cover
Contact Name
Fatma Hermining Astuti
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
spektrum.industri@ie.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55191
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
SPEKTRUM INDUSTRI
ISSN : 16936590     EISSN : 24422630     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Spektrum Industri is a media published scientific articles in the science scope related to engineering and/or industrial management both research and theoretical. Literature review will be considered if it is written by an expert. Spektrum Industri is published by Universitas Ahmad Dahlan in twice a year, every April and October. 5. Scope : Ergonomic, Work System Design and Product Design, Manufacturing System, Quality Management, Operationsal Research System Modeling, Industrial Management, Decision and Information System, Logistics and Supply Chain Management.
Articles 199 Documents
Analisa Lean Service Guna Mengurangi Waste Pada Perusahaan Daerah Air Minum Banyuwangi Harliwantip Harliwantip
Spektrum Industri Vol. 12 No. 1: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i1.1650

Abstract

Lean service digunakan sebagai pendekatan untuk membuat suatu sistem service internal yang efektif sehingga bisa dipastikan informasi-informasi penting bisa sampai ke konsumen dengan cepat dan dengan pelayanan yang efektif. Tingkat pelayanan pada PDAM Banyuwangi rendah dan tingkat kehilangan air (uncounted water) yang tinggi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini mengidentifikasi waste dan mengetahui waste kritis yang terjadi dalam proses jasa di PDAM. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan Big Picture Mapping dan Root cause analysis dalam mencari penyebab waste. Adapun Waste yang terjadi yaitu 1)Over Production, 2)Defect, 3)Unnecessary Inventory, 4) Inappropriate Processing, 5)Excessive Transportation, 6)Waiting, 7)Unnecessary Motion. Sedangkan waste kritis yang terjadi pada proses layanan yaitu waiting dengan bobot 0,21. Waste waiting disebabkan karena delay tenaga mekanik, delay material perbaikan, delay perbaikan jalur pipa yang melewati ruang publik. Dengan mengetahui jenis waste dan waste kritis di PDAM diharapkan dapat mengurangi waste dan kepuasan konsumen terpenuhi. Kata kunci : lean services, waste, minimal
IDENTIFIKASI RISIKO RANTAI PASOK BERBASIS SISTEM TRACEABILITY PADA MINUMAN SARI APEL Dwi Iryaning Handayani
Spektrum Industri Vol. 11 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v11i2.1655

Abstract

Risiko merupakan faktor-faktor yang menghambat operasional pada rantai pasok makanan yang tidak dapat dihindari akan tetapi dapat diminimalisir atau dihilangkan dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Penanganan risiko dalam rantai pasok sangat diperlukan agar dapat meminimalkan biaya, waktu dan kinerja dalam aktifitas rantai pasok. Traceability merupakan suatu sistem yang dapat meningkatkan transparansi dalam rantai supplai dalam mengurangi risiko klaim serta menemukan potensi risiko proses rantai pasok makanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang terkait dengan traceability dan mengidentifikasi risiko yang terjadi pada rantai pasok makanan berdasarkan informasi sistem traceability. Aktivitas yang terkait dalam membangun sistem traceability antara lain pemeriksaan level stock dan produk minuman sari buah, penerimaan material dari pemasok, pembongkaran inspeksi bahan baku, penyimpanan bahan baku, penyimpanan sari buah di gudang, mengeluarkan sari buah dalam gudang untuk memulai aktivitas proses, inspeksi kualitas produk minuman sari buah, labeling produk jadi, persiapan pengiriman produk jadi, penyimpanan produk minuman sari apel di gudang, pengiriman produk ke distributor. Adapun risiko terjadi yang dapat di tangani dengan traceability yaitu, ketidak sesuaian data dengan produk dan bahan baku di gudang, kekurangan barang dan bahan baku digudang, keterlambatan penerimaan material, ketidak sesuaian barang yang dipesan, material busuk,sari buah rusak di gudang, sari buah tercampur dengan benda lain kesalahan pengangkutan produk, kesalahan dalam pengambilan galon sari buah yang tidak bersifat FIFO, kualitas produk tidak sesuai, kesalahan memberikan identitas, produk rusak digudang, produk cacat dalam perjalanan. Kata Kunci : Risiko, Traceability, Rantai Pasok
PENJADWALAN 20 JOB 8 MESIN DENGAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA) Didit Damur Rochman; Rendiyatna Ferdian
Spektrum Industri Vol. 11 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v11i2.1660

