Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kualitas Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung Riena, Nidia Nova; Putri, Wike Ayu Eka; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.927 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1436

Abstract

Estuary Way Belau is a residential area with high population. Utilization of Way Belau River diverse enough so that water river estuary Way Belau has decreased the quality of the water environment as reflected in the black color tends to muddy the water and the high sedimentation rate. The purpose of this research was to determine the water quality (water and sediment) in terms of physical and chemical parameters Estuary Way Belau Bandar Lampung. The research in the Estuary Way Belau of Bandar Lampung had been held in June 2010 to August 2010. The results showed that the measurement of physical and chemical conditions generally still in quality standard (Kepmen No. 51/MENLH/2004) and marine water quality management and pollution control (PP No. 82 Tahun 2001). Characteristics of the fraction of sediment in the estuary Way Belau fraction is dominated by sand with organic matter content of the total average in research stations ranged from 0.68 to 5.41%, the average nitrate content ranged from 2.4 to 14.4 ppm and the sediment pH ranged from 6.58 to 7.47.   Key words : estuary Way Belau,  sediment, water quality   ABSTRAK Muara Sungai Way Belau adalah daerah pemukiman dengan jumlah penduduk yang tinggi. Pemanfaatan sungai Way Belau cukup beragam sehingga perairan muara Sungai Way Belau mengalami penurunan kualitas lingkungan perairan yang tergambar dari warna perairan keruh cenderung hitam serta tingkat sedimentasi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas perairan (air dan sedimen) ditinjau dari parameter fisika dan kimia muara Sungai Way Belau Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2010 di perairan muara Sungai Way Belau Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukan Pengukuran kondisi fisika dan kimia secara umum masih memenuhi standar baku mutu untuk biota laut (Kepmen No. 51/MENLH/2004) dan standar pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran (PP No. 82 Tahun 2001). Karakteristik fraksi sedimen di muara Sungai Way Belau didominasi oleh fraksi pasir dengan kandungan bahan organik total rata-rata pada stasiun penelitian berkisar 0,68 - 5,41 %, kandungan nitrat rata-rata berkisar antara 2,4 - 14,4 ppm dan pH sedimen berkisar antara 6,58 - 7,47.   Kata Kunci : kualitas air, muara sungai Way Belau, sedimen
Pembuatan Biogas dari Rumput Laut Jenis Caulerpa racemosa dan Sargassum duplicatum sebagai Bahan Energi Alternatif Saputra, Andrian; Putri, Wike Ayu Eka; Aryawati, Riris
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.118 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1316

Abstract

Seaweed has economic value that is very important for humans. Several years ago, only seaweed used as human food ingredients. Given the many types of seaweed are still not popular yet widely used and Along with the progress of science and technology, utilization of seaweed has expanded in various fields, including one uses seaweed as an ingredient of biogas alternative energy. The purpose of this study was to determine the potential of seaweed species Sargassum duplicatum and Caulerpa racemosa for the manufacture of biogas as a new alternative energy sources and to know the pressure of gas contained in a type of seaweed Sargassum duplicatum and Caulerpa racemosa as a new alternative energy sources. This research was conducted in June-September 2010. Samples were taken in waters around Lampung Marine Aquaculture Development Center. Making biogas process is conducted at the Laboratory of Marine Science. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University. The method used is a laboratory experimental methods. Making biogas is done by collecting seaweed and beach sediments as seedman making, preparation of the digester and the making of starter and stuffing, were examined by using biogas pressure manometer U for three months, analyze the data descriptively biogas pressure. Based on the results of research in getting the peak pressure for this type of seaweed Sargassum duplicatum is 15.47 psi, 16.05 psi and 16.43 while to get the type of Caulerpa racemosa in the peak pressure of 15.42 psi, 15.88 psi and 16, 43 psi. Keywords: Seaweed, Biogas, Sargassum duplicatum, Caulerpa racemosa,  Biogas pressure. ABSTRAK Rumput laut memiliki nilai ekonomis yang sangat penting bagi manusia. Beberapa tahun yang lalu, rumput laut hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia. Mengingat masih banyaknya jenis rumput laut tidak popular yang belum banyak dimanfaatkan dan sering dengan kemajuan sains dan teknologi, pemanfaatan rumput laut telah meluas di berbagai bidang, termasuk salah satunya pemanfaatan rumput laut sebagai bahan energi alternatif yaitu biogas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi rumput laut jenis Sargassum duplicatum dan Caulerpa racemosa untuk pembuatan biogas sebagai sumber energi alternatif  baru serta mengetahui tekanan gas yang terdapat dalam rumput laut jenis Sargassum duplicatum dan Caulerpa racemosa sebagai sumber energi alternatif baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – September 2010. Pengambilan sampel dilakukan di  sekitar perairan Balai Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Proses Pembuatan biogas itu sendiri dilakukan di Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental laboratoris. Pembuatan biogas ini dilakukan dengan cara pengumpulan rumput laut dan pengambilan sedimen pantai sebagai penyemai, penyiapan digester serta pembuatan starter dan isian. Dilakukan pengamatan tekanan biogas dengan menggunakan manometer U selama tiga bulan. Analisa data tekanan biogas dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan tekanan puncak untuk jenis rumput laut
Laju Penempelan Teritip pada Media dan Habitat yang Berbeda di Perairan Kalianda Lampung Selatan Fajri, M. Awaluddin; Surbakti, Heron; Putri, Wike Ayu Eka
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.756 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1322

