cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 696 Documents
KAJIAN ORNAMEN DAN TATA RUANG RESTORAN DAE JANG GEUM YOGYAKARTA ika indriyani
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.403

Abstract

Restoran Dae Jang Geum adalah restoran pertama di Yogyakarta yang menerapkan konsep Istana Korea. Restoran Dae Jang Geum digolongkan dalam specialty restaurant di mana suasana dan dekorasi disesuaikan dengan masakankhas Korea. Penelitian ini mengkaji ornamen Korea beserta makna filosofinya dan tata ruang restoran, menggunakan metode pendekatan studi kasus. Hasil penelitianmenunjukkan ornamen yang terdapat pada restoran Dae Jang Geum baik dari bentuk, penempatan dan ukuran mendekati dengan ornamen asli Korea tetapi terdapat beberapa ornamen dari luar Korea yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ornamen Korea. Warna ornamen pada restoran lebih cerahdibandingkan dengan aslinya. Dari segi fungsi ornamen tersebut hanya sebagai hiasan yang mendukung konsep Korea. Tata ruang restoran mengadopsi tata ruang Korea dan Jepang akan tetapi dimodifikasi seperti pada ruang tatami. Tradis duduk dengan posisi bersimpuh pada tatami diganti menggunakan lantai papan kayu yang didesain untuk pengunjung agar merasa nyaman seperti duduk dikursi.Kata kunci : Restoran, Ornamen, Tata ruang, Korea
Karakter Formal Arsitektur dan Desain Interior Karya Ridwan Kamil mahdi nurcahyo
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.404

Abstract

Ridwan Kamil adalah arsitek dan desainer Indonesia yang cukup berpengalaman ditaraf nasional dan internasional baik dalam karya rancang bangunan maupun kawasan binaan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, melalui pendekatan Monografis-Biografis (Biographic Approach).Arsitektur dan desain interior yang dikaji terdiri atas 3 bangunan yang representatif dalam arti dapat mencerminkan sebagian besar karakter karya arsitek, difungsikan sampai saat ini dan memiliki peran besar bagi masyarakatluas. Rumah Botol Bandung, Masjid Al-Irsyad Parahyangan dan Museum Tsunami Aceh. Karya Ridwan Kamil yang diteliti, tampak adanya keterkaitan yang kuat antara aspek ruang, site, material dan pencahayaan. Penggunaan konsepruang terbuka dengan memanfaatkan ventilasi alami melalui pengolahan bentuk dan ruang yang simpel tanpa sekat pada bangunan merupakan kekuatan arsitektur dan desain interior karya Ridwan Kamil. Komposisi bentuk geometri dasar yangdisusun secara berulang ditambah aplikasi material tekstur pada elemen fasad bangunan merupakan karakteristik yang menonjol yang ditemukan di ketiga bangunan karya Ridwan Kamil. Permainan cahaya dan bentukan arsitektural yangmenghasilkan estetika ilusi bayangan adalah karakter formal yang tidak hanya dapat dilihat namun juga dirasakan sebagai output dari kreativitas Ridwan Kamil sepanjang proses perancangan.
INTERIOR DESIGN OF SURABAYA ARTS and CULTURAL THEATRE naniek indriani
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.405

Abstract

Surabaya Arts and Cultural Theater is a building constructed on top of the old ruins situated among the old colonial era buildings in Surabaya with their Dutch colonial architectural styles. The building was previously a movie theaterbefore its demolition for the purpose of new building construction project. During the colonial era the building was the place where the Dutch met to engage in pool billiard sports during their leisure times. Right now the building has beenrevamped as the Surabaya Arts and Cultural Theatre.As an arts and cultural center, the building is equipped with various supporting facilities which may reflect and present the true culture of East Java. It should be able to accommodate the inspirations of all local artists. The arts and cultural theater is a building with classifications, facilities, and certain requirements in which it should be able to meet the demands to introduce the unique characteristics, arts, and cultures of the region in which the building is situated.The interior design of Surabaya Arts and Cultural Theater include the lobby area, auditorium, art gallery, coffee shop, changing/dressing room, and toilet which carries the "Sparkling Surabaya" theme with its Post-Modern style. The concept above is expected to enhance the image and bring a new atmosphere for other cultural centers in East Java as well, with particularemphasis on Surabaya Arts and Cultural Theater.
IKONOGRAFI ORNAMEN PADA INTERIOR KLENTENG CU AN KIONG DI LASEM pradnya paramytha
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.406