Abstract

Penelitian ini merupakan perluasan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iskandar (2013) dengan judul “IMPLEMENTASI PENJADWALAN MESIN JOB SHOP DENGAN METODE HEURISTIC DISPATCHING RULES DI CV BOEING TEKNIK MANDIRI”. Pada penelitian tersebut dilakukan penjadwalan mesin job shop dengan menggunakan metode Heuristic Dispatching Rules. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan penjadwalan mesin job shop dengan menggunakan metode Genetic Algorithm dan membandingkan hasil yang didapat dengan hasil penjadwalan yang dilakukan Iskandar (2013) dengan metode Heuristic Dispatching Rules. Setelah dilakukan proses pengolahan data dengan menggunakan metode Genetic Algorithm selama 27 menit 33 detik, didapatkan hasil penjadwalan untuk kriteria Cmax (Completion Time Maximum) sebesar 2391,017 menit, kriteria Fmax (Flow Time Maximum) sebesar 2391,017 menit, kriteria Lmax (Lateness Maximum) sebesar -151,05 menit dan kriteria Tmax (Tardiness Maximum) sebesar 0 menit. Dibandingkan dengan hasil penjadwalan awal yang dilakukan oleh CV Boeing Teknik Mandiri, penjadwalan dengan menggunakan metode Genetic Algorithm dapat menghasilkan efisiensi sebesar 5,25% dalam kriteria Cmax serta Fmax. Untuk kriteria Lmax metode Genetic Algorithm menghasilkan efisiensi sebesar 106,2%. Kata Kunci: Penjadwalan mesin, Job Shop, Metode Heuristic Dispatching Rules, Genetic Algorithm.
DEVELOPING PROPOSED LAYOUT FOR INCREASING LINE EFFICIENCY ON BODYSHOP Johan Oscar Ong; Cornellia Cornellia
Spektrum Industri Vol. 12 No. 2: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i2.1665

Abstract

Recently, an imbalance workstation in the assembly line is one of the critical problem that many companies face. Many researches have done to solve this problem with the various designs of assembly line balancing. This research presents the comparison between straight line balancing and u-shaped line balancing. Both straight line balancing and u-shaped line balancing have the same goal; minimizing the workstations. The result of this research shows that u-shaped line balancing gives a better solution than the straight line balancing in term of number of workstation. Straight line balancing is using Rank Positional Weight (RPW) whereas u-shaped line balancing is using Critical Task Method (CTM). Significantly, u-shaped line balancing is more efficient than straight line balancing. Keywords : assembly line balancing, straight line balancing, u-shaped line balancing, Rank Positional Weight, Critical Task Method
APPLYINGRANK POSITIONAL WEIGHT METHOD TO INCREASE THE EFFICIENCY OFLINE BALANCING IN A HOME THEATRE INDUSTRY Anastasia Lidya Maukar
Spektrum Industri Vol. 12 No. 2: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i2.1670

Abstract

In order to improve the current situation along the production line of a Home Theatre, a method of line balancing should be implememented. The difference of workload is the cause problem which affects the output produced. This leads to an idle time in the production process resulting in loss of production capacity. This research uses a method of Rank Positional Weight to solve the problem. The aim of this research is to get a proposed line with a higher efficiency than the imbalance workload in the current situation. This research is started with collecting the time study and calculate the standard time. Followed by calculation of efficiencies, construction of yamazumi’s chart and precedence diagram, application of Rank Positional Weight Method, and last is calculation of efficiency of the proposed line. Keywords: assembly line balancing, Rank Positional Weight method, Yamazumi’s chart
Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair Siti Jamilatun; Martomo Setyawan
Spektrum Industri Vol. 12 No. 1: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i1.1651

