Pedagogi : Jurnal Penelitian Pendidikan
Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan (P-ISSN 2407-4837, E-ISSN 2614-1728) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan (PGSD FKIP UNIKU), Indonesia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun (Mei & November) sebagai media diseminasi hasil penelitian akademisi dan praktisi pendidikan dasar. Kami mengundang penulis untuk men-submit karya ilmiah di bidang pendidikan dasar yang belum pernah diterbitkan atau tidak sedang ditinjau oleh jurnal lain. Ruang lingkup jurnal ini adalah artikel dari penelitian yang berkaitan dengan pendidikan dasar termasuk strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum dan pembelajaran, manajemen pembelajaran dan/atau pendidikan, evaluasi pembelajaran, dan bimbingan konseling di sekolah dasar.
Articles
11 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi"
:
11 Documents
clear
PENERAPAN MODEL EXAMPLE NONEXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PADAMENAK
Juju Juaeni
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (76.94 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1188
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan masih rendah. Hal ini terbukti dari nilai ulangan akhir semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dimana sebagian besar kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yaitu sebesar 75 % memperoleh nilai Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) dibawah KKM yaitu 69. Kondisi terbut menunjukan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berdasarkan latar belksng tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis menitik beratkan permasalahan pada :” Apakah Penerapan Model Example Nonexample dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana ?”. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untk megetahui penerapan model example nonexample dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelku tindakan yang dilakukan untuk meninkatkan keterampilan rasional dari tindakan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa dengan penerapan metode hasil belajar siswa dengan menerapkan model example nonexample dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) siklus 2 materi pelajaran benda dan sifatnya memperoleh nilai terendah sebesar 65, nilai tertinggi sebesar 95 dan memperoleh rata-rata sebesar 84,07 berada diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebesar 68, hal ini membuktikan bahwa penerapan model example nonexample berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil dan pembahasa, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut penerapan odel example nonexample dapat meninkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDNegeri Padamenak Kecamatan JalaksanaKata Kunci : Model Example Nonexample , Hasil Belajar IPA
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHITUNG LUAS LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI)DI KELAS VI SDN 1 PANIIS
Juli Juli
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (128.318 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1184
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar menghitung luas lingkaran dapat diupayakan melalui model pembelajaran GI siswa kelas VI SDN 1 Paniis. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. ”PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK sebagai suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan dikelas VI SDN 1 Paniis menyatakan tingkat pemahaman siswa kelas VI khusunya mata pelajaran matematika masih rendah, hasil belajar siswa masib banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena guru dalam penyampaian pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar pada siklusI yang rendah yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 17 siswa atau 68 % dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Terlihat pula kenaikan nilai rata-rata kelas. Jika pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai adalah 60, lalu meningkat menjadi 80 pada siklus II.Kata Kunci: Keaktifan Siswa, Menghitung Luas Lingkaran, Model Group Investigation
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS EKSPRESIF DALAM MEREDUKSI STRES SISWA KELAS X SMA
Myrna Apriany Lestari;
Marlina Erlianti
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (390.268 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.397
Stres merupakan fenomena umum yang biasa ditemukan dalam kehidupan individu, sayangnya stres dapat berubah menjadi negatif. Pada siswa kelas X, stres banyak disebabkan oleh tuntutan untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan penyesuaian diri sebagai remaja. Bila tidak ditangani, berbagai macam masalah tersebut akan mengganggu pengembangan potensi siswa. Oleh sebab itu, konselor sekolah perlu merumuskan rencana bantuan bagi siswa untuk dapat mereduksi stres. Salah satu teknik terapi yang dapat digunakan adalah teknik menulis ekspresif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik menulis ekspresif dalam mereduksi stres siswa kelas X. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Angkasa LANUD Husein Sastranegara Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dalam suatu siklus yang terdiri dari observasi awal, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi.Hasil penelitian menggambarkan bahwa: (1) tingkat stres siswa kelas X dalam satu kelas berbeda-beda sesuai dengan kemampuan penyesuaian diri dan keterampilan coping stresnya. Kategori tingkat stres tinggi pada siswa terlihat dari banyaknya gejala yang dirasakan pada aspek fisik, perilaku, pikiran, dan emosi, (2) teknik menulis ekspresif yang digunakan untuk membantu siswa terbukti efektif dalam mereduksi stres siswa, hal ini terlihat dari penurunan tingkat gejala stres siswa.Kata Kunci : PTK (Penelitian Tindakan kelas), Stress, Penelitian Tindakan, Teknik Menulis Ekspresif
INCREASING OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES THROUGH APPLYING THE MODEL OF LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD)
Wistiana Supriyadi
