cover
Contact Name
I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom
Contact Email
resika@undiksha.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi
ISSN : 23033142     EISSN : 25488570     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Sains dan Teknologi(JST) is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Mathematic, Biology, Physic, Chemistry, Informatic, Electronic and Machine as well as related topics. All papers are peer-reviewed by at least two referees. JST is managed to be issued twice in every volume.
Arjuna Subject : -
Articles 648 Documents
ANALISIS EKSTRAK TUMBUHAN REMPAH SEBAGAI PRESERVATIVES MAKANAN TAHU DIUJI SECARA IN VITRO widiyanti, ni luh putu manik; Mulyadiharja, Sanusi; Sukarta, I Nyoman
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.401 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v5i2.8979

Abstract

AbstrakMakanan tahu merupakan makanan tradisional dan sebagai sumber protein yang bermutu tinggi yang banyak mengandung asam amino esensial dan terbukti menurunkan kadar Low Density Lipoprotein. Tahu mudah mengalami pembusukan oleh bakteri, karena kadar protein dan kadar air yang tinggi. Tetapi banyak pengusaha nakal dengan menambahkan formalin dan pewarna methyl yellow yang dilarang penggunaaanya dalam makanan menurut peraturan Menkes  Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999 untuk pengawet makanan tahu. Alternatifnya adalah tanaman rempah sebagai antibakteri dan dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami makanan antara lain tanaman Cymbopogon ciratus (sereh), Cucurma domestika (kunyit) dan Alpinia galanga (lengkuas) untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada makanan tahu. Tahu yang berhasil dibuat masih belum memenuhi standar penilaian SNI 01-3142-1992 yaitu pada bagian rasa, yaitu sebanyak 50% panelis yang menyatakan rasa tahu sedikit asam. Uji organoleptik makanan tahu pada hari pertama perendaman dengan preservatives alami, sebanyak 100% panelis menyatakan tahu yang direndam dengan ke-3 preservative alami beraroma dan berrasa harum preservatives alami (sereh, kunyit dan lengkuas). Karakteristik warna tahu, 100% panelis menyatakan putih bersih atau kekuningan bersih dan 100% panelis menyatakan penampakkan normal tidak berlendir dan berjamur.  Terjadi penurunan kualitas tahu dari uji organoleptik pada hari ke-tiga dan ke-enam baik pada aroma, rasa, warna dan penampakan tahu.  Gain Score menunjukkan bahwa tahu yang direndam dengan preservative alami sereh konsentrasi 20% yang menunjukkan peningkatan jumlah bakteri.  Pada hari ke-3 dan ke-6, tahu yang direndam dengan konsentrasi 40% dan 60% menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil Gain Score pada makanan tahu yang direndam dengan preservatives alami kunyit pada hari ke-1  dan ke-6 dengan  konsentrasi 20%, 40% dan 60 % menunjukkan preservative kunyit pada semua konsentrasi tidak menghambat pertumbuhan bakteri yang hidup pada makanan tahu. Pada hari ke-3, hanya tahu yang direndam dengan konsentrasi 60% yang menghambat pertumbuhan bakteri.  Gain Score menunjukkan  makanan tahu yang direndam dengan preservatives alami lengkuas pada hari ke-1  hanya konsentrasi 40% yang menunjukkan penghambatan jumlah bakteri. Pada hari ke-3 dan ke-6, tidak ada konsentrasi preservatives lengkuas menghambat pertumbuhan bakteri. Jumlah SPC bakteri yang direndam dengan preservative sereh konsentrasi 40%  berbeda bermakna dengan preservatives kunyit konsentrasi 20% dan lengkuas 20%. Jumlah SPC bakteri yang direndam dengan preservatives sereh konsentrasi 60%  berbeda bermakna dengan preservatives kunyit konsentrasi 20%,  lengkuas 20% dan lengkuas 40%. Jumlah SPC bakteri yang direndam dengan preservatives kunyit 20%  berbeda bermakna dengan preservatives sereh 40% dan sereh 60%. Jumlah SPC bakteri yang direndam dengan preservative lengkuas 20%  berbeda bermakna dengan preservatives sereh 40% dan sereh 60%. Jumlah SPC bakteri yang direndam dengan preservatives lengkuas 40%  berbeda bermakna dengan preservatives sereh 60% dengan p<0,05. Zona hambatan oleh sereh konsentrasi 20% dan 40% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh kunyit 60% dan lengkuas 60% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh sereh konsentrasi 60% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh ketiga preservatives konsentrasi 20% dan  40% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh kunyit konsentrasi 20% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh ketiga preservatives konsentrasi 60% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh kunyit konsentrasi 40% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh ketiga preservatives konsentrasi 60% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh kunyit konsentrasi 60% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh ketiga preservatives konsentrasi 20% dan 40% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh lengkuas konsentrasi 20% dan 40% berbeda bermakna dibandingkan ketiga preservatives