cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
m.syahrir7406@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nurkhasanah@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia Kode pos 55164
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian
ISSN : 20884559     EISSN : 24770256     DOI : 10.12928
Core Subject : Health,
Pharmaciana is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Pharmaciana published three times a year, namely March, July and November. with ISSN 2088-4559 and e-ISSN 2477-0256. The article published in the Journal Pharmaciana selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Pharmaciana must not be published in other journals or have been previously published. Pharmaciana is indexed in google scholar, ACI (Asean Citation Index), Dimension (Crossreff), Garuda, Sinta, Sherpa Romeo, Index Copernicus International, DOAJ, and BASE. Pharmaciana is accredited by DIKTI (DGHE) of Indonesia No. 105/E/KPT/2022 April 07, 2022
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 1: Mei 2012" : 10 Documents clear
UJI SITOTOKSITAS DAN ANTIPROLIFERATIF SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SEL VERO BIJI Nigella sativa, L. Hayu Nurani, Laela
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Biji jinten hitam mengandung golongan senyawa utama yaitu minyak atisiri, terpen, dan alkaloid yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional sebagai antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efek sitotoksik ekstrak eter, etanol, dan infusa biji Nigella sativa, L. (jinten hitam) dalam hal kemampuannya menghambat pertumbuhan sel T47D dan normal (Vero) serta pengaruhnya terhadap kinetika proliferasi sel kanker payudara T47D. Dalam penelitian ini digunakan ekstrak eter, etanol, dan infusa biji jinten hitam yang diperoleh dengan metode maserasi dan infundasi. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menginkubasi sel kanker payudara T47D dengan kepadatan 2 x 104 dengan delapan seri kadar akhirnya yaitu 2000; 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25 dan 15,625 ?g/ml selama 24 jam. Sel Vero dengan kepadatan 2 x 10 dengan tujuh seri kadar yaitu 4000; 2000; 1000; 500; 250; 125 dan 62,5 ?g/ml diinkubasi selama 24 jam. Sebagai koreksi diujikan pula kontrol sel. Jumlah sel dihitung dengan metode perhitungan langsung dan dihitung persen kematiannya. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit. Pengamatan terhadap sifat penghambatan pertumbuhan dilakukan dengan mengamati kinetika proliferasi sel dengan penambahan biru tripan pada jam ke-24, 48 dan 72 untuk menentukan doubling time-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak eter, etanol, dan infusa biji jinten hitam bersifat sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan LC50 berturut-turut sebesar 32,63; 10,02; dan 23,82 ?g/mL. Uji sitotoksisitas terhadap sel Vero menghasilkan LC50 berturut-turut sebesar 300,6; 328,41; dan 778,64 _g/ml. Hasil uji antiproliferatif menunjukkan bahwa pada kadar 62,5?g/ml dan 31,625 ?g/ml memperpanjang doubling time. Ekstrak etanol biji jinten mempunyai potensi yang lebih besar karena mempunyai indeks keamanan yang paling besar dibandingkan ekstrak eter dan infusa.
VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KLT DENSITOMETRI Sugihartini, Nining; Fudholi, Achmad; Pramono, Suwidjiyo; Sismindari, .
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

KLT Densitometri adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk penetapan kadar bahan aktif. Salah satu bahan aktif tersebut adalah epigalokatekin galat dalam ekstrak teh hijau yang banyak digunakan dalam produk krim. Metode tersebut perlu divalidasi untuk membuktikan hasil pengukuran mendekati kadar yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa metode KLT Densitometri yang digunakan akan memberikan linieritas, ketelitian, ketepatan yang memenuhi persyaratan serta mengetahui nilai LOD(Limit if Detection) dan LOQ (Limit of Quantitation). Penelitian menggunakan kadar 600, 1800 dan 3000 ?g dengan replikasi 3 kali untuk mengetahui ketelitian (berdasarkan nilai CV) dan ketepatan (berdasarkan nilai perolehan kembali). Linieritas diketahui dengan menghitung nilai r pada kurva hubungan antara kadar dan luas area kromatogram yang selanjutnya persamaan kurva baku digunakan untuk menghitung LOD dan LOQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan memenuhi persyaratan liniearitas dengan nilai r=0,98. Nilai CV untuk kadar 600, 1800 dan 3000 ug masing-masing 8,18%; 3,19% dan 1,53% dan perolehan kembali masing-masing 88,10%; 99,65% dan 111,33%. Nilai LOD adalah 827,01 ?g/ml dan LOQ adalah 2756,69 ?g/ml.
EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP PEMBENTUKAN KATARAK TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI SODIUM SELENIT Yuliani, Sapto
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Katarak adalah penyakit multifaktorial, stres oksidatif diduga sebagai factor utama pemicu terjadinya katarak. Adanya senyawa yang mempunyai aktfitas antioksidan diharapkan dapat mencegah terjadinya katarak. Pegagan (Centela asiatica) mengandung senyawa asiatikosid yang memiliki sifat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protektif ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap pembentukan katarak tikus Wistar yang diinduksi sodium selenit. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar umur 9 hari. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok pertama (kontrol sehat) disuntik aquabides. Kelompok ke-dua (kontrol sakit) disuntik larutan CMC-Na 1%. Kelompok ke-tiga disuntik Vitamin E dosis 378 IU/kg BB, kelompok ke-empat disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis pegagan 100 mg/ kgBB secara. Kelompok ke-lima disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 200 mg / kgBB. Kelompok ke-enam disuntik ekstrak etanol herba pegagan dosis 400 mg / kgBB. Pemberian perlakuan setiap hari selama 3 hari secara intraperitoneal. Empat jam kemudian, semua tikus diberi suntikan sodium selenit dosis tunggal 25 ug / kgBB secara intraperitoneal. Setelah 7 hari (pada waktu tikus pertama kali membuka matanya) mata diamati secara makroskopis pada semua kelompok. Kemudian tikus dikorbankan, dan mata diambil untuk pembuatan preparat histopatologi lensanya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa herba pegagan (Centela asiatica) memiliki efek protektif untuk mencegah terjadinya katarak pada tikus yang diinduksi sodium selenit. Di antara dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu dosis 100 mg/kg BB 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB, dosis yang menunjukkan kejadian katarak paling kecil adalah dosis 200 mg/kg BB.
POTENSI PERAN FARMASIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN LANJUT USIA: PERSPEKTIF RAWAT RUMAH Perwitasari, D.A.; Muttaqien, A.
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Program Home Health Care untuk pasien lanjut usia semakin diminati dan salah satu parameter yang menunjukkan berhasil atau tidaknya program ini adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Program Home Health Care merupakan program multidisipliner, dimana peran farmasis juga dibutuhkan di dalamnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi peran farmasis dalam meningkatkan kualitas hidup pasien lanjut usia yang mengikuti program Home Health Care. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Instrumen penelitian adalah kuesioner kualitas hidup World Health Organization Quality of Life yang sudah tersedia dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan selama 13 minggu pada tahun 2009 di rumah pasien lanjut usia yang mengikuti program Home Health Care RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Data dianalisis secara deskriptif. Sejumlah 7 pasien bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan rata-rata kualitas hidup mereka adalah rendah (46,1± 4,4). Semua pasien lanjut usia mendapatkan polifarmasi dan ditemukan adanya ketidakpatuhan minum obat dalam penelitian ini. Peran farmasis sangat diperlukan dalam program ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama dalam meningkatkan kepatuhan pasien, memonitor efek terapi dan efek samping obat yang masuk dalam kategori polifarmasi. Peningkatan dan modifikasi teknik komunikasi, informasi dan edukasi perlu dilakukan oleh farmasis untuk pasien lanjut usia program Home Health Care.
