cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 553 Documents
PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA Budiono, Eko; Susanto, Hadi
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tindakan kelas untuk  menyusun modul pembelajaran  dan  mengetahui pengaruhnya dalam membimbing siswa menguasai kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam persoalan dinamika sederhana. Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan serta dirancang secara sistematis untuk membantu siswa menguasai kompetensi belajar yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian yang berlangsung dalam tiga siklus  didapatkan adanya peningkatan persentase penguasaan kompetensi belajar rata-rata kelas untuk setiap siklusnya tetapi belum mencapai ketuntasan belajar kelas yang diharapkan. Meskipun demikian penggunaan modul dapat meningkatkan sikap kemandirian siswa dalam belajar. Saran untuk  mencapai ketuntasan belajar adalah   guru sebaiknya menambahkan lembar latihan menggambar diagram gaya supaya siswa dapat berlatih menggambar diagram gaya pada benda dengan ukuran yang proporsional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah modul pembelajaran yang disusun dapat meningkatkan kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam persoalan dinamika sederhana dan meningkatkan kemandirian belajar siswa. Kata kunci : modul pembelajaran, analisa kuantitatif, dinamika sederhana
PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP Masykur, -; Khanafiyah, Siti; Handayani, Langlang
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VII SMPN 1 Tirto. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung cukup signifikan. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa tercapai 68% dengan nilai rata-rata 66,3. Kemudian pada siklus II ketuntasan belajar menjadi 88% dengan nilai rata-rata 73,8. Sedangkan aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas fisik 70%, aktivitas mental 56% dan aktivitas emosional 60%. Kemudian pada siklus II keaktifan belajar aktivitas fisik menjadi 88%, aktvitas mental 80% dan aktivitas emosional 86%. Disimpulkan bahwa penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pokok bahasan tata surya. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, sebaiknya  siswa sering dilatih mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan pembelajaran. Selain itu sarana belajar juga perlu ditingkatkan. Telah dilakukan penelitian penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VII SMPN 1 Tirto. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung cukup signifikan. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa tercapai 68% dengan nilai rata-rata 66,3. Kemudian pada siklus II ketuntasan belajar menjadi 88% dengan nilai rata-rata 73,8. Sedangkan aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas fisik 70%, aktivitas mental 56% dan aktivitas emosional 60%. Kemudian pada siklus II keaktifan belajar aktivitas fisik menjadi 88%, aktvitas mental 80% dan aktivitas emosional 86%. Disimpulkan bahwa penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pokok bahasan tata surya. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, sebaiknya  siswa sering dilatih mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan pembelajaran. Selain itu sarana belajar juga perlu ditingkatkan. Kata kunci : Metode SQ3R, Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar: Metode SQ3R, Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar
PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON REAKTOR KARTINI Niati, -; Dwijananti, Pratiwi; Widarto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair hasil aktivasi manusia misalnya di Rumah Sakit harus diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke lingkungan. Pengolahan limbah cair ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya suatu hal yang berbahaya atau tidak aman bagi lingkungan. Permasalahan yang dikaji adalah dengan mengetahui jenis unsur dan kadarnya apakah melebihi dari batas kadar baku mutu limbah dan air minum. Metode  Analisis Aktivasi Neutron (AAN) untuk analisis kualitatif yaitu mengetahui jenis unsur dan analisis kuantitatif yaitu menghitung kadar dari jenis unsur tersebut. Sampel limbah cair diaktivasi menggunakan sumber neutron dari Reaktor Kartini, kemudian dicacah menggunakan Spektrometri-γ, barulah analisis kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan. Hasil penelitian sampel air sumur dan limbah cair RS secara kualitatif terdapat jenis unsur dengan waktu peluruhan pendek seperti : Fe, Cl, dan Al dan waktu peluruhan panjang terdapat jenis unsur Br dan Na. Secara kuantitatif untuk waktu peluruhan pendek dengan evaporasi kadar Cl antara (0,0849-3,01)E-06 ppm, kadar Al antara (2,3197-3,9841)E-07 ppm; tanpa evaporasi kadar Cl antara (0,65785-2,3197)E-07 ppm, kadar Al antara (2,5113-2,7761)E-09 ppm. Untuk waktu peluruhan panjang dengan evaporasi kadar Br antara (0,069846-1,9147)E-04 ppm, kadar Na antara (0,8058-3,2544)E-05 ppm; tanpa evaporasi kadar Br 5,031E-06 ppm, kadar Na antara (6,7857-8,3285)E-07 ppm. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu peluruhan dan perbedaan perlakuan sampel mengakibatkan jenis unsur dan kadar unsur yang dihasilkan juga berbeda-beda. Berdasarkan penghitungan kadar jenis unsur dan setelah dibandingkan dengan kadar baku mutu limbah dan mutu air maka limbah cair RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dalam batas aman apabila dibuang ke lingkungan dan air sumur tersebut juga aman untuk dikonsumsi. Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI SEBAGAI BAHAN PEREDAM BUNYI Sujarwata, -; Sarwi, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan sifat komposit untuk bahan peredam bunyi. Tujuan penelitian yaitu a) diskripsi koefisien serapan dan koefisien refleksi bunyi bahan komposit, dan b) mengetahui kinerja bahan pada rentang frekuensi efektif. Enam sampel dibuat dari serbuk kayu angsana, dipadu dengan gipsum, fenol-formaldehid, dan perekat resin bening, yang dibentuk silinder berdiameter 10 cm. Peralatan penelitian yang digunakan yaitu: a) Two Microphone Impedance Tube B&K 4206, b) B&K 2718, c) B&K Pulse Multi Analyzer, d) Seperangkat Komputer, Pentium IV ,512 MB, 40 GB, dengan Pulse Program v. 6.0 Printer, dan Scanner.Nilai koefisien serapan tiga komposit yang diperoleh termasuk cukup baik yakni 0.57 - 0.67, dan bekerja pada interval frekuensi efektif (600 Hz - 1.4 kHz). Tiga komposit ini dibuat dengan proporsi jumlah serbuk angsana lebih besar daripada gipsum, karena fenol dan resin dipandang berpengaruh kecil. Dua komposit yang lain berkualitas kurang baik karena memiliki nilai koefisien serapan yang rendah yakni sekitar 0.4. sedangkan satu komposit tidak memiliki karakteristik. Nilai koefisien refleksi tiga komposit berkisar 0.58 - 0.65, yang bekerja pada interval frekuensi efektif (700 Hz - 1.4 kHz). Komposit yang diperoleh pada penelitian ini kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Kata kunci : komposit, gypsum, resin bening
POTRET PEMBELAJARAN SAINS DI SMP DAN SMA Wiyanto, -; Sopyan, A; Nugroho, -; Wibowo, SW A
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memotret pembelajaran sains di SMP dan SMA. Pengambilan data dilakukan melalui teknik pengamatan dan angket. Pengamatan dilakukan untuk mengungkap proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Angket digunakan untuk menggali persepsi guru fisika dan siswa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pembelajaran sains cenderung monoton dengan aktivitas sains termasuk rendah. Guru cenderung berceramah atau menjelaskan, siswa mendengarkan dan mencatat, dan kegiatan laboratorium jarang dilakukan. Selain itu, pada umumnya persepsi guru dan siswa cenderung mengarah bahwa keberhasilan pembelajaran sains bergantung pada kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar, keefektifan mengajar, dan strategi evaluasi. Kata kunci : proses pembelajaran, sains, empat pilar pendidikan.
