cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jsal@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran, Malang, 65145, INDONESIA
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23563389     EISSN : 26559676     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jsal
JSAL is a journal under the management of the Environmental Engineering Study Program, Agricultural Technology Faculty, Brawijaya University Indonesia which has been established since 2014. The journal periodically publishes three issues in April, August, and December. JSAL accepts article in Bahasa Indonesia or English by covering topics on natural and environmental resource engineering and other related topics. JSAL has been indexed by Google Scholar, GARUDA (Garba Rujukan Digital) and Crossref (DOI/Digital Object Identifier) and Science and Technology Index (SINTA). Also JSAL already has an International Standard Serial Number (ISSN) in both the online (E-ISSN 2655-9676) and print version (P-ISSN 2356-3389). We are looking forward to accepting articles from potential authors, please kindly search our homepage for information and instruction or contact us.
Arjuna Subject : -
Articles 200 Documents
Pengaruh Karakteristik Fisika-Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah Dan Upaya Konservasi Lahan Sulistyaningrum, Dina; Susanawati, Liliya Dewi; Suharto, Bambang
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.65 KB)

Abstract

Wilayah Sukoanyar terletak di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Mata pencaharian penduduk bertumpu kepada sektor pertanian. Untuk meningkatkan pendapatan penduduk maka dilakukan usaha perluasan lahan pertanian (ekstensifikasi) yang dapat membawa dampak erosi. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengaruh karakteristik fisika-kimia tanah terhadap nilai IE dan upaya konservasi lahan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh karakteristik fisika-kimia tanah terhadap nilai IE, 2) mengetahui upaya konservasi lahan. Berdasarkan hasil penelitian, tekstur tanah dan kandungan bahan organik tanah sangat berpengaruh terhadap nilai IE, sedangkan nilai IE tidak dapat ditunjukkan hanya dengan permeabilitas tanah. Dimana, semakin besar persentase tekstur tanah debu (silt) maka semakin besar pula nilai IE dan semakin kecil persentase tekstur tanah liat (clay) maka semakin besar nilai IE, sedangkan untuk persentase tekstur tanah pasir (sand) tergantung dari komposisi tekstur tanah debu (silt) dan tekstur tanah liat (clay). Selain itu, semakin besar persentase kandungan bahan organik tanah maka semakin kecil nilai IE. Berdasarkan pada kecepatan permeabilitasnya, lokasi 1 dan lokasi 2 masih tergolong agak cepat sehingga perlu dilakukan upaya konservasi lahan, sedangkan lokasi 3 sudah tergolong cepat. Untuk tekstur tanah baik pada lokasi 1, lokasi 2, maupun lokasi 3 tidak perlu dilakukan upaya konservasi lahan karena jenis tekstur tanahnya sudah cocok dengan vegetasi tanamannya. Selanjutnya, untuk kandungan bahan organik tanah baik pada lokasi 1, lokasi 2, maupun lokasi 3 masih tergolong rendah sehingga perlu dilakukan upaya konservasi lahan. Kata kunci: fisika-kimia tanah, nilai IE, konservasi
Optimasi Alokasi Penggunaan Air Berdasarkan Ketersediaan Air dan Biaya Operasional (Studi Kasus Kota Batu) Amalia, Rizki Dwika; Sutan Haji, Alexander Tunggul; Suharto, Bambang
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan air yang tidak efisien cenderung dikarenakan penggunaan air yang tidak tepat sehingga perlu adanya alokasi sumberdaya air. Kota Batu sebagai penyuplai air khususnya untuk beberapa kota di Jawa Timur membutuhkan perencanaan penggunaan alokasi air yang efisien sehingga tidak ada ancaman air bagi wilayah lain. Optimalisasi alokasi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk menghindari adanya ancaman kekurangan air di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu penentuan formula penggunaan air secara optimal berdasarkan jumlah ketersediaan air dan biaya operasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif untuk menentukan alokasi penggunaan air pada setiap jenis aktivitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alokasi air optimum pada tahun 2014 meliputi 9,254,852 m3tahun-1 untuk penduduk, 7,779,671 m3tahun-1 untuk industri dan 41,719,120 m3tahun-1 untuk irigasi. Total biaya operasional yang dibutuhkan tahun 2014 sebesar Rp. 60,122,241,895. Tahun 2034 adanya alih alokasi air dengan rincian 13,721,856 m3tahun-1 untuk penduduk, 143,487,935 m3tahun-1 untuk industri dan 9,773,011 m3tahun-1 untuk irigasi. Total biaya operasional yang dibutuhkan tahun 2034 sebesar Rp. 780,338,635,228. Kata kunci: Biaya operasional, ketersediaan air, optimasi
Pemetaan Distribusi Emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Kota Blitar Sutanhaji, Alexander Tunggul; Anugroho, Fajri; Ramadhina, Putri Ghassani
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.295 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.5

