cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A TERHADAP NUTRIEN DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Dilah Zulhaniarta; Fauziyah .; Anna Ida Sunaryo; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.399 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2488

Abstract

Muara S. Banyuasin menerima masukan nutrien dari berbagai aktifitas masyarakat di sekitar perairan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton yang tercermin pada konsentrasi klorofil-a perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi klorofil-a dan kandungan nutrien (nitrat & fosfat) serta hubunganya dengan parameter lingkungan di perairan Muara S.Banyuasin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 pada kondisi perairan pasang dan surut. Proses pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil sebaran klorofil-a, nutrien dan parameter lingungan diolah menggunakan software surfer 10.0 dan pengaruh parameter lingkungan terhadap klorofil-a diolah dengan metode PCA menggunakan software Statistica 8.0. Hasil penelitian pasang dan surut menunjukan bahwa konsentrasi Klorofil-a berkisar antara 4,41-55,01 mg/m3. Nitrat berkisar antara 0,94-34,44 mg/l. Fosfat berkisar antara 0,08-0,64 mg/l. Analisis Komponen Utama (PCA) menunjukkan bahwa nutrien (Nitrat & fosfat) mempengaruhi konsentrasi klorofil-a baik saat pasang pasang maupun surut, dengan nilai eigenvalue 3,04 (nitrat) dan 2,19 (fosfat) saat pasang serta 4,29 (nitrat) dan 1,27(pasang) saat surut. Secara umum konsentrasi klorofil-a dan nutrien semakin banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan daratan yang memberi banyak masukan nutrien. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi klorofil-a adalah nitrat, fosfat, kecerahan, suhu, DO, dan kecepatan arus.KATA KUNCI: Fitoplankton, klorofil-a, nutrien, perairan muara Sungai Banyuasin.
Karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api Sumatera Selatan berdasarkan sebaran parameter lingkungan perairan dengan menggunakan analisis komponen utama (PCA) Tengku Zia Ulqodry; Dietriech G Bengen; Richardus F Kaswadji
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.494 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1039

Abstract

Mangrove ecosystem is a unique ecosystem in coastal area and has useful economic and ecological function. The aim of this research was to know the characteristic of mangrove water of Tanjung Api-api, South Sumatera based on its environmental paramaters. This research has been done in April-June 2007. Sample of water was collected by using water sampler. Water parameters were measured consist of temperature, salinity, pH, Dissolved Oxygen, Nitrate, Phosphate, Ammonium, Total Suspended Solid and Total Organic Matter. Principal Component Analysis was used to determine characteristic of physico-chemical parameters between observation stations. The results showed that station I (sea area) was characterized by high value for temperature, dissolved oxygen, and pH; station II (mouth river) was characterized by high value of TOM and TSS; while station III (river) was characterized by low value of environmental parameters compared with the other stations. Keywords : Environmental parameters, Principal Component Analysis, Mangrove, Tanjung Api-api     Ekosistem mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem pesisir yang unik dan memiliki fungsi ekologis dan ekonomis yang sangat bermanfaat di lingkungan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat mangrove Tanjung Api-api berdasarkan parameter kualitas perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan april-Juni 2007. Pengambilan sampel air dengan menggunakan water sampler lalu dimasukkan kedalam botol gelap. Parameter air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat, fosfat, Ammonia, Total Padatan Tersuspensi dan bahan organik total. Untuk menentukan variasi karakteristik fisika kimia perairan antar stasiun pengamatan digunakan Principal Component Analysis atau PCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api untuk Stasiun I (daerah laut) dicirikan oleh suhu, salinitas, DO dan pH yang tinggi, Stasiun II (mulut muara) lebih dicirikan oleh nilai TOM dan TSS yang tinggi, sedangkan Stasiun III (sungai) dicirikan oleh parameter fisika-kimia air dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun-stasiun yang berada di daerah laut dan muara.   Kata kunci: Analisis Komponen Utama, Mangrove, Parameter Fisika Kimia, Tanjung Api-api
Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Tuti Afridanelly; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.039 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1214