FORMULASI TABLET SERBUK PISANG RAJA (Musa xparadisia AAB) SEBAGAI PENUTUP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS Wahyuningsih, Iis
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Dari kajian empiris maupun beberapa penelitian terbukti pisang raja (Musa xparadisia AAB) mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi sediaan gastroprotektor melalui mekanisme efek mukoadhesif. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk dibuat sediaan yang lebih praktis, stabil dan mempunyai dosis yang lebih seragam. Pada penelitian ini dipilih bentuk sediaan tablet yang mempunyai beberapa kelebihan seperti : praktis, aman dan relatif mudah pembagian dosisnya. Penelitian yang dilakukan meliputi : identifikasi buah pisang raja, pembuatan serbuk pisang raja, pembuatan tablet serbuk pisang raja, uji sifat fisik tablet serbuk pisang raja, uji mukoadhesif tablet serbuk pisang raja secara in vivo dengan menggunakan lambung tikus.Tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan memenuhi kriteria tablet yang baik. Tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan mempunyai kemampuan menutup tukak lambung tikus yang diinduksi dengan alkohol. Efektivitas efek mukoadhesif tablet serbuk pisang raja yang dihasilkan tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan sukralfat (p > 0,05).
KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI BANGSAL RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2010 Rahmiati, Siti; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Interaksi obat merupakan salah satu Drug Related Problems (DRPs) yang dapat mempengaruhi luaran terapi pasien. Hipertensi terjadi pada sekitar 10% sampai 81,5% pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian interaksi obat antihipertensi pada pasien hemodialisis di bangsal rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif. Data diambil secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil semua data yang memenuhi kriteria penelitian yang ada pada rekam medik pasien hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pasien mendapat antihipertensi dengan tekanan darah diatas normal atau = 130/80 mmHg. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tingkat signifikansi, onset, dan severity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 54,79% (40 pasien) dari 73 pasien hemodialisis berpotensi mengalami interaksi obat. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan pada pasien hemodialisis adalah ACEI, CCB, dan diuretik. Kejadian interaksi obat antihipertensi yang paling banyak terjadi adalah pada tingkat signifikansi 3 terdapat 27 kasus (45,76%), Onset yaitu delayed sebesar 48 kasus (81,36%), dan severity yaitu minor sebesar 44 kasus (74,58%). Mekanisme interaksi terbanyak yaitu farmakodinamik 37 kasus (62,71%) dari total 59 kejadian yang mengalami interaksi obat. Jenis obat yang sering berinteraksi adalah furosemid dan kaptopril.
OPTIMASI KOMPOSISI TWEEN 80 DAN SPAN 80 SEBAGAI EMULGATOR DALAM REPELAN MINYAK ATSIRI DAUN SERE (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti BETINA PADA BASIS VANISHING CREAM DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Nurlaela, Endah; Sugihartini, Nining; Ikhsanudin, Azis
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Krim repelan minyak atsiri daun sere dapat digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk tersebut. Dalam krim minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) diperlukan emulgator untuk menjaga stabilitas krim. Tween 80 dan Span 80 merupakan emulgator yang banyak dipergunakan dalam formula krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum Tween 80 dan Span 80 yang digunakan sebagai emulgator dalam krim repelan minyak atsiri daun sere pada basis Vanishing Cream dengan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Tiga Formula krim dirancang berdasarkan metode Simplex Lattice Design dengan perbandingan Tween 80:Span 80 sbb: F I (100%-0%), F II (50% - 50%), F III (0% - 100%). Krim yang diperoleh kemudian diuji aktifitas repelan dan sifat fisik yang meliputi uji daya sebar, uji daya lekat dan uji iritasi. Hasil uji sifat fisik dan aktifitas repelan dibuat profil dan dihitung respon total untuk mendapatkan formula optimum. Validitas metode optimasi dilakukan dengan membandingkan hasil percobaan dengan hasil prediksi pada krim formula optimum dengan uji t pada taraf kepercayan 95%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi optimum diperoleh pada komposisi Tween 80: Span 80 sebesar 60%:40% . Krim dengan komposisi optimum emulgator diprediksi memiliki daya sebar 29,24 cm2; daya lekat 3,512 detik; iritasi 0,608; daya repelan 41,469 menit. Hasil uji t menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara hasil percobaan dengan hasil prediksi (p<0,05).
SINTESIS TURUNAN ASETOFENON DARI 1-(4-ASETOKSIFENIL-3-METOKSI)-2-PROPANIL FORMAT Kusmiyati, .; Matsjeh, Sabirin; Jumina, .
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa turunan Asetofenon dari 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format melalui reaksi penataan ulang Fries yang bertujuan untuk menghasilkan senyawa turunan orto hidroksi asetofenon sebagai bahan dasar sintesis senyawa Flavonoid. Reaksi penataan ulang Fries 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format dilakukan dengan pemanasan menggunakan katalis AlCl3, pelarut diklorometana pada temperatur 120 °C selama 3 jam. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri Infra Merah (IR) dan GC-MS. Penataan ulang Fries tehadap 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format menghasilkan 1-(2-hidroksi-3 -metoksi-5-propenil)-asetofenon dengan hasil samping 1-(2-hidroksi-3-metoksi- 5-propanil)-asetofenon, masing-masing rendemennya sebesar 43,26% dan 9,84%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera scandens (L.) Moq.) TERHADAP Shigella flexneri BESERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Kusuma Wardhani, Lilies; Sulistyani, Nanik
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Antibakteri adalah senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Secara tradisional tanaman Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) dikenal oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit, di antaranya adalah penyakit infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat daun Binahong dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap Shigella flexneri, serta untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun Binahong (Anredera scandens(L.) Moq.). Serbuk daun Binahong diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi cair dengan berbagai konsentrasi ekstrak (8,5%, 8%, 7,5%, 7%, 6,5%, 6%, 5,5%, dan 5% b/v) untuk menentukan KBM. Uji kromatografi lapis tipis dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun Binahong. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KBM ekstrak etil asetat daun Binahong terhadap Shigella flexneri adalah 8 % b/v. Hasil uji skrining fitokimia dengan uji tabung dan kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Binahong mengandung polifenol, dan saponin.
PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK METANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa Linn) DENGAN VARIASI TEMPAT TUMBUH SECARA SPEKTROFOTOMETRI Alfian, Riza; Susanti, Hari
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar fenolik total pada kelopak bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Linn) dengan variasi tempat tumbuh. Kelopak bunga Rosella merah diambil dari daerah Glagah, Kediri dan Samigaluh. Senyawa fenolik dalam kelopak bunga rosella diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Kadar fenolik total ditetapkan menggunakan metode Spektrofotometri visibel dengan pereaksi Folin Ciocalteau. Prinsip dari metode ini adalah terbentuknya senyawa kompleks berwarna biru dari fosfomolibdatfosfotungstat yang direduksi senyawa fenolik dalam suasana basa yang dapat diukur secara spektrofotometri. Sebagai pembanding digunakan asam galat. Kadar fenolik total pada kelopak bunga Rosella merah Glagah, Kediri dan Samigaluh berturut-turut yaitu 1,40 g GAE/100 g ekstrak, SD 0,06 dengan n=12; 1,41 g GAE/100 g ekstrak, SD 0,07 dengan n=12 dan 2,12 g GAE/100 g ekstrak, SD 0,05 dengan n=15. Dapat disimpulkan bahwa tempat tumbuh berpengaruh terhadap kadar fenolik total dalam ekstrak metanol kelopak bunga Rosella merah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2025): Pharmaciana Vol. 15 No. 1 (2025): Pharmaciana Vol. 14 No. 3 (2024): Pharmaciana Vol. 14 No. 2 (2024): Pharmaciana Vol. 14 No. 1 (2024): Pharmaciana Vol 14, No 1 (2024): Pharmaciana Vol. 13 No. 3 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 3 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 2 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 1 (2022): Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 2 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana Vol 10, No 3 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 1 (2020): Pharmaciana Vol 9, No 2 (2019): Pharmaciana Vol 9, No 1 (2019): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol. 8 No. 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5 No 1, 2015 Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol. 4 No. 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1: Mei 2013 Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 2: November 2012 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1: Mei 2012 Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 1, No 2: November 2011 Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1: Mei 2011 More Issue