konsentrasi 60% terhadap pertumbuhan bakteri. Zona hambatan oleh lengkuas konsentrasi 60% berbeda bermakna dibandingkan dengan zona hambatan oleh ketiga preservatives konsentrasi 20% dan 40%  terhadap pertumbuhan bakteri. Adanya zona hambatan disebabkan karena bahan aktif yang terdapat pada ketiga preservatives. Uji koefisien phenol menunjukkan bahwa ke- 3 preservatives alami yang diekstrak dengan hidrodestilasi dengan nilai sama atau kurang efektif dibandingkan phenol. Kata kunci : tanaman rempah, pengawet alami, makanan tahu, uji in vitro  AbstractTofu is know as a traditional food and as a source of high quality protein that contains many essential amino acids and is proven to reduce levels of Low Density Lipoprotein. Tofu susceptible to decomposition by bacteria, because high of the protein content and water content.  But many food entrepreneurs that naughty by adding formalin and methanyl yellow dye that banned its use in food regulation by Minister of Health Num. 1168/Menkes/PER/X/1999 for the food preservatives of tofu. The alternative is an antibacterial plants and used as a natural food preservatives including Cymbopogan ciratus (lemongrass), Cucurma domestica (turmeric) and Alpinia galanga (galangal) to inhibit bacterial growth in tofu.  Tofu that has been created is still not meet the assessment standards of SNI 01-3142-1992 in aroma part, whereas 50% panelists who stated aroma tofu is slightly acidic. Organoleptic test of tofu in first day of soaked with natural preservatives, 100% panelists who stated tofu that soaked with three kinds natural preservatives with aroma and taste of Cymbopogon ciratus (lemongrass), Cucurma domestica (turmeric) and Alpinia galanga (galangal) extracts. The characteristic color  of tofu, 100% panelists expressed that tofu with pure white color or pure yellowish and 100% panelists who stated normal of tofu in performance without slimy and moldy. In fact characteristic of tofu is decrease of quality result from organoleptic test on day three and six both in aroma, taste, color and performance of tofu. Gain score result show that tofu soaked with natural preservatives lemongrass concentration 20% that show increase bacteria in number. On third and six days, tofu soaked with 40% and 60% concentrations of lemongrass inhibit growth of bacteria. Result gain score indicates  tofu that soaked with tumeric extract on first and sixth days soaked with 20%, 40% and 60% concentrations   show all of tumeric extract concentrations didn’t inhibit growth of bacteria. On the third day tofu that soaked with only 60% concentration capable to inhibit growth of bacteria.   Result gain score  indicates tofu that soaked with extract of galangal in first day, only concentration 40% show inhibit growth of bacteria. On third and sixth days, all of concentrations of galangal extract didn’t capable inhibit growth of bacteria. Number of SPC bacteria in tofu soaked with preservatives lemongrass with concentration 40% was significantly different with tofu that soaked extract of 20% concentrations of turmeric and galangal.  Number of SPC bacteria in tofu soaked with lemongrass concentration 60% was significantly different with 20% concentrations of both turmeric  and galangal, and 40% concentration of galangal. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 20% concentration of turmeric was significantly different with 40%  and 60% concentrations of  lemongrass. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 20% concentration of galangal, was significantly different with 40% and 60% concentrations of lemongrass. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 40% concentration of galangal was significantly different with 60% concentration of preservatives lemongrass with p<0,05. Inhibition zone by 20% and 40% concentration of lemongrass was significantly different compared with inhibition zone by both 60% concentrations of turmeric and galangal toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of lemongrass was  significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibition zona by 20% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 40% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibition zone by 20% and 40% concentrations of galangal was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of galangal was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibiton zone was present in growth of bacteria caused by active substances in three kinds of natural preservatives. Coeffisient phenol test was done that show three kinds  of natural preservatives was extracted by hydrodestillation with value equal or less effective than pure phenol. Key words : spices plants, natural preservatives, tofu, in vitro test. 
PENGUJIAN NITROGEN TOTAL, KANDUNGAN AIR DAN CEMARAN LOGAM TIMBAL PADA PUPUK ANORGANIK NPK PADAT Wiyantoko, Bayu; Kurniawati, P.; Purbaningtias, T.E.
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.166 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.9439