Abstract

Pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang dipengaruhi konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Kota Blitar menjadi salah satu kota yang berpartisipasi dengan target pengurangan emisi GRK mencapai 11 persen pada tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi total dan persebaran emisi karbon dioksida di Kota Blitar, serta menganalisis berapa banyak emisi karbon dioksida yang harus dikurangi sampai tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang meliputi analisa spasial menggunakan software ArcMap 10.3. Data yang digunakan adalah data primer berupa survey dan data sekunder yang didapatkan melalui dinas pemerintahan dan badan terkait. Perhitungan emisi karbon dioksida (CO2) menggunakan pendekatan sektoral dengan tier 2, yaitu estimasi perhitungannya disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Inventarisasi emisi CO2 dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu sektor domestik dan sektor transportasi. Hasil penelitian menunjukkan total emisi CO2di Kota Blitar pada tahun 2015 sebesar 114,443 kg.m-3 dengan penghasil terbesar dari sektor kendaraan yaitu 106,438 kg.m-3 mewakili 93 persen dari total emisi. Kelurahan yang memiliki konsentrasi karbon dioksida tertinggi adalah Kelurahan Kepanjenkidul sebesar 16,406 kg.m-3 dan konsentrasi terendah pada Kelurahan Tanggung sebesar 0,669 kg.m-3. Kota Blitar menargetkan pengurangan GRK sebanyak 11 persen dari total emisi karbon dioksida, yaitu sebesar 12,589 kg.m-3 sampai tahun 2020, terutama pada sektor tranportasi, dengan pengurangan operasi kendaraan bermotor, menggantikan bahan bakar solar menjadi bensin, dan pemakaian filter pada kendaraan.
Potensi Fitoremediasi Tanah Tercemar Timbal (Pb) Dengan Penambahan EDTA Menggunakan Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) Anugroho, Fajri; Kurniati, Evi; Effendi, Benedictus Alvin Pohan
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.361 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2020.007.01.1