Abstract

Bottom Gillnet is one of fishing unit used to the advantage of resource demersal fishes.This examination in order to know useful of input(trip, GT ship, BBM, ABK, and the long of net size that used) and output(production) suitable until got maximal productivity technically. This examination was accomplished on November- December 2009 in Nusantara Fishery Port Sungailiat used interview method, cluster analysis, discriminate, and scoring. According to result of cluster analysis got 2 groups of Bottom Gillnet fishing unit consists of group 1 n 2. Group 1 divided by 1A, 1B, and 1C. The result of discriminate showed factor which has influence in forming the group is size of dimention ship (GT), amount of ABK and long of of net was used. Ship Bottom Gillnet which efficient technically those were, first KM Ratulangi with score 3,082, second KM Lingga with score 2,904, and third KM Pusara with score 2,774. The specification of efisien ship was were fishing trip 32 times in a year, the size of ship dimention 4-6 GT, the using of solar 150-210 liter/trip, used ABK 3-4 humans and long of net which used 45-50 pieces. Keywords : Bottom Gillnet, Efficiency, Nusantara Fishery Port Sungailiat. ABSTRAK Bottom Gillnet adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan input (trip, GT kapal, BBM, ABK dan panjang ukuran jaring yang digunakan) dan output (produksi) yang sesuai sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimum secara teknis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November–Desember 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dengan menggunakan metode wawancara dan analisis cluster, diskriminan serta skoring. Berdasarkan hasil analisis cluster terdapat 2 kelompok unit penangkapan bottom gillnet yaitu kelompok 1 dan 2. Kelompok 1 terbagi menjadi 1A, 1B dan 1C. Hasil diskriminan menunjukan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kelompok adalah ukuran dimensi kapal, (GT), jumlah ABK dan panjang jaring yang digunakan. Kapal bottom gillnet yang efisien secara teknis yaitu pertama KM Ratulangi dengan skor  3,082, kedua KM Lingga 2,904 dan ketiga KM Pusaka skor 2,774. Kata kunci : Bottom gillnet, Efisiensi, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
KEANEKARAGAMAN HAYATI MANGROVE SEJATI DI PULAU MIANGAS Syahrial Syahrial; Nanang Karsim; Khairul Mukmin Lubis
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.192 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5954

Abstract

Keanekaragaman hayati tumbuhan mangrove Indonesia tersebar di seluruh wilayahnya, dimana sebagian telah diketahui manfaatnya, sebagian baru diketahui potensinya dan sebagian lagi belum dikenal sama sekali baik itu jenis, manfaat maupun potensinya. Salah satu kawasan atau wilayah yang belum terekspos keanekaragaman hayatinya adalah ekosistem mangrove di bagian Utara Indonesia khususnya Pulau Miangas. Kajian keanekaragaman hayati mangrove sejati di Pulau Miangas telah dilakukan pada bulan September 2015. Hal ini bertujuan sebagai upaya eksplorasi, pelestarian, pengelolaan dan dasar evaluasi ekosistem mangrove kedepannya, sehingga biodiversitas Indonesia tetap terjaga. Pengumpulan data kondisi vegetasi mangrove dilakukan dengan membuat transek garis dan plot. Transek garis ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) dengan arah tegak lurus garis pantai sampai ke daratan dan dibuat petak contoh (plot) dengan ukuran 10 X 10 m2. Hasil penelitian menunjukan bahwa spesies mangrove sejati yang tumbuh dan berkembang di hutan mangrove Pulau Miangas adalah Lumnitzera littorea, Bruguiera cylindrica, Rhizophora stylosa dan Xylocarpus moluccensis. Kerapatan dari masing-masing spesies tersebut adalah L. littorea 856 ind/ha, B. cylindrica 21 ind/ha, R. stylosa 26 ind/ha dan X. moluccensis 1233 ind/ha. Sementara Indek Nilai Penting (INP) spesies L. littorea adalah 277.25%, B. cylindrica 14.79%, R. stylosa 7.95% dan X. moluccensis 300.00%.
Penapisan Aktivitas Antibakteri dari Bakteri yang Berasosiasi dengan Karang Lunak Sarcophyton sp Chairul Huda; Salni .; Melki .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.102 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1343