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (129.895 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1189
The objective of this study is to describe the Student Teams Achivement Division (STAD) to improve the learning outcomes of students in learning science. The subjects consisted of 40 student of fourth grader of SDN Subangjaya 2. The method wich used in this study is a classroom action research, that has a four steps (planning, implementation, observation, and reflection. This study was carried out by three cycles. The instruments wich used ware the observation sheet and learning outcomes questions. The result in this study ware gained the average of study result in the first test the average students score is 61,5 or 37,5%. After the act of learning has the outcomes learning of students score. In the first cycle obtained an average grade of 68 or 60 %, the second cycle was obtained an average grade of 72,25 or 77,5 %, and the third cycle is obtained an average grade of 100%. The suggest that the implementation of a model of learning model STAD can improve student learning outcomes.Keywords: model STAD, learning outcomes
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AL QURAN TENTANG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 LURAGUNG
Dedi Hidayat
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (132.354 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1185
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu tipe pembelajaran yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) sikklus, bertujuan untuk mendeskripsikan Model Pembelajaran Inkuiri dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Quran tentang Kelestarian Lingkungan Hidup Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung. Hasil Observasi aktivas guru dan siswa selama pembelajaran dengan model Inkuiri juga mengalami peningkatan, yaitu : Bentuk-bentuk keaktifan belajar siswa dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan penjelasan guru, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, aktif berdiskusi dengan teman, memiliki keberanian dan memiliki kemandirian dalam belajar untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Hal tersebut dilakukan siswa atas kehendak siswa sendiri tanpa adanya tekanan dari guru atau pihak lainnya. Bentuk keaktifan lainnya terdapat dari beberapa sudut pandang yaitu dilihat dari sudut pandang aktivitas belajar siswa, aktivitas guru mengajar, program belajar, suasana belajar dan sarana belajar, Hasil observasi siklus I dengan keberhasilan : 55.1% , siklus II dengan keberhasilan: 88.4 %, juga hasil observasi akivitas siswa selama pembelajaran meningkat pada siklus I: dengan keberhasilan: 54.6 %, siklus II dengan keberhasilan : 98.8%. Bila dilihat dari rata-rata skor hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Quran tentang Kelestarian Lingkungan Hidup pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung mengalami peningkatan hasil belajar dari Pra Siklus, siklus I sampai Siklus II yaitu pada Pra siklus yang tuntas 14 siswa dari 30 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar sebelum tindakan (Pra Siklus ) 46.67%, pada siklus I yang tuntas 18 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 60 % dan untuk Siklus II yang tuntas 27 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 90% Dengan demikian Model Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Luragung dalam belajar pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Materi Al Quran, Kelestarian Lingkungan Hidup
Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sidamulya Melalui Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
Dedi Kunaedi
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (79.219 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1190
ABSTRAK Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efisien, dan efektif. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani, (2) mengetahui seberapa banyak perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu siklus yang terdiri atas : adanya masalah-rencana tindakanpelaksanaan tindakan-evaluasi dan refleksi. Subyek yang digunakan sebanyak 41 siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya adalah melalui aktivitas jasmani. (2) pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani (3) Dalam proses pendidikan jasmani diperlukan adanya modifikasi dan variasi pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran ada dampak perubahan motivasi dan sekaligus tingkat kesegaran jasmani siswa.Hal ini disebabkan karena mereka dapat belajar sambil bermain.Dengan kegiatan ini pula kemampuan kognitif, afekfif dan psikomotorik siswa dapat berkembang.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA SISWA KELAS VI SDN 2 CIHERANG KABUPATEN KUNINGAN
Nurhaida, Nina
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (161.483 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1186
Pembelajaran Numbered Head Together merupakan salah satu tipe pembelajaran yang melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan lansung kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat langkah sebagai berikut : (a) Penomoran, (b) Pengajuan pertanyaan, (c) Berpikir bersama, (d) Pemberian jawaban. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus berkesimpulan sebagai berikut : Hasil Observasi aktivas guru dan siswa selama pemelajaran NHT juga mengalami peningkatan, pada siklus I: 2.67 dengan : 66.67% , siklus II: 3,56 dengan : 93.55 %, dan hasil observasi akivitas siswa selama pembelajaran meningkat pada nilai rata-rata siklus I:2,5 dengan prosentase: 60.42 %, siklus II:3,67 dengan prosentase : 91.67%. Penggunaan pembelajaran Model Pembelajaran Numbered Head Together pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD Negeri 2 Ciherang Kecamatan Kadugede dari Pra Siklus, Siklus I sampai Siklus II, yaitu Rata-rata skor hasil belajar siklus I : 66.93 siklus II : 72.47 dan Siklus II : 86.67. Sedangkan tingkat ketuntasan hasil belajar setiap siklus dilihat dari KKM yang harus dipenuhi yaitu sebesar 70. Maka untuk Pra Siklus yang tuntas 15 siswa dari 30 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 50 %, untuk siklus I yang tuntas 18 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 60 % dan untuk Siklus II yang tuntas 26 siswa dari 30 siswa dengan prosentasi ketuntasan belajar 86.67% Dengan demikian Model Pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa Kelas VI SD Negeri 2 Ciherang Kecamatan Kadugede dalam belajar pembelajaran IPS.Kata Kunci: Model Numbered Head Together, Belajar IPS, Kenampakan Alam danKeadaan Sosial Negara-Negara Tetangga
Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Mendeskripsikan Benda Melalui Program Remedial Oleh Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Supardi, Supardi
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (96.125 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1191
Dalam pengajaran disekolah pun khususnya pengajaran Bahasa Indonesia guru senantiasa berusaha agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep bahsa Indonesia yaitu mendeskripsikan benda, namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak bisa memahami konsep bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan benda sebagaimana yang diharapkan oleh guru. Hal ini sejalan dengan pendapat K. Goodman tentang konsep keterampilan materi pelajaran yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu : keterpaduan antara materi bahasa dalam pembelajaran bahasa itu sendiri dan keterpaduan antara pembelajaran bahasa dengan materi pembelajaran mata pelajaran lain.Dalam pengajaran disekolah pun khususnya pengajaran Bahasa Indonesia guru senantiasa berusaha agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep bahsa Indonesia yaitu mendeskripsikan benda, namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak bisa memahami konsep bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan benda sebagaimana yang diharapkan oleh guru.
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN WAKTU DENGANMENERAPKAN MODEL PEMBELAJARANPAKEM SISWA KELAS II SD
Susilawati Susilawati
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (104.005 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1182
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep siswa dalam pembelajaran matematika kelas II SDN 1 Subang selama proses pembelajaran melalui metode demonstrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan tindakan dua siklus. Hasil rata-rata skor angket kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika sebanyak 15 siswa atau sebesar 78,9% adalah baik, dan siswa yang kurang baik sebanyak 4 siswa atau sebesar 21% pada siklus I sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau sebesar 89,47% adalah baik, dan siswa yang kurang baik sebanyak 2 siswa atau sebesar 10,5%. Temuan hasil penelitian semakin menegaskan bahwa dengan penerapan pembelajaran melalui metode demonstrasi yang dicobakan, siswa lebih senang belajar matematika, kepercayaan diri siswa meningkat, dan siswa tidak lagi ragu-ragu setiap kali mengemukakan pendapat atau menanyakan sesuatu kepada gurunya. Keaktifan belajar siswa dalam menerima pelajaran menjadi lebih meningkat.Kata Kunci: Prestasi Belajar Matematika, Pengukuran Waktu, Model Pembelajaran Pakem
Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kuantum Materi Perubahan Energi Listrik Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas VI-A SDN Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi
Wiandana Wiandana
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (171.671 KB)
|
DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1187
Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran materi pokok Perubahan Energi Listrik dalam upaya membantu memudahkan pemahaman materi pelajaran sehingga memberikan implikasi terhadap meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan tujuan Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar IPA siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Pengelolaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kuantum dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Energi Listrik pada siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi, adanya peningkatan dengan prosentase kebehasilan pada siklus I: 68.05% meningkat signifikan pada siklus II: 91.67% Jadi, secara keseluruhan hasil observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru meningkat dari siklus I sampai Siklus II, juga telah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru dalam penerapan Model Pembelajaran Kuantum adanya peningkatan dengan prosentase kebehasilan pada siklus I: 65.63% , siklus II dan 82.29% dan untuk hasil observasi aktivitas Siswa pada siklus I: 62.50% , siklus II: 87.50%. Jadi, secara keseluruhan hasil observasi aktivitas siswa meningkat dari siklus I sampai Siklus II. Model Pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Energi Listrik pada siswa siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru adanya peningkatan Nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Rata-rata skor hasil belajar Pra Siklus : 63.25 siklus I : 69.50 dan Siklus II : 77.50 dengan Prosentase Ketuntasan Pra Siklus : 40 %, siklus I : 55% dan Siklus II : 90%. Dari hasil proses belajar mengajar nampak jelas, bahwa hasil belajar IPA khususnya pada materi pokok Perubahan Energi Listrik yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kuantum lebih tinggi nilai hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran IPA pada materi-materi tertentu oleh guru penting terutama dalam membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan, siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi secara sistematik dan terarah. Oleh karena itu penulis menyarankan bagi guru-guru SD Negeri Pajawankidul, serta guruguru pada umumnya, Model Pembelajaran Kuantum dapat dipergunakan lebih terarah dan sistematis dalam pembelajaran lainnya sehingga siswa dapat lebih cepat memahami materi yang diajarkan.Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Model pembelajaran kuantun, Perubahan Energi Listrik