Abstract

Arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan.. Arang aktif akan dibuat dari arang hasil pirolisis tempurung kelapa.dan diimplementasikan untuk menjernihkan asap cairnya. Adapun langkah yang pertama membuat arang aktif dari tempurung kelapa adalah, membuat arang tempurung kelapa dengan membersihkan tempurung kelapa terlebih dahulu dari bahan-bahan pengotor seperti tanah, kerikil. Kemudian mengeringkannya dibawah sinar matahari, selanjutnya membakar tempurung kering pada drum/bak pembakaran dengan suhu 300-500 0C selama 3-5 jam. Langkah yang kedua adalah arang hasil pembakaran direndam dengan bahan kimia CaCl2 dan ZnCl2 (kadar 25 %) selama 12 sampai 24 jam untuk menjadi arang aktif. Selanjutnya melakukan pencucian dengan air suling/air bersih hingga kotoran atau bahan ikutan dapat dipisahkan. Arang aktif basah dihamparkan pada rak dengan suhu kamar untuk ditiriskan, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110 – 8000C selama 3 jam. Suhu aktivasi mempengaruhi kualitas karbon aktif yang terbentuk. Dari uji kualitas karbon aktif yang dilakukan, kualitas karbon aktif yang terbaik diperoleh pada suhu 800oC dengan kadar air 1,3 %, kadar abu 0,60 % memenuhi standar SII 0258-79 dan memiliki daya serap terhadap kadar iod sebesar 580,0 mg/g yang memenuhi standar SNI 06-3730. Penjernihan air limbah rumah tangga, air berwarna menggunakan karbon aktif dari suhu aktivasi 800oC menghasilkan air yang jernih, tidak berbau dan memenuhi pH standar air (7,0-7,5). Key words : Asap cair, tempurung kelapa, pirolisis, arang aktif
ANALISIS KINERJA PELAT BESI BERKARAT OLEH RUST REMOVER X Ferry Budhi Susetyo; Munzir Qadri; Fadwah Maghfurah; Sulis Yulianto
Spektrum Industri Vol. 11 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v11i2.1656

Abstract

Rust remover akan menghilangkan seluruh karat dari permukaan logam. Terdapat tiga metode dari rust remover yaitu: rust remover berbahan dasar asam (acid base) , shoot blasting dan rust remover X. Rust remover X adalah sebuah produk yang berbahan dasar air (water based) sehingga relatif aman, efektif serta tidak berbahaya bagi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapan waktu rust remover X bekerja maksimal serta fasa-fasa apa yang ada sebelum dan setelah perendaman di rust remover X. Metodologi penelitian karakterisasi spesimen dengan menggunakan SEM, XRF dan XRD. Untuk karakterisasi XRD dilakukan sebelum dan sesudah perendaman. Kesimpulan penelitian ini adalah fasa-fasa pelat besi, sebelum di rendam adalah Fe 28,2 %, Fe3O4 25,96 %, SiO2 39,43%, dan FeO2 6,4 %, fasa pelat besi, setelah di rendam adalah Fe 100 %, waktu rust remover X bekerja maksimal antara 60 menit sampai 90 menit. Kata Kunci : Korosi, besi, X Rust Remover
PENJADWALAN NON-DELAY MELALUI MESIN MAJEMUK UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN Johan Oscar Ong
Spektrum Industri Vol. 11 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v11i2.1661

