cover
Contact Name
Ike Widyastuti
Contact Email
yazfara_k2@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
yazfara_k2@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Transmisi
ISSN : 02163233     EISSN : 25802283     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal TRANSMISI dipublikasikan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang sebagai media diseminasi hasil penelitian dan karya ilmiah baik penelitian dasar maupun terapan di bidang teknik mesin. Berkala ilmiah ini memuat naskah dengan bidang kompetensi konversi energi, material (metalurgi), produksi dan manufaktur baik merupakan penelitian dasar ataupun rekayasa alat terapan.
Arjuna Subject : -
Articles 254 Documents
ANALISA PENGARUH PEMBUKAAN THROTTLE TERHADAP PERFORMA ENGINE DIESEL COMMONRAIL DENGAN MENGGUNAKAN TURBO DAN TANPA MENGGUNAKAN TURBO PADA KENDARAAN DINAS TNI AD ¾ TON Tulus Tulus; Jumiadi Jumiadi; Kusnadi Kusnadi
TRANSMISI Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.944 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i1.2003

Abstract

Motor bakar adalah salah satu jenis mesin konversi energi yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Turbo charge pada motor diesel merupakan salah satu komponen yang memberikan pengaruh yang cukup besar pada performa motor diesel. Salah satu faktor yang mempengaruhi performa motor bakar yaitu bukaan katup gas. Fungsi dari katub gas (throttle valve) sebagai pengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang akan masuk ke silinder. Semakin besar bukaan throttle maka semakin banyak campuran udara yang akan disuplai ke silinder motor bakar, sehingga menyebabkan perubahan daya dan torsi yang dihasilkan. Adapun dari hasil pengujian motor diesel dengan menggunakan turbo dan tanpa turbo menunjukkan bahwa torsi yang dihasilkan mesin tanpa turbo dan dengan turbo semakin meningkat seiring perubahan putaran dan percepatan dengan hasil maksimal terjadi pada putaran 1479 rpm. Daya yang dihasilkan juga semakin meningkat seiring perubahan putaran jadi semakin tinggi putaran semakin besar juga daya yang dihasilkan. Dalam penggunaan bahan bakar cenderung lebih hemat mesin dengan turbo dibandingkan tanpa turbo. Efisiensi yang terjadi juga meningkat seiring meningkatnya putaran dan percepatan yang digunakan.
VARIASI MEDIA PENDINGINAN TERHADAP KEKERASAN MATERIAL LOGAM HASIL TEMPA TEMPA PANAS PANDAI BESI Nufal Akbar; Djoko Andrijono; Mardjuki Mardjuki
TRANSMISI Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.11 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i1.2004

Abstract

Pandai besi merupakan proses pembentukan logam dengan cara memanaskan baja bekas terdiri dari baja karbon rendah (plat) dan baja karbon tinggi (batangan) pada dapur pemanas dengan menggunakan bahan bakar arang kayu jati sampai mencapai temperatur rekristalisasi dan ditempa panas secara bertahap sampai kedua baja bekas menyatu sampai membentuk produk yang diinginkan serta selanjutnya dilakukan proses pendinginan cepat. Pengujian meliputi komposisi kimia, pengamatan struktur mikro dan uji kekerasan.Permasalahan meliputi: (a) temperatur pembakaran arang kayu jati di bawah temperatur rekristalisasi, (b) hasil tempa panas setelah proses pendinginan cepat sangat getas dan retak. Tujuan penelitian membandingkan dan menganalisa sifat kekerasan serta struktur mikro hasil tempa panas setelah proses pendinginan oli SAE 50, SAE 90, SAE140. Hasil uji komposisi kimia pada baja karbon rendah mengandung 0,13285% C dan baja karbon menengah mengandung 1,2617% C. Hasil penelitian menunjukkan baja bekas, angka kekerasan tertinggi pada SAE 50 dan terendah pada SAE 140 dan struktur mikro yang terbentuk lebih dominan fasa ferit yang sifatnya ulet dibanding fasa perlit yang sifatnya keras dan getas. Kesimpulan penelitian sifat kekerasan hasil tempa panas dan pendinginan oli: SAE 50, SAE 90, SAE 140 semakin menurun dan fasa yang terbentuk fasa ferit lebih dominan dibanding fasa perlit.
ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM Rizky Putra Adilana; Sufiyanto Sufiyanto; Ardyanto Ardyanto
TRANSMISI Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.042 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i1.2005

