cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jsal@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran, Malang, 65145, INDONESIA
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23563389     EISSN : 26559676     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jsal
JSAL is a journal under the management of the Environmental Engineering Study Program, Agricultural Technology Faculty, Brawijaya University Indonesia which has been established since 2014. The journal periodically publishes three issues in April, August, and December. JSAL accepts article in Bahasa Indonesia or English by covering topics on natural and environmental resource engineering and other related topics. JSAL has been indexed by Google Scholar, GARUDA (Garba Rujukan Digital) and Crossref (DOI/Digital Object Identifier) and Science and Technology Index (SINTA). Also JSAL already has an International Standard Serial Number (ISSN) in both the online (E-ISSN 2655-9676) and print version (P-ISSN 2356-3389). We are looking forward to accepting articles from potential authors, please kindly search our homepage for information and instruction or contact us.
Arjuna Subject : -
Articles 200 Documents
Daya Tampung Sungai Gede Akibat Pencemaran Limbah Cair Industri Tepung Singkong di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Charista Dewa; Liliya Dewi Susanawati; Bambang Rahadi Widiatmono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.031 KB)

Abstract

Salah satu permasalahan lingkungan adalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran sungai oleh bahan pencemar, salahsatunya Sungai Gede yang mengalami pencemaran akibat limbah cair industri tapioka. Penelitian ini bertujuan menganalisi kondisi kualitas air sungai, menghitung daya tampung dan status mutu air Sungai Gede berdasakan  kesesuaian terhadap baku mutu air sesuai peruntukannya. Analisis kualitas air sungai dilakukan dengan menguji dan membandingkan parameter sebelum (T1) dan setelah (T3) mendapatkan masukan limbah (T2) dengan parameter yang digunakan yaitu BOD, COD, TSS, pH dan suhu. Pengambilan  dan pengukuran  sampel untuk parameter debit, suhu, pH, BOD, COD dan TSS dilakukan pada T1 dan T2, untuk T3 hanya dilakukan pengukuran suhu saja. Perhitungan daya tampung didapat dari selisih antara baku mutu air sungai dengan konsentrasi air pada T3 menggunakan metode  neraca massa. Perhitungan status mutu air menggunakan metode indeks  pencemaran. Hasil penelitian T3 sudah melampaui daya tampung untuk parameter BOD, COD dan TSS namun parameter Suhu dan pH belum melampaui daya tampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa T1 dan T3 mengalami pencemaran ringan dan T2 mengalami pencemaran sedang, Penurunan pencemaran pada T3 terjadi karena mengalami pengenceran dan self purification sungai.Kata Kunci : Analisis Sungai, daya tampung, status mutu, Sungai Gede
Uji Kualitas Briket Kotoran Sapi Pada Variasi Kadar Perekat Tapioka dan Suhu Pengeringan Bambang Suharto; Alexander Tunggul Sutanhaji; Sunarsih -
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.818 KB)

Abstract

Pemanfaatan kotoran sapi selain menjadi biogas dapat termanfaatkan secara maksimal menjadi briket arang. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi penggunaan perekat tapioka dan suhu pengeringan yang sesuai untuk pembuatan briket kotoran sapi. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan analisa data berupa deskriptif kuantitatif. Pemilihan briket yang terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Composite Performance Index (CPI). Pada penelitian digunakan perlakuan kadar perekat tapioka yang berbeda yaitu konsentrasi 10%, 15%, 20% dan perlakuan suhu pengeringan yang berbeda yaitu 800C, 1000C, 1200C. Hasil dari penelitian ini briket terbaik berdasarkan metode CPI pada perlakuan kadar perekat 15% dengan suhu pengeringan 1200C yang memiliki kadar air 0.9305%, kadar abu 21.5%, kerapatan 0.4397 gr/cm3, nilai kalor 3814,751 kal/gr, kuat tekan 0,2161 kg/cm2, dan laju pembakaran 0,2201 gr/menit. Nilai kalor yang dimiliki briket lebih kecil dibandingkan biogas. Kata Kunci: Briket, kotoran sapi, perekat tapioka, suhu pengeirngan
Environmental Management Accounting (EMA) Pada Unit Urea PT. Petrokimia Gresik Evi Kurniati; Alexander Tunggul Sutan Haji; Anastasia Puji Renaningtyas
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.929 KB)

