cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 445 Documents
Quercetin And Curcumin Prevent Decreasing Of LDL-Cholesterol And Increasing Of HDL-Cholesterol In High Fat Diet Rats Harumi P, Made; Trisna, Gita; Odiyana P G, Nyoman; Aulia R, Deby; Khrisnawati, Putri; Farmawati, Arta
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 2: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.296 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i2.3788

Abstract

Cardiovascular disease is number one killer disease in the world. The most common etiology is atherosclerosis. LDL and HDL-cholesterol are often associated with atherosclerosis which are affected by diet. Quercetin and curcumin considered have influenced to LDL and HDL. They are antioxidant that protect against LDL oxidation and raised HDL-cholesterol. In this study, we invest about comparison effect of prevention in LDL and HDL level change, after giving quercetin and curcumin. 20 males Rattus novergicus rats in 200-300 grams divided into 4 groups. Group B, C, D were given high-fat diet for 4 weeks, while group A (negative control) was given standard woof. Group B was positive control and no treatment, C was given quercetin, D was given curcumin. The treatment and giving high-fat diet was done simultaneously to detect prevention effect. HDL and LDL-cholesterol evaluated two times, pre and post-treatment. Result showed the increase prevention level of LDL-cholesterol and decrease prevention level of HDL-cholesterol in group C and D significantly. The best prevention effect is quercetin, p=0.000. Furthermore, we showed there was no significant correlation between DLDL and DHDL-cholesterol level. In conclusion, quercetin and curcumin have a good effect in preventing hypercholesterolemia, however quercetin have better effect than curcumin. Keywords: quercetin curcumin, HDL-cholesterol, LDL-cholesterol 
Uji Sifat Fisik Dan Aktivitas Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena Glauca, Benth) Dalam Berbagai Tipe Basis Salep Sebagai Obat Luka Bakar Widyantoro, Olvia Becatami; Sugihartini, Nining
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 2: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.59 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i2.3758

Abstract

Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang dapat disebabkan kontak dengan sumber panas. Daun petai cina mengandung senyawa aktif saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tipe basis salep terhadap aktivitas penyembuhan luka bakar dan sifat fisiknya. Ekstrak daun petai cina diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak dibuat salep dengan basis salep hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Salep dievaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, proteksi dan daya penyembuh luka bakar menggunakan hewan uji marmut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistika dengan taraf kepercayaan 95%.       Hasil uji menunjukkan bahwa urutan basis salep yang memberikan homogenitas yang bagus adalah hidrokarbon, absorbsi dan larut air. Urutan daya sebar terluas adalah hidrokarbon, larut air, absorbsi dan tercuci air. Dari hasil uji daya lekat urutan daya lekat dari yang terlama adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air, sedangkan urutan kecepatan penyembuhan luka bakar dari yang tercepat adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Diketahui pula bahwa tipe basis tidak mempengaruhi nilai pH. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan basis salep dari urutan terbaik adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Kata kunci : ekstrak daun petai cina, tipe basis salep, obat  luka bakar, sifat fisik salep 
STUDI RETROSPEKTIF PENYALAHGUNAAN OBAT PADA PASIEN KETERGANTUNGAN OBAT DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM Miratulhusda, Nada Windayanti; Cahaya, Noor; Fadilaturrahmah, Fadilaturrahmah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 2: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.972 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i2.3807

Abstract

Penyalahgunaan obat di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran karakteristik pasien ketergantungan obat, pola penyalahgunaan obat, status rehabilitasi pasien ketika keluar dari rumah sakit dan mengetahui hubungan karakteristik pasien dan pola penyalahgunaan obat terhadap status pengobatan pasien ketika keluar dari rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Pengumpulan data dilakukan melalui rekam medik pasien periode Januari 2012-Desember 2013. Analisis data menggunakan uji statistik Frequency dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan tingkat pendidikan terakhir SD persentasenya 34,2%; SMP 36,8%; SMA 26,3% dan D3 2,6%. Pasien menyalahgunakan obat pertama kali pada usia 11-19 tahun persentasenya 50,0%, 20-29 tahun 42,1% dan 30-39 tahun 7,9%. Pola penyalahgunaan obat untuk jenis NAPZA persentasenya 26,3%; non NAPZA 13,3% dan campuran keduanya 60,5%. Penyalahgunaan obat dengan jumlah 1 item persentasenya 15,8%; 2 item 34,2%; 3 item 34,2%; 4 item 10,53% dan 5 item 5,26%. Status rehabilitasi pasien ketika keluar dari rumah sakit untuk new add persentasenya 5,3%; induction 13,2%; younger 13,2%; middle 28,9%; older 18,4% dan re-entry 21,1%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara status pengobatan pasien terhadap pendidikan terakhir (p = 0,722), usia ketika pertama kali menyalahkan obat (p = 0,836) dan jumlah obat yang disalahgunakan (p =0,713).Kata kunci: Studi retrospektif, penyalahgunaan obat
Aplikasi Silika Mcm-41 Sebagai Material Berpori Dalam Adsorpsi Ibuprofen Ahda, Mustofa
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 2: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.748 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i2.3754