Abstract

Telah dilakukan pengujian kualitas pupuk anorganik NPK padat meliputi kandungan nitrogen total, kandungan air dan cemaran logam timbal. Pengujian kualitas pupuk NPK padat dan standar mutu hasi pengujian berdasarkan metode standar SNI 2803 tahun 2010. Pengujian nitrogen total menggunakan metode Kjledahl, kandungan air menggunakan metode Aufhauser dan cemaran logam timbal secara spektrofotometri serapan atom (AAS). Pengujian nitrogen dengan metode Kjledahl meliputi tiga tahapan yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Kadar nitrogen total yang diperoleh sebesar 10.50% dengan batas minimal yaitu 8%. Pengujian kandungan air diperoleh hasil yaitu 2.67% yang masih dibawah batas maksimal sebesar 3%. Untuk kadar cemaran logam berat Pb diperoleh sebesar 16.03 mg/kg yang memenuhi syarat mutu yaitu maksimal 500 mg/kg. 
RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KENDALI LENGAN ROBOT PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN INTERFACE WIRELESS 2.4Ghz Ekayana, Agung Gde; P, Gusti Ngurah Kade Ary
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.546 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.9185

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin maju, terutama dalam bidang sistem kendali, Sistem kendali lengan robot merupakan robot yang bisa menggantikan peran manusia seperti melakukan perkerjaan berat. Lengan robot yang dirancang dalam bentuk prototipe dengan sistem kerjanya yang dapat dikendalikan menggunakan wireless joystick, sehingga robot dapat memindahkan objek dan dikendalikan dari jarak jauh. Perancangan sistem kendali ini menggunakan beberapa komponen yaitu Mikrokontroler ATmega 8 Motor Servo, Driver Motor, Weireless Joystik PS2, dan Baterai. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rancangan bangun sistem kendali lengan robot pemindah barang mengunakan interface wireless 2.4Ghz. Hasilnya robot dapat dikendalikan dan merespon perintah yang diberikan melalui joystik
ADSORPSI ION EMAS MENGGUNAKAN ASAM HUMAT TANAH GAMBUT DI BAWAH RADIASI SINAR UV Lestari, Puji
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.839 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.9179