Abstract

A screening of antibacterial activity from bacteria associating with soft coral Sarcophyton sp from Tegal island, Lampung, was conducted. The purpose of this screening was to get bacterial isolates that have antibacterial activity with Escherichia coli and Stapiloccocus aureus and also to determine the biochemical characters from the bacteria that have the antibacterial activity. The sample of soft coral was taken by snorkeling at 1,5 meters depth. The bacteria that associated with soft coral were isolated by dilution and pour plate method on NA media. The test of antibacterial activity was done by using agar diffusion  method with paper discs. Isolates that have antibacterial activity were tested to check their biochemical characters. From 10 bacteria isolates that have associated with soft coral Sarcophyton sp were obtained, there were two isolates had antibacterial activity (D1.1 to E. coli and D2.2 to S. Aureus).  Both bacteria isolates were  gram negative and motil. In catalyst test, oxidation, urea, citrate, and carbohydrate fermentation both bacteria isolates showed positive reaction. With VP test, D1.1 isolate showed positive  reaction but D2.2 showed negative reaction. In contarary, with gelatin isolate test, isolate D1.1 showed negative reaction but D2.2 positive. Keywords: Bacteria associations, soft corals, Sarcophyton sp, antibacterial,  biochemical tests   ABSTRAK Telah dilakukan penapisan aktivitas antibakteri dari bakteri yang berasosiasi dengan karang lunak Sarcophyton sp dari perairan Pulau Tegal, Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat bakteri yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus serta mengetahui sifat biokimia dari bakteri yang memiliki aktivitas antibakteri tersebut. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan dengan teknik snorkeling pada kedalaman 1,5 meter. Bakteri yang berasosiasi dengan karang lunak diisolasi dengan metode pengenceran bertingkat dan pour plate pada media NA. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan paper disk. Isolat yang memiliki aktivitas antibakteri diuji sifat biokimianya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 10 isolat bakteri yang berasosiasi dengan karang lunak Sarcophyton sp, dan dari 10 isolat tersebut didapat 2 isolat yang memiliki aktivitas antibakteri (D1.1 terhadap E. coli dan D2.2 terhadap S. aureus). Kedua isolat bakteri ini merupakan bakteri gram negatif dan motil. Pada uji katalase, oksidase, urea, sitrat dan fermentasi karbohidrat, kedua isolat bakteri baik D1.1 maupun D2.2 sama-sama menunjukan reaksi yang positif. Uji MR kedua isolat sama-sama menunjukan reaksi negatif. Sedangkan pada uji VP isolat bakteri D1.1 menunjukkan reaksi positif dan D2.2 negatif. Sebaliknya, pada uji gelatin isolat D1.1 menunjukkan reaksi negatif dan D2.2 positif. Kata Kunci: Bakteri asosiasi, karang lunak, Sarcophyton sp, antibakteri, uji  biokimia
STUDI KOMPARATIF MORFOLOGI MANGROVE Rhizophora apiculata PADA KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU Syahrial Syahrial
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.628 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8587

Abstract

Perbandingan morfologi populasi Rhizophora apiculata pada kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri dilakukan di Provinsi Riau. Hal ini bertujuan sebagai dasar evaluasi terhadap pengelolaan mangrove di Provinsi Riau. Pengambilan sampel morfologi R. apiculata dilaksanakan pada bulan November – Desember 2014 di pesisir pantai Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan transek garis yang ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) dengan arah tegak lurus garis pantai sampai ke daratan dan dibuat petak contoh dengan ukuran 10 X 10 m2. Sampel daun, buah dan bunga diambil secara acak berdasarkan petak contoh yang dibuat dan diawetkan dengan alkohol 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata morfometrik panjang buah tertingginya berada pada Stasiun 4 (22.97 mm), diameter buah pada Stasiun 1 (01.38 mm) dan panjang bakal daun pada Stasiun 2 (01.53 mm). Sementara panjang kelopak bunga, lebar kelopak bunga dan panjang gagang bunga tertingginya berada pada Stasiun 4 (01.36 mm; 00.67 mm dan 01.10 mm). Kemudian morfometrik panjang daun tertingginya berada pada Stasiun 4 (13.70 mm), lebar daun Stasiun 1 (04.89 mm), panjang tangkai daun Stasiun 3 (01.82 mm), diameter batang Stasiun 2 (15.14 cm) dan stomata yang terbanyak di Stasiun 2 (53.00). Selain itu, hasil analisis PCA memperlihatkan bahwa berbedanya morfologi populasi R. apiculata antara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri sangat dipengaruhi oleh logam berat Pb, pH, suhu dan DO perairan.
PENGARUH KONSENTRASI CELITE (DIATOM) TERHADAP HASIL ISOLASI DNA BAKTERI Escherichia coli Marlina Ummas Genisa; Rosana Agus; Mohc Hatta
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 2 (2015): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.639 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i2.2452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi celite (diatom) yang tepat dalam isolasi DNA bakteri Escherichia coli, sehingga diperoleh DNA Genom dengan konsentrasi tinggi. Metode yang digunakan yaitu metode Boom. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variasi konsentrasi celite, yaitu 10 µl, 20 µl, 30 µl dan kontrol tanpa celite. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas (hasil elektroforesis) konsentrasi celite 20 µl dan 30 µl memperlihatkan pita DNA yang leibh tebal dan jelas. Nilai konsentrasi DNAbakteri Escherichia coli dari konsentrasi celite 10 µl, 20 µl, dan 30 µl berturut-turut adalah 0,032 µg/µl, 0,075 µg/µl, dan 0,042 µg/µl. Kontrol tanpa celite 0,009 µg/µl. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi celite 20 µl pada sampel memiliki konsentrasi DNA yang paling tinggi (0,075 µg/µl) dibanding dengan konsentrasi lain dan kontrol tanpa celite.KATA KUNCI: Escherichia coli, isolasi DNA genom, konsentrasi celite.
VARIASI JUMLAH DAN JENIS HASIL TANGKAPAN JARING RAMPUS PADA UKURAN MATA JARING YANG BERBEDA DI PERAIRAN TELUK JAKARTA Dahri Iskandar; Rosyidin .; Singgih P Aji
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 1 (2016): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.928 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i1.2651