Abstract

 Kegiatan industri telah tumbuh dan berkembang pesat yang mana akan memberi dampak langsung terhadap lingkungan sekitarnya. Dunia industri berfokus pada maksimalisasi laba dan peningkatan efisiensi sehingga terkadang aspek-aspek lingkungan terabaikan. Dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan harus didukung dengan sistem akutansi yang baik. Enviromental Management Accounting (EMA) merupakan metode yang berperan membantu stakeholder dalam mengambil keputusan mengenai investasi pengendalian dampak lingkungan, membangun budaya mengurangi polusi dan minimalisasi limbah dalam industri, serta meningkatkan efisiensi ekonomi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan kinerja ekonomi dan kinerja lingkungan berdasarkan data-data perusahaan yang ditinjau dari data Akutansi Alur Bahan dan Energi (MEFA) dan Akutansi Biaya Lingkungan (ECA). Data yang diolah pada MEFA digunakan untuk membuat indikator kinerja lingkungan, dan data ECA digunakan untuk membuat indikator kinerja finansial. Dari hasil penelitian selama 3 bulan didapatkan data MEFA berupa indikator kinerja lingkungan telah mencapai 99,8%. Hasil data ECA berupa indikator kinerja ekonomi telah mencapai 63,3%. Analisis eco-efficiency menunjukkan bahwa efisiensi kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi berada pada batas high performance, karena melebihi nilai tengah 50%.Kata kunci: ECA, eco-efficiency, EMA, MEFAABSTRACTIndustrial activity has been growing and developing rapidly that can give direct effect to environmental health. Some industries only maximize the profit and forget the side effect of production activity. Environmental management should be support by accounting management. EMA is kind of method that help stakeholder to take decision about infestations control, environmental effect, reduce pollution and waste, also increasing economic efficiency Methods that used in this research were descriptive-quantitative with describing the economic and environmental performance by industrial management accounting of material flow (MEFA) and environmental cost accounting (ECA). MEFA used to make environmental performance indicator and ECA used as data to make economic performance indicator. The result shown that MEFA at 3 months reach about 99,8% and ECA reach 63,3%. The eco efficiency analyzed that environmental and economic performance at limit of high performance. Keywords: Keywords: ECA, ecco efficiency, EMA, MEFA
Analisis Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor dan Kecepatan Angin Terhadap Karbon Monoksida di Terminal Arjosari Ruslan Wirosoedarmo; Bambang Suharto; Dita Endah Proborini
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.465 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2020.007.02.2

Abstract

Terminal Arjosari merupakan terminal terpadu di Kota Malang. Aktivitas kendaraan bermotor seperti bus dan motor, menghasilkan emisi gas buang kendaraan berupa karbon monoksida (CO) yang berpotensi meningkatkan pencemaran udara di terminal tersebut. Penelitian kualitas udara di Terminal Arjosari dilakukan untuk mengetahui kadar konsentrasi CO di terminal tersebut dan pengaruh jumlah kendaraan serta kecepatan angin terhadap konsentrasi CO. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan titik samplingyang berlokasi di  pintu masuk bus (PMB) dan pintu masuk mobil pribadi (PMM). Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari di 3 hari yang berbeda. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi CO cenderung lebih tinggi pada pagi hari di PMB dan PMM. Konsentrasi CO berdasarkan titik pengambilan sampel memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009, konsentrasi CO yang didapatkan berada di bawah baku mutu. Jumlah kendaraan memiliki pengaruh sebesar 71.35% terhadap konsentrasi CO pada PMB dengan hubungan yang berbanding lurus sedangkan pada PMM sebesar 59.63%. Kecepatan angin mempengaruhi konsentrasi CO sebesar 61.68% diPMB dan sebesar 42.28% di PMM dengan hubungan yang berbanding terbalik.
Analisa Kualitas Perairan Sungai Klinter Nganjuk Berdasarkan Parameter Biologi (Plankton) Yoga Prayan A; Bambang Suharto; J. Bambang Rahadi W
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.986 KB)