Abstract

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mendulang kembali (recovery) emas dari limbah elektronik, salah satunya adalah melalui proses adsorpsi. Salah satu adsorben yang dapat digunakan untuk proses adsorpsi ion emas di dalam larutan adalah asam humat (AH) hasil isolasi dari tanah gambut. Proses adsorpsi ion emas menggunakan AH tanah gambut diikuti dengan proses reduksi ion emas menjadi logam emas. Proses adsorpsi reduktif ini dapat ditingkatkan dengan penyinaran menggunakan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses adsorpsi ion emas menggunakan asam humat tanah gambut dengan adanya radiasi sinar UV. Proses adsorpsi ion emas dilakukan dengan metode batch dan parameter yang dipelajari antara lain pH, waktu interaksi, serta variasi konsentrasi ion emas dalam larutan.  pH optimum proses adsorpsi adalah 2. Proses adsorpsi ion emas pada AH tanah gambut di bawah radiasi UV mengikuti model kinetika adsorpsi yang diajukan oleh Santosa (2007) serta mengikuti model isotermal adsorpsi Langmuir. Radiasi sinar UV dapat membuat proses adsorpsi reduktif ion emas menggunakan AH tanah gambut menjadi lebih efektif. Kapasitas adsorpsi ion emas pada AH tanah gambut adalah 90,91 mg/g. Penambahan 2-propanol akan menurunkan efektivitas proses adsorpsi ion emas pada AH tanah gambut.  
DAYA HAMBAT VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA ALBICANS YANG DIISOLASI DARI SAMPEL SWAB VAGINA Burhannuddin, Burhannuddin; Karta, I W.; Tresnanda, B.; Putra, I G. N. D.; Darmada, I P. A.; Pradnyadhita, , I. I D. A.; Gunawan, I W. B. A.; Ariawan, I M. B.
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.328 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i2.10535

Abstract

Prevalensi kandidiasis meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penderita imunokompromais. Resistensi C. albicans terhadap berbagai agen anti fungi juga dilaporkan mengalami peningkatan. Pengembangan obat yang berbasis bahan alam dan dapat bertindak sebagai anti fungi terhadap C. albicans perlu terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat VCO terhadap pertumbuhan C. albicans yang diisolasi dari swab vagina. Isolasi dilakukan dengan metode kultur, identifikasi mikroskopis, dan uji biokimia. Uji daya hambat VCO terhadap C. albicans isolat vagina dilakukan dengan metode difusi cakram.  Jamur C. albicans berhasil diisolasi dari swab vagina dengan ciri-ciri koloni yeast, membentuk blastospora, pseudohifa, klamidopora, dan germ tube. Hasil uji difusi cakram menunjukkan VCO mampu menghambat pertumbuhan jamur C. albicans. VCO pada konsentrasi 90 %  memiliki daya hambat tertinggi, dengan nilai zona hambat minimum  24,0 mm, lebih besar dibandingkan VCO pada konsentrasi 75 % (20 mm), 50 % (9,7 mm),  25 % (1,9 mm), dan kontrol negatif (0,0 mm). Namun nilai Zona Hambat tersebut lebih rendah secara bermakna dengan kontrol positif (Ketokenazol 2 %) (p< 0,05). VCO mengandung berbagai zat aktif yang dapat bekerja sebagai anti fungi, seperti asam laurat, asam kaprilat, dan asam kaprat. Zat monolaurin dan monokaprin yang dihasilkan VCO dapat merusak struktur membran sel jamur. Berdasarkan hasil tersebut maka VCO berpotensi digunakan sebagai obat alternatif untuk infeksi C. albicans Kata kunci: Daya hambat, VCO, Candida albicans, Swab vagina 
Aplikasi Pengukur 3 Derajat Kebebasan Gaya Aerodinamika Pada Water Tunnel Firmansyah, Rendra Dwi; Wibowo, Setiawan Bekti; Mareta, Rella
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.445 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i2.11785