Abstract

Logam Pb atau timbal merupakan logam yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya. Salah satu metode pemulihan kualitas lingkungan yang dapat menstabilkan dan mentransformasi polutan yaitu fitoremediasi. Tanaman rumput raja (Pennisetum purpurhoides) berfungsi untuk meremediasi tanah tercemar Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh variasi perlakuan pada pertumbuhan dan penyerapan logam pada tanaman. Dalam penelitian ini digunakan perlakuan dengan variasi kadar Pb sebesar 0 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm dan penambahan EDTA sebesar 5 mmol selama 8 minggu. Variasi perlakuan cenderung tidak memberikan pengaruh nyata pada variabel banyak daun dan luas daun. Perlakuan memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan hasil konsentrasi dan akumulasi tanaman, terutama pada bagian perakaran tanaman. Tanaman rumput raja memiliki nilai BCF (Bioconcentratioon Factor) 1.211 ketika dilakukan penambahan EDTA, dimana rumput raja termasuk dalam kategori tanaman akumulator logam berat. Nilai TF (Translocation Factor)  didapatkan kurang dari 1 sehingga tanaman rumput raja cenderung mengakumulasi logam berat yang diekstrak pada bagian perakaran.
Analisis Kebutuhan Jenis Armada Pengangkut Berdasarkan Volume Sampah Prediksi di Kabupaten Karanganyar Annisa Indah Mukti Nurani; Bambang Rahadi; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.265 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi di Kabupaten Karanganyar yang berada sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta merupakan salah satu penyebab volume sampah semakin meningkat, sementara kemampuan mengangkut sampah tidak diperhitungkan. Kondisi tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian dengan tujuanmemprediksi sampah yang dihasilkan agar mengetahui jumlah alat angkut sampah yang ideal. Sampah yang akan datang diprediksi menggunakan metode trend, sedangkan kebutuhan jumlah armada dan jumlah ritasi akan disesuaikan dengan hasil prediksi volume sampah rata-rata per hari. Berdasarkan hasil penelitian hasil prediksi volume sampah pada tahun 2032 adalah 1205.6 m3hari-1, dan pada tahun 2042 nilai volume sampah meningkat menjadi 1583.5 m3hari-1. Peningkatan volume sampah yang diprediksi dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang meningkat, hasil prediksi jumlah penduduk pada tahun 2032 adalah 490282 jiwa dan pada tahun 2042 sebesar 550733jiwa. Usaha untuk mengatasi peningkatan volume sampah ini adalah dengan meningkatan sarana prasarana di TPA, dengan jumlah armada dan sistem ritasi yang ada di TPA Sukosari untuk dapat mengangkut volume sampah pada tahun 2032 maka dibutuhkan penambahan 1 unit pada masing-masing armada dan penambahan 3 x sistem ritasi. Pengangkutan volume sampah secara maksimal pada Tahun 2042 adalah dengan menambah 1 unit armada dan penambahan 4 x jumlah ritasi. Kata kunci: Jumlah armada, Prediksi, sistem ritasi, Tempat pembuangan akhir, Volume sampah
Reduksi Logam Merkuri (Hg) dengan Penambahan Na2S Atau NaOH pada Limbah Cair Pengujian COD Refluk Terbuka Arifati Munfarida; Alexander Tunggul SH; Liliya Dewi Susanawati; Handaru B. Cahyono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah laboratorium mengandung bahan cemaran. Salahsatu bahan cemaran bersumber dari pengujian COD (ChemicalOxygen Demand) yang menggunakan serbuk merkuri. Merkuri (Hg) adalah unsur yang sangatberbahya bagi lingkungan. Penelitian ini menggunakan presipitasi sulfida danhidroksida untuk mengendapkan logam berat dalam limbah cair pengujian CODkhususnya merkuri. Penelitianini terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama adalah mengetahuikarakteristik limbah cair. Tahap ke dua adalah mereduksi merkuri dengan NaOH 5% (v/v) dan Na2S 5% (v/v) dengan kontrol kecepatan 120 rpm dan lama pengadukan 30 menit. Tahap ketiga adalah tahap presipitasi atau pengendapan dilanjutkan penyaringan. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa untuk mereduksi Hg 103.42 mgL-1membutuhkan 290 mL Na2S 5% untuk mencapai removal optimal yaitu95.48% pada pH 9.02 sedangkan menggunakan NaOH 5% untuk mereduksi Hg 103.42 mgL-1membutuhkan 166 mL NaOH 5% untuk mencapai removal optimal 93.88% Hg pada pH 10.42.Endapan hasil reaksi dengan Na2S yaitu HgS atau ikatan sulfida,sedangkan reaksi dengan NaOH endapannya berupa ikatan hidroksida yaitu Hg(OH)2.Biaya menggunakan NaOH lebih murah 2 kali dibanding Na2S, namununtuk me-recovery Hg lagi lebih mudahmenggunakan dengan Na2S. Kata Kunci : Merkuri, pH, presipitasi
Evaluasi Penggunaan Lahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar Tahun 2011-2031 Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan Bambang Rahadi; Bambang Suharto; Muhammad Ikhsan Nugraha
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.526 KB)

Abstract

ABSTRAK Pengembangan atau pembangunan di Kabupaten Blitar terlihat pada penggunaan lahan yang makin berkembang dan dinamis, sehingga perlu terus dipantau perkembangannya, karena seringkali pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan peruntukannya, hal tersebut akan menyebabkan daya dukung lingkungan terlampaui. Salah satu cara yang dianggap efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara melakukan penilaian kesesuaian terhadap penggunaan lahan yang ada dan penggunaan lahan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dengan melihat data atribut pada peta hasil overlay sebagai visualisasi hasil pengklasifikasian kelas kemampuan lahan. Hasil perhitungan dan analisis terhadap peta hasil overlay didapatkan bahwa tingkat laju erosi pada kondisi saat ini (existing) sebesar 116909 ton/tahun dengan memiliki erosi rata-rata sebesar 2,678 ton/Ha/tahun dan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031 yang terjadi mencapai 119391 ton/tahun dengan memiliki erosi rata-rata sebesar 2,735 ton/Ha/tahun. Hasil evaluasi kesesuaian lahan yang didapatkan pada kondisi saat ini (existing) kategori Sesuai (S) seluas 44039,561 Ha (25,122%) meningkat menjadi seluas 77984,489 Ha (44,485 %) berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesesuaian penggunaan lahan pada RTRW 2011-2031 di Kabupaten Blitar sudah cukup sesuai, dikarenakan penggunaan lahan sudah sesuai dengan kemampuan lahan atau peruntukannya dan sudah sesuai dengan arahan ruang yang ditentukan, serta lebih mempertahankan kelestarian terhadap lingkungan.Kata Kunci : Kabupaten Blitar, Kemampuan Lahan, Rencana Tata Ruang Wilayah, Tata Guna Lahan
Pemanfaatan Kulit Jeruk Peras (Citrus sinesis L. Obbeck) dan Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Sebagai Karbon Aktif Terhadap pH dan BOD Pada Air Limbah Perikanan di Daerah Kabupaten Tulungagung Seliaprillia Seliaprillia; Liliya Dewi Susanawati; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.818 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.01.3

