cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENGARUH KAPUR PADAM SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN CPHMA (COLD PAVING HOT MIX ASBUTON) DENGAN VARIASI KADAR LGA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL Wiyanta, Yogi Kurnia; Baisa, Havizh Lukman; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal buton merupakan salah satu aspal alam (rock asphalt) yang hanya terdapat di Indonesia dan mulai dimanfaatkan keberadaannya sebagai bahan pengikat. Jumlahnya yang melimpah dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengisi kekurangan produksi aspal minyak oleh Pertamina. Salah satu produk dari asbuton yang dapat dimafaatkan sebagai alternatif pengganti aspal minyak adalah LGA (Lawelle Granular Asphalt). Kajian ini dilakukannya untuk mengetahui pengaruhpenggunaan kapur padam sebagai filler dan variasi kadar LGA terhadap karakteristik marshall-nya. Pembuatan benda uji pada penelitian ini menggunakan agregat lokal dari Purwosari, Lawelle Granular Asphalt (LGA) dan komposisifillerantara kapur padam dan abu batu dengan gradasi rencana yang telah ditentukan. Pada penelitian ini digunakan dua macam perlakuan yaitu pembuatan benda uji dengan variasi kadar LGA sebesar 25%, 30%, 35% dan variasi komposisi filler/ bahan pengisi sebesar 0/100, 25/100, 50/50, 75/25, 100/0 (kapur padam : abu batu).  Kemudian campuran tersebut dilakukan pencampuran pada suhu 140 – 160 0C sesuai standar Bina Marga untuk campuran aspal panas.  Setalah campuran diperam selama ±24 jam kemudian dilakukan pemadatan dengan suhu pemanasan 67,50C sesuai suhu optimum penelitian sebelumnya.Dari persamaan yang didapatkan untuk masing-masing karakteristik dilakukan plot terhadap Grafik 3D yang menjelaskan hubungan antar variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen.  Dari hasil analisa proyeksi kontur dari Grafik 3D masing-masing karakteristik didapatkan kadar LGAoptimum sebesar 29,635% dan komposisi kadar filler optimum sebesar (59,3 : 40,7)%.  Berdasarkan nilai kadar optimum LGA dan komposisi filler optimum didapatkan nilai stabilitas, flow, marshall quotient, VIM (void in mix), VMA (void in mineral agregat), dan VFB (void filled with bitumen) berturut turut sebesar 1304,64 kg; 4,905 mm; 363,84 kg/mm; 25,92%; 38,43%; dan 27,69%.  Nilai karakteristik marshall yang dihasilkan dengan kadar optimum secara keseluruhan memenuhi standar Bina Marga untuk CPHMA meskipun ada beberapa karakteristik yang tidak memenuhi spesifikasi.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan standar gradasi lain atau penggunaan mineral filler yang lain untuk memperoleh spesifikasi yang lebih baik.  Serta dapat dilakukan peninjauan terhadap pengaruh modifier ataupun lama pemeraman. Kata kunci : Aspal Buton, LGA, Kapur Padam, Karakteristik Marshall, CPHMA.
KAJIAN POLA PERGERAKAN BARANG DAN LOKASI TERMINAL KARGO DI KOTA MALANG Marhaeni, Bunga Mega; Syahrir, Hardiyansah; Djakfar, Ludfi; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.849 KB)

