cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Maternitas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas" : 20 Documents clear
PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAAN SEKSUAL PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DI MASA KEHAMILAN Ramadani, Nurul Laily; Sudarmiati, Sari
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama kehamilan, istri mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa perubahan fisik tersebut dapat berpengaruh terhadap aktivitas seksual pasangan dan mempengaruhipsikologis pasangan untuk melakukan aktifitas seksual di masa kehamilan. Kekhawatiran membahayakan janin, keguguran, takut ketika orgasme akan  menyebabkan beberapa pasangan suami istri mengalamipenurunan gairah seksual dan menghindari hubungan seksual di masa kehamilan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri pada masakehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non experimental dengan rancangan deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan quota sampling dengan jumlahsampel 90 pasangan suami istri dengan masing-masing trimester berjumlah 30 pasangan suami istri.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya dengan hasil r hitung (0,310 – 0,857) ≥ r tabel (0,254) serta nilai alpha croanchbach 0,913. Hasil rata-rata tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri terdapat perbedaan dengan suami 58,77 dan istri 51,93 pada trimester satu, trimester dua meningkat menjadi 64,73 pada suami dan 69,33 pada istri, sedangkan menurun pada trimester tiga dengan suami 57,90 dan istri 51,77. Hasil uji Independent Sample T-Test pada masing-masing trimester didapatkan nilai t = 2.745 dan  p-value= 0,008 (p<0,05)  pada trimester satu, kemudian  pada trimester kedua didapatkan nilai t = -2.436 dan p-value=0,018(p<0,05), sedangkan pada trimester ketiga didapatkan nilai t =3.012 dan p-value=0,004(p<0,05)  sehingga dapat disimpulkanterdapat perbedaan tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri pada tiap trimester. Suami istri diharapkan dapat saling terbuka tentang tingkat kepuasan seksual yang dirasakan.
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP LAMA PENGELUARAN PLASENTA PADA KALA III PERSALINAN 78 DI RB PATEN REJOWINANGUN UTARA KOTAMADIA MAGELANG Setyawati, Prihatin; Puspita, Dewi
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengeluaran plasenta merupakan bagian dari manajemenaktif kala III dalam persalinan. Kontraksi uterus yang efektif mempercepat pengeluaran plasenta, mencegah perdarahan,dan mengurangi kehilangandarah. Faktor yang mempengaruhi lama pengeluaran plasenta salah satunya adalah Inisiasi Menyusu Dini.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusu Dini dengan lama pengeluaran plasenta pada kala III persalinan di RB Paten  Rejowinangun Utara  Kotamadia Magelang. Metode penelitian menggunakan pendekatan quasi experiment dengan rancangan Post Test Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di RB Paten Rejowinangun Utara, Kotamadia Magelang yang berjumlah rata-rata 40 ibu bersalin setiap bulannya. Teknik sampling menggunakan accidental sampling, 30 responden terdiri dari kelompok kontrol dan intervensi.Pengumpulan data menggunakan observasi dan analisis data menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian menggunakan uji nonparametrik Mann Whitney, dua sampel independendidapatkan p-value sebesar 0.000. Oleh karena p-value < α (0,05), maka disimpulkan bahwa ada pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap lama pengeluaran plasenta pada kala III persalinan di RB Paten Rejowinangun Utara Kotamadia Magelang. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah ada pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap lama pengeluaran plasenta pada kalaIII persalinan. Diharapkan pasien mendapatkan informasi yang nyatatentang pengaruh dari Inisiasi Menyusu Dini.
PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2006 JALUR REGULER YANG BERISIKO TERKENA KANKER PAYUDARA TERHADAP PERILAKU “SADARI” Kusuma, Prima Daniyati; Susilawati, Dwi
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit yang mematikan di dunia, dimana jumlah penderitanya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Serangkaian faktor genetik, hormonal dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker. Metode pencegahan kanker payudara bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Metode ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kanker payudara. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa ada 7 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro memiliki faktor risiko terkena kanker payudara.Belum diketahui secara pasti apakah ketujuh mahasiswa tersebut melakukan SADARI secara rutin setiap bulan atau tidak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa PSIK Undip yang berisiko terkena kanker payudara terhadap perilaku SADARI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan menggunakan sampel sebanyak 7 orang.Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan persepsi terhadap penting atau tidaknya SADARI bagi mahasiswa PSIK yang memiliki faktor risiko kanker payudara. Hal ini mempengaruhi perilaku untuk melakukan SADARI sebagai upaya mencegah terjadinya kanker payudara. Hambatan dalam melakukan SADARI adalah tidak ada waktu luang, malas, tidak ada fasilitas, lupa, dukungan keluarga kurang dan sulit membiasakannya. Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan menumbuhkan niat, mempelajari teori SADARI, berkunjung ke rumah sakit dan adanya dukungan dari orang lain. Mahasiswa PSIK diharapkan memiliki pengetahuan dan persepsi yang benar tentang praktik SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Wahyuningsih, Dyan; -, Machmudah
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian makanan terbaik bagi bayi dan anak menurut para ilmuwan dunia dan telah menjadi rekomendasi WHO adalah memberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan. Permasalahan yang terjadi adalah terjadinya penurunan cakupan ASI Eksklusif.Umur, pendidikan, pekerjaan ibu dan dukungan suami ( informasional, penilaian, instrumental dan emosional ) diduga menjadi salah satu penyebab masalah tersebut. Dukungan suami diharapkan dapatmeningkatkan kembali pemberian ASI eksklusif pada bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif, jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional (belah lintang).  Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2012 di Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur KabupatenSemarang dengan metode Total Sampling, jumlah sampel 61 orang. Analisis data enggunakan Uji ChiSquare, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan) ibu dan dukungan ( informasional, penilaian, instrumental dan emosional ) suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Saran suami sebagai kepala keluarga diharapkan menjalankan perannya sebagai ayah menyusui, dan sebagai support sytem bagi ibu agar dapatmemberikan ASI Eksklusif.
KEBUTUHAN IBU MELAHIRKAN UNTUK MENGATASI NYERI SELAMA PROSES PERSALINAN ER, Heni Setyowati
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab langsung AKI adalah partus macet sebesar 5%. Partus macet berhubungan dengan adanya kecemasan, stres dan nyeri. Antara cemas,stress dan nyeri merupakan lingkaran penyebab terjadinya partus macet. Sehingga perlu dikaji tentang nyeri dan kebutuhan ibu bersalin untuk mengatasinyeri selama proses persalinan.  Tujuan umum: untuk mengeksplorasi bagaimana kebutuhan ibu untuk mengatasi nyeri selama proses persalinan. Metodologi:  penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan berjumlah 6 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan mengunakan analisa kualitatif,berdasarkan tahap analisis data menurut ColaizziHasil: Teridentifikasi enam tema yang saling berhubungan dengan tujuan khusus, yaitu respon fisik, respon psikologi, upaya penangan mandiri, keberhasilan penanganan, upaya petugas dan pelayanan keperawatan professionalSaran: Dengan adanya nyeri yang masih dirasakan oleh ibu bersalin, meskipun telah berusaha mengatasi, maka  perlu dikembangkannya intervensi yang spesifik untuk mengatasi nyeri seperti intervensi kognitif,intervensi perilaku dan intervensi sensori. Selain itu perlu dikembangkan pain digital acupressure (PDA) yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri secara mandiri oleh ibu.