Abstract

Air limbah perikanan di daerah kabupaten Tulungagung yang dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan pencemaran, lama-kelamaan air berubah warna menjadi hitam dan berbau. Upaya untuk pencegahan dengan menggunakan karbon aktif dari kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah untuk mempengaruhi pH dan mengurangi kadar BOD yang ada pada air limbah perikanan. Kondisi saat ini pemanfaatan sampah organik juga masih sedikit, untuk itu kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah pada penelitian ini dijadikan sebagai karbon aktif. Karbon aktif memiliki fungsi untuk menyerap zat-zat tertentu pada limbah. Metode dan analisis data menggunakan Rancangan Percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil dari penelitian, karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah memeberikan penurunan BOD yang besar, pada setiap perlakuan mempunyai penurunan yang berbeda. Perlakuan yang mengalami penuruan terbesar yaitu pada pelakuan A2B1 menggunakan karbon aktif kulit jeruk peras dengan berat 15 gram tanpa campuran kulit kacang tanah dengan waktu kontak 12 jam. Nilai pH dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah tidak memberikan perubahan pH yang besar, tetapi penambahan karbon aktif kulit kacang dapat merubah pH sesuai yaitu pada perlakuan A1B3 dengan pH yang dihasilkan 6,07. Nilai pH pada air limbah perikanan yang sesuai baku mutu yaitu dengan penambahan karbon aktif kulit kacang 35 gram, sedangkan nilai BOD yang sesuai baku mutu dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras 15 gram. Kata Kunci: BOD, Karbon aktif, Limbah, pH.
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Neraca Lahan Tahun 2013 di Kota Batu Agus Maulana Putra; Bambang Rahadi; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.155 KB)

Abstract

Pertumbuhan populasi manusia yang cepat menyebabkan peningkatan kebutuhan akan pangan dan tempat tinggal. Oleh karena itu dibutuhkan adanya keseimbangan antara daya dukung lingkungan pada suatu wilayah terhadap pemanfaatan lahan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan status daya dukung Kota Batu berdasarkan keseimbangan lahan pada kondisi tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil perhitungan untuk menentukan status daya dukung lingkungan. Hasil analisa status daya dukung wilayah administrasi kecamatan di Kota Batu untuk kondisi saat ini (existing land use) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa  hanya Kecamatan Bumiaji yang memiliki status surplus dengan nilai ketersediaan lahan sebesar 47282.69 Ha dan nilai kebutuhan lahan sebesar 17569.94 Ha, sementara 2 kecamatan lain yaitu kecamatan Batu dan Junrejo dalam keadaan defisit dengan nilai ketersediaan masing-masing sebesar 3380.544 Ha dan 4263.973 Ha dan nilai kebutuhan masing-masing sebesar 28130 Ha dan 15005.47 Ha.  Kata Kunci : Neraca Lahan, ketersediaan lahan, kebutuhan lahan, komoditas
Rancangan Sumur Resapan di Universitas Brawijaya Malang Adinda Hernani; Bambang Rahadi; Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan bangunan bertingkat di daerah perkotaan semakin cepat berkembang sehingga menyebabkan permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar dan menimbulkan permasalahan  genangan maupun banjir. Masalah tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan sumur resapan. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi genangan atau banjir yang terjadi di daerah perkotaan khususnya di Universitas Brawijaya Malang tahun 2014 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil perhitungan untuk menentukan volume dan debit sebaran sesuai dengan rancangan curah hujan per tahun. Hasil analisa untuk curah hujan rancangan dengan menggunakan log person type III adalah 124,394 dengan curah hujan rancangan selama 10 tahun. Data CH aktual diambil Fakultas Teknologi Pertanian sebagai sampel daerah tangkapan air hujan setiap 10 menit . Hasil penelitian menujukkan volume total air hujan 70,35 m3 dan debit sebarannya adalah 0,254 m3/detik sehingga sumur resapan dapat dirancangakan dengan ukuran diameter 1 meter yang memiliki kedalaman 2,198 m serta kapasitas volume sumur untuk 1 buah 1,72 m³ dapat mereduksi jika terjadi banjir atau genangan sebesar 15,73%. Kata kunci : Curah hujan, distribusi sebaran, sumur resapan

Page 3 of 20 | Total Record : 200