Abstract

Di dalam sebuah perusahaan, penjadwalan produksi mempunyai peranan yang cukup penting. Salah satunya adalah mengetahui kapan waktu harus memulai suatu pekerjaan dan kapan waktu mengakhirinya. Penjadwalan yang berjalan dengan baik akan memberikan dampak positif, yaitu meminimumkan biaya operasi dan waktu pengiriman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Flexible Packaging dan menggunakan sistem job shop pada operasi penjadwalannya. Permasalahan yang kadang terjadi disini adalah permintaan dari konsumen yang banyak menyebabkan penumpukan pekerjaan atau barang sehingga membentuk antrian panjang yang tidak dapat diselesaikan secara optimal. Tahapantahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi perusahaan, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, asumsi, studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data, analisis, kemudian tahap terakhir adalah kesimpulan dan saran. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah algoritma Non-Delay dengan menggunakan mesin majemuk sesuai dengan keadaan kebanyakan perusahaan saat ini. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode penjadwalan dengan menggunakan algoritma non-delay untuk mesin majemuk lebih optimal daripada metode yang telah digunakan oleh perusahaan saat ini. Dengan metode ini, untuk memproduksi 48 job dengan 33 mesin membutuhkan makespan 373 jam kerja dengan flow time 6,711 jam dan tardiness 118 jam. Kata Kunci: Penjadwalan produksi, non-delay scheduling, mesin majemuk, makespan, flow time, tardiness.
PERBANDINGAN SMT, JIT, DAN TOC DALAM LINGKUNGAN INDUSTRI SINGLE PRODUCT FLOW SHOP MENGGUNAKAN SIMAN ARENA Eriana Astuty
Spektrum Industri Vol. 12 No. 2: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i2.1666

Abstract

Penelitian ini menguji 3 (tiga) sistem manufaktur, yaitu sistem manufaktur tradisional, just in time, dan theory of constraints dalam lingkungan industri single product flow shop yang mempunyai lintasan seri dimana ketiga sistem manufaktur dipengaruhi variasi total inventory buffer dan waktu proses yang berbeda sesuai dengan filosofi dari masing-masing sistem. Adapun tujuannya untuk mengukur dan menganalisa performansi, melihat ada/tidaknya pengaruh sistem manufaktur, variasi total inventory buffer serta interaksi keduanya terhadap performansi flowtime dan throughput. Penulis menggunakan Simulation Manufacturing ARENA untuk menguji sistem nyata keadaan lingkungan industri yang dicobakan ke dalam model tiruan simulasi komputer. Di akhir penelitian ini terbukti bahwa jenis sistem manufaktur, variasi total inventory buffer, dan interaksi keduanya ternyata mempengaruhi besarnya performansi nilai rata-rata flowtime dan throughput yang dihasilkan dari masing-masing sistem yang dicobakan. Simpulan terakhir adalah filosofi SMT tidaklah memberikan keuntungan yang lebih jika dibandingkan JIT dan TOC. Selanjutnya TOC mempunyai performansi di atas SMT dan JIT pada performansi rata-rata troughput, walaupun kadang-kadang TOC mempunyai rata-rata flowtime yang lebih tinggi dari SMT dan JIT, yang mana hal ini sebenarnya menjadi atribut bahwa TOC membutuhkan lebih sedikit inventory dibandingkan dengan sistem manufaktur lainnya. Kata kunci: Sistem Manufaktur Tradisional, Just In Time, Theory Of Constraints, Inventory Buffer, Performansi
IMPLEMENTING ECONOMICORDER INTERVAL FOR MULTI ITEM TO REDUCE TOTAL INVENTORYCOST Anastasia Lidya Maukar
Spektrum Industri Vol. 12 No. 2: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v12i2.1671

Abstract

Nowadays, Inventory management has become a major concern for company because it can bring value added. Inventory management focused on maintaining and managing the inventory level in order to fulfill the customer demand with the lowest cost. In retailing and wholesaling, multi items from the same supplier are jointly ordered. This mean, the order interval of each item must be the same. But, there are several manufacturing companies that have not achieving the optimum solution in inventory management for multi items. It leads the company to increase the total inventory cost. Most of them are caused by the improper order interval. Thus, appropriate of inventory management may reduce the total inventory cost. This research tried to identify this problem. The first step that should be done is by identifying the problems, scopes, and objectives of the research which aimed to minimize the inventory control management. Then collecting data and analyzing the supported data in inventory management. By using the total inventory cost analysis as a parameter in comparing the actual system and the proposal system. This research also used forecasting methodology in order to predicting the future demand. In the final section is by implementing the Economic Order Interval in ordering process for determining the optimum order interval. The result in this thesis show that the proposal system can reduce the total inventory cost over 21% from the current condition. Keywords : Inventory control and management, multi-item, Economic Order Interval, total inventory cost, forecasting.

Page 1 of 20 | Total Record : 199