cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 696 Documents
PENGARUH ‘EDAN-EDANAN’ DI DALAM TARI NIRBAYA KARYA SETYASTUTI Risang Ayu Agustin
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.360

Abstract

Nirbaya dance is created by Setyastuti, it is a new oriented dance on tradition ‘edan-edanan’ as source her creation. ‘Edan-edanan’ as tradition ritual in temanten agung Kraton ceremony Yogyakarta, which has function as repellent of bala. The configuration of ‘edan-edanan’ describes two crazy people (women an men) who are believed able to expel supranatural things,which can annoy this event. In Nirbaya dance will seem result of influences affecting, it is influence of ‘edan-edanan’ as  creation  isource object in new dance creation. That influence can be seen from ‘edan-edanan’ elements which it can still be identified in nirbaya dance. Visual effect is in make up, costume, property and motion, whereas from point aspect is in tolak bala which is still in Nirbaya dance. Keyword: ‘edan-edanan’, nirbaya, influence
SHE’S Rosalia Novia Ariswari
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.361

Abstract

She’s is a dance work inspired by personal experience that seeing from a mother figure. Gentleness, have high fighting spirit, and have a responsibility beyond the weakness of woman seen from the figure of mother. This work is a dance piece performed by two young dancers with different roles, the portrayal of a mother by a dancer, and describe a child by another dancer.  Excitatory  idesional  is  the  beginning  of  making  this  work.  Dramatic dance type used in this work with the presentatin of symbolic representational mode. Issue that are closest to life stylist of choice in making this work. Interest and admiration inthe eyes of a mother figure to inspire artist to create and dedicate this work to formidable mother in their daily lives.   Keywords: mother, woman, fighting spirit
TARI DOLALAK SEBAGAI IDENTITAS MASYARAKAT KABUPATEN PURWOREJO Sentri Captian Ningsih
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.362

Abstract

This journal will discuss about Dolalak Dance as a symbol of identity, in several simultaneous dance carries information channels of a community has a great potential to communicate something about themselves, especially in different situations where people interaction. That complex characteristics are used to mark or identity that emerge in the community is a style. Forcely composed of symbols, shapes, and orientations underlying value. Shapes and symbols openly put clothes, language, music dance, type house, and religion are supported by such values ​​of friendship, and education. In other words, a dance that grows and develops in a society has the style and context of each accordance with occurs in society. To the analysis that will be discuss namely the elements of motion, makeup and fashion, as well as the musical accompaniment that included a poem with a pattern as a commuting Purworejo to bring up the context of their communities.The context relate with the Dolalak dance as a behavior of Purworejo populations is an expression of live society as a society Purworejo.   Keywords: dance, Dolalak, Purworejo.
GHENTAK Vera .
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.363

Abstract

The “Ghentak” dance’s title is taken from Malay language which means ‘menghentak’ or stomp the ground. This dance tells about the life of a ‘kumantan’ (spiritualist) in bulian ritual to recover any spiritual diseases in Talang Mamak tribe, Rengat regency, Riau province. Kumantan plays an important role in recovering spiritual diseases, because only kumantan who can get connected and to communicate with spirits. Every spirit that comes into a kumantan’s body (trance) has different attitude, it’s obviously seemed by the kumantan’s attitude that is always changing during the ritual, like swinging his body and stomp his feet on the ground with kangsa (feet bracelet). This dance is inspired by a kumantan whose strength becomes the main theme of the dance. The strength that’s meant to be is akumantan’s strength that’s able to recover any diseases that are caused by evil spirits by holding the recovering ritual for one day long, to move like swinging his body (kumantan) and stomp his feet on the ground. This Ghentak dance is performed by 7 male dancers that illustrate the figure of kumantan as general image, but there is no specific characterization, and they all wear the kangsa and mayang pinang as dance properties. This dance is also picturing about the life of Talang Mamak tribe that lives in the jungle with hunting as their primary occupation.
Gadih Batanduak Yuliana Nasution
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.364

Abstract

“Gadih  Batanduak” derived  from Minangkabau  language  which means the horned girl. A dance work which grew out of the ideational stimulation on empirical experience of the choreographer as a Minang girl who lives in a country town. In Minangkabau  view, woman  is the cornerstone  of the existence  of the mores that embrace the matrilineal system. Minangkabau  women have the right of marriage, tribal, or inheritance. Regulations and limitations as applied by the Minang woman prepares the heir of the family to be proud of Alam Minangkabau. Choreographer,  as  Minangkabau  descent  girl  inherits  the  limitations  of the situation  with  all  the  regulations  that  have  been  invested  by  the  family  since childhood. This regulation is considered archaic and unreasonable to city life, and lead to the inconvenience. The prejudice was finally changed when the choreographer returned to her hometown in Lintau, Tanah Datar, West Sumatra. The limitation is even more evident when the process of adaptation to neighborhood and surrounding communities. However, the inconveniences gradually turned into an impressive admiration and homesick after returned to the city. 
PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PT. JASA RAHARJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA damar trimuryono putro
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.398

Abstract

PT Jasa Raharja merupakan perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah mempunyai beberapa program yang melibatkan masyarakat seperti penyuluhan tentang tata tertib lalu lintas dan pengembangan usaha kecil, hal ini dilakukan untuk ajang promosi dan juga sebagai ajang publikasi PT Jasa Raharja kepada masyarakat. Dari segi desain interior gedung juga sangat berpengaruh dalam pencitraan perusahaan, hal ini harus diperhatikan karena perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayanan yang butuh ruang nyaman, suasana nyaman, dan tentunya pelayanan yang baik. Perancangan ini mengambil tema “Tree Of Life” yaitu dimana dalam penerapan desain pada interior menggambarkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai pohon yang mengayomi masyarakat sesuai dengan visi dan misi perusahaan, serta didukung dengan gaya posmodern, dengan begitu memperkuat citra PT. Jasa Raharja sebagai perusahaan terkemuka di bidang asuransi.Kata kunci : perancangan, interior, kantor PT Jasa Raharja  Yogyakarta,postmodern.
STUDI PERUBAHAN STRUKTUR SPASIAL PADA RUMAH TINGGAL BERFUNGSI GANDA DI DAERAH PANGGUNGHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA dina Astuti
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.399

Abstract

Urbanisasi spasial di pinggiran kota salah satunya dipicu oleh keberadaan kampus ditunjukkan dengan tumbuhnya kegiatan pelayanan di sekitar kampus, yaitu pelayanan indekos (efek primer) dan selain indekos (efek sekunder). Adanya kampus ISI Yogyakarta dan AKBID Yogyakarta yang berlokasi di Panggungharjo membawa dampak spasial bagi lingkungan sekitarnya. Rumah tinggal di daerah Panggungharjo banyak yang memanfaatkan sebagian rumah dan tanahnya untukmembangun fasilitas kebutuhan mahasiswa seperti kos, rumah makan, toko alat tulis dan fotokopi, rental komputer, dan laundry.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perubahan struktur spasial pada rumah tinggal berfungsi ganda di daerah Panggungharjo akibat berdirinya kampus ISI Yogyakarta dan AKBID Yogyakarta. Perubahan struktur spasial tersebutdilihat dari pola fungsi dan pemanfaatan ruang ditinjau dari (organisasi ruang, hirarki ruang, orientasi ruang, akses/sirkulasi ruang, teritori fisik ruang).Menggunakan pendekatan rasionalistik bersifat deskriptif-eksplanatif dengan pemilihan sampel purposive sampel analisis kualitatif (terukur), data-data tersebut disusun secara sistematis yang diperoleh secara keseluruhan.Kesimpulan telah terjadi perubahan struktur spasial pada rumah tinggal berfungsi ganda di daerah Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Struktur spasial yang berubah tersebut meliputi perubahan pada teritori (elemen fisik) berupa lantai, dinding, plafon dengan arah perubahan ke arah bidang horisontal dan cara merubahnya dengan penambahan dan pengurangan elemen pada ruangan dan tanah kosong yang ada di sekitar rumah. Orientas tempat usaha ke jalan samadengan orientasi rumah tinggal karena letak dan posisinya rumah strategis menghadap jalan serta membuat orientasi ke ruang lain di dalam rumah untuk memudahkan komunikasi dan pengawasan terhadap tempat usaha, denganhubungan ruang yang saling bersebelahan dan saling berkaitan dengan ruang usaha. Akses menuju tempat usaha secara langsung sehingga mempermudah pembeli dari luar atau jalan menuju ke dalam ruang usaha. Antara ruang usahadengan ruang yang ada di dalam rumah saling berhubungan.Kata Kunci : Perubahan, Struktur Spasial, Rumah Tinggal Berfungsi Ganda, Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
SOKO TUNGGAL DAN MASJID MARGOYUWONO DALAM BENTENG KERATON YOGYAKARTA faisal .
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.400

Abstract

Dalam Benteng Keraton terdapat enam bangunan masjid di antaranya adalah bangunan Masjid Soko Tunggal, Masjid Penapen, Masjid Selo, Masjid Sumur Gemuling, Masjid Rotowijayan dan Masjid Morgoyuwono, dari enam masjid tersebut hanya ada dua masjid yang kaya akan ornamen yaitu Masjid Morgoyuwono dan Masjid Soko Tunggal, pada interior Masjid Soko Tunggal ornamen banyak terdapat pada tiang yang berfungsi sebagai penopang atap yang memayungi bangunan masjid sehingga menyerupai payung yang sedang terbuka, sedangkan pada interior Masjid Margoyuwono ornamen banyak ditemukan sebagai konstruksi dan juga sebagai elemen hias saja sehingga menarik untuk diteliti dengan metode ikonografi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ikonografi ornamen yang terdapat pada Masjid Soko Tunggal dan Masjid Margoyuwono Yogyakarta dari aspek preikonografi, aspek ikonografi dan aspek ikonologi. Ikonografi adalah pembahasan tentang makna, data diperoleh melalui proses observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode ikonografi menurut Erwin Panofsky dengan tiga tahapan yaitu; tahap preikonografi, tahap ikonografi dan tahap ikonologi. Ornamen interior pada Masjid Soko Tunggal Yogyakarta dan Masjid Margoyuwono Yogyakarta adalah ornamen tradisional Yogyakarta yang mendapat pengaruh Islam, Hindu dan Budha, Walaupun kedua masjid merupakan perpaduan dari berbagai budaya yang berbeda, budaya yang berasal dari Indonesia dalam hal ini adalah budaya Jawa merupakan yang dominan sehingga kedua masjid tersebut merupakan ikon Jawa. Keyword: Ikonografi, Interior,ornamen, Masjid Soko Tunggal, Masjid Margoyuwono
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PT. GAMELOFT YOGYAKARTA Febriwal .
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.401

Abstract

PT. GAMELOFT is a company that has a branch office in Klitikan region, Yogyakarta. To more increase the image and image it, from the factor service to clients also prioritizes comfort to employees is through from circulation, zone, space-forming elements, furniture, lighting, temperature, and color. Themes come from removal of information shaped logo with modern style, shape and material of the elements of space.Employee comfort get from the analysis of the function from the space that is based on the activities conducted, start from the settlement zone, circulation, lighting, and color as well as the facilities required by the user space.Election forms and use of materials and colors is one metod to achieve the image of the desired office interiors.The conclusion of this design is the employees can work more passion, interior design necessary to support all the activities and amenities that exist in the office. Application form, color, and material appropriate to the space will be able to provide value-added creation of atmosphere and character to any design style.Keyword : office design, modern , logo
KONTINUITAS DAN PERUBAHAN PADA INTERIOR GEDUNG BANK INDONESIA KOTA, DKI JAKARTA hanggara surya dewangga
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.402

Abstract

Sebuah bangunan yang sudah melewati jangka waktu yang lama pasti akan melewati berbagai perubahan dan kerusakan. Tidak terkecuali bangunan-bangunan yang terdapat di kawasan kota tua, DKI Jakarta. Salah satunya adalah Gedung Bank Indonesia Kota. Gedung yang sudah tidak digunaka ini telah melalui berbagai perubahan sepanjang usianya yang hampir 200 tahun. Saat ini Bank Indonesia menggunakan gedung ini sebagai Museum Bank Indonesia. Berbagai penyesuaian pun dilakukan pada gedung ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontinuitas dan perubahan pada interior gedung Bank Indonesia Kota. Gedung yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ini dirubah interiornya untuk menyesuaikan dengan fungsi barunya sebagai museum. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif yang mengkorelasikan antara data-data dari fungsi yang lama dengan fungsi yang baru. Hasil yang diperoleh yaitu telah terjadi kontinuitas dan perubahan pada interior gedung Bank Indonesia Kota. Kontinuitas terjadi pada gedung yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Namun terjadi perubahan pada interior beberapa ruang untuk menunjang fungsi gedung yang berubah dari kantor menjadi museum.Kata Kunci : Kontinuitas dan Perubahan, Kantor Bank, Museum, Elemen Pembentuk Ruang

Page 8 of 70 | Total Record : 696