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menentukan  variasi  hasil  jumlah  dan spesies  yang  tertangkap oleh  jaring  monofilament  gillnet  dengan  ukuran mata  jaring  berbeda.  Penelitian  ini  dilakukan dengan  melakukan  uji  coba penangkapan  di  laut  menggunakan  jaring  insang  dasar  dengan ukuran mata  jaring  3,0  inci,  3,5  inci  dan  4,0  inci.  Jaring  disusun  secara  selang seling  untuk memberikan  peluang  yang  sama  bagi  ikan  tertangkap  pada alat  tangkap  gillnet.  Uji  statistic Anova  dan  BNT  digunakan   terhadap jumlah  hasil  tangkapan  untuk  menentukan  perbedaan jumlah  hasil tangkapan  antar  mata  jaring  yang  berbeda.  Hasil  penelitian  menunjukan bahwa total  hasil  tangkapan  jaring  insang  selama  penelitian  adalah  405 ekor  yang  terdiri  6  (enam) spesies.   Hasil  tangkapan  terbesar  adalah rajungan  (Portunus  pelagicus)  dengan  jumlah tangkapan  sebanyak  235 ekor atau  58%  dari  total  hasil  tangkapan. Berdasarkan  hasil tangkapan pada mesh size yang berbeda total hasil tangkapan tertinggi terjadi pada mesh size 3 inci yaitu sebanyak 208 ekor. Adapun  hasil tangkapan terendah diperoleh jaring insang dengan mesh size 4.0 inci yakni sebanyak 56 ekor.  Berdasarkan hasil Uji Anova terhadap jumlah hasil tangkapan jaring insang dasar diperoleh hasil yang berbeda secara nyata (Fhit = 38,69 dan  α = 0,05).KATA KUNCI: Hasil tangkapan, jaring insang dasar, mata jaring, Teluk Jakarta.
Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Rafki Ernanto; Fitri Agustriani; Riris Aryawaty
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.52 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1128