Abstract

Klenteng Cu An Kiong merupakan klenteng tertua dan terindah di Lasem. Ornamen klenteng Cu An Kiong berumur ratusan tahun dan keadaannya masih terawat dengan baik hingga kini. Pasang surut yang terjadi di Lasem tidak membuat klenteng Cu An Kiong kehilangan daya tariknya. Keberagaman dan keaslian ornamennya menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ornamen yang terdapat pada interior klenteng Cu An Kiong dan apa saja makna yang terkandung di dalam ornamen tersebut berdasarkan pendekatan ikonografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamen pada Klenteng Cu An Kiong lebih cenderung pada kepercayaan Tao. Hal ini dapat diketahui dari beberapa hal yaitu nama klenteng Cu An Kiong atau Ci An Gong. Gong merupakan salah satu ciri nama dari tempat ibadah Tao. Kemudian, bila dilihat dari orientasinya, klenteng Cu An Kiong yang menghadap ke sungai juga merupakan salah satu ciri dari orientasi tempat ibadah Tao. Dewi utama yang berada di Klenteng Cu An Kiong adalah Mak Co yang merupakan Dewi Pelindung Laut dari kepercayaan Tao. Pada ornamennya seperti dewi Xiwangmu yang merupakan salah satu dewi terpenting dalam kepercayaan Tao. Dewi Xiwangmu di klenteng ini tidak disakralkan lagi tetapi justru diletakkan di bagian bawah panil dinding teras yang tidak terlihat dengan mudah. Ornamen lain yang menunjukkan klenteng ini cenderung pada kepercayaan Tao antara lain Yin Yang, Delapan Trigram, Botol Labu, Seruling, serta Han Zhong Li dan Cao Guo Jiu yang merupakan perwakilan dari delapan dewa dari kepercayaan Taois. Ornamen pada klenteng Cu An Kiong juga mendapat sedikit pengaruh dari era Kolonial, hal ini dapat dilihat dari berbagai ornamen seperti, motif zig zag, motif lantai, dan patung singa di depan gerbang klenteng. Kata Kunci : makna, ornamen, klenteng
PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PRODUKSI PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) ratih kusuma dewi
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.407

Abstract

RCTI (PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia) salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, perusahaan ini bergerak di bidang entertaiment, berlokasi di JL. Raya Perjuangan, No. 1 Kebon Jeruk – Jakarta Barat 11530. RCTI mengharapkan interior ruang kantor yang baru (ReDesign) dengan menerapkan konsep dan Gaya Futuristik dan tidak melupakan motto "Kebanggan Bersama Milik Bangsa" juga visi dan misi di dalamnya. Perancangan interior kantor Produksi RCTI adalah Redesign Gedung Anex Lantai 2 "kantor produksi" dengan mengangkat tema "Rajawali" dalam gaya Futuristik. Tema Rajawali diangkat, karena rajawali merupakan logo dari RCTI tersebut dan memiliki makna yang sangat besar, burung rajawali mampu terbang tinggi, memiliki pandangan yang luas dan tajam, kesabaran, dan pantang menyerah dalam mendapatkan buruannya. RCTI juga memiliki visi dan misi seperti cerminan burung rajawali tersebut.Konsep di atas diharapkan mampu menambah semangat kinerja para staff di dalam kantor, dengan penataan ruang yang lebih nyaman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna ruang di dalamnya. Kata kunci : RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia), Rajawali, Futuristik
PERANCANGAN INTERIOR HOTEL ALANA SURABAYA riszky oktaviano
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.408