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP SUAMI TENTANG VASEKTOMI Hardiani, Ratna Sari; Pertiwi, Mayang Anggun
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Pengguna kontrasepsi banyak didominasi oleh istri, terutama kontrasepsi hormonal, padahal banyak dari mereka yang tidak patuh terhadap aturan penggunaan kontrasepsi ini. Pada akhirnya,hal ini dapat memicu terjadinya ledakan penduduk. Keterlibatan suami dalam vasektomi dapat menjadi solusi yang baik, hal ini dapat dibangun dan ditentukan oleh sikap suami. Method: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental. Sebanyak 92 responden yang terlibat dari 120 populasi di Dusun Krajan,Kecamatan Arjasa,Kabupaten Jember, dengan teknik purposive sampling. Data dianalisa dengan menggunakan uji Mann Whitney U Test. Result: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas suami pada kelompok eksperimen memiliki sikap positif setelah pemberian intervensi pendidikan kesehatan tentang vasektomi (82,6%), sedangkan pada kelompok kontrol hanya sebagian suami yangmempunyai sikap positif (50%). Nilai P-value sebesar 0,001 (0.001 < α=0.05). Conclution: Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap sikap suami tentang vasektomi. Dari hasil penelitian ini disarankan agar petugas kesehatan menerapkan dan mengembangkan program pendidikan kesehatan tentang vasektomi bagi suami.
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Marlinda, Rofli; -, Rosalina; Purwaningsih, Puji
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore adalah gangguan fisik pada wanita yang sedang menstruasi berupa gangguan nyeri / kram perut. Kram tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara melakukan senam atau disebut dengan senam dismenore. Latihan – latihan olahraga yang ringan seperti senam sangat dianjurkan untuk mengurangi dismenore. Senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri karena saat melakukan senam, otak dan susunan saraf tulang belakang akan menghasilkan endorphin, hormon yang berfungsi sebagai obat penenang alami dan menimbulkan rasa nyaman. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami dismenore yang berjumlah 42 orang. Sampel yang diambil 15 orang untuk masing - masing kelompok kontrol dan perlakuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi senam dismenore dan lembar observasi skala nyeri. Analisa data dilakukan dengan bantuan software SPSS dengan uji nonparametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian dengan menggunakan uji nonparametrik Mann-Whitney menunjukkan p-value sebesar 0,041 dan karena p-value 0,041 <  (0,05), maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh senam  dismenore terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati, sehingga senam dismenore dapat digunakan sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk penatalaksanaan dismenore.
TINGKAT NYERI PINGGANG KALA I PERSALINAN MELALUI TEKNIK BACK-EFFLUERAGE dan COUNTER-PRESSURE Rejeki, Sri; Nurullita, Ulfa; RN, Retno Krestanti
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengansuatu tindakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas teknik Back-Effleurage dan teknik Counter-Pressure terhadap tingkat nyeri pinggang kala I fase aktif persalinan. Metode penelitianyang digunakan adalah penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest dan posttest design. Sampel penelitian ini adalah 48 responden yang dipilih secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan nilai nyeri setelah intervensi sebanyak 3,27. Uji Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara efektifitas teknik Back-Effleurage dan teknik Counter-Pressure terhadap tingkat nyeri pinggang kala I fase aktif persalinan dengan nilai p(0,046<0,05). Dari kedua teknik tersebut yang lebih efektif dalam mengurangi nyeri pinggang persalinan adalah teknik Counter-Pressure dengan hasil nilai mean 3,63 lebih besar mean teknik Back-Effleurage2,92. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat/bidan agar dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri saat memberikan pertolongan persalinan.
