cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Administrasi Bisnis
ISSN : 02161249     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) adalah jurnal ilmiah Ilmu Administrasi Binis, diterbitkan oleh Center for Business Studies (CeBiS), Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan. Jurnal Administrasi Bisnis diterbitkan 2 (dua) kali dalam satu tahun, setiap bulan Maret dan September, yang memuat essay dan atau hasil penelitian dalam kajian Ilmu Administrasi Bisnis. Jurnal Administrasi Bisnis bertujuan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran dan analisis ilmiah dalam bidang Ilmu Admnistrasi Bisnis. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) is the biannual scientific journal of Business Administration, published by the Center for Business Studies (CeBiS), Business Administration Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Parahyangan Catholic University. Jurnal Administrasi Bisnis is issued two (2) times a year, every March and September, which contains essays or research results in Business Administration. Jurnal Administrasi Bisnis aims to disseminate the ideas and scientific analysis in the field of Business Administration.
Arjuna Subject : -
Articles 358 Documents
Kajian Implementasi Hubungan Industrial di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Rozelin Marsaulina Panggabean
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 12 No. 2 (2016)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.166 KB) | DOI: 10.26593/jab.v12i2.2353.%p

Abstract

Dinamika relasi ketenagakerjaan, tidak dapat dilepaskan dari interaksi antara pekerja dan pengusaha, serta peran dari Pemerintah yang mengakomodir peraturan didalam interaksi tersebut. Pekerja merupakan pihak yang mengoperasikan aset dan mesin yang disediakan oleh pengusaha, sehingga memberikan produk dengan nilai tambah dan daya guna bagi konsumen, sedangkan pengusaha adalah pihak yang memberikan  tugas dan tanggung jawab kepada pekerja sesuai dengan perjanjian kerja nya. Dalam tataran keadilan, maka relasi yang terjalin antara pihak pekerja dan pengusaha akan mewujudkan hubungan industrial yang kooperatif dengan berlandaskan semangat kemitraan. Sebagai wujud dari semangat kemitraan terhadap pemenuhan hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja, maka dibentuklah kaidah yang mengatur dan mengikat secara hukum bagi kedua belah pihak. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan sebuah industri pembuatan alas kaki yang telah berdiri di kota Bandung sejak tahun 1998. Dalam perjalanannya, perusahaan ini telah mengalami berbagai tantangan krisis, yang mengakibatkan perusahaan harus melakukan berbagai langkah penyesuaian demi eksistensi perusahaan. Adakalanya, pertimbangan efisiensi yang ditempuh perusahaan, justru bersimpangan dengan kesepakatan yang tertuang didalam buku PKB, dan juga aturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penelitian ini, kajian terhadap implementasi hubungan industrial di perusahaan diawali dengan menelaah isi dari PKB perusahaan yang kemudian dikembangkan kedalam instrument penelitian melalui kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil dari perhitungan kuesioner dan wawancara kemudian dipaparkan didalam temuan penelitian, dimana dari temuan yang diperoleh dapat ditemukan hal-hal dan kebijakan apa saja yang telah berjalan dengan baik, dan kebijakan mana yang belum dapat dipenuhi oleh perusahaan, sehingga dapat diberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan masalah yang ada.
Saatnya Untuk Berinvestasi Di Instrumen Saham Dan Obligasi Sebagai Komoditas Perdagangan Internasional Teddy Hikmat Fauzi
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 (2010)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.2 KB) | DOI: 10.26593/jab.v6i1.373.%p

Abstract

The currency of volatility can be influence to financial investment instrument asin global, regional or national economic system. Currency fluctuation can used forfinancial investment recommendation in money market capital market or anotherinvestment for commodity market or real sector.Investment changed moment can give a new expectation for strengthening IDRin our country for fund investation bond and stock trading sector that why nationaleconomic positive signal extend so that in a same time too can give more negativesignal if Indonesian government not seriously an investors guaranteed etc govern-ment life awaken like as democratic, honest, accountable and transparant for nationaleconomic and politics condition and situation.Keywords: volatility, stock and bond market
Model Prediksi Kegagalan Bank Pasca Merger Berdasarkan Nilai Rasio Keuangan Theresia Gunawan
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4 No. 2 (2008)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.511 KB) | DOI: 10.26593/jab.v4i2.1721.%p

Abstract

By merging banks with one another, the government hopes to improve the general condition or quality of banks. However, after these mergers there are twenty banks that have been liquidated, and only nineteen remain operation. The aim of this paper is to construct a model in order to predict the failure of merged banks in Indonesia, based on financial ratios. The object of research consists of the financial ratios of either liquidated or successful ones. The data are collected from a published financial reports of those banks which have been audited and processed as financial ratios. These financial ratios are analysed by way of logistic regression. The research hypothesis proposed is that financial ratios can be turned into prediction models to establish the degree to which mergers have failed in Indonesia. The results show that the financial standard of performance of failed banks is indeed inferior to that of successful ones The results from the statistical test also indicate that the combination of RR and ROA financial ratios are the most significant ones to pass the compatibility or ”proper and fitness” test to predict the extent of failure of mergers between banks in Indonesia. The outcome of research may be exploited by society at large, observers of the banking world, and Bank Indonesia by way of an early warning system concerning the failure of mergers between banks in Indonesia. Keywords: Financial ratios, banking performance analysis, merger
Penerapan ISO 31000 dalam Pengelolaan Risiko Pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat X) Tiurma Meilania A. A. D
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.237 KB) | DOI: 10.26593/jab.v10i1.1220.%p