Abstract

River Estuary is a mixing place of two mass of water such as the freshwater mass and seawater which is influenced by the physical characteristics of water such as seasons, tide, current, temperature, and salinity. Estuary area is one of the area for the mangrove ecosystem where mangrove ecosystem are habitat from kind of benthic organism, one of the kind is gastropods. Gastropod density on mangrove ecosystem was influenced by the activity which was found in mangrove ecosystem, where, it could be giving an effect of gastropod living cause gastropod tend to live staying with limited moving.  The aim of this research was to know mangrove density, community gastropods structure and relation between biota(gastropods) and their habitat (mangrove) in river estuary Batang Village which was conducted on October 2009, using method to determine monitoring station was purposive random sampling technique in order to represent research area and to take data by using square transect method. Based on the result of research, the total of gastropod which were achieved on mangrove ecosystem of river estuary Batang Village 10 species from 7 families. The most species were Syncera brevicula. Density of gastropod at research location gyrate from 32-78 individual/m².The high density of gastropoda were getting in stasiun 1 with the total 78 ind/m², where as the low density of gastropoda were getting in stasiun 3 with the total 32 ind/m². Diversity index were range between 1,21-1,50, uniformity ondex in the research location were range between 0,55-0,81 and Domination index were range between 0,29-0,43 which have meaning that there was no domination spesies in the research location. To mangrove vegetatiom in research location of   river estuary Batang Village, generally it were founded 6 species from 3 families where the family Rhizoporaceae were mangrove family which dominated the research location.   Keyword : Batang River, Estuary, Gastopod and Mangrove   Muara sungai adalah tempat bercampurnya dua massa air yaitu massa air tawar dan air laut yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik perairan seperti musim, pasang surut, arus, suhu, dan salinitas. Daerah muara adalah salah satu habitat dari berbagai macam organisme hewan bentik, salah satunya adalah gastropoda. Kepadatan gastropoda pada ekosistem mangrove sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang terdapat pada ekosistem mangrove dimana hal ini akan memberikan efek terhadap kelangsungan hidup gastropoda karena gastropoda hidup cenderung menetap dengan pergerakan yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, struktur komunitas gastropoda dan hubungan antara biota (gastropoda) dengan habitatnya (mangrove) di muara Desa Sungai Batang yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 dengan metode yang digunakan untuk penentuan stasiun pengamatan yakni teknik purposive random sampling sehinggga dapat mewakili daerah penelitian dan untuk pengambilan data menggunakan metode transek kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian jumlah gastropoda yang ditemukan pada ekosistem mangrove di muara Sungai Batang sebanyak 10 spesies dari 7 famili. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Syncera brevicula. Kepadatan gastropoda pada lokasi penelitian berkisar dari 32-78 individu/m². Kepadatan gastropoda tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 78 individu/m², sedangkan yang memiliki kepadatan terendah terletak pada stasiun 3 yaitu 32 individu/m². Indeks keanekaragaman berkisar antara 1,21-1,50, indeks keseragaman pada lokasi penelitian berkisar antara 0,55-0,81 dan indeks dominansi spesies berkisar antara 0,29-0,43 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi pada stasiun penelitian. Untuk vegetasi mangrove di daerah penelitian di muara desa Sungai Batang, secara umum ditemukan 6 spesies dari 3 famili dimana famili Rhizoporaceae merupakan famili mangrove yang mendominasi pada lokasi penelitian. Kata kunci: Estuaria, Gastropoda, Mangrove, Sungai Batang.
VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA MANGROVE STUDI KASUS DI SPTN I DAN SPTN II TAMAN NASIONAL SEMBILANG KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Angga Pratama; Fitri Agustriani; Nurhadi .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.289 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4479

Abstract

Menurut Gonner, C dan Wibowo P (2002) dalam Nurhadi (2013) Taman Nasional Sembilang (TNS) merupakan salah satu kawasan pelestarian alam (KPA) dengan luas kawasan ± 202.896,31 hektar. Kawasan TNS terletak di pesisir timur Provinsi Sumatera Selatan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95/Kpts-II/2003 tanggal 19 Maret 2003. Kawasan tandus dan ekosistem mangrove (45%), rawa belakang (42%), rawa air tawar dan gambut (9%), sisanya merupakan dataran lumpur dan pantai berpasir. Valuasi ekonomi alam dan lingkungan merupakan suatu instrumen ekonomi yang menggunakan teknik valuasi untuk mengestimasi nilai moneter dari barang dan jasa yang diberikan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan valuasi ekonomi sumberdaya mangrove di TNS Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara secara mendalam (depth interview), diskusi dan kuisioner, selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, nilai total manfaat ekonomi di kawasan TNS terdiri dari manfaat langsung dengan nilai Rp2.081.830.889,00/tahun (93.98%), manfaat tidak langsung dengan nilai yaitu Rp7.425.000,00/tahun (0.33%), manfaat pilihan dengan nilai yaitu Rp11.837.381,00/tahun (0.53%), manfaat keberadaan dengan nilai yaitu Rp113.964.619,00/tahun (5.14%) dan kemudian didapatkan nilai total ekonomi mangrove pertahun yaitu Rp2.215.057.889,00/tahun.KATA KUNCI: Ekosistem Mangrove, TNS, valuasi ekonomi.

Page 2 of 24 | Total Record : 236