Abstract

Barnacle is one of destructive organism of onshore buildings made from wood.  Research of “attached rate of barnacle with different media and habitat in kalianda waters,South Lampung” was held at April until May 2010. The aim of this research are to know the attached rate of barnacle at timber, iron and cement, and to know the influence of habitat against the attachment rate of barnacle with different media. Data were analyzed using ANOVA to test the average of 2 or more samples that differ significantly or not. The results showed that the most media who attached barnacles are timber with average attached rate of 230 barnacles/2 months and the most habitat overgrown with barnacles are habitat of seaweed with average attached rate of 656 barnacles/2 months.   Key word : Barnacle, media, habitat, Kalianda Waters   ABSTRAK Teritip merupakan salah satu penyebab kerusakan pada bangunan pantai, terutama yang terbuat dari kayu. Penelitian mengenai Laju Penempelan Teritip Pada Media dan Habitat yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju penempelan teritip pada media kayu, besi dan semen, serta mengetahui pengaruh jenis habitat terhadap laju penempelan teritip pada media yang berbeda-beda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA untuk menguji rata-rata dua sampel atau lebih yang berbeda secara signifikan atau tidak. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa media yang paling banyak ditempeli teritip adalah media kayu dengan rata-rata laju penempelan sebanyak 230 teritip/2 bulan dan habitat yang paling banyak ditumbuhi oleh teritip adalah habitat rumput laut dengan laju penempelan sebanyak 656 teritip/2 bulan.   Kata kunci : Teritip, Media, Habitat, Perairan Kalianda
Kandungan Logam Berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan Terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan dan sekitarnya, Provinsi Sumater Utara Grace, Lidya; Ulqodry, Tengku Zia; Putri, Wike Ayu Eka
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.872 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1158

Abstract

The study of Pb content in suspended solid and dissolved in the waters of Belawan Port was conducted on September until October 2009. Analysis of Pb content in suspended solid was measured at Health Clinic Laboratory, North Sumatra and Pb dissolved analyzing was done at the Palembang Research and Industry Standaritation Laboratory in South Sumatra. Pb content in suspended solid at high tide ranged from <0.02 to 0.05 mg / l and at low tide ranged from 0.02 to 0.07 mg / l. The content of dissolved Pb at high tide ranged from 0.235 to 0.676 mg / l and at low tide ranged from 0.287 to 0.748 mg / l. Content of Pb in the waters of Belawan has passed quality standard of the Minister of Environment of Republic Indonesia that means the Harbour area is polluted and improper for drinking water as well as for fish cultivation.   Key words : Pb content, Suspended Solid, Water of Belawan Port     ABSTRAK Penelitian kandungan logam berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan ini dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2009 pada saat pasang dan surut. Analisis dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan di Laboratorium Balai Riset dan standardisasi Industri Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Hasil kandungan logam berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi saat pasang berkisar antara < 0,02 – 0,05 mg/l dan saat surut berkisar antara 0,02 – 0,07 mg/l. Kandungan logam berat Pb terlarut saat pasang berkisar antara 0,235 – 0,676 mg/l dan saat surut berkisar antara 0,287 – 0,748 mg/l. Kandungan logam berat Pb di Perairan Pelabuhan Belawan sudah melewati batas baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 yaitu 0,05 mg/l yang berarti bahwa Perairan Pelabuhan Belawan sudah tercemar dan tidak layak dipergunakan untuk air baku air minum maupun untuk kegiatan pembudidayaan ikan.   Kata Kunci : Kandungan logam berat Pb, Muatan Padatan Tersuspensi, Perairan Pelabuhan Belawan
Komposisi dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau, Bandar Lampung Meiriyani, Fitri; Ulqodry, Tengku Zia; Putri, Wike Ayu Eka
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.818 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1321