RANCANGBANGUN “MULTI BOARD” SEBAGAI ALAT PERAGA BARU DALAM PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI, OPTIKA GEOMETRI DAN VEKTOR Setiasih, Yuliana; Sambudi, Aji; Khanafiyah, Siti
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut guru untuk memahami cara mengajarkan materi kepada peserta didik. Guru sebagai pendidik diharapkan mampu membuat dan memanfaatkan media pembelajaran supaya materi yang disampaikan mudah diterima serta dipahami oleh siswa. Trigonometri, Optika Geometri dan Vektor merupakan pokok bahasan dalam pelajaran Fisika yang relatif sulit dimengerti oleh siswa dan membutuhkan pemahaman yang mendalam. Ketiga materi tersebut memerlukan kecermatan dan ketelitian dalam melukiskan suatu besaran. Apabila tidak cermat dan tidak teliti dalam menggambarkannya, seperti penggunaan ukuran yang tidak tepat dapat menimbulkan perbedaan antara hasil perhitungan dengan gambar, sehingga membuat siswa bingung dan malas untuk mengkaji soal berikutnya. Guna membantu guru dalam mengajarkan serta membantu siswa dalam memahami konsep Trigonometri, Optika Geometri dan Vektor, maka penulis mendesain sebuah alat peraga yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengajarkan pokok bahasan tersebut, alat ini oleh penulis diberi nama ”Multi Board” . Pada dasarnya alat peraga ”Multi Board” ini terdiri dari empat bagian utama yaitu bidang kartesian, bidak optik, bidang polar dan bidang skala. Alat peraga ”Multi Board” dapat digunakan untuk mencari jarak, perbesaran, sifat bayangan, sinus, cosinus, tangen, penjumlahan dan pengurangan vektor. Selain beberapa hal diatas ”Multi Board” dapat digunakan untuk menentukan jarak antara daerah satu dengan yang lain, sudut tembak dan jangkauan proyektil. Kata kunci : Multi board, alat peraga , materi fisika
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X MELALUI KIT OPTIK Widayanto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan proses sains sangat diperlukan sebagai dasar agar siswa mampu memecahkan masalah. Ketrampilan proses sains dapat dilatihkan melalui kegiatan laboratorium. Dengan memanfaatkan kit optik peneliti bertujuan meningkatkan keterampilan proses sains dan pemahaman materi fisika bagi siswa SMA. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-C SMA 3 Sragen tahun ajaran 2006/2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan kit optik dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan proses sains siswa. Skor rata-rata pemahaman siswa pada siklus I sebesar 73,27 dengan ketuntasan belajar secara  klasikal  sebesar  80,49%,  sedangkan  siklus II  skor  rata-rata  adalah  84,20  dengan  ketuntasan klasikal  sebesar  100%. Sedangkan prosentase rata-rata keterampilan proses sains siswa pada siklus I sebesar 77,37% dan siklus II sebesar 87,36%.The science process skills play an important role as basic for students in solving their problems and can be developed through laboratory activities. By using optical kit, we aim increasing science process skill and understanding physics matter for students. The research subject is X-C Class Senior High School 3 Sragen academic year 2006/2007. The research result show that the use of optical  kit  in  the  learning  can increase  understanding  and  science  process  skill  of students.  The  average  score  of  students understanding at cycle I equals to 73,27 with mastery of learning as much as 80,49%, while that of the cycle II equals to 84,20% with the classically mastery of learning 100%. In addition, the average percentages of students science process skill at cycle I and II are 77,37% and 87,36% respectively© 2009 Jurusan Fisika FMIPA UNNES SemarangKeywords: mastery of learning; optical kit; learning process
PENGAJARAN POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Muna, Z.; Sukisno, M.; Yulianto, A.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode eksperimen pada pengajaran pokok bahasan pesawatsederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar. Penerapan metode ini dilakukan pada siswa kelas V semester 2SD Negeri Tayu Wetan 02. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus denganmateri yang berbeda. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data hasil belajarkognitif diperoleh melalui postest pada akhir siklus, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh melalui lembar observasi,sedangkan tanggapan siswa diperoleh malalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran pokok bahasan pesawatsederhana dengan metode eksperimen yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.  