Abstract

Salute Gun 75mm Winch System merupakan alat yang berfungsi sebagai penarik meriam dengan menggunakan winch untuk memudahkan perpindahan gelar meriam. Berdasarkan fungsi dari Salute Gun 75 mm Winch System ini, struktur rangka dudukan winch harus dapat menahan beban meriam saat winch menarik meriam tersebut. Sehingga elemen struktur rangka harus diperhitungkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat penarikan beban tersebut. Pada penelitian ini, analisis struktur rangka ini menggunakan software MA Truss meliputi gaya yang, tegangan, regangan dan efek buckling bekerja pada elemen struktur rangka sehingga dapat diketahui kekuatan struktur rangka dudukan winch menahan beban meriam tersebut. Hasil analisis struktur rangka ini adalah tegangan kerja elemen batang struktur 5,7% dari kekuatan ijin bahan dan buckling analysis menunjukkan 2,7% buckling force. Kekuatan sambungan las pada elemen batang menunjukkan kondisi 15% dari kemampuan maksimal las. Sedangkan pada sambungan baut untuk dudukan winch system diperoleh tegangan tarik actual 7,2% batas kekuatan tarik, tegangan geser 38,5% kekuatan geser dan tegangan permukaan 27% dari batas tegangan permukaan ijin.
PENGARUH PERLAKUAN ALKALI (NaOH) SERAT IJUK (ARENGA PINATA) TERHADAP KEKUATAN TARIK Aladin Eko Purkuncoro
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.593 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2006

Abstract

Pohon Aren (Arenga Pinata) tumbuh hampir disetiap daerah pesisir di Indonesia. Jumlahnya yang melimpah dan tidak mengenal musim serta memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan tanaman lain. Serat ijuk yang dihasilkan pohon Aren merupakan salah satu serat alam yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan komposit. Serat ijuk memiliki kekuatan tarik dan bending yang tinggi serta ketersediaannya cukup melimpah. Kondisi serat ijuk diambil dari pangkal pelepah pohon Aren yang sudah teranyam dan diambil seratnya yang banyak kotoran serta debu, hal ini dapat mempengaruhi sifat mekanis serat dan belum dapat digunakan sebagai serat pada pembuatan komposit serat. Dalam penelitian ini bertujan untuk meningkatkan sifat mekanik dari serat ijuk sebagai penguat komposit dengan melakukan perlakuan permukaan serat dengan perendaman menggunakan larutan NaOH, serat larutan NaOH Arenga Pinata diberikan oleh variasi 0%, 2%, 5%, dan 10%. Hasil larutan NaOH 5% untuk meningkatkan pengaruh dari uji tarik di 138,71 Mpa dan Arenga Pinata permukaan serat terlihat jauh lebih bersih, sehingga siap untuk digunakan dalam pembuatan komposit serat.
KAJIAN PENGGUNAAN FAKTOR KOREKSI POSISI UNTUK ALIGNMENT STATIS SISTEM SENJATA DI KAPAL PERANG Kartiko Ardi Widodo
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.934 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2008

Abstract

Salah satu tolok ukur kehandalan suatu kapal perang adalah pada sensor, persenjataan, dan sistem kendalinya. Kehandalan dari peralatan system senjata dalam kapal perang ini akan menjadi berarti bila memenuhi persyaratan akurasi dan ketelitian yang bisa diperoleh melalui alignment. Alignment sangat diperlukan oleh semua komponen dalam system senjata dalam upayanya untuk memandang pada satu titik yang sama suatu sasaran atau target. Alignment statik yang dilakukan melalui pengukuran tilt merupakan dasar utama pembentukan keselarasan dan kerataan yang sama bagi sistem senjata termasuk diantaranya adalah kerataan pondasi peralatan senjata di mana dituntut keakurasian error di bawah 1 mrad. Sistem alignment statik dengan memberikan faktor koreksi pada tilt error mempergunakan metoda yang umum digunakan ternyata masih bisa disempurnakan. Faktor koreksi tilt error dengan mempertimbangkan posisi titik tengah plane akan dapat mengurangi ketebalan penyekrapan permukaan plane. Dalam penelitian terhadap plane yang digunakan sebagai pondasi meriam 57 mm di kapal KRI kelas FPB 57, ternyata dengan mempergunakan metoda ini akan dapat mengurangi ketebalan penyekrapan sebesar 0,13 mrad dari yang dilakukan dengan metoda faktor koreksi konvensional.
ANALISA KEMAMPUAN DORONG PADA KENDARAAN HOVERCRAFT UNTUK MENDUKUNG TUGAS OPERASI RAWA TNI AD Endia Muhamat Nur; Moch. Ma’ruf; Agus Mulyono
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.367 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2010

Abstract

Hovercraft merupakan kendaraan amphibious yang bekerja berdasarkan bantalan udara, mampu berjalan di medan daratan dan perairan. Kendaraan ini digerakkan oleh dua sistem, yaitu sistem pengangkat dan sistem pendorong. Sistem pendorong berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong yang akan mendorong kendaraan hovercraft melaju. Adapun gaya dorong dipengaruhi oleh putaran mesin, transmisi, putaran poros, desain kipas, kecepatan aliran udara, laju aliran massa, dan debit udara. Metode penelitian ini dilaksanakn dengan cara memvariasikan putaran mesin, yaitu mulai dari putaran 1000 rpm, 1200 rpm, 1400 rpm, 1600 rpm, 1800 rpm, 2000 rpm, 2200 rpm. Hasil dari penelitian dan pengolahan data, diperoleh bahwa semakin tinggi putaran poros, maka semakin besar pula gaya dorong yang di hasilkan. Dimana pada putaran mesin minimum 1000 rpm, putaran poros 436 rpm menghasilkan gaya dorong 11,794 Newton. Sedangkan pada putaran mesin maximu 2200 rpm, putaran poros 1060 rpm menghasilkan gaya dorong sebesar 87,664 Newton.
RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI MIRING PADA ALAT PEMUTAR PENEGANG RANTAI TANK AMX-13 Ally Ramadhani; R Djoko Andrijono; Tuharno Tuharno
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.934 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2011

Abstract

Rancang bangun sistem transmisi roda gigi miring pada alat pemutar penegang rantai Tank AMX-13 merupakan pengembangan dari peralatan pemeliharaan dan perawatan ranpur Tank AMX-13. Cara kerja alat pemutar penegang rantai Tank AMX-13 kondisi saat ini masih manual, sehingga memerlukan banyak tenaga manusia dan waktu dalam proses penyetelan rantai Tank. Rancang bangun pada sistem transmisi roda gigi miring pada alat pemutar penegang rantai Tank AMX-13 tersebut, meliputi: roda gigi miring, poros transmisi, bantalan, pasak, kopling dan baut pengikat. Hasil penelitian rancang bangun roda gigi miring dapat mentransmisikan momen torsi dari torsi awal 14 kg-m menjadi 0,572 kg-m dan menghasilkan efisiensi transmisi 96,14%. Kesimpulan penelitian rancang bangun sistem transmisi roda gigi miring dapat menurunkan torsi dari 14 kg-m menjadi 0,572 kg-m dan bahan yang digunakan pada setiap komponen dapat dioperasionalkan dan memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada alat pemutar penegang rantai Tank AMX–13.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR PADUAN MAGNESIUM PADA Al-Si MENGGUNAKAN DAPUR KRUSIBEL TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Sony Alviandra; Jumiadi Jumiadi; Mardjuki Mardjuki
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.38 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2012

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan bahan bakar gas ditambah oksigen dikarenakan temperatur yang dihasilkan mampu mencairkan aluminium dan produk yang dihasilkan lebih baik dan penggunaan aluminium dikarenakan temperatur cairnya relatif rendah dan mempunyai sifat mampu cor baik. Menganalisa dan membandingkan sifat kekerasan, struktur mikro pada Al-Si sebelum serta sesudah penambahan variasi unsur paduan 1% Mg, 1,5% Mg, dan 2,5% Mg. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu semakin banyak penambahan prosentase unsur Mg pada Paduan Al-Si, maka nilai kekerasan semakin tinggi begitu pula semakin banyak penambahan prosentase unsur Mg pada Paduan Al-Si, maka bentuk fasanya cenderung membentuk serpih dan ukuran butirnya menjadi lebih rapat dan homogen.
ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT KENDARAAN HOVERCRAFT UNTUK MENDUKUNG OPERASI PADA MEDAN RAWA-RAWA Rizal Wahyu Permana; I Made Sunada; Dedi Pradigdo
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2013