Abstract

Phytoplankton are microscopic plants that live floating in the waters and the movement is highly dependent on the flow and have chlorophyll to make photosynthesis.The research about composition and distribution of phytoplankton in the Way Belau Estuary of Bandar Lampung had been held in June to August 2010. The purpose of this research was to get information about the composition, abundance community structure and distribution patterns of phytoplankton in the Way Belau Estuary and also analyzed conditions of water quality and their effects on phytoplankton abundance. Phytoplankton sampling was using plankton nets with 20 μm meshsize. Identification of phytoplankton used microscope and the abundance calculation by using Sedgwick Rafter Counting Cell. The results showed that the composition of phytoplankton consisted of 6 classes of phytoplankton, these are Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae and Dinoflagellate. The abundance of phytoplankton was between 47 ind/l to 955 ind/l. The Shannon’s index  diversity (H') ranged from 0.41 to 2.15, The Eveness index (E) ranged from 0.41 to 0.93 and the dominance index (C) ranged from 0.27 to 0.84. Discriminant analysis between phytoplankton abundance relationship with water parameters showed that the nitrate and DO  had more significance influence on the abundance of phytoplankton (P <0.05) compared with the parameters of temperature, visibility, salinity, pH and phosphate (P> 0.05). Simak Baca secara fonetik Keywords: Phytoplankton, Estuary, Way Belau   ABSTRAK Fitoplankton adalah tumbuhan renik yang hidup melayang di perairan dan pergerakannya sangat tergantung pada arus serta memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Penelitian tentang komposisi dan sebaran fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2010. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang komposisi, kelimpahan jenis, struktur komunitas dan pola sebaran fitoplankton di muara sungai Way Belau serta menelaah kondisi kualitas air dan pengaruhnya terhadap kelimpahan fitoplankton. Sampel fitoplankton diambil menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 20 µm dan di identifikasi dengan bantuan mikroskop serta perhitungan kelimpahan menggunakan Sedgwick Rafter Counting Cell. Hasil penelitian menunjukkan komposisi fitoplankton tersusun atas 6 kelas yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae dan Dinoflagellata. Kelimpahan fitoplankton  berkisar antara 47 ind/l sampai 955 ind/l. Indeks Keanekaragaman Shannon  (H’) berkisar antara 0,41 – 2,15, Indeks keseragamaan Evennes (E) berkisar antara 0,41 – 0,93 dan Indeks dominasi Simpson (C) berkisar antara 0,27 – 0,84. Analisis diskriminan untuk melihat hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan parameter perairan menunjukkan bahwa nitrat dan DO merupakan parameter perairan yang memiliki pengaruh lebih nyata terhadap kelimpahan fitoplankton (P < 0,05) dibandingkan parameter suhu, kecerahan, salinitas, pH dan fosfat (P > 0,05).   Kata Kunci : Fitoplankton, Kualitas air, Muara Sungai Way Belau
PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum DENGAN PERLAKUAN ASAL THALLUS DAN BOBOT BERBEDA DI TELUK LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG Kurniawan, Mardian Candra; Aryawati, Riris; Putri, Wike Ayu Eka
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.572 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5900

Abstract

Rumput laut merupakan tanaman yang tidak memiliki daun, batang dan akar sejati. Rumput laut memiliki thallus sebagai pengganti peran ketiga bagian (daun, batang dan akar) tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan rumput laut dari asal Thallus dan perbedaan bobotnya. Penelitian ini dilakukan pada 31 Agustus – 5 Oktober 2017 di Teluk Lampung, Provinsi Lampung. Pengamatan pertumbuhan rumput laut dilakukan selama 42 hari. Parameter lingkungan yang diukur data menggunakan desain rancangan RAL (rancang acak lengkap) yang kemudian dianalisis menggunakan uji One way anova dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan thallus ujung E.spinosum dengan kombinasi berat 150 gr menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Faktor lingkungan seperti lemahnya pergerakan air dan timbulnya penyakit ice-ice diduga mempengaruhi pertumbuhan E.spinosum pada lokasi budidaya.
Potensi Ekstrak Rumput Laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii Sebagai Antibakteri Vibrio sp Purnama, Rahmad; ., melki; Putri, Wike Ayu Eka; ., Rozirwan
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.736 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1290