Abstract

Hotel Alana Surabaya merupakan hotel dengan menghadirkan konsep city resort hotel. Hotel yang terletak di tengah kota namun mengadopsi suasana resort yang alami dan nyaman. Sebagai City-Resort Hotel yang terletak di kota yang padat, ramai dan gaya hidup serba modern, hotel Alana igin tetap menunjukan ciri khas Surabaya.Permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana menciptakan suasana resort pada hotel di tengah kota dengan tetap menunjukan ciri khas Surabaya. Selain itu permasalahan juga terletak pada luas area yang tidak terlalu luas untuk sebuah hotel bintang empat namun harus dapat menampung segala aktifitas pengguna ruang.Metode desain meliputi pengumpulan data fisik dan non fisik. Studi pustaka, majalah, dan internet mengenai standarisasi resort hotel bintang empat. Analisis terhadap aspek-aspek interior sehingga di dapatkan sebuah konsep desain.Tema “Past on Natural Port City” dengan gaya postmodern menjadi konsep perancangan interior hotel ini. Tema past on natural port city yang berarti masa lalu pada kota pelabuhan yang natural bermaksud menghadirkan ciri khas kota Surabaya sebagai kota pelabuhan pada masa lalu. Pencapaian tema dan gaya dicapai dengan penerapan unsur-unsur pelabuhan seperti air, kapal, rempah-rempah, koin kuno dan tanaman pada elemen-elemen interior. Perancang harus menghadirkan suasana resort pada luas hotel yang terbatas. Suasana resort dicapai dengan penggunaan material-material alam seperti batu alam, bata expose, kayu dan menyertakan tanaman sebagai elemen estetis. Penggunaan furniture yang tidak banyak memakan space menjadi solusi desain ini.Kata kunci : city-resort hotel, local culture, past on natural port city, postmodern
PERANCANGAN INTERIOR PAMERAN “INDONESIA SOLO EXHIBITION 2012” DI SHARDJAH EXPO CENTER, DUBAI sartika dewi
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.409

Abstract

“Indonesia Solo Exhibition 2012” di Shardjah Expo Center-Dubai, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam usaha penetrasi pasar ekspor serta sekaligus sebagai media promosi yang efektif dalam upayanya meyakinkan dunia akan potensi produk dan pariwisata Indonesia. Event ini juga dapat mengundang potential investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. “Indonesia Solo Exhibition 2012” mempromosikan kebudayaan Indonesia melalui desain interior exhibition. Tujuan perancang yaitu merancang interior pameran “Indonesia Solo Exhibition 2012” dengan menerapkan gaya Post-Modern yang mampu menghadirkan image Indonesia yang bertema Heritage dan Culture. Perancangan Interior Pameran Indonesia Solo Exhibition 2012 ini meliputi area info counter, area display, area stage dan area lounge yang mengangkat tema motif Tenun Songket Melayu Riau dalam gaya Post-Modern. Adapun penerapan tema motif Tenun Songket Melayu Riau yaitu pada sign system, meja receptionist, display TV, display gambar, rak brosur, sofa dan meja lounge, dan dinding pembatas area tertentu. Pemilihan konsep diharapkan mampu untuk memajukan dan mengenalkan perdagangan Indonesia di mata dunia atau internasional tanpa meninggalkan unsur tradisional di dalamnya. Kata Kunci : Perancangan, Interior, Pameran, Indonesia Solo Exhibition.
STUDI KOMPARASI INTERIOR RUMAH TINGGAL TRADISIONAL SUKU SASAK PESISIR DAN SUKU SASAK PEDALAMAN LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT swastika dhesti anggriani
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.410

Abstract

Suku Sasak merupakan suku yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu hasil kebudayaan Suku Sasak dapat dilihat pada rumah tradisionalnya baik pada bangunan maupun interiornya. Perbedaan lokasi yaitu di pesisir dan pedalaman mengakibatkan adanya perbedaan budaya, pola hidup, dan rumah tinggalnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasikan dan mengetahui perbedaan dan persamaan dari rumah tinggal Suku Sasak di pesisir dan pedalaman serta makna pada rumah tradisionalnya. Sampel di daerah pesisir meliputi rumah di Desa Repuq Gapuq, Desa Tanjung Luar, dan Desa Mandar, sedangkan di pedalaman diambil dari rumah di Desa Rembitan, Desa Segenter, dan Desa Sembalun Bumbung.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara penelitian deskripsi yang mengambil jenis kegiatan komparasi rumah tinggal di pesisir dan pedalaman Pulau Lombok. Data sampel diperoleh dari observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada narasumber terkait yaitu pemilik rumah, kepala desa dan budayawan, serta mengambil dokumentasi dari setiap sampel rumah berupa foto, gambar layout, dan potongan.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan antara rumah di pesisir dan pedalaman. Rumah di pesisir menggunakan sistem panggung yang berfungsi untuk menghindari pasang air laut dan banjir dari dataran tinggi sedangkan rumah di pedalaman dibangun langsung di tanah. Ruang-ruang pada rumah di pesisir dibangun dalam satu massa bangunan, sedangkan ruang-ruang pada rumah di pedalaman dibangun dalam beberapa massa bangunan. Rumah di pesisir menggunakan konstruksi plafon dan jendela sedangkan rumah di pedalaman tidak menggunakan konstruksi plafon dan jendela, sehingga udara dan cahaya masuk melalui anyaman bambu yang dibuat renggang. Persamaan rumah di pesisir dan pedalaman adalah material diambil dari alam sekitar. Rumah di pesisir tidak memiliki banyak makna karena merupakan hasil proses peniruan sedangkan di pedalaman terdapat banyak makna pada rumah tinggalnya sesuai dengan aturan adat yang berlaku di daerah pedalaman.Kata Kunci : Interior Rumah Tinggal, Suku Sasak, Pesisir, Pedalaman, Komparasi
PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PT. DEDATO INDONESIA, BINTARO, JAKARTA JURNAL Oleh : Al Vinasys NIM 0911701023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2013 al vinasys
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.411