Abstract

Tingginya jumlah barang yang masuk ke Kota Malang menyebabkan banyaknya jumlah kendaraan berat memasuki kawasan kota dan berdampak negatif bagi sistem transportasi Kota Malang. Kota Malang telah merencanakan pembangunan terminal kargo yang dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan bongkar muat barang serta sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asal tujuan barang, persepsi pelaku industri terhadap kebutuhan terminal kargo dan lokasi penempatan terminal kargo di kota Malang. Pengumpulan data melalui pengamatan jumlah kendaraan angkutan barang yang menuju Malang Raya, survei kepada pengendara angkutan barang untuk mengetahui asal tujuan angkutan barang dan jenis barang yang diangkut serta melakukan kuisioner kepada pelaku industri yang terkait dengan terminal kargo. Penentuan responden survei kuisioner dengan sensus sejumlah 41 perusahaan yang berkriteria modal perusahaan diatas Rp 5.000.000.000,-. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui lokasi penempatan terminal kargo di kota Malang. Dari keseluruhan hasil penelitian, Pola Asal Tujuan Pergerakan Barang di Kawasan Malang Raya dengan prosentase terbesar 28,8% yang berasal dari Kota Surabaya menuju Kota Malang dengan jenis barang terbanyak yaitu sembako sebesar 25,3%. Persepsi Pelaku Industri terkait terminal Kargo memberikan respon yang positif terhadap pembangunan Terminal Kargo. Prosentase sangat setuju 60% dan setuju 40% berasal dari dinas terkait dan prosentase sangat setuju 24% dan setuju 68% dari perusahaan. Berdasarkan hasil AHP (Analytic Hierarchy Process) dapat ditentukan bahwa lokasi terbaik untuk pembangunan terminal kargo di Kota Malang adalah wilayah Blimbing dengan total nilai sebesar 0,6762 (68%) yang didukung dengan perolehan nilai tertinggi dalam nilai utilitas yang menyangkut Tata Guna Lahan dengan bobot kepentingan sebesar 0,368 (37%). Kata Kunci: Terminal Kargo, Analytic Hierarchy Process (AHP) , pendapat pelaku industri, lokasi penempatan.
KAJIAN LOKASI HALTE DAN JAM OPERASI ANGKUTAN KOTA MALANG BERDASARKAN SPM 2015 (STUDI KASUS : TRAYEK LDH, AH, DAN ADL) Andriani, Gina Nabila; Ardiansyah, Laksmita Olyvia; Sulistio, Harnen; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.849 KB)

Abstract

Banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum menyebabkan berbagai masalah salah satunya kemacetan. Hal tersebut disebabkan oleh kinerja pelayanan angkutan umum yang kurang memuaskan. Oleh karena itu, kajian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)  2015 dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA) serta kinerja operasi angkutan kota di Kota Malang dan solusinya mengenai kinerja pelayanan dari angkutan kota terkait penempatan halte dan jam operasi di Kota Malang.Pada kajian ini didapatkan jumlah sampel sebesar 68 responden untuk setiap trayek dengan tingkat keandalan 90% (galat 10%). Terdapat 2 metode survei yang digunakan, yaitu metode survei statis dan survei dinamis. Metode yang digunakan yaitu Importance Performance Analysis (IPA), Kinerja Operasi, dan Multikriteria.Dari hasil analisis IPA diperoleh 13 atribut yang dianggap penting namun kinerjanya masih kurang sehingga menjadi prioritas utama yang mempengaruhi kepuasaan responden. Tiga atribut diantaranya  kapasitas daya angkut yang berlebihan,  ketepatan waktu perjalanan, ketersediaan halte. Untuk analisis kinerja operasional didapatkan dari faktor muat ketiga trayek masih berada dibawah standar 70% sehingga perlu adanya peningkatan kinerja. Untuk waktu antara berkisar 2-5 menit pada waktu puncak, waktu tidak puncak belum mencapai standar  yaitu 5-10 menit.  Sedangkan  kinerja pelayanan mengenai penempatan titik lokasi halte diperoleh 72 titik dengan 10 titik lokasi yang telah memiliki halte, untuk itu diperlukan peraturan dan meningkatkan  prasarana halte. Sedangkan hasil analisis jam operasi didapatkan jumlah armada yang beroperasi tidak sesuai dengan SK Dirjen sehingga perlu adanya penyesuaian jumlah armada. Kata Kunci : Angkutan, Halte, Jam Operasi, Kinerja Operasi, Metode Importance Performance Analysis.
KAJIAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA MALANG BERDASARKAN SPM 2015 ( STUDI KASUS: TRAYEK AH, LDH, ADL ) Widyatami, Filki Suri; Alfiansyah, Achmad Dzulfiqar; Sulistio, Harnen; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.271 KB)