Abstract

The research about Changing of Mangrove Area by Using Remote Sensing in Sembilang National Park, South Sumatera, had been conducted on October 2009 until Januari 2010. The aim of the researches was to know the changing of mangrove in 2003-2009 period by using images data Landsat-7 ETM+ and SPOT 2 2009. Monitoring of condition mangrove in the field, used quadrat plot which the sizes 30 x 30 m and processing of images used algorithm NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) with supervised classification. The result of the research showed that mangrove area in 2003 was about 91.679,45 ha, area mangrove in 2009 have decreased becoming 83.447,23 ha. Changing of mangrove area for 6 years (2003-2009) was 8.232, 29 ha or around 9,86%. Mangrove density in 2003 consist of rare mangrove (11.079,36 ha), medium mangrove (31.441,61 ha), and dense mangrove (49.158,48 ha). Mangrove density in 2009 in 2009 had changed for each classes were, 10.695 ha, 28.545,16 ha and 44.206,53 ha for rare, medium, dense mangrove respectively. The compotition of true mangrove vegetation consisted of four families and twelve species which dominated by genus of Avicenia, Ceriops, Sonneratia, and, Xylocarpus. Key Words : Mangrove, Remote Sensing, Landsat-7 ETM+, SPOT 2, Sembilang National Park. ABSTRAK Rumput laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii merupakan salah satu bahan alami yang tidak menimbulkan resistansi untuk mengatasi vibriosis karena memiliki metabolit sekunder yang dapat membunuh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah Melakukan ekstraksi Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii yang diduga mempunyai senyawa bioaktif  sebagai antibakteri, Menentukan zona hambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp dari ekstrak Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii,  Membandingkan zona hambat yang paling baik antara Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii untuk menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp, Menentukan konsentrasi  hambatan minimum  (KHM) ekstrak Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2010. Pembuatan ekstrak rumput laut dengan menggunakan metode maserasi sedangkan pengujian aktifitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak Halimeda renchii yang diujikan terhadap Vibrio parahaemolitycus, Vibrio Alginolyticus, dan Vibrio charcariae memiliki zona hambat tertinggi terhadap Vibrio parahaemolyticus sebesar 16,7 mm.  Ekstrak Euchema cottonii yang diujikan terhadap Vibrio parahaemolitycus, Vibrio Alginolyticus, dan Vibrio charcariae memiliki zona hambat tertinggi terhadap Vibrio parahaemolyticus yaitu sebesar 24,1 mm. Diantara kedua ekstrak yang diujikan ekstrak yang memiliki aktivitas zona hambat paling baik adalah ekstrak Euchema cottonii.  Konsentrasi hambat minimum ekstrak Halimeda renchii terhadap ketiga jenis bakteri Vibrio sp adalah pada konsentrasi 0,05%. Konsentrasi hambat minimum ekstrak Euchema cottonii terhadap bakteri Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus adalah pada konsentrasi 0,05% sedangkan ekstrak Euchema cottonii terhadap Vibrio charcariae adalah pada konsentrasi 1%.   Kata kunci : Antibakteri, Halimeda renchii, Euchema cottonii, Vibrio sp,  Konsentrasi hambat minimum.
Kualitas Air Muara Sungai Batang Arau (Muara Padang) Sumatera Barat Wike Ayu Eka Putri
Jurnal Penelitian Sains Vol 11, No 2 (2008)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7132.706 KB) | DOI: 10.56064/jps.v11i2.426

Abstract

Batang Arau River and Muara Padang has many activities of human being such as agriculture, resident, hospital and anchorage. At the end, this condition will disturb biota lifecycle and environment esthetics. In fact, goverment of Padang Town has planned Muara Padang as a center of tourism in Padang. The purpose of this research is to find information about water quality of Muara Padang. The pasut type of Muara Padang is semudual tides, salinity value when high tides more than low tides. The water quality parameter analysis (TSS, DO, COD, NO3, NO2, NH3 and PO4) indicated that Batang Arau Rives (Station 1 and 2) was polluted because not sutable with waters quality standart (Base on Kepmen No. 51/MENLH/2004 and PP RI No. 82 2001). Water quality at estuaries and sea area (Station 3,4,5,6 and 7) still good and supported of life organisms in this area.   
Laju Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) Dengan Pemberian Pakan Yang Berbeda Suai Batul Aslamiah; Riris Aryawati; Wike Ayu Eka Putri
Jurnal Penelitian Sains Vol 21, No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.241 KB) | DOI: 10.56064/jps.v21i3.540