Abstract

Perkembangan teknlogi pesawat tanpa awak berkembang pesat. Dalam pembuatan sebuah peswat diperlukan analisis mengenai gaya-gaya aerodinamika yang bekerja pada pesawat tersebut. Analisis gaya aerodinamika dapat dilakukan melaui wind tunnel dan water tunnel. Pengukuran dapat dilakukan dengan visualisasi tetapi metode ini tidak memberikan nilai gaya aerodinamika secara langsung. Hal ini analisis gaya aerodinamika tidak dapat dilakukan secara langsung. Pengukuran gaya aerodinamika dapat dilakukan menggunakan sistem pengukur gaya dengan sensor load cell. Aplikasi sistem pengukur gaya aerodinamika dapat membuat analisis gaya aerodinamika secara langsung karena nilai pembacaan gaya langsung ditampilkan dalam bentuk grafik. Alat ukur ini menggunakan Load cell sebagai sensor, data dari load cell lalu di olah menggunakan mikrokontroler dan ditampilkan di komputer. Setelah dilakukan pengujian, alat pengukur gaya ini dapat mengukur gaya Drag dan gaya Lift sesuai dengan beban yang diujikan dengan error kecil. Selain itu, gaya momen dapat diketahui menggunakan sistem pengukur gaya ini. Sehingga sistem ini dapat mengukur gaya aerodinamika dengan 3 derajat kebebasan Sistem pengukur gaya ini juga bisa menunjukkan arah gaya aerodinamika yang dialami oleh obyek tes
PENGERINGAN TERASI LOKAL KARAWANG : SINAR MATAHARI – TRAY DRYER Sari, Dessy Agustina
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.555 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i2.11867

Abstract

Pembuatan terasi lokal Karawang masih memanfaatkan ketersediaan sinar matahari. Luas area penjemuran menjadi sorotan umum bila pengunjung melewati pemukiman TPI Ciparage. Udang rebon dihampar di pekarangan rumah pengrajin terasi. Ketidakbersihan proses yang berlangsung dan fluktuatifnya udara panas menginisasi kebutuhan teknologi sehingga saat ini dapat dijumpai pengering rak. Penggunaan tray dryer mulai dari bahan baku hingga terbentuknya produk terasi mampu mengurangi luas ruang pengeringan dan juga udara panas tersirkulasi secara merata. Perbandingan penurunan masa bahan per waktu antara sinar matahari dan alat tersebut belum memberikan hasil yang signifikan berbeda, tetapi terlihat nyata pada penampakan produk terasi. Pengoptimalan penggunaan seluruh rak dapat meningkatkan kuantitas produk terasi dan langkah mengatasi luas ruang pengering. Kata kunci: sinar matahari, terasi, tray dryer, udang rebon AbstractShrimp paste processing from Karawang still used the availability of the sun shine. Wide area of drying was being general highlight if visitor took around TPI Ciparage’s residence. Rebon shrimp was put in the producer’s yard. No hygiene on progress process and fluctuations of hot air pushed a technology. So nowadays researcher could have plan through tray dryer. Using of this machine from raw material until the shrimp pasted product could decrease the drying area and also hot air could be circulated evenly. The result showed that the sample mass by sun and tray dryer did not give a significantly difference, but not for the product’s sightings. Optimization of all of tray on the machine could improve the quantity of shrimp paste product and a way solved the wide area of drying. Keywords : rebon shrimp, shrimp pasted, sun, tray dryer
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRESTASI DAN BEASISWA UNDIKSHA (PRABA) Pradnyana, I Made Ardwi; Permana, Agus Aan Jiwa
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.977 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v7i1.13789

Abstract

Dokumentasi dan manajemen data prestasi dan beasiswa masih menjadi masalah krusial yang harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan, masalah tersebut dapat mengganggu pengelolaan perguruan tinggi saat ini dan kedepannya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan prototipe Sistem Informasi Manajemen Prestasi dan Beasiswa Undiksha (PRABA). Prototipe PRABA berhasil dikembangkan melalui metode pengumpulan data dan studi literatur, analisis dan perancangan serta implementasi dan pengujian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan mengkaji dokumen beasiswa. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dasar teori mengenai diagram use case dan aktivitas serta perancangan basis data dengan ERD. Analisis dilakukan untuk mendapatkan kondisi yang selama ini terjadi (As Is). Kemudian penulis  merumuskan syarat fungsional yang harus dimiliki sistem untuk menangani kendala yang terjadi saat ini. PRABA diimplementasikan berbasis website dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Hasil pengujian terhadap PRABA menggunakan metode pengujian black box menunjukkan bahwa PRABA sudah memenuhi syarat fungsionalitas yang sudah ditetapkan terkait manajemen data prestasi dan beasiswa.
Pengembangan Aplikasi Markerless Augmented Reality Legenda Asal Mula Selat Bali Natha, Teddy Wirahardi; Darmawiguna, I Gede Mahendra; Arthana, I Ketut Resika
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.059 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.8786