Abstract

Telah dilakukan kajian terhadap proses pemanfaatan MCM-41 sebagai padatan pendukung dalam transfer ibuprofen. MCM-41 disintesis menggunakan metode hidrotermal. Aplikasi MCM-41 sebagai padatan pendukung dilakukan dengan mengamati perubahan karakter MCM-41 baik struktur kristal MCM-41 dan kemampuan adsorpsinya terhadap ibuprofen. Hasil karakterisasi dengan difraksi sinar X terdeteksi 2Ɵ : 22,62 dan 23,10. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi MCM-41 terhadap ibuprofen terdeteksi dengan penghilangan pelarut pada temperatur kamar. Hal ini juga dibuktikan dengan data kemampuan MCM-41 dalam mengadsorpsi ibuprofen mengalami kenaikan dengan bertambahnya konsentrasi ibuprofen. Kata kunci: MCM-41, ibuprofen, adsorpsi
KUALITAS HIDUP POPULASI NORMAL DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KUISIONER SF-36 Sabaan, Wahid; Perwitasari, Dyah Aryani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.672 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7777

Abstract

Kualitas hidup yang baik ditemukan pada seseorang yang dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, sesuai tahap perkembangannya di masyarakat. Kondisi sosial budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan yang berbeda-beda. Hal ini yang mengakibatkan perbedaan kualitas hidup di setiap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta, dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap  kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross-sectional, pengambilan sampel secara purposiv pada populasi normal di kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner SF-36. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariate. Penelitian ini diikuti oleh 400 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata domain kualitas hidup SF-36 adalah fungsi fisik 91,21 (SD=12,09), peranan fisik 84,18 (SD=29,05), keterbatasan peranan emosi 84,04 (SD=29,84), fatigue/ vitalitas 69,43 (SD=16,14), kesehatan mental 75,20 (SD=15,35), fungsi sosial 73,11 (SD=20,71), nyeri 76,79 (SD=18,31), dan kesehatan umum 71,69 (SD=12,18). Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kualitas hidup berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan pada kuisioner SF-36. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik (usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan) dengan kualitas hidup. Berdasarkan pengukuran kusioner SF-36 menunjukkan domain  fungsi fisik dipengaruhi oleh usia; domain keterbatasan peran emosi, dan  kesehatan mental, dipengaruhi karakteristik status pernikahan. Terdapat hubungan dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap kualitas hidup populasi normal di kota Yogyakarta.
FORMULASI SABUN CAIR WANITA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP Candida albicans Trilestari, Trilestari; Ismiyati, Ismiyati; Suwardjo, Deddy Groho
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.476 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7767

Abstract

Infeksi candida terjadi pada sebagian besar wanita. Jamur ini merupakan flora normal tubuh. Namun pada saat kondisi tubuh menurun infeksi candida menjadi sangat berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas anti jamur dari ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum  L) terhadap Candida albicans dan memformulasinya menjadi sediaan sabun cair untuk wanita. Penelitian ini menggunakan metode rancangan posttest only control groups. Penelitian dilakukan dengan cara remaserasi daun kemangi menggunakan etanol 96%. Ekstrak etanol daun kemangi (EEK) dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 60% diuji aktivitasnya sebagai anti candida. Kontrol negatif digunakan DMSO dan kontrol positif nystatin 100 UI. Kemudian dibuat sabun cair dengan konsentrasi 1%, 5%, 10 %. Aktivitas anti candidanya diuji dengan menggunakan kontrol negatif basis krim dan kontrol positif sabun cair lactacid. Uji aktivitas anti candida menggunakan metode difusi padat. Aktivitas anti candida EEK dan sabun cair EEK dinyatakan dengan diameter zona hambat. Hasil yang diperoleh yaitu EEK dengan kadar 10%, 20%, 40%, dan 60% sensitif terhadap Candida albicans. Sediaan sabun cair wanita yang mengandung EEK dalam kadar 1%, 5%, dan 10% memiliki aktivitas anti jamur dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sabun cair EEK kadar 1%, 5%, dan 10% potensial sebagai anti jamur terhadap Candida albicans.
Aktivitas Penangkapan Radikal 2,2–Difenil–1–Pikrilhidrazil (DPPH) Oleh Ekstrak Metanol Paprika Merah (Capsicum annuum, L.) Warsi, Warsi; Guntarti, Any
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.865 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i1.5740