Abstract

AbstractBank is a financial institution and a financial intermediary that accepts deposits andchannels those deposits into lending activities, either directly by loaning or indirectlythrough capital markets. A bank links together customers that have capital deficitsand customers with capital surpluses. There are several types of banks that grows inIndonesia, one of which is the People’s Credit Bank ( BPR). One of the biggest BPRin Indonesia is BPR X.In doing the intermediary function, banks are vulnerable to risk. Therefore, inorder to ensure banks in running its business, a proper risk management is required.Over the time, banks refer to BASEL as risk management reference and guidance butIn practice, managing those risks are not integrated with one another. On this casestudy, we will discuss on how to apply ISO 31000 in risk management on BPR X.The purpose of this ISO 31000 risk management study is to assist banks to integrateand manage all risks across the board and accordance to the principles of ISO31000 which to create and add more values to the company.AbstrakBank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun danadan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit sertamemberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Terdapatbeberapa jenis bank yang tumbuh di Indonesia, salah satunya adalah Bank Perkred-itan Rakyat (BPR). Salah satu BPR terbesar yang berdiri di Indonesia adalah BPRX.Dalam menjalankan fungsi intermediasi, bank rentan terhadap risiko. Oleh ka-rena itu agar bank lancar dalam menjalankan tugasnya, perlu dilakukan pengelolaanrisiko yang tepat. Selama ini bank menggunakan BASEL untuk mendukung pengelo-laan risiko. Pengelolaan risiko tidak dilakukan secara terintegrasi antara risiko yangsatu dengan yang lain. Maka dari itu pada penulisan studi kasus ini akan dibahasmengenai penerapan ISO 31000 dalam pengelolaan risiko pada BPR X. Tujuan dilakukaannya pengelolaan risiko perbankan berbasis ISO 31000 adalah agar pengelolaan risiko perbankan dapat dilakukan secara menyeluruh dalam perusahaan, dan sesuai dengan prinsip ISO 31000 yaitu mencipkatan dan menambah nilai bagi perusahaan.Keywords: Bank, risk, risk management, ISO 31000
What can be learned from a Knowledge-intensive System? Agus Gunawan; Mohamed A. Wahdan; H. Jaap van den Herik; Yoke Pribadi Kornarius
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 7 No. 2 (2011)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.628 KB) | DOI: 10.26593/jab.v7i2.413.%p

Abstract

The paper aims at describing what can be learned from a Knowledge-intensive Sys-tem (KIS) by a manager of an Indonesian SME Garment Manufacturer (ISGM).For this purpose, we use the system LIA (Leading to Information Access). LIA isa system that (1) handles financial related transactions, (2) processes them accordingto Indonesian accounting standard procedures, and (3) gives the interpretation of theprocess results to the financial analysis. By learning from the interpretation of thecompany’s historical data, an owner’s understanding of critical financial factors ingarment industry may increase and let the company flourish.Keywords: Knowledge-intensive System, Financial Analysis, Learning Process,Indonesia SME Garment Manufacturers, Business Administration
Anteseden Orientasi Pasar Pada Perusahaan Industri Kreatif Kota Bandung Arianis Chan
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1457.768 KB) | DOI: 10.26593/jab.v12i1.2346.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Anteseden dari Orientasi Pasar yang meliputi Penekanan Pimpinan Puncak, Penghindaran terhadap Resiko, Sistem Re- ward berdasarkan Kinerja Pemasaran, Persaingan dan Gejolak Pasar, serta pengaruh- nya terhadap orientasi pasar pada perusahaan industri kreatif pada industri kreatif Kota Bandung. Untuk dapat menjawab permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Tipe penelitiannya adalah Descriptive Research dan Verificative Explanation Research. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan industri kreatif di Kota Bandung. Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah pemilik atau pimpinan, dengan total ukuran sampel sebesar 165 perusahaan dari 15 subsektor di Industri Kreatif. Selanjutnya masing masing variabel akan dilakukan pengujian hipotesis secara empiris dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penekanan pimpinan puncak, penghindaran terhadap resiko, sistem reward berbasiskan kinerja pemasaran, persaingan dan gejolak pasar berpengaruh positif signifikan terhadap orientasi pasar dan penghindaran terhadap resiko berpengaruh negatif signifikan terhadap orientasi pasar. Hasil ini menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan teruji. Temuan dari penelitian ini adalah sistem reward berdasarkan kinerja pemasaran merupakan variabel yang paling mempengaruhi orientasi pasar. Selain itu juga koor- dinasi antar fungsi pada perusahaan industri kreatif merupakan yang paling dominan dalam mengukur orientasi pasar dibanding dengan orientasi konsumen dan orientasi pesaing. 
Penanganan Korupsi Di Dunia Birokrat: Sebuah Perspektif Relatifisme Kultural yang Strukturalis Aunalal Zany Irayati
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4 No. 1 (2008)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.051 KB) | DOI: 10.26593/jab.v4i1.360.%p

