Manajemen diri yang berjalan kurang baik akan berdampak pada keberhasilan penatalaksanaan pasien DM.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 di PERSADIA Salatiga.Metode: Desain dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan Chi square, uji t independen, dan regresi logistik berganda. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada yang berhubungan dengan efikasi diri kecuali pekerjaan  (p value=0,000; α=0,05) dan pendidikan  (p value=0,049; α=0,05). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri (p value=0,045; α=0,05), ada hubungan antara depresi dengan efikasi diri (p value 0,022; α: 0,05), dan motivasi berhubungan dengan efikasi diri (p value 0,000; α: 0,05). Responden yang memiliki motivasi baik berpeluang 4,315 kali untuk memiliki efikasi diri baik dibanding dengan responden yang memiliki motivasi kurang baik setelah dikontrol oleh pekerjaan, pendidikan, dukungan keluarga, dan depresi (OR 95% CI: 0,082-6,874).Kesimpulan: Diharapkan perawat dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur dengan metode swabantu self help group, memfasilitasi pemberian dukungan sosial, dan memberikan intervensi untuk mencegah munculnya depresi.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS DI RSUD AM. PARIKESIT KALIMANTAN TIMUR Herlena Essy Phitri; - Widiyaningsih
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.398 KB)

Abstract

Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu kendala pada pasien diabetes. Penderita diabetes banyak yang merasa tersiksa sehubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang dianjurkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet di Instalasi Rawat Jalan RSUD KotaSemarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif correlation dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel adalah penderita Diabetes Mellitus sebanyak 51 dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah 52,20 tahun, pendidikan sebagian besar SMA sebanyak 22 responden (43,1%), pekerjaan sebagian besar swastasebanyak 20 responden (39,2%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 35 responden (68,6%), lama DM responden rata-rata adalah 2,73 tahun, semua responden mendapatkan informasi tentang diit sebanyak 51 responden (100%). Motivasi dalam menjalankan program diet sebagian besar rendah sebanyak 21 responden (41,2%). Kepatuhan menjalankan program diet sebagian besar tidakpatuh sebanyak 29 responden (56,9%). Ada hubungan antara motivasi pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang (pvalue = 0,015). Hendaknya RS menyediakan media pendidikan kesehatan bagi penderita DM seperti leaflet, lembar balik yang dapat dimanfaatkan untuk penyuluhan kesehatan.Kata kunci : Motivasi, kepatuhan diet DM

Page 2 of 4 | Total Record : 36