PEMAHAMAN PASANGAN USIA SUBUR PARITAS RENDAH (PUSMUPAR) TERHADAP NORMA KELUARGA KECIL, BAHAGIA DAN SEJAHTERA (NKKBS) Siswanto, Yuliaji; Pranowowati, Puji; Widyawati, Sigit Ambar
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan laju pertambahan penduduk yang tinggi akan mengancam kelangsungan kehidupan karena ketidakmampuan penyediaan sumberdaya untuk pemenuhan sandang, pangan dan papan.  ProgramKB menjadi satu keharusan untuk dilaksanakan demi mengurangi laju pertambahan penduduk serta membentuk keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.  Salah satu permasalahannya adalah bagaimana pemahaman Pasangan Usia Subur  Paritas Rendah (PUSMUPAR) saat ini terhadap program KB dan konsep NKKBS?. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemahaman PUSMUPAR saat ini terhadap program KB.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan.  Kota Semarang berdasarkan persentase pencapaian PA pria / total PA Kota yang terendah di Jawa Tengah sebesar 1,76%, sedangkan Kabupaten Grobogan berdasarkan persentase pencapaian PA pria / total PA Kabupaten yang terendah di Jawa Tengah sebesar 1,09%.   Hasil penelitian mendapatkan : sebagian besar dari responden (73%) mempunyai pemahaman dasar tentang kehamilan yang baik. Sebanyak 70% responden mempunyai pengetahuan tentang tujuan KB yang baik. Sebagian dari resonden (54%) mempunyai pelembagaan dan pembudayaan  NKKBS baik.Sebanyak 52% responden menganggap hambatan dalam penerimaan NKKBS adalah kecil. Hampir seluruh responden (80%) memiliki persepsi nilai anak yang baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR PENDAHULUAN Latar Belakang 142 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. SOEWONDO KENDAL Widiastuti, Yuni Puji; Rejeki, Sri; Khamidah, Nur
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) menjadi salah satu program pemerintah diIndonesia, tetapi khususnya Kabupaten Kendal praktik menyusu dini belum banyak dilakukan. Umumnya, setelah lahir, bayi dibersihkan dan dipisahkan dari ibu. Padahal keberhasilan inisiasi menyusu dini berpengaruh pada pemberian ASI eksklusif lebih lama. Hasil penelitian SDKI 2003 dan Health System Program (HSP) 2006 menunjukkan bahwa 27-74 % bayi menyusu dalam 1 hari setelah kelahiran.Hal ini sangat bertentangan dengan rekomendasi Inisiasi Menyusu Dini. Di masyarakat juga masih banyak terminologi yang berbeda untuk ASI eksklusif (Kroenger & Smitt, 2004). Faktanya di Indonesia hanya 4% bayi yang disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah dilahirkan (Tjahjo, 2008). Berdasarkan data di Departemen Kesehatan, dalam tahun 2006 tercatat 149 rumah sakit (RS) melaksanakan program rumah sakit sayang ibu bayi (RSSIB).Program ini mencakup pelayanan asuhan antenatal (pra melahirkan), pertolongan persalinan sesuai standar, pelayanan nifas (pasca melahirkan), rawat gabung ibu dan bayi, pemberian ASI eksklusif, pelayanan KB, dan imunisasi. Sampai Juli 2007 baru 19 RS melaksanakan kebijakan program inisiasi menyusu dini. Depkes juga telah mengirim surat edaran agar seluruh RS melaksanakan program inisiasi menyusudini (IMD, 2009).Namun sampai saat ini masih banyak dijumpai rumah sakit dan klinik bersalin yang belum melaksanakan proses IMD dengan alasan bervariasi. Dari data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.H. Soewondo Kendal, jumlah bayi yang dilahirkan dari bulan Juli sampai dengan September 2011 sebanyak 456 orang, bidan yang melakukan IMD pada bayi yang baru lahir sebanyak 30% dari persalinan yangditolong oleh bidan. Padahal bidan yang bertugas di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal sudah mengikuti pelatihan baik itu pelatihan asuhan persalinan normal (APN), inisiasi menyusu dini (IMD), dan konselorair susu ibu (ASI). Namun pada kenyataannya masih ada ibu-ibu yangmempunyai bayi pada saat melahirkan tidak dilakukan IMD. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini yang rendah karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu yang rendah, tidak ada dorongan atau motivasi untuk mengetahui perkembangan zaman, kurangnya ketersediaan informasi maupun fasilitas kesehatan, kurangnya dukungan dari orang terdekat, dukungandari tenaga kesehatan, kebudayaan, dan belum adanya promosi Insiasi Menyusui Dini (Rosita, 2008).

Page 1 of 2 | Total Record : 20