Abstract

Paprika merah (Capsicum annum L.) banyak mengandung β–karoten  (provitamin A), likopen, vitamin E serta vitamin C telah diuji aktivitasnya sebagai penangkap radikal 2,2–difenil–1–pikrilhidrazil (DPPH). Sampel diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan metanol. Ekstrak yang diperoleh dilakukan analisis aktivitas antioksidannya secara kualitatif dengan larutan DPPH 0,4 mM dan reagen ferri tiosianat. Identifikasi terhadap senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan dilakukan dengan spektrofotometer UV–Vis. Aktivitas penangkapan radikal DPPH oleh ekstrak metanol paprika merah ditetapkan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 517 nm. Dari hasil analisis diperoleh nilai IC50 paprika merahsebesar0,299 ± 4,98x10-3 mg/mL. Aktivitas paprika merah sebagai penangkap radikal DPPH  kurang poten dibandingkan dengan β–karoten (IC50 0,066 ± 3,24x10-3 mg/mL). Kata kunci : antioksidan, paprika merah, Capsicum annuum, DPPH
UJI AKTIVITAS INHIBITOR XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK POLISAKARIDA JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm) DAN JAMUR KANCING (Agaricus bisporus (J.E.Lange) Imbach) SECARA IN VITRO Wahyudi, Priyo; Zaelani, Bohir Abdul Qodir; Dwitiyanti, Dwitiyanti; Maharani, Nursyifa
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 1: Maret 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.43 KB) | DOI: 10.12928/mf.v14i1.9827

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm dan jamur kancing (Agaricus bisporus (J.E. Lange) Imbach) merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai obat. Jamur tiram putih dan jamur kancing mengandung berbagai senyawa berkhasiat, salah satunya polisakarida yang memiliki aktivitas antioksidan dan inhibitor xantin oksidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas inhibitor xantin oksidase pada pembentukan asam urat secara in vitro dari ekstrak polisakarida jamur tiram putih dan jamur kancing . Jamur diekstraksi menggunakan air pada suhu 100oC selama 3 jam dan diperoleh rendemen ekstrak polisakarida jamur tiram putih sebesar 1,79%. Metode congo-red digunakan untuk identifikasi polisakarida. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi ekstrak polisakarida jamur tiram putih yaitu 1, 10, 100, 1000, dan 10.000 µg/mL. Pembacaan absorbansi aktivitas xantin oksidase menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 570 nm. Nilai absorbansi yang didapat menunjukkan banyaknya hidrogen peroksida yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 10.000 µg/mL ekstrak polisakarida jamur tiram putih dan jamur kancing  memiliki persentase penghambatan xantin oksidase sebesar 24,24% dan 45,36%. Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar persentase penghambatan xantin oksidase.
PENETAPAN PARAMETER STANDARDISASI NON SPESIFIK DAN SPESIFIK EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L.) Zainab, Zainab; Sulistyani, Nanik; Anisaningrum, Anisaningrum
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.267 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7773

