cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar" : 6 Documents clear
Pendugaan Kandungan Kafein Biji Kopi Liberika dengan Spektroskopi NIR Menggunakan Model Kubelka-Munk Ei Mon Kyaw; I Wayan Budiastra; Sutrisno Sutrisno; Samsudin Samsudin; Dheni Mita Mala
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p119-126

Abstract

Liberica is one of coffee species that is becoming popular and increasingly in demand in present days due to its unique characteristics. Caffeine is one of the important coffee quality parameter which determines the coffee flavor, consumer preference and market price. Caffeine content is usually analyzed by chemical method which is destructive, time consuming, expensive and involving a lot of procedures. NIR Spectroscopy is one of the non-destructive techniques to overcome these disadvantages. This study was conducted at the Department of Mechanical and Biosystem Engineering, IPB University for NIR measurement and the Center of Agro-based Industry (BBIA), Bogor for chemical analysis from August to November 2019. The study aimed to determine the best calibration model for the prediction of caffeine content in Liberica coffee green bean powder. In this study, FT-NIRS in the wavelength of 1000-2500 nm was used for NIR measurement and HPLC tool was used for chemical analysis. Kubelka-Munk (K/S) and Absorbance (Log 1/R) were used as data transformation, whereas Standard Normal Variance (SNV) and Second derivative of Savitzky-Golay (dg2) as data pretreatment. In addition, Partial Least Square (PLS) and Multiple Linear Regression (MLR) were applied for multivariate calibration method. The best calibration model for the prediction of caffeine content of Liberica coffee green bean powder was obtained by the spectral data pretreated with second derivative of Savitzky-Golay (dg2) and Kubelka-Munk data transformation using PLS calibration method with the results of r = 0.90, RPD = 2.24, CV = 2.01%.
Kemampuan Blastospora Paecilomyces fumosoroseus, Metarhizium anisopliae dan Lecanicillium decanii dalam Menginfeksi Kumbang Hypothenemus hampei Samsudin Samsudin; Khaerati Khaerati; Gusti Indriati; Arlia Dwi Hapsari
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p179-188

Abstract

Hypothenemus hampei merupakan hama penggerek buah kopi (PBKo) yang sulit dikendalikan karena hidup di dalam buah kopi. Blastospora jamur patogen serangga (JPS) diharapkan efektif mengendalikan hama tersebut. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi kemampuan blastospora Paecilomyces fumosoroseus, Metarhizium anisopliae dan Lecanicillium lecanii dalam menginfeksi, mematikan dan menghambat perkembangan  H. hampei pada buah kopi di laboratorium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2019 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi. Penelitian menggunakan 14 perlakuan, yaitu 3 jenis jamur (P. fumosoroseus, M. anisopliae dan L. lecanii) dengan masing-masing 4 kerapatan  (108, 107, 106, dan 105 blastospora/ml), kontrol positif menggunakan insektisida nabati (Biotris) dan kontrol negatif, serta diulang 4 kali. Parameter yang diamati adalah mortalitas, jumlah gerekan, dan perkembangan serangga setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua blastospora mampu menginfeksi dan mematikan imago  H. hampei di laboratorium. Mortalitas tertinggi terjadi pada perlakuan P. fumosoroseus dengan kerapatan 108 blastospora/ml (P1) sebesar 39,91%, sedangkan jumlah gerekan terendah  pada perlakuan L. lecanii 106 blastospora/ml (L3) dengan daya hambat sebesar 28,57%.  Semua jenis blastospora juga dapat menghambat perkembangan serangga dalam buah kopi, dengan tingkat penghambatan tertinggi pada perlakuan M. anisopliae 108 blastospora/ml (M1) yaitu 78,69% untuk telur dan 74,24% untuk larva. Blastospora dari tiga jenis JPS berpotensi dikembangkan sebagai bioinsektisida pengendali PBKo.
Efektivitas Nanoemulsi Minyak Serai Wangi Terhadap Phytophthora palmivora Butl. Patogen Busuk Buah Kakao Rita Harni; Khaerati Khaerati; Rita Noveriza; Sri Yuliani
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p127-136

Abstract

Penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora merupakan penyakit utama pada tanaman kakao di seluruh dunia. Pengendalian P. palmivora dapat menggunakan minyak serai wangi karena mengandung bahan aktif sitronella dan geraniol yang bersifat fungisidal. Bahan aktif dari minyak serai wangi mudah menguap sehingga dapat menurunkan keefektifannya. Stabilitas minyak serai wangi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi nano. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas formula nanoemulsi minyak serai wangi terhadap Phytophthora palmivora patogen busuk buah kakao. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nanoteknologi Balai Besar Pascapanen, Bogor dan Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, mulai bulan Januari sampai Desember 2015. Formula nanoemulsi minyak serai wangi dibuat secara difusi spontan dan inversi dengan menambahkan pengemulsi Tween 80. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuannya adalah formula nanoemulsi minyak serai wangi (F1, F2, F3, F4, F5) dan kontrol. Konsentrasi formula yang diuji adalah 0,50% pada percobaan in vitro dan 1,00% pada buah kakao. Peubah yang diamati adalah daya hambat formula, bioassay, konsentrasi, dan daya hambat pada buah kakao.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula nanoemulsi minyak serai wangi dapat menghambat pertumbuhan P. palmivora dengan daya hambat 23,11%–77,78% dibandingkan dengan kontrol. Formula terbaik adalah F5 dengan daya hambat 77,78% in vitro dan 31,60% pada buah kakao. Aktivitas nanoemulsi minyak serai wangi memengaruhi laju pertumbuhan jamur, bobot segar dan kering jamur. Untuk aplikasinya pada buah kakao perlu menaikkan konsentrasi agar keefektifannya lebih meningkat.
Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma terhadap Pertumbuhan Stek Tunas Apikal dan Aksilar Kopi Arabika Meynarti Sari Dewi Ibrahim; Enny Randriani
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p137-148

