Humanitas: Indonesian Psychological Journal
HUMANITAS (ISSN: 1693-7236) focuses on psychology research and cover all branch of psychology sciences. This journal is peer-review.
Jurnal Humanitas berfokus pada penelitian psikologi and mencakup semua cabang ilmu psikologi. Jurnal ini merupakan jurnal peer-review.
Articles
14 Documents
Search results for
, issue
"Vol 15, No 2: August 2018"
:
14 Documents
clear
Klithih: Faktor Risiko dan Developmental Pathway Pelakunya
Febriani, Arum
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.10536
Klithih, kasus kekerasan yang dilakukan remaja, telah dianggap sebagai salah satu kasus penting di Yogyakarta selama beberapa tahun terakhir ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan memahami developmental pathway perilaku kekerasan pelaku klithih. Partisipan adalah 10 remaja pelaku klithih berusia 15-17 tahun yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Wonosari, Yogyakarta. Dari hasil analisis kualitatif didapatkan tiga faktor risiko perilaku kekerasan yaitu: 1) Relasi yang buruk dengan orangtua; 2) Komitmen dengan kelompok teman sebaya yang berperilaku menyimpang; dan 3) Rendahnya motivasi akademik. Tiga faktor risiko tersebut mempengaruhi perkembangan terbentuknya perilaku kekerasan dan bersama-sama membentuk developmental pathway perilaku kekerasan.
Pengembangan Skala Resiliensi Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Suwartono, Christiany;
Widyawati, Yapina
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.6072
Tantangan dalam kehidupan tidak hanya dihadapi oleh individu namun dapat juga dihadapi oleh keluarga. Kemampuan dalam menghadapi tantangan ini dikenal dengan istilah resiliensi. Peneliti mengembangkan skala resiliensi keluarga guna menyediakan instrumen untuk penelitian, penilaian dan intervensi, khususnya pada keluarga dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Pengembangan skala ini melibatkan 41 keluarga ABK dengan teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan exploratory factor analysis (EFA), kemudian confirmatory factor analysis (CFA), yang menunjukkan ada tiga dimensi dari skala resiliensi keluarga ABK, yaitu penerimaan, pengelolaan, dan dukungan. Model tiga dimensi tersebut fit dengan data. Hal ini berarti ketiga dimensi ini terbukti mengukur satu konstruk, yaitu resiliensi keluarga dengan ABK. Dari segi reliabilitas, skala ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, skala resiliensi keluarga ABK memiliki properti psikometris yang baik untuk digunakan lebih lanjut.
Proses Menjadi Tangguh Bagi Ibu yang Memiliki Anak dengan Gangguan Spektrum Autis
Daulay, Nurussakinah;
Ramdhani, Neila;
Hadjam, Noor Rochman
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.8695
Keterbatasan-keterbatasan yang dialami anak dengan gangguan spektrum autis dapat menimbulkan berbagai kesulitan hingga dibutuhkan ketangguhan ibu dalam menjalankan pengasuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengalaman ibu hingga menjadi sosok yang tangguh selama mengasuh anak autis. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan melibatkan lima orang responden penelitian. Hasil penelitian menemukan enam tema pengalaman ibu yang menjadikan mereka tangguh dalam mengasuh anak dengan gangguan spektrum autis, yaitu: 1) kondisi sulit, menekan, dan bertahan; 2) dukungan sosial; 3) pengetahuan dan informasi terkait anak dengan gangguan spektrum autis; 4) religius coping; 5) kebermaknaan hidup orang tua anak dengan anak berkebutuhan khusus; 6) optimisme. Sumber daya penentu berasal baik dari internal yaitu kemampuan mengontrol diri, keyakinan akan kemampuan diri, dan religious coping, maupun eksternal yaitu dukungan sosial, merupakan faktor utama yang memengaruhi ibu untuk tetap bertahan dalam mengasuh anak.
Kontribusi Komitmen Beragama Orang Tua Terhadap Pengasuhan Holistik
Rahmawati, Sri W
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.7749
Agama menjadi faktor fundamental yang mempengaruhi cara individu menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk perannya sebagai orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kontribusi komitmen beragama orang tua terhadap penerapan pengasuhan holistik yang berlandaskan pada ajaran Islam. Konsep pengasuhan holistik meliputi: qudwah hasanah (contoh terpadu), al addah (pembiasaan), al mauidzah (nasehat efektif), al mulahadzah (keseimbangan dalam perhatian dan pemantauan), serta uqubah wa ujaroh (konsekuensi yang proporsional). 68 orang tua dari sebuah sekolah dasar Islam (SD) menjadi responden dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik sampling purposif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala komitmen beragama (Religious Commitment Inventory) dan skala pengasuhan holistik sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen beragama dan dimensi-dimensinya terhadap teknik pengasuhan holistik. Pilihan orang tua untuk menerapkan pengasuhan holistik yang mentransmisikan nilai-nilai agama yang dimiliki kepada anak-anak mereka dipengaruhi komitmen beragamanya.