Abstract

Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa naftokuinon dengan berbagai aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standardisasi ekstrak daun pacar kuku sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan parameter standar mutu ekstrak karena standarisasi ekstrak pacar kuku belum tercantum di MMI dan FHI. Dalam penelitian ini penyarian ekstrak daun pacar kuku dilakukan menggunakan metode infundasi. Penetapan parameter non spesifik meliputi kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam dan cemaran mikroba dengan metode ALT. Penetapan parameter spesifik yaitu dengan mengetahui organoleptis ekstrak, profil KLT dan menetapkan kadar naftokuinon total menggunakan metode kromatografi lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F254, fase gerak metanol : kloroform (2:8) dan analisis kuantitatif menggunakan densitometri pada panjang gelombang  maksimal. Hasil standardisasi untuk parameter non spesifik menunjukkan kadar air (7,33±0,52% v/b), kadar abu total (6,43±0,25%), kadar abu tidak larut asam (0,106±0,004%), dan uji cemaran mikroba (85x102 CFU/g). Hasil untuk parameter spesifik menunjukkan organoleptis ekstrak (kental, warna coklat tua, rasa agak pahit dan berbau khas daun pacar kuku), dengan kandungan senyawa naftokuinon, kumarin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan kadar naftokuinon total (7,43±0,28%). Ekstrak daun pacar kuku sudah memenuhi persyaratan sesuai acuan standar Farmakope Herbal Indonesia tentang syarat ekstrak sebagai bahan baku sediaan obat tradisional.
Pengaruh Pemberian Layanan Pesan Singkat Pengingat Terhadap Kepatuhan Dan Efektivitas Pengobatan Pasien Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas Nur’aeni, Nur’aeni; K, Anjar Mahardian; G, Githa Fungie
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.809 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i1.5745

Abstract

Problem terapi hipertensi diantaranya ketidakpatuhan pasien terhadap terapi non farmakologi dan farmakologi . Ketidakpatuhan pengobatan hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain pengetahuan dan komunikasi pasien dengan tenaga kesehatan. Penelitian Alfian (2014) menyatakan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi yang diukur dengan parameter kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dari 3,4±0,69 menjadi 6,7±0,82 (p<0,05) dan dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan rata-rata sistolik 17,92±12,20 mmHg dan rata-rata diastolik 9,17±8,9 mmHg (p<0,05). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian layanan pesan singkat pengingat terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas. Penelitian dilakukan dengan rancangan analitik cross-sectional dengan pengambilan data secara prospektif pasien hipertensi selama bulan Januari-Februari 2016. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 75 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat nilai Medication Possession Ratio (MPR) dan data tekanan darah dari rekam medik. Hasil menunjukan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat tidak berpengaruh terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi dimana kepatuhan p value uji chi-square 0,102 (P>0,05) dan efektivitas p value uji chi-square = 0,899 (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat tidak berpengaruh terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas. Kata kunci: Hipertensi, Layanan pesan singkat pengingat, Kepatuhan, MPR, Efektivitas pengobatan, Puskesmas.

Page 6 of 45 | Total Record : 445


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2025): September 2025 Vol. 22 No. 1: March 2025 Vol. 21 No. 2: September 2024 Vol. 21 No. 1: March 2024 Vol 20, No 2: September 2023 Vol. 20 No. 2: September 2023 Vol 20, No 1: March 2023 Vol. 20 No. 1: March 2023 Vol. 19 No. 2: September 2022 Vol 19, No 2: September 2022 Vol 19, No 1: March 2022 Vol. 19 No. 1: March 2022 Vol. 18 No. 2: September 2021 Vol 18, No 2: September 2021 Vol 18, No 1: Maret 2021 Vol. 18 No. 1: Maret 2021 Vol 17, No 2: September 2020 Vol. 17 No. 2: September 2020 Vol 17, No 1: Maret 2020 Vol. 17 No. 1: Maret 2020 Vol. 16 No. 2: September 2019 Vol 16, No 2: September 2019 Vol. 16 No. 1: Maret 2019 Vol 16, No 1: Maret 2019 Vol 15, No 2: September 2018 Vol. 15 No. 2: September 2018 Vol 15, No 1: Maret 2018 Vol 15, No 1 (2018) Vol. 15 No. 1: Maret 2018 Vol 14, No 2 : September 2017 Vol 14, No 2 : September 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol. 14 No. 1: Maret 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol. 13 No. 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol. 13 No. 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 12, No 2: September 2015 Vol 12, No 2: September 2015 Vol. 12 No. 2: September 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol. 12 No. 1: Maret 2015 Vol 11, No 2: September 2014 Vol 11, No 2: September 2014 Vol. 11 No. 2: September 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol. 11 No. 1: Maret 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol 10, No 2: September 2013 Vol. 10 No. 2: September 2013 Vol 10, No 2: September 2013 More Issue