Abstract

PT. Dedato Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan interior, arsitektur, desain grafis, dan desain produk yang mengkhususkan diri dalam desain perkantoran, perabotan dan desain produk.Perancangan Interior Kantor PT. Dedato Indonesia yang meliputi: Lounge and Canteen, Director Room, Staff Room, dan Happy Zone serta beberapa ruang pendukung lainnya dengan mengangkat tema Playful and Homy dan gaya Postmodern. Sesuai dengan keinginan klien yang menginginkan perubahan dari gaya modern ke gaya postmodern, karena gaya postmodern merupakan gaya yang selalu dapat diterima dari waktu ke waktu.Tema playful and homy dan gaya postmodern yang dipilih diperkuat dengan bentuk-bentuk elemen interior yang unik karena dapat menciptakan karakter tersendiri untuk desain interior kantor PT. Dedato Indonesia.Kata Kunci: PT. Dedato Indonesia, Perancangan Interior, Playful and Homy, Postmodern.
DESAIN WARNA PADA INTERIOR PANTI RAWAT TERAPI AUTIS “BETLEHEM” YAYASAN TRI ASIH JAKARTA aleluia arindra irmaputri
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.412

Abstract

Penderita “Autis” dalam 10 tahun terakhir ini semakin banyak terdapat di Jakarta. Hingga saat ini, fasilitas yang tersedia untuk anak autis belum terpenuhi. Padahal setiap penderita autis membutuhkan fasilitas yang disesuaikan dengan usia dan perkembangannya serta membutuhkan lingkungan fisik yang dapat mendukung kegiatan mereka. Lingkungan fisik terbangun yang ada diharapkan memberikan pengaruh positif dalam perkembangan anak.Perancangan interior Panti Rawat Terapi Autis Jakarta dengan tema ‘To Be One’ dan menerapkan gaya ‘Modern’ ini bertujuan agar anak autis memperolah sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan anak autis yang disesuaikan dengan psikologi warna, bentuk. Sehingga anak bisa mencapai kesembuhan yang optimal, bisa hidup mandiri dan bisa diterima di lingkungan masyarakat.Desain adalah solusi untuk memecahkan masalah pada panti rawat terapi autis ini. Dalam perancangan interior panti rawat terapi autis ini, perancang berupaya memecahkan permasalahan yang spesifik dari faktor warna dan bentuk sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi pengguna. Warna yang didesain untuk ruang terapi disesuaikan dengan psikologi anak yang menyukai warna yang cerah. Dalam beberapa ruang terapi diterapkan warna cerah, dan ada yang menggunakan warna pastel tergantung tingkat kebutuhan dari ruang terapi. Bentuk ditiap elemen yang digunakan pada ruang ini menggunakan bentuk dari proses transformasi logo, yaitu daun semanggi baik dari dinding, lantai, plafon, furniture. Ruang yang dirancang dengan pendekatan interior yang tepat diharapkan akan menjadikan sebuah dampak yang lebih positif bagi kesembuhan anak, yang kebutuhan ruang terapi disesuaikan dengan kebutuhan anak autis.Kata Kunci: Perancangan, Interior, Panti Rawat Terapi, Autis, Modern, To Be One.

Page 9 of 70 | Total Record : 696