Perilaku Keimanan, Kesabaran dan Syukur dalam Memprediksi Subjective Wellbeing Remaja
Safaria, Triantoro
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.5417
Subjective wellbeing merupakan variabel yang penting bagi individu. Penelitian terdahulu menunjukkan pentingnya subjective wellbeing bagi tercapainya kualitas hidup yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prediktor-prediktor dari subjective wellbeing. Hasil penelitian akan memberikan pemahaman tentang hubungan perilaku keimanan, kesabaran dan syukur terhadap subjective wellbeing pada mahasiswa. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran skala. Subjek penelitian berjumlah 98 yang direkrut dari sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta. Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara syukur dan sabar dengan subjective wellbeing pada mahasiswa. Sedangkan keimanan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan subjective wellbeing. Implikasi dari hasil penelitian ini didiskuiskan lebih lanjut.
Program Empathy Character Building untuk Menurunkan Perilaku Bullying pada Siswa SMP Inklusi
Faizah, Faizah;
Rahma, Ulifa;
Kurniawati, Yunita
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.5766
Perilaku bullying yang banyak terjadi di sekolah-sekolah membawa dampak negatif bagi siswa. Banyak program-program intervensi yang telah diaplikasikan untuk menurunkan perilaku bullying. Program Empathy Character Building merupakan proses pembelajaran mengelola karakter empati siswa yang berfungsi untuk mengurangi perilaku yang berfokus pada perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek program Empathy Character Building terhadap penurunan perilaku bullying. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Inklusi sebanyak 18 siswa yang memiliki teman berkebutuhan khusus di kelas. Penelitian ini menggunakan Pretest Posttest Experiment Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh program Empathy Character Building terhadap penurunan perilaku bullying pada siswa kelas VII SMP Inklusi.
Optimisme Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan Ditinjau dari Kebersyukuran dan Konsep Diri
Wahid, Adi Winarni;
Larasati, Ageng;
Ayuni, Ayuni;
Nashori, Fuad
HUMANITAS Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.8725
Most of teenager who live in orphanage might experience lack of self-fulfillment in both physical and psychological needs that impact on their optimism. There are some factors that influence on optimism, those are: gratefulness and self-concept. This research aims to find the effect of gratefulness and self-concept to optimism of teenager who live in orphanage. 243 teenagers who live in 9 orphanages in Sleman, Yogyakarta were involved as subjects. Data were collected through Optimism Life Orientation Test Revised (LOT-R), gratefulness scale and Tennessee Self Concept Scale (TSCS). Data were analyzed using multiple linear regressions which were computed through Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows release 22,0. The results showed that gratefulness and self-concept effect on optimism. Gratefulness and positive self-concept allow teenager to be more aware to their competencies which encourage them to improve their capability as well as their skills that in turn leads to the higher optimism.
Perilaku Keimanan, Kesabaran dan Syukur dalam Memprediksi Subjective Wellbeing Remaja
Triantoro Safaria
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.245 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.5417
Subjective wellbeing merupakan variabel yang penting bagi individu. Penelitian terdahulu menunjukkan pentingnya subjective wellbeing bagi tercapainya kualitas hidup yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prediktor-prediktor dari subjective wellbeing. Hasil penelitian akan memberikan pemahaman tentang hubungan perilaku keimanan, kesabaran dan syukur terhadap subjective wellbeing pada mahasiswa. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran skala. Subjek penelitian berjumlah 98 yang direkrut dari sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta. Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara syukur dan sabar dengan subjective wellbeing pada mahasiswa. Sedangkan keimanan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan subjective wellbeing. Implikasi dari hasil penelitian ini didiskuiskan lebih lanjut.
Program Empathy Character Building untuk Menurunkan Perilaku Bullying pada Siswa SMP Inklusi
Faizah Faizah;
Ulifa Rahma;
Yunita Kurniawati
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (156.043 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.5766
Perilaku bullying yang banyak terjadi di sekolah-sekolah membawa dampak negatif bagi siswa. Banyak program-program intervensi yang telah diaplikasikan untuk menurunkan perilaku bullying. Program Empathy Character Building merupakan proses pembelajaran mengelola karakter empati siswa yang berfungsi untuk mengurangi perilaku yang berfokus pada perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek program Empathy Character Building terhadap penurunan perilaku bullying. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Inklusi sebanyak 18 siswa yang memiliki teman berkebutuhan khusus di kelas. Penelitian ini menggunakan Pretest Posttest Experiment Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh program Empathy Character Building terhadap penurunan perilaku bullying pada siswa kelas VII SMP Inklusi.
Klithih: Faktor Risiko dan Developmental Pathway Pelakunya
Arum Febriani
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (336.337 KB)
|
DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.10536
Klithih, kasus kekerasan yang dilakukan remaja, telah dianggap sebagai salah satu kasus penting di Yogyakarta selama beberapa tahun terakhir ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan memahami developmental pathway perilaku kekerasan pelaku klithih. Partisipan adalah 10 remaja pelaku klithih berusia 15-17 tahun yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Wonosari, Yogyakarta. Dari hasil analisis kualitatif didapatkan tiga faktor risiko perilaku kekerasan yaitu: 1) Relasi yang buruk dengan orangtua; 2) Komitmen dengan kelompok teman sebaya yang berperilaku menyimpang; dan 3) Rendahnya motivasi akademik. Tiga faktor risiko tersebut mempengaruhi perkembangan terbentuknya perilaku kekerasan dan bersama-sama membentuk developmental pathway perilaku kekerasan.