Abstract

Penggunaan pakan buatan sangat penting dalam budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer). Pakan tersebut harus memenuhi nutrisi dan kebutuhan benih yang dipelihara agar pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) dapat berlangsung dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kelulusan hidup, laju pertumbuhan dan jenis pakan yang terbaik bagi pertumbuhan benih ikan kakap putih pada pemberian pakan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 19 Januari – 20 Maret 2018 di Laboratorium Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL), Lampung. Metode yang digunakan dalam peneltitian ini adalah metode eksperimen pada skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan 1 jenis pakan pabrik (Pellet Growper = A) sebagai pakan kontrol dan 2 jenis pakan formulasi mandiri (Pellet formulasi 1 = B dan 2 = C) sebagai pakan uji. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa laju pertumbuhan ketiga pakan secara berurutan dari rendah ke tinggi yaitu pakan B sebesar 3,015%, pakan A sebesar 3,130% dan pakan C sebesar 3,164%. Tingkat kelangsungan hidup dari yang terendah ke tertinggi yaitu pakan A dan B sebesar 93,33% dan pakan C sebesar 94,67%. Berdasarkan hasil uji ANOVA dari setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju pertumbuhan ikan
Phosphorus and Ammonium Ions Removal by Using The Microalgae Dunaliella salina Wike Ayu Eka Putri; Moh. Muhaemin Moh. Muhaemin
Jurnal Penelitian Sains Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.422 KB) | DOI: 10.56064/jps.v13i3.143

Abstract

Biological treatment for industrial effluent was performed in laboratory scale experiment by using marine microalgae Dunaliella salina. The dark colored wastewater, containing high level of organic matter and low pH which may prevent microalgae growth. The research showed that within 5 days of incubation in the wastewater, D. salina grew from 3×106 to 1.5×107 cell/mL. D. salina reduced approximately phosphorus (29%), and ammonium ionic (68%). The research demonstrated the possibility of using marine microalgae for bioremediation treatment of industrial wastewater, specifically.
Co-Authors Ade Siswanto Akdhia Besta Sari Amelia Fitriani, Amelia Ananta, Dio Alif Andrian Saputra Andrian Saputra Ani Haryati, Ani Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Annisa Agustina Kurnia Putri Apon Zaenal Mustopa Aranxa, Virly Barus, Beta Susanto Berliana Iksy Della Beta Susanto Barus Beta Susanto Barus Che Abd Rahim Mohamed De Karo, Fransiskus Dianysah, Gusti Dietriech Geoffrey Bengen Dika Ardila Elyakim Sitorus Etty Riani Fajri, M. Awaluddin FAUZIYAH Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fikriyya, Nabela Fitri Agustriani Fitri Meiriyani Gusri, Ariqoh Athallah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Harahap, Diny Novita Sari Hartoni Hartoni Hartoni HEDI INDRA JANUAR Heron Surbakti Ida Riyanti Indra Yustian Isnaini Isnaini . Isnaini Isnaini Khotimah, Nadila Nur Kurniawan, Mardian Candra Latupeirissa, Cherokee Mikha-El Lestari, Ning Intan Lidya Grace Lidya Grace Lilik Maslukah M. Andrian Putra Pratama M. Awaluddin Fajri M. Hendri M. Yosi Prasetyo Mardian Candra Kurniawan Mei Ida Susanti Meiriyani, Fitri Meiyerani, Jeni Melki Melki , Melki Melki Melki Melki Melki Melki Moh. Muhaemin Moh. Muhaemin Mohamed, Che Abd Rahim Muhammad Hendri Muhammad Hendri Muhtadi Muhtadi Muhtadi Nadila Nur Khotimah Nadila Nur Khotimah Nidia Nova Riena Ningsih, Ellis Nurjuliasti Novi Anggraini Novi Angraini Novitasari, Tri Ayu Prihatiningsih, Isnaini Rahmad Purnama Rahmad Purnama, Rahmad Raihan, Muhammad Ramadhian, M. Zalfa Ramses Redho Yoga Nugroho Rezi Apri Ria Ariana Riena, Nidia Nova Riris Aryawati Rozirwan . RR. Ella Evrita Hestiandari Santeri, Tiara Sarno . Siddik, Judistira Sitorus, Rijal Suai Batul Aslamiah Tengku Zia Ulqodry Tengku Zia Ulqodry Tjahjo Winanto, Tjahjo Tri Prartono Wahyudi Wahyudi Widiya Nopita Sari Winarta, Yoga Yuanita Windusari Yulianto Suteja Yundari, Yundari Yusni Ikhwan Siregar