Abstract

The problem of corruptions in Indonesia bureaucrats are not the new problems. Fromlong time ago, this conditions still a live and tend to be a culture. This article conductedto make the opinion about problem solving from the corruptions in Indonesiabureaucrats. The opinion and problem solving in this article are focused fromthe cultural relativism perspectives. They would always begun from the individualtransactional and make everybody in organization is somebody special.Keywords: Corruptions, Indonesia Bureaucrats, Cultural Relativism Perspectives
Editorial Jurnal Administrasi Bisnis Cebis Cebis
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 11 No. 2 (2015)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.151 KB) | DOI: 10.26593/jab.v11i2.1712.%p

Abstract

Penerbitan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Volume 11 Nomor 2 Tahun 2015 - Center for Business Studies berisi enam artikel, yaitu empat artikel menyajikan hasil penelitian, dan dua artikel konseptual. Artikel pertama, Felicia dan Ferdinand D. Saragih menganalisis persistensi pengaruh market timing terhadap struktur modal pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang melakukan IPO ketika hot market diidentifikasikan sebagai market timers. Joko Tri Haryanto menyusun model belanja pegawai PNS dan PNSD berdasarkan prinsip di dalam UU ASN. Berdasarkan UU ASN, upaya peningkatan kesejahteraan PNS/PNSD dilakukan melalui penataan sistem penghasilan dengan tetap memperhatikan faktor profesionalitas, keadilan serta sustainable fiskal APBN/APBD. Aplikasi metode goal programming dan analisis studi kasus Kota Bandung tahun 2013, maka dapat disimpulkan alokasi belanja pegawai dapat dibagi menjadi tiga cluster. Ariana Hayyulia Rasyid melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan ”apakah bisnis internet layak untuk dijalani?”, bagaimana tahapan perancangan bisnis, serta berapa anggaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis internet ini. Penyusunan rencana bisnis diaplikasikan untuk website www.laughonthefloor.com dengan menggunakan metode deskriptif analisis. James R. Situmorang menyusun kajian literatur tentang aplikasi Game Theory dalam Ilmu Sosial. Game theory terus berkembang sampai saat ini dan meskipun masih dianggap sebagai bagian dari ilmu ekonomi namun game theory telah diaplikasikan ke dalam berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, politik, manajemen, ilmu sosial. Daniel Karim memaparkan hasil penelitian tentang usulan business continuity plan untuk manajemen mitigasi resiko pada aktifitas supply chain, dengan metode AHP. Terakhir Nsikan Ekwere menyajikan hasil kajian tentang corporate social responsibility sebagai strategi mitigasi resiko social.
Prospek dan Tantangan Pengembangan Koperasi di Indonesia Pasca Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Sam’un Jaja Raharja
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 9 No. 2 (2013)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.269 KB) | DOI: 10.26593/jab.v9i2.1209.%p

Abstract

Revision of Law No. 25 of 1992 to Act No. 17 of 2012 on Cooperatives has afundamental and significant change. The definition of a cooperative as a cooper-ative business entity into cooperative as a legal entity, carries implications for theprocedures, requirements and ratification institutional establishment of cooperatives,and similar institutional treatment with other business areas such as private andstate-owned enterprises .The implications of these changes bring prospects for the co-operative devel-opment, because cooperatives establishment based on the real needs of cooperativeeconomic venture capital in accordance with the purpose of its founding. While thechallenges faced in implementation of laws is the severity of the terms and conditions,procedures for the establishment and ratification of cooperative legal entity. It will bean obstacle for cooperative was establish and people who want to set up, but notproper economicallyThis article is intended to (1) discuss how the prospects and challenges of coop-erative development and (2) formulate policy suggestions cooperative developmentof post- law No. 17 of 2012.Keywords: cooperative, institutional business, policy development
Perbandingan kualitas layanan berdasarkan kategori restoran : Studi Kasus di Badung Bali Gandhi Pawitan; Maria Widyarini
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.793 KB) | DOI: 10.26593/jab.v7i1.403.%p

Abstract

In service industry, service quality is used as one factor in competition. Culinaryindustry, such as restaurant, bar, cafe, or eatery booth are one dynamic sector intourism world. As a tourist destination either domestic or international, Bali createsa competitive business environment either local or international as well.American restaurant in average shows a higher score in service quality comparewith others. But Indonesian restaurant gives a higher scores in empathy dimension inservice quality. Customer is expecting a good services, especially in culinary industryin sustaining their businesses. The company should look carefully into aspects ofservice quality, hence they can be a winner in the competitive industry.Keywords: Service quality, hospitality management