Abstract

The Arabica coffee is predominantly self-pollinated plants thereby contributing to low genetic diversity. The effort to increase the genetic diversity of Arabica coffee through crossing strategy is time-consuming, and induce mutation is necessary to enhance the rate of genetic variation. The aims of this study were to observe the effect of gamma-ray irradiation on the growth of apical and axillary bud cuttings and to determine the value of LD50 on apical cuttings and Arabica coffee axillaries. The study was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Industrial and Beverage Crops Research Institute, from January to December in 2018.. The planting material that was irradiated was Arabica coffee plantlets resulting from somatic embryogenesis propagation. Irradiation is carried out at the National Nuclear Energy Agency. The irradiated plantlets were cut and subcultured onto MS medium without growth regulators, 30 g L-1 sucrose, and 2.5 g L-1 phytagel were added. The design used a completely randomized design with 10 replications. The treatments tested were the dose of gamma-ray irradiation (0, 10, 20, 30, 40, and 50 Gy). The results showed that gamma-ray irradiation had an effect on all observed parameters. The mortality percentage of apical shoot cuttings began to be found at 30 Gy, while axillary cuttings at 20 Gy increased with an increasing dose of gamma-ray irradiation. The number of shoots and leaves varied between irradiation doses on both apical and axillary cuttings. The LD50 value of apical shoot cuttings was 36.80 Gy, while axillary cuttings were 22.24 Gy
Analisis Antropometri dan Biomekanik Penggunaan Mesin Pemetik Daun Teh Tipe GT 120 Ochiai Andika Herianto Simarmata; Kralawi Sita; Totok Herwanto; Ahmad Thoriq
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p149-162

Abstract

Application of tea harvest mechanization can increase work productivity, cost efficiency, and reduce the amount of starch loss in tea leaves. The problem is that the harvester machines that are operated in most tea plantations in Indonesia are imported. The harvester machine operators have the potential to experience skeletal, muscular, and peripheral nerve disorders called Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study aims to evaluate the design of the type GT 120 Ochiai tea leaf harvester machine based on operator anthropometry and to find the operator's working posture during the tea picking process that needs immediate improvement. Anthropometric data were collected through measurements of the operator's body dimensions, while biomechanical data were collected through video recordings of the work-movements of all operators in operating the machine with a land slope of 5o – 10oand a land slope of 35o–40o at a plant height of 75 cm to 110 cm. Data analysis was performed using the REBA (Rapid Entire Body Assessment) and OWAS (Ovako Working Posture Analysis) methods. The results showed that the design of the type GT 120 Ochiai engine was in accordance with the operator's anthropometry. The results of REBA analysis show that there is a high work risk when operating the harvester machine, namely in the land conditions with a slope of 35o – 40o with a plant height above 100 cm and when moving the sacks of the harvest to a temporary shelter. Meanwhile, according to the results of the OWAS analysis, it is necessary to take corrective action as soon as possible, namely the position of operator 3 and operator 4 and it is necessary to change the position of operator 1 and operator 2. Based on the results of the REBA and OWAS analysis, it is better if the operator’s work shift changes in machine operation with the slope of the land 35o – 40o.
Perubahan Biokimia dan Indikator Vigor Benih Kakao pada Lima Taraf Lamanya Penyimpanan Iing Sobari; Sumadi Sumadi; Santi Rosniawaty; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p163-178

Abstract

Selama masa penyimpanan, benih kakao mengalami berbagai proses yang akan berpengaruh terhadap kandungan cadangan makanannya dan akan berdampak terhadap kapasitas perkecambahan dan vigor benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan biokimia dan vigor benih kakao setelah disimpan maksimum 4 minggu dengan selang waktu 1 minggu. Percobaan dilakukan di Laboratorium Terpadu dan rumah kaca Balittri, Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan Oktober sampai Desember 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima taraf perlakuan lamanya waktu penyimpanan benih yang diulang lima kali. Kelima perlakuan tersebut yaitu:(a) benih tanpa disimpan,(b) benih disimpan 1 minggu, (c) benih disimpan 2 minggu, (d) benih disimpan 3 minggu, dan (e) benih disimpan 4 minggu. Parameter yang diamati selama penyimpanan adalah perubahan biokimia benih dan banyaknya benih yang berkecambah, sedangkan selama perkecambahan adalah indikator vigor benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan benih kakao selama 1-4 minggu menyebabkan penurunan kandungan lemak benih, sedangkan asam lemak bebas, protein, dan persentase benih berkecambah meningkat. Sampai umur 21 hari setelah semai, penyimpanan benih meningkatkan daya hantar listrik, tetapi menurunkan kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, viabilitas, dan panjang hipokotil. Benih yang disimpan selama satu minggu masih memiliki vigor yang baik (viabilitas 80%), sedangkan benih yang disimpan selama 2-4 minggu menurun tingkat vigornya (viabilitas maksimum sekitar 54,4%).

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue