cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
LingTera
ISSN : 24069213     EISSN : 24771961     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1: May 2016" : 12 Documents clear
Pengembangan media macromedia flash untuk pembelajaran membaca dan menulis bahasa indonesia di SMA Petrus Hariyanto; Suwardi Endraswara
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.153 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Macromedia Flash untuk pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia di SMA. Kegiatan ini merupakan penelitian dan pengembangan. Subjek uji cobanya siswa kelas X Semester 2 SMA Gama Yogyakarta. Penelitian dilakukan bulan Maret-Juni 2013. Pelaksanaannya melalui 10 tahap, dari analisis kebutuhan hingga uji lapangan. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Data kuantitatif dianalisis dengan statistika deskriptif. Data berupa saran digunakan untuk merevisi produk yang dihasilkan. Hasil penelitian ini berupa media Macromedia Flash yang berkualitas untuk pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia SMA. Produk tersebut mencakup teks, gambar, warna, dan suara; bersifat interaktif. Isinya berupa materi pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2, khususnya berkenaan dengan kompetensi merangkum tabel dan menulis paragraf argumentatif berdasarkan tabel. Ketiga pakar media mengategorikan baik. Ketiga pakar pembelajaran mengategorikan sangat baik. Kedua guru mengategorikan baik. Siswa dalam uji coba kelompok besar (lapangan) mengategorikan baik. Dapat disimpulkan bahwa media ini layak dipergunakan dalam pembelajaran di SMA.Kata Kunci: media Macromedia Flash, pembelajaran membaca dan menulis, Bahasa Indonesia Developing macromedia flash media for learning reading and writing indonesian in senior high scool AbstractThe purpose of this study is to develop Macromedia Flash media as media for learning to read and write Indonesian in senior high school. This is a research and development study. The subjects of the research were grade 10 students in the second semester of SMA Gama Yogyakarta. The research was conducted from March to June 2013. The implementation covered 10 stages, of analysis needs to field testing. Data were collected through questionnaires. Quantitative data was analyzed by applying descriptive statistics. Suggestions data are used to revise the product. The research is as a Macro-media Flash-quality which has a goal for learning to read and write Indonesian in senior high school. The developed product includes media components of text, images, colors, and sounds (music); they are interactive in nature. The content of the product are the materials of learning to read and write Indonesian subject for class X semester II Gama Senior High School Yogyakarta, especially in relation to summarizing tables and writing argumentative paragraph based on table. Three media experts categorize the product as good. Three teaching and learning experts categorize it as very good. Two teachers categorize it good. Students on the testing of a large group (field) to categorize good. It can be concluded that the media is feasible to use in the learning in senior high school.Keywords: Macromedia Flash media, learning reading and writing, Indonesian
BACK MATTER (Subject Index, Author Index, Biografy, Acknowledgment, Author Guidelines) - -
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1309.532 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.13219

Abstract

-
Kemampuan menulis bahasa Inggris siswa melalui self-editing and self-correcting berdasarkan analisis kesalahan gramatikal dan kosakata Mathelda Obisuru; Widyastuti Purbani
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.792 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8473

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa melalui self-editing and self-correcting berdasarkan analisis kesalahan tata bahasa dan kosakata. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data dikumpulkan melalui observasi dan dari tes menulis siswa. Penelitian dilakukan secara kolaboratif dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setelah dilakukan tindakan self-editing and self-correcting dalam dua siklus, ditemukan adanya peningkatan kemampuan menulis bahasa inggris siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari adanya perbedaan hasil analisis kesalahan pada pra-tindakan, tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Hasil analisis pra-tindakan menemukan 29,16% memperoleh skor minimal 70, siklus I menemukan 60% siswa memperoleh skor minimal 70, dan siklus II 86,21% siswa memperoleh skor minimal 70. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis kesalahan tata bahasa dan kosakata yang digunakan sebagai landasan pembelajaran menulis melalui self-editing and self-correcting terbukti mampu meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa.Kata Kunci: analisis kesalahan, tata bahasa dan kosakata, self-editing and self-correcting, kemampuan menulis. Improving the students english writing skill through self-editing and self-correcting based on grammatical and vocabulary error analysis Abstract This study aims to improve students' English writing skills through self-editing and self-correcting based on grammar and vocabulary error analysis. This is calssroom action research. The data were collected through observation and test techniques from 28 students. The research was carried out collaboratively in two cycles. Each cycle consists of two actions. Each action consists of planning, implementation, observation, and reflection. After the self-editing and self-correcting action in two cycles, there is an increase in students’ English writing skills. The improvement of students’ writing skills can be seen from the difference in the error analysis in pre-action, first and second cycle action. The results of pre-action analysis show that 29,16% of students get 70 as a minimum score. After the implementation of cycle I, it is found that 60% of students get 70 as a minimum score, and in the second cycle, it is found that 86,21% of students get 70 as a minimum score. The conclusion of this research is the analysis of grammatical errors and vocabulary that is used as the basis for studying writing through self-editing and self-correcting can improve the students' English writing skills.Keywords: error analysis, grammar and vocabulary, self-editing and self-correcting, writing skills.
Hubungan antara penguasaan kosakata dan ketepatan menemukan gagasan dengan keterampilan membaca pemahaman Tjatur Marti Susilawati; Suhardi Suhardi
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.281 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) penguasaan kosakata dan keterampilan membaca pemahaman, (2) ketepatan menemukan gagasan dan keterampilan membaca pemahaman, (3) hubungan penguasaan kosakata (X1) dan ketepatan menemukan gagasan (X2) dengan keterampilan membaca pemahaman (Y). Penelitian ini adalah kuantitatif ex-post facto. Penentuan sampel berdasarkan teknik proportional cluster random sampling. Validitas instrumen diuji menggunakan program ITEMAN, sedangkan reliabilitas instrumen diuji dengan Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata dan keterampilan membaca pemahaman (X1-Y) memiliki hubungan positif dan signifikan dengan hasil r sebesar 0,613 dan sig ρ 0,05. Hasil uji korelasi ketepatan menemukan gagasan dan keterampilan membaca pemahaman (X2-Y) terbukti positif dan signifikan dengan r = 0,641 dan sig ρ0,05. Hasil analisis korelasi parsial untuk X1.X2-Ydan X2.X1-Ysebesar 0,151 dan 0,281. Analisis regresi linear ganda menghasilkan r sebesar 0,651 dengan ρ 0,05. Pengaruh penguasaan kosakata dan ketepatan menemukan gagasan terhadap keterampilan membaca pemahaman sebesar 0,420 atau 42% dan terbukti signifikan.Kata Kunci: penguasaan kosakata, ketepatan menemukan gagasan, kemampuan membaca pemahaman The correlation between vocabulary mastery and accuracy in finding ideas on the reading comprehension skill AbstractThis research is meant to find out (1) the correlation between vocabulary mastery and reading comprehension skill, (2) the correlation between the accuracy in finding ideas and reading comprehension skill, and (3) the correlation between vocabulary mastery and the accuracy in finding ideas on reading comprehension skill. The kind of this research is a quantitative ex post facto. The sample was selected by means of proportional cluster random sampling. The instruments validity used the ITEMAN programs and the instruments reliability using Alpha Cronbach’s. The results of the research show that the correlation between vocabulary mastery and reading comprehension skill (X1-Y) is proved significant and positive, gives the result of r = 0.613 and ρ 0.05. The result of the correlation between the accuracy in finding ideas and reading comprehension skill (X2-Y) is proved significant and r = 0.641, and ρ 0.05. The result of the partial correlation analysis for X1.X2-Y gives the result of r = 0.151 and for X2.X1-Y, was of 0.281, ρ 0.05. The linear regression analysis gives the result of r = 0.651 and ρ 0.05. The influence of the vocabulary mastery and accuracy of finding ideas on reading comprehension skill is 0.420 (42%) and is proved significant.Keywords: vocabulary mastery, accuracy in finding ideas, the reading comprehension skill
Variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional dwibahasa “perburuan” berbahasa Indonesia dan berbahasa Prancis Astuti, Dies Oktavia Dwi; Tou, Asruddin Barori
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.349 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8470

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional yang melibatkan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Prancis serta mendeskripsikan faktor kontekstual yang memicu terjadinya variasi keluasan makna interpersonal dalam dua teks translasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, dengan melihat mood dan residue dari Eggin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keluasan makna interpersonal lapis pertama yang diwujudkan dalam T1-T2 didominasi oleh variasi 0 (paling rendah). Hal ini dikarenakan T1-T2 keduanya bersarana grafik dengan kecirian bahasa tulis yang di dalamnya bercirikan Mood dan Residu yang tersurat. Selain itu, penerjemah T2 dari awal telah memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2. Adapun bukti empiriknya adalah judul T1-T2 mempunyai makna kata yang sama sehingga dengan otomatis isi selanjutnya, ranah sosial dalam T2 selalu terkait dengan T1. Adapun pendorong penerjemah T2 memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2 karena penerjemah T2 menganut ideologi makna berangkat dari T1 sehingga dalam melakukan tindak penerjemahan, penerjamah T2 setia dengan T1.Kata Kunci: variasi, keluasan makna interpersonal The breadth variation of interpersonal meaning on the bilingual translational text of “perburuan” in bahasa Indonesia and France AbstractThis research aims to describe the degree of the interpersonal meaning breadth on the translational texts which involves two languages, in this case Bahasa Indonesia and French. It also aims to describe the factors of the interpersonal meaning breadth on those texts. The data collection was conducted by observing the texts. The findings show that the variation of interpresional meaning breadth of the first layer, which is represented T1-T2, is dominated by variation 0 (the lowest variation). This is beacause T1-T2 is in the form of written text in which the characteristic of written text is the extrinsic Mood and Residue. Moreover, the T2 translator decided that T1 became the T2 intertextual context. The empirical proof is represented in the title of T1-T2 which has the same meaning so that the social context is always related to T1. The motive of the translator T2 to decide that T1 became intertextual of T2 is that he follows the ideology that meaning derives from T1 so that in the process of translation, he sticks to the T1.Keywords:variation, interpersonal meaning breadth 
Pengembangan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP Mustafa, Devy Anggraeny Ina; Efendi, Anwar
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.734 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan siswa akan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan studi pustaka dan studi lapangan, (2) memaparkan perencanaan dan pengembangan awal bahan ajar pembelajaran menulis berbasis pendekatan proses berdasarkan analisis kebutuhan siswa, (3) mengetahui kelayakan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP menurut ahli, guru bahasa Indonesia, serta siswa, (4) menghasilkan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses yang layak digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan prosedur pengembangan menurut Borg and Gall yang meliputi: analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan produk, pengembangan produk, evaluasi produk, dan dihasilkan produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP, adalah sebagai berikut. (1) siswa memerlukan bahan ajar yang berisi cara menulis cerita. (2) perencanaan dan pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan temuan dari analisis kebutuhan, dengan meramu materi cerita dan cara menulis cerita berdasarkan teori pendekatan proses menjadi satu kesatuan. (3) kualitas bahan ajar pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan menurut ahli, secara keseluruhan berkualitas “baik”. (4) produk akhir berupa bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses yang dikembangkan terdiri atas tiga kegiatan belajar. kegiatan belajar I berisi pengenalan cerita, sedangkan kegiatan belajar II dan kegiatan belajar III berisi tahapan menulis cerita dengan pendekatan proses.Kata Kunci: bahan ajar, menulis cerita, pendekatan proses Developing a story writing teaching module based on the process approach for SMP students AbstractThe objectives of this study were: (1) know the students’ need for Indonesia language teaching, especially the story writing teaching module based on the theoretical and field study; (2) describe the planning and developing the beginning of the writing teaching module by the process approach based on the students’ need analysis; (3) know the properness of the story writing teaching module based on the process approach for SMP students according to the experts, the Indonesian teacher and the students; (4) produce the story writing teaching module based on the process approach which is proper used. This research was a research and development study with the developing procedure according to Borg and Gall which consist of the need analysis, the product development planning, the product development, the product evaluation, and the final product. The results of the study show that the story writing teaching module based on the process approach for SMP students are as follows. (1) The students need the module which consists the way of story writing. (2) The module development planning is adapted with the finding from the need analysis by arranging the story materials and the way of the story writing based on the theory of the process approach as a whole. (3) The quality of the teaching module which is developed determined by the experts indicated from the aspects of content, language, graphic, and presentation properness is good. (4) The final product is the story writing teaching module based on the process approach developed consists of three learning activities. The first learning activity is the introduction of the story, the second and third learning activity is the story writing steps with the process approach.Keywords: module, story writing, process approach 
Pengaruh motivasi, keyakinan diri, dan persepsi siswa terhadap apresiasi karya sastra siswa SMP Alpian, Mimi; Suryaman, Maman
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.591 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8663

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: (1) motivasi; (2) keyakinan diri; (3) persepsi siswa terhadap apresiasi karya sastra siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yang mengandung tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Kabupaten Lombok Timur. Sampel sejumlah 383 siswa ditentukan menggunakan teknik proportional stratified sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi, keyakinan diri, persepsi siswa, dan apresiasi karya sastra. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini ada empat. Pertama, motivasi berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra. Kedua, keyakinan diri berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra. Ketiga, persepsi siswa berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra, dan Keempat, motivasi, keyakinan diri, dan persepsi siswa berpengaruh secara bersama-sama terhadap apresiasi karya sastra.Kata Kunci: motivasi, keyakinan diri, persepsi, dan apresiasi karya sastra  The effect of motivation, self-efficacy, and perception on the literature appreciation of the students of junior high schools AbstractThis study aims to determine the effect of: (1) students’ motivation; (2) students’ self-efficacy; (3) students’ perception on the literature appreciation of the students of junior high schools in Kabupaten Lombok Timur. This study used the quantitative approach. This research was a survey containing three independent variables and one dependent variable. The population was all students of junior high schools in Kabupaten Lombok Timur. A sample of 383 students was established using proportional stratified sampling technique. The data were collected using the motivation questionnaire, self-efficacy questionnaire, students’ perception questionnaire, and students’ literature appreciation questionnaire. To determine the effect, the researchers used descriptive statistics and multiple regression analysis. The results of this study are as follows. First, motivation affects students’ literature appreciation. Second, the self-efficacy affects students’ literature appreciation. Third, the perception affects students’ literature appreciation. Fourth, motivation, self-efficacy, and perceptions simultaneously affect students’ literature appreciation.Keywords: motivation, self-efficacy, perception, students literature appreciation
Variasi kedalaman makna eksperiensial teks intersemiotika novel Breaking Dawn dan film Breaking Dawn Part-1 Ika Puspita Rini; Sufriati Tanjung
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.62 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8472

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerjemahan intersemiotika yang melibatkan teks intersemiotika, yaitu: teks kebahasaan berupa novel Breaking Dawn dan teks nonkebahasaan-kebahasaan berupa film Breaking Dawn part 1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kedalaman makna eksperiensial pada teks intersemiotika novel Breaking Dawn dan film Breaking Dawn part 1, unsur film yang dipengaruhi oleh variasi, dan pengaruh variasi kedalaman makna eksperiensial terhadap kelogisan film Breaking Dawn part 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil yang didapatkan, yaitu: pertama, variasi kedalaman makna eksperiensial film didominasi oleh kelompok variasi dangkal; kedua, seluruh unsur film menunjukkan adanya pengaruh variasi; ketiga, kelogisan film menunjukkan bahwa pada kelogisan internal, terdapat kelogisan pada unsur naratif, dan ketidaklogisan pada unsur mise-en-scène dan suara; sedangkan kelogisan eksternal menunjukkan adanya ketidaklogisan penggambaran film dengan temanya; dan keempat, film Breaking Dawn part 1 merupakan perwujudan kurang baik dari novel Breaking Dawn.Kata Kunci: penerjemahan intersemiotika, variasi kedalaman, dan makna eksperiensial Experiential meaning depth variation of intersemiotic texts Breaking Dawn novel and Breaking Dawn Part-1 movie AbstractThis research studied the intersemiotic translation that involved two intersemiotic texts: a lingual text in the form of Breaking Dawn novel and a lingual-non lingual text in the form of Breaking Dawn part 1 movie. The aims of the research were to find out the depth variation of the experiential meaning in the intersemiotic texts of Breaking Dawn novel and Breaking Dawn part 1 movie, the movie elements under the influence of variation, and the influence of experiential meaning depth variations onto the movie logic. This study was a qualitative research with the content analysis method.  The results were first, the “shallow” group dominated the depth variation of experiential meaning; second, all of the movie elements showed variation influence; third, the movie logic showed that the internal logic showing the narrative element logic and the mise-en-scène and audio elements improperness; while the external logic showed the movie visualization improperness related to the theme; and forth, Breaking Dawn part 1 movie was not a good realization of Breaking Dawn novel.Keywords: intersemiotic translation, depth variation, and experiential meaning
Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan menemukan gagasan utama Hamidah, Nur; Zamzani, Zamzani
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.69 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8474

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan menemukan gagasan utama paragraf melalui penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran membaca. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, pada wawancara, pengisian lembar check list, dan uji kompetensi. Setiap pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran membaca dicatat oleh kolaborator dalam sebuah catatan lapangan. Selama tindakan, aktivitas siswa selalu dipantau dan diberi skor sesua kriteria yang ditentukan. Sementara itu, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama paragraf dilakukan uji kompetensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya metode inkuiri dalam pembelajaran membaca, ada peningkatan aktivitas dan kemampuan menemukan gagasan utama paragraf. Pada pembelajaran sebelum tindakan, aktivitas siswa mempunyai skor rata-rata atau mean 10,81 meningkat menjadi 13,68 pada tindakan siklus I, dan meningkat lagi menjadi 14,95 pada siklus II. Dilihat dari segi hasil, pembelajaran membaca dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa berupa kemampuan menemukan gagasan utama paragraf. Skor rata-rata uji kompetensi sebelum tindakan 6,04, meningkat menjadi 7,86 pada uji siklus I, dan meningkat lagi menjadi 8,32 pada uji siklus II.Kata Kunci: aktivitas siswa, gagasan utama paragraf, metode inkuiri. The implementation of inquiry methods in the reading learning to improve the activity and ability on finding the main idea AbstractThis research is action research that aims at increasing the activity and the ability to find the main idea of a paragraph through the implementation of the inquiry methods in the reading learning. Data collected by way of observation, interviews, check list, and competency tests. Each execution of actions in reading learning was recorded by collaborators in a field note. During the action, active students were closely monitored and scored according to the criteria specified. In the meantime, a competency test was given to find out the the students' skills in finding the main idea of the paragraph. The results of this study indicate that there is an improvement in the student’s activity and the ability to find the paragraph main idea. In The learning prior to the action, the student’s activity had an average score of 10.81 and increased to 13.68 in the first cycle of action and increased again to 14.95 in the second cycle. In terms of performance, the inquiry method could improve student’s ability to find the paragraph main idea. The competency average score was 6.04 before the action and increased to 7.86 in the first cycle test, and increased again to 8.32 in the second cycle test.Keywords: student’s activeness, the paragraph main idea, inquiry method
Interferensi gramatikal bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan laporan peserta didik SMP Hanif Triyanto; Endang Nurhayati
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8471

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, (2) bentuk-bentuk interferensi sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, dan (3) faktor penyebab terjadinya interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada hasil karangan menulis laporan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah hasil karangan pada pembelajaran menulis laporan berbahasa Indonesia Objek yang diteliti adalah bentuk-bentuk interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia beserta faktor-faktor penyebabnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat serta pengisian angket. Data dianalisis menggunakan metode padan intralingual dengan teknik Hubung Banding Membedakan. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian ini menemukan bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia meliputi proses morfologis dan morfofonemis. Interferensi proses morfologis meliputi afiksasi dan reduplikasi. Interferensi proses morfofonemis berupa peluluhan fonem pada awal kata berprefiks {N-}.Interferensi sintaksis meliputi pola konstruksi frasa, penggunaan preposisi, konjungsi, dan partikel. Faktor penyebab terjadinya interferensi morfo-logi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia adalah faktor linguistik meliputi penguasaan B1, rendahnya penguasaan B2 dan faktor kedwibahasaan. Faktor nonlinguistik meliputi kebiasaan, lingkungan, sikap bahasa, motivasi, guru, dan evaluasi pembelajaran.Kata Kunci: interferensi, morfologi, sintaksis, dan faktor penyebab The grammatical interference of Javanese language in Indonesian essay of junior secondary school students’ AbstractThis research was aimed to describe (1) Javanese morphological interference forms in Indone-sian language, (2) Javanese syntactic interference forms in Indonesian language, and (3) the factors cousing Javanese morphological and syntactic interference in Indonesian essay. This research is a qualitative descriptive study. The subject of this research were the essay as learning outcomes. The objects of this research were Javanese morphological and syntactic interference forms in Indonesian language and the factors that cause the morphological and syntactic interference. The data were collected by reading and writing techniques and questionnaires. The data were analyzed using the unified intralingual method with Connecting Appeal Differentiating techniques. The validity of the data obtained from a continous observation and peer review. The results of this research find the mor-phological and syntactical interference. The morphological interference includes morphologies and morphophonemic processes. The morphologies interference process includes affixation and reduplica-tion. The morphophonemic interference process was the result of phoneme at the beginning of the word with prefix {N-}. The syntactical interference includes the pattern of phrase constructions, the use of prepositions, conjunctions, and particles. The causes of Javanese morphological and syntactic interference in Indonesian language are linguistic factors including the mastery of L1, low mastery of L2, and bilingualism factors. Nonlinguistic factors include habits, environments, language attitudes, motivations, teachers, and learning evaluations.Keywords: interference, morphological, syntactic, and causes factors

Page 1 of 2 | Total Record : 12