Abstract

Abstrak— Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) merancang dan mengimplementasikan aplikasi Markerless Augmented Reality Legenda Asal Mula Selat Bali (2) mengetahui respon pengguna terhadap aplikasi Markerless Augmented Reality Legenda Asal Mula Selat Bali. Sudah saatnya kemajuan teknologi digunakan sebagai sarana untuk kembali membangkitkan kebudayaan Bali khususnya dalam hal cerita rakyat karena pelestarian kebudayaan dapat diupayakan dengan bantuan teknologi. Penelitian ini menggunakan menggunakan proses R&D (Riset and Development) dengan model ADDIE (Analysis Design Development Implementation Evaluate). Model ADDIE terdiri dari 5 tahapan, yaitu Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluate (Evaluasi). Hasil akhir penelitian ini berupa sebuah perangkat lunak aplikasi yang mampu dijalankan pada perangkat dengan system operasi android yaitu sebuah aplikasi markerless augmented reality dengan teknik user defined target (UDT) untuk menampilkan animasi 3 dimensi cerita Legenda Asal Mula Selat Bali lengkap dengan suara narasi cerita dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta diiringi musik pengiring. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, aplikasi berada dalam kategori sangat baik dalam setiap pengujian. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi ini dapat diterapkan di lingkungan masyarakat agar dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan cerita rakyat Bali. Kata-kata kunci: Cerita Rakyat, Legenda Asal Mula Selat Bali, Markerless Augmented Reality, 3 Dimensi, Android Abstract— This research was conducted in order to (1) to design and implement applications Markerles Augmented Rality Legenda Asal Mula Selat Bali (2) determine the user response to the application of Markerles Augmented Rality Legenda Asal Mula Selat Bali. It is time that technological advances are used as a means to re-awaken the culture of Bali, especially in terms of folklore for the preservation of culture can be built with the help of technology. This study uses using process R & D (Research and Development) with a model ADDIE (Analysis Design Development Implementation Evaluate). ADDIE Model consists of five phases, namely Analysis (Analysis), Design (Design), Development (development), Implementation (Implementation) and Evaluate (Evaluation). The final result of this research is a software application that can run on devices with operating system Android is an application Markerless augmented reality techniques user defined targets (UDT) to display 3-dimensional animation stories Legend Origins Bali Strait complete with voice narration story in English Indonesian and English and accompanied by a musical accompaniment. Based on calculations performed, the application is in the excellent category in each test. Based on test results, this application can be applied in communities in order to serve as a medium to introduce and preserve the Balinese folklore. Keywords: Folklore, Legenda Asal Mula Selat Bali, Markerless Augmented Reality,3 Dimension, Android
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKUR SUHU DAN KELEMBABAN TANAH BERBASIS KOMUNIKASI RADIO Nugroho, Hapsoro Agung
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.056 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v7i1.10691

Abstract

Suhu tanah dan kelembaban tanah merupakan salah satu parameter iklim yang sangat penting pengaruhnya terhadap tanaman. Suhu tanah merupakan salah satu unsur dalam pengamatan agroklimat. Pengamatan suhu tanah umumnya masih menggunakan peralatan konvensional seperti termometer tanah yang bersifat analog. Sistem pengukur suhu dan kelembaban tanah bertujuan untuk mempermudah pengamatan dan mendukung otomatisasi peralatan. Metodologi penelitian menggunakan sensor SHT11, mikrokontroler ATMega 2560 sebagai pengolahan data, modul radio telemetri sebagai sistem komunikasi. Data  tersimpan di SDCard dan ditampilkan di komputer. Hasil pengujian menunjukan pengukur suhu dan kelembaban tanah mampu bekerja dan menyimpan data secara otomatis serta dapat berkomunikasi sejauh 120 meter.

Page 9 of 65 | Total Record : 648