The research aimed to investigate whether the implementation of an experimental method on the topic of simple mechanic toolsable to improve primary school students achievement. The method implemented on grade V second semester student of StatePrimary School 02 Tayu Wetan. The study is conducted through classroom action research in three cycles with different lessonmaterials. Each cycle consisted of four states, namely: planning, conducting, observation, and reflection. The cognitive dataobtained by the post test at the end of each cycle, the affective and psychomotorics from the observation sheets, and the studentsresponses through questionnaire. The study proves that implementing the experiment method of the instructions on simplemechanic tools topic is proven able to improve student learning achievement.Keywords: instructions; experiment method; simple mechanic tools
PERCOBAAN OSILASI BANDUL FISIS BENTUK SEDERHANA SEBAGAI TUGAS PROYEK PENELITIAN PADA MATERI MOMEN INERSIA DI SMA Khanafiyah, S.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan ayunan bandul fisis bertujuan untuk menentukan suatu besaran fisis, misalnya percepatan gravitasi bumi atau momeninersia pusat massa suatu benda. Dasar dari percobaan ini adalah terjadinya getaran harmonis pada benda yang berosilasidengan amplitudo kecil, sehingga mempunyai periode yang nilainya tergantung pada besarnya momen inersia. Tiga macampercobaan osilasi bandul fisis dengan bentuk sederhana telah dilakukan, yaitu dengan bentuk sembarang, batang tipis dancakram. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada percobaan ayunan bandul fisis, grafik antara kuadrat perioda dengan variabelbebas adalah linier. Dengan demikian dapat dibuktikan adanya faktor momen inersia pusat massa yang besarnya tertentu.Dengan demikian percobaan ini dapat memperdalam pemahaman tentang momen inersia benda, dan dapat dijadikan sebagaimateri pengayaan. Physical oscillation experiments aimed to determine a physical quantity such as gravity acceleration or centre of mass inertia. Theexperiment based on harmonic vibration caused by a small amplitude particle oscillation, such that the period depends on its inertiamoment. The experiment was done using three kinds of pendulums, such as arbitrary shape, thin rod and disc. The results showthat in physical oscillation experiment, the graph of free variables of squared period is linear. This proves the existence of a centremass inertia moment factor. This experiment can be used to deepen the understanding on moment inertia.Keywords: physical oscillation; inertia moment; centre mass; inertia moment
STUDI GAYA BERAT RELATIF DI SEMARANG Supriyadi, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya berat relatif adalah gaya berat yang diperoleh dari hasil pengukuran gaya berat di suatu tempat. Untuk memperoleh nilaigayaberat absolut dilakukan pengukuran gayaberat yang diikatkan dengan sistem yang sudah ada yang dikenal sebagai SistemPostdam. Sistem ini merupakan jaringan stasiun gayaberat yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengkuran gayaberat relatifdi suatu tempat di permukaan bumi ini. Studi kasus pengukuran gayaberat relatif telah dilakukan di kota Semarang khususnya kotabawah dengan menggunakan alat gravimeter. Sebagai titik ikat atau titik referensi digunakan titik Kop. A. Yani 15 yang terletakTaman Diponegoro depan rumah sakit Elizabeth. Besar gayaberat di titik referensi ini adalah 978099,311 mGal. Gayaberat relatifdihitung dari selisih antara gayaberat absolut dengan gayaberat hasil pengukuran yang sudah dikoreksi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa gayaberat di bagian utara kota Semarang lebih besar dibandingkan dengan bagian selatan. Hal ini sesuaidengan topografi kota Semarang, dimana bagian utara lebih rendah dibandingkan dengan bagian selatan. A relative gravity obtained through a measurement activity of gravity in a certain place. The absolute value of gravity could be drawnby conducting a measurement based on called the existing Postdam system. This system consists of gravitys station network thatcan be used to calculate a relative gravity in a certain place on the earths surface. A case study on relative gravity was conducted inSemarang, especially downtown area, using a gravimeter. The point Kop. A Yani 15 in Diponegoro Park in front of St ElizabethHospital is used as the reference point. The gravity value in this point is 978099.311mGal. The relative gravity was calculated bydiscrepancy between the absolute value and corrected measured gravity. The study showes that the northern part of Semarangarea has a higher value than that of southern part. This result in line with the fact of Semarangs topography, where the northern areais lower than the southern area.Keywords: relative gravity; absolute gravity; gravimeter

Page 2 of 56 | Total Record : 553