Abstract

Angkutan kota di Malang sudah ada sejak tahun 1980an. Angkutan kota saat itu sebagai andalan masyarakat kota Malang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tetapi semanjak mudahnya membeli kendaraan pribadi dan murahnya harga kendaraan pribadi yang ada di pasaran membuat angkutan kota Malang jarang peminat. Masyarakat Kota Malang lebih memilih naik kendaraan pribadi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal tersebut menyebabkan jumlah armada angkutan kota Malang saat ini tidak efisien.Perlu dilakukan kajian mengenai jumlah armada yang ideal.Terdapat dua analisis pada kajian ini, analisis pertama untuk mengetahui tingkat pelayanan angkutan umum Kota Malang berdasarkan SPM 2015 menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Analisis kedua untuk mengetahui jumlah armada optimum menggunakan dua metode yaitu Load Factor dan Break Even Point. Untuk analisis pelayanan didapatkan jumlah responden sebanyak 68 reponden untuk tiap trayek, dan penyebaran kuisioner dilakukan di dalam angkutan dan diluar angkutan. Hasil kajian menunjukkan kinerja pelayanan angkutan kota Malang trayek AH, LDH, dan ADL berdasarkan SPM tahun 2015 di dapatkan ada beberapa aspek yang berada di prioritas utama dan kinerja pelayanan angkutan umum yang rendah yaitu Sopir mengangkut penumpang tidak melebihi kapasitas, larangan merokok bagi penumpang dan sopir dalam kendaraan, Adanya prioritas untuk penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, dan wanita hamil, dan Adanya informasi tentang trayek yang dilalui. Pada analisis jumlah armada didapatkan jumlah armada dengan metode Load Factor sebesar 132 armada untuk trayek AH, 85 armada untuk trayek LDH dan 75 armada untuk trayek ADL. Sedangkan jumlah armada dengan metode Break Even Point sebesar 237 armada untuk trayek AH, 130 armada untuk trayek LDH, dan 105 armada untuk trayek ADL. Yang lebih efisien dari penentuan jumlah armada diantara metode Load Factor dan Break Even Point adalah dengan Load Factor. Untuk optimasi jumlah armada angkutan umum Kota Malang dapat menggunakan cara membagi kerja jumlah armada dengan beberapa shift kerja. Kata Kunci : Angkutan, Jumlah Armada, Kinerja Operasi, Metode Break Even Point, Metode Importance Performance Analysis
KAJIAN TINGKAT PELAYANAN DAN EFEKTIFITAS FASILITAS PENYEBERANGAN JALAN PADA RUAS JALAN SEPUTARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Cahyani, Dina Ayu; Rahmawan, Rizhal Adi; Arifin, M. Zainul; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.05 KB)

Abstract

Ruas jalan di seputaran Universitas Brawijaya Malang merupakan pusat pendidikan, kampus, perkantoran dan bisnis yang di mana banyak penyeberang jalan yang melintas serta volume lalu lintas kendaraan yang tinggi menimbulkan konflik antara keduanya. Kurangnya penyeberang jalan yang memanfaatkan fasilitas penyeberangan yang disediakan tentunya mempertanyakan mengenai efektifitas fasilitas penyeberang tersebut. Untuk itu, penelitian ini akan mengakaji mengenai tingkat pelayanan dan efektifitas serta pemilihan tipe fasilitas penyeberangan jalan pada Jl. MT Haryono, Jl. Gajayana dan Jl. Veteran. Metode pengambilan data menggunakan hasil rekaman kamera dan pengukuran secara langsung di lapangan yang dianalisis secara statistik. Hasil tingkat pelayanan berdasarkan waktu tundaan penyeberang jalan rata-rata diperoleh nilai LOS C (10-15 detik). Waktu kecepatan menyeberang jalan laki-laki sebesar 74,79 m/menit, wanita sebesar 67,46 m/menit dan gabungan/campuran sebesar 70,94 m/menit. Kecepatan titik kendaraan pada lokasi fasilitas penyeberangan yakni sebesar 30,71 km/jam serta sebesar 32,42 km/jam pada lokasi tanpa dilengkapi fasilitas penyeberangan. Untuk tinjauan pelanggaran, tingkat pelanggaran secara berurutan mulai dari prosentase terendah hingga yang paling tinggi yakni titik pada PKH, SMP 4, SMPN 13 dan Swalayan Persada. Penentuan rekomendasi fasilitas penyeberangan berdasarkan PV2 didapatkan berupa pelican crossing dengan pelindung. Kata kunci: fasilitas penyeberangan, penyeberang jalan, tingkat pelayanan, pemilihan fasilitas penyeberangan
KAJIAN PEMILIHAN MODA ANTARA TRAVEL RESMI DAN TIDAK RESMI RUTE BALIKPAPAN - BONTANG Zeyan, Bima Fitra Prasetya; Maria Warokka, Janette Anastacia; Wicaksono, Achmad; Arifin, M. Zainul
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1549.976 KB)

Abstract

Beberapa tahun belakangan, peningkatan jasa angkutan darat akan moda travel semakin meningkat. Hal ini memicu peluang pekerjaan bagi warga sekitar untuk ikut berperan bersaing dengan mendirikan usaha sendiri yaitu travel tidak resmi yang didirikan dengan tidak mempunyai izin usaha. Metode Importance Performance Analysis menggunakan atribut kenyamanan, keteraturan, keamanan dan lain-lain sedangkan metode Stated Preference dengan atribut selisih harga tiket, selisih waktu tunggudan selisih frekuensi keberangkatan antara travel resmi dan travel tidak resmi terhadap 288 responden yang melakukan perjalanan rute Balikpapan – Bontang. Dari hasil analisis metode Importance Performance Analysis digunakan untuk mengetahui atribut pelayanan yang memerlukan peningkatan kinerja pelayanan dimana untuk travel resmi memiliki 13 variabel yang dinilai cukup penting namun masih kurang dalam pelayanannya. Dan untuk travel tidak resmi memiliki 20 variabel yang dinilai penting dan memuaskan bagi para pengguna jasa travel tidak resmi tersebut sedangkan hasil analisis metode Stated Preference  diperoleh model pemilihan moda berdasarkan harga tiket adalah (UTr – UTg) = -0,174812917+0,00005127 ∆X1, berdasarkan waktu tunggu diperoleh (UTr – UTg) = 0,019357083 - 0,712974861∆X2, berdasarkan frekuensi keberangkatan (UTr – UTg) = 0,019357083 + 0,712974861∆X3. Potensi penumpang yang berpindah dari travel tidak resmi ke travel resmi berdasarkan atribut harga tiket 52%, atribut waktu tunggu 68% dan atribut frekuensi keberangkatan 65%.   Kata kunci: travel resmi, travel tidak resmi , pemilihan moda, importance performance analysis, stated preference.
KAJIAN GEOMETRIK JALAN RAYA PADA BUNDARAN ARTERI BARU PORONG SIDOARJO Fauzan, Erga Rahmada; Thoriq, Yuzqi Alfan; Arifi, M. Zainul; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.766 KB)

Abstract

Bundaran merupakan salah satu bentuksimpang dengan pulau lalu lintas dimana gerakan penyilangan di ganti dengan jalinan serta untuk membelokkan kendaraan dari suatu lintasan yang lurus sehingga akan memperlambat kecepatan nya . Sehingga dengan adanya bundaran pada simpang Arteri Baru Porong akan menimbulkan dampak yang akan mengganggu pergerakan kendaraan yang melewati daerah tersebut.Tujuan dalam studi ini adalah adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting geometrik pada Bundaran Arteri Baru Porong dan merancang ulang geometrik Bundaran Arteri Baru Porong agar berfungsi secara optimal. Metode survei di lakukan dengan pengukuran topografi pada lokasi studi dengan alat teodolith. Perencanaan ulang desain Bundaran Arteri Baru Porong agar dapat berfungsi secara optimal dengan beberapa metode lengkung Spiral-Spiral, lengkung Spiral-Cirlce-Spiral , dengan kecepatan rencana 60 km/jam sesuai dengan kecepatan pada jenis jalan arteri serta kecepatan 40 km/jam dengan mempertimbangkan kondisi eksisting. Hasil yang di dapatkan adalah R=50, kecepatan rencana/ Vr = 40 km/jam sesuai dengan Tata cara Perencanaan Geometrik Antar Kota 1997 jenis tikungan yang di gunakan adalah lengkung Spiral – Spiral dengan Ls = 44,75m dengan mempertimbangkan kondisi eksisting. Sehingga pada eksisting di lakukan pelebaran sebesar 2,23m sesuai dengan perhitungan , serta di lakukan penyeseuaian elevasi di karenakan adanya underpass menjadi 4,6m agar di dapatkan hasil yang lebih optimal daripada kondisi eksisting . Selain itu di perlukan penambahan rambu lalu lintas batas kecepatan pada kawasan tersebut . Diharapkan dengan adanya kajian ini kawasan bundaran atau tikungan tersebut dapat berfungsi lebih optimal daripada sekarang.   Kata kunci : Geometrik Jalan , Bundaran , Tikungan, Spiral – Spiral , Spiral – Circle – Spiral.
KAJIAN KOORDINASI SIMPANG JALAN PATIMURA DENGAN SIMPANG JALAN PANGLIMA SUDIRMAN, KOTA MALANG F, Rizki Wahyu; A., Ramadhan Ridlo; Arifin, M. Zainul; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.029 KB)

Abstract

Banyaknya persimpangan di kota besar seperti Kota Malang ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri, terlebih pada jarak antar Simpang yang pendek seperti pada Simpang di Jalan Panglima Sudirman dan Simpang di Jalan Patimura yang berada dalam jarak 172 meter pada ruas Jalan Patimura. Permasalahan yang terjadi adalah kendaraan yang terkadang harus selalu berhenti pada tiap Simpang karena selalu mendapat sinyal merahdanarus yang jenuh. Tentu saja hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara.Tujuandaristudiiniadalahmengetahui kinerja SimpangJalan Pattimura dan SimpangJalan Panglima Sudirman Kota Malang kondisi eksisting,mengetahui kinerja Simpang yang sama bila di lakukan koordinasi Simpangdenganlampulalulintaspada kedua Simpang,membandingkan kinerja kedua Simpang tersebut berdasarkan kondisi eksisting dan kondisi koordinasi. Didapatkan waktu siklus baru sebesar 115 detik untuk untuk semua kondisi arus lalu lintas. Waktu siklus semua Simpang disamakan untuk mempermudah koordinasi sinyal. Untuk bandwidth yang dihasilkan dari diagram koordinasi, didapat bandwidth sebesar 18 detik  dari arah Selatan Simpang Jalan Patimura yaituJalanTrunojoyomenuju arah timurkeJalanPatimura.   Kata Kunci: Koordinasi Sinyal Antar Simpang, Waktu Offset, Bandwidth, Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Patimura, Kota Malang
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL R, Tri Angga Prakoso; R, Rakmat Andi; Djakfar, Ludfi; Wicaksono, A
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.181 KB)

Abstract

Tranportasi adalah suatu kegiatan perpindahan lokasi dari tempat asal ketempat tujuan.. Penelitain  ini bertujaun untuk mengevaluasi Kinerja Lalu Lintas Terhadap Ruas Jalan Karangrejo-Kejapanan bertujuan membandingkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Pra jalan tol dan data penelitian survey yang dilakukan pada bulan April 2016 pasca beroperasinya jalan tol. Evaluasi Kenerja Lalu Lintas dianalisis berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, tingkat pelayanan jalan eksisting dengan nilai D menunjukan bahwa ruas jalan tersebut mengalami kepadatan arus yang tinggi sehingga sering terjadi kemacetan pada saat jam sibuk. Setelah dibangunannya Jalan Tol guna mengatasi kemacetan pada ruas jalan tersebut maka tingkat pelayanan menjadi lebih baik dengan nilai C. Kata Kunci: Kinerja Lalu Lintas, Manual Kapasitas Jalan Indonesia,dan Jalan Tol
KAJIAN DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) AKIBAT BANGUNAN KOMPLEKS PERKANTORAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Santoso, Ahmad Ardi; Pangeran Khar, Muhammad Jupri; Sulistio, Harnen; Djakfar, Ludfi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1659.823 KB)

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara, perubahan maupun penambahan tata guna lahan tidak terbangun menjadi lahan bangunan baru banyak terjadi. Salah satu tata guna lahan perkantoran terdapat di kawasan  Perkantoran Kalimantan Utara, di lokasi ini terdapat tiga bangunan perkantoran baru yang akan dibangun, masing-masing mempunyai bangkitan dan tarikan pergerakan yang berbeda satu sama lain, yaitu Perkantoran (gedung) BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Kalimantan Utara, Perkantoran (gedung) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Provinsi Kalimantan Utara, dan Perkantoran (gedung) PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Provinsi Kalimantan Utara. Dengan munculnya tiga bangunan perkantoran baru yang berada di kawasan perkantoran Provinsi Kalimantan Utara tersebut akan menambah jumlah pergerakan yang masuk dan keluar sehingga berpotensi mengganggu arus lalu lintas yang secara terus menerus akan dapat menurunkan tingkat pelayanan jalan. Berdasakan kondisi tersebut maka kajian ini akan mencoba untuk menganalisis dampak lalu lintas pada perubahan tingkat kinerja jalan akibat penambahan gedung perkantoran baru yang terjadi di kawasan perkantoran  Provinsi Kalimantan Utara. Adapun kajian ini menunjukan bahwa semua ruas jalan dan simpang tidak bersinyal di sekitar kawasan perkantoran provinsi Kalimantan utara saat ini tidak memerlukan perbaikan untuk kondisi setelah beroperasinya gedung kantor baru dan kondisi 10 tahun yang akan datang didapatkan bahwa tingkat pelayanan lalu lintas di semua ruas jalan dan simpang tidak bersinyal juga tidak memerlukan perbaikan namun untuk bersimpangan bersinyal Durian-Rambutan kondisi kondisi setelah beroperasinya gedung kantor baru dan kondisi 10 tahun yang akan datang memerlukan perbaikan dikarenakan terjadi antrian yang panjang dan hambatan yang besar.Kata kunci: andalalin, pemodelan tarikan, level of service (LOS), volume capacity ratio (VCR), skenario perbaikan

Page 44 of 136 | Total Record : 1355