Abstract

Kendaraan hovercraft adalah kendaraan yang berjalan menggunakan prinsip tekanan udara, tekanan udara yang dihasilkan oleh putaran kipas yang bergerak atau berputar karena ada penggerak yaitu mesin, di dalam rancangan hovercraft ini kendaraan memiliki dua sistem yaitu sistem pengangkat dan pendorong, untuk dapat berjalan dengan baik kendaran ini harus terangkat secara baik karena jika kendaraan dapat terangkat secara baik, maka beban kendaraan menjadi ringan karena gesekan terhadap tanah berkurang sehingga untuk berjalan tidak dibutuhkan banyak tenaga untuk menggerakan kendaraan ini, oleh karena itu untuk mengetahui kemampuan angkat yang dimiliki kendaraan ini maka dilaksanakan suatu penelitian agar kendaraan ini dapat terangkat dengan baik dan aman untuk digunakan. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan cara memvariasikan putaran mesin pengangkat yaitu 1400, 1600,1800, 2000 dan 2200. Hasil dari penelitian dan pengolahan data yang diperoleh bahwa pada putaran minimal dan maksimal yaitu 1400 dan 2200 rpm, kecepatan udara keluar dan gaya angkat terbesar ada pada lubang hull di bagian depan sebesar 19,00 m/s dengan gaya angkat sebesar 39,08 untuk putaran maksimal, dan kendaraan berhasil terangkat dan aman untuk dioperasikan.
KEKUATAN TEKAN MEDIUM CARBON STEEL 0,588% C SEBAGAI MATERIAL HELICAL SPRING SUSPENSI DEPAN TIPE DOUBLE WISHBONE KENDARAAN DINAS TNI AD ¾ TON Rokhim Fajri Fadlillah; Djoko Andrijono; Adi Novijanto
TRANSMISI Vol 12, No 1 (2016): Edisi Februari 2016
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.613 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v12i1.4358

Abstract

Kenyamanan dan keamanan kendaraan sangat erat hubungannya dengan sistem suspensi kendaraan, khususnya pada kendaraan Dinas TNI AD ¾ ton. Sistem suspensi kendaraan harus mampu meredam atau mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari permukaan jalan. Pegas ulir digunakan sebagai suspensi kendaraan merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi untuk meredam kejut body kendaraan, apabila komponen suspensi ini tidak dirancang dengan baik, maka akan menimbulkan kecelakaan bagi pengguna (personil). Pegas ulir merupakan kawat spiral yang memiliki bentuk menyerupai ulir (helix) atau tangga spiral. Material pegas ulir harus memiliki sifat elastis yang tinggi dan diimbangi dengan kekuatan tekan yang tinggi, hal ini disebabkan adanya beban tekan yang diterima oleh pegas tersebut. Penelitian ini menggunakan variasi beban tekan, untuk mengetahui pengaruh yang terjadi. Hasil penelitian pegas ulir diantaranya pegas ulir yang digunakan kendaraan dinas TNI AD ¾ ton menggunakan bahan tipe SUP 9 dengan katagori baja karbon menengah. Variasi beban tekan yang mampu diberikan oleh alat uji yaitu 142,711 kg dengan tegangan geser maksimum (tegangan hanya mempertimbangkan pembebanan langsung) (τmax1) 37,354 kg/mm2 dan tegangan geser maksimum (tegangan dengan mempertimbangkan efek lengkungan dan pembebanan) (τmax2) 12,517 kg/mm2.

Page 2 of 26 | Total Record : 254


Filter by Year

2005 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 1 (2025): March (2025) Vol. 20 No. 2 (2024): September (2024) Vol 20, No 2 (2024): September (2024) Vol 20, No 1 (2024): March 2024 Vol 19, No 2 (2023): September 2023 Vol 19, No 1 (2023): March 2023 Vol 18, No 2 (2022): September 2022 Vol 18, No 1 (2022): March 2022 Vol 17, No 2 (2021): September 2021 Vol 17, No 1 (2021): March 2021 Vol 16, No 2 (2020): September 2020 Vol 16, No 1 (2020): March 2020 Vol 15, No 2 (2019): Edisi September 2019 Vol 15, No 1 (2019): Edisi Pebruari 2019 Vol 14, No 2 (2018): Edisi September 2018 Vol 14, No 1 (2018): Edisi Pebruari 2018 Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017 Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017 Vol 12, No 2 (2016): Edisi September 2016 Vol 12, No 1 (2016): Edisi Februari 2016 Vol 11, No 2 (2015): Edisi September 2015 Vol 11, No 1 (2015): Edisi Pebruari 2015 Vol 10, No 2 (2014): Edisi September 2014 Vol 10, No 1 (2014): Edisi Pebruari 2014 Vol 9, No 2 (2013): Edisi September 2013 Vol 9, No 1 (2013): Edisi Pebruari 2013 Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012 Vol 7, No 1 (2011): Edisi Pebruari 2011 Vol 6, No 2 (2010): Edisi September 2010 Vol 6, No 1 (2010): Edisi Pebruari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Edisi September 2009 Vol 5, No 1 (2009): Edisi Pebruari 2009 Vol 4, No 2 (2008): Edisi September 2008 Vol 4, No 1 (2008): Edisi Pebruari 2008 Vol 3, No 2 (2007): Edisi September 2007 Vol 3, No 1 (2007): Edisi Pebruari 2007 Vol 2, No 2 (2006): Edisi September 2006 Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006 Vol 1, No 2 (2005): Edisi September 2005 Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005 Vol 1, No 1 (2005): Jurnal Transmisi More Issue