Abstract

Proses industri Pabrik Kertas menghasilkan air limbah yang di alirkan ke sungai, sehingga mempengaruhi kehidupan mikro organisme (Plankton). Tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana kualitas perairan sungai Klinter menggunakan parameter indeks keanekaragaman dan indeks saprobik plankton. Sampel diambil dari tiga stasiun pengamatan dan pada setiap stasiun pengamatan diambil tiga. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian pada tiga stasiun didapatkan 3 divisi plankton yang terdiri dari divisi Chlorophyta sebanyak enam jenis, Chrysophyta sebanyak sembilan jenis, dan Cyanophyta sebanyak tiga jenis. Nilai kelimpahan tertinggi pada stasiun dua masing-masing sebesar 371269.5 individu L-1, sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada stasiun 3 masing-masing sebesar 84354.2 individu L-1. Nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan saprobitas tertinggi terdapat pada stasiun 1 yakni sebesar 2.04 individu L-1, 0.18 individu L-1 dan -0.27 individu L-1. Sedangkan keanekaragaman dan kemerataan, dan saprobitas terendah pada stasiun 2 masing-masing 0.55, 0.04, dan -2.49 individu L-1. Secara garis besar, kualitas perairan sungai Klinter berdasarkan indeks keanekaragaman dan saprobitas termasuk dalam katagori tercemar sedang sampai sangat berat.Kata Kunci: kualitas air, plankton, sungai Klinter
Pengolahan Limbah Batik Tulis dengan Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Bambang Suharto; Ruslan Wirosoedarmo; Rio Hengky Sulanda
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.255 KB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk batik, mengakibatkan perusahaan penghasil kain batik berlomba untuk meningkatkan kegiatan produksinya. Hal ini menyebabkan air limbah buangan semakin menghawatirkan. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur no 72 tahun 2013 tentang baku mutu limbah cair bagi industri atau kegiatan usaha lainnya di Jawa Timur, khusus untuk industri tekstil, baku mutu limbah cair untuk parameter COD 150 mg.L-1, parameter BOD 60 mg.L-1, dan untuk parameter TSS adalah 50 mg.L-1, dengan demikian untuk parameter COD yang mencapai 424 mg.L-1 pada limbah cair batik ini telah sangat melebihi baku mutu limbah cair yang berlaku di Jawa Timur. Perlu dilakukan suatu pengolahan limbah dalam mereduksi kandungan pencemar tersebut. Fitoremediasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dalam metode pengolahan limbah, menggunakan tanaman Eceng gondok sebagai agen biologi dalam pengolahan limbah tersebut dengan proses pemaparan. Proses pengolahan limbah cair batik menggunakan metode Fitoremediasi dengan tanaman Eceng Gondok terbukti dapat menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS. Perlakuan terbaik berdasarkan jumlah eceng gondok dan lama waktu pemaparan limbah batik paling efektif untuk kandungan BOD, COD dan TSS terdapat pada perlakuan yang sama, yaitu pada lama pemaparan 12 hari dengan jumlah eceng gondok sebanyak 7 buah. Kata kunci: Eceng gondok, fitoremediasi, limbah batik
Efisiensi Removal Fosfat (PO43-) Pada Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Fitoremediasi Kiambang (Salvinia natans) Andini Eka Nurfita; Evi Kurniati; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.183 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.03.3

Abstract

Industri kecil laundry merupakan salah satu industri yang paling cepat berkembang. Air limbah laundry sendiri memiliki kandungan fosfat dalam deterjen yang digunakan, fosfat dari deterjen pun mampu mencemari lingkungan dengan kontribusi phosphate loading 25 - 30 %. Pada badan air, kandungan fosfat yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kualitas air dan terjadinya eutrofikasi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meminimalisir kadar fosfat pada air limbah laundry sebelum dibuang ke badan air yaitu fitoremediasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi tanaman kiambang dalam menyerap kandungan fosfat pada limbah cair laundry sehingga kandungan fosfat (PO43-) pada limbah cair laundry menurun. Analisa data pada penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan probabilitas 5% dan menghitung efisiensi removal fosfat. Pengaruh massa tanaman kiambang pada limbah cair industri laundry yaitu terdapat penurunan nilai fosfat yang signifikan antara variasi perlakuan. Penurunan nilai fosfat pada limbah cair terbesar terjadi pada perlakuan tanaman dengan berat total 20 gram. Pada hari ke-3 pengamatan kadar fosfat menurun sebesar 33,5 % dan pada hari ke-7 pengamatan kadar fosfat menurun sebesar 93 %.
Identifikasi Potensi Sumber Air Permukaan Dengan Menggunakan Dem (Digital Elevation Model) Di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur Eka Wahyu Setiawan; A. Tunggul Sutan Haji; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1888.577 KB)

Abstract

Kabupaten Lembata adalah daerah yang kering dengan curah hujan yng rendah. Untuk itu perlu adanya pemenuhan kebutuhan air yaitu melakukan Identifikasi Potensi Sumber Air Permukaan agar pemenuhan kebetuhan air bisa tercukupi. Tujuan dari penelitan ini adalah unutk mengidentifikasi letak sumber air permukaan di Kabupaten Lembata, sehingga dapat diketahui baik itu letak catchment area maupun besarnya debit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan simulasi menggunakan SIMODAS. Dengan mengatahui catchment area, nilai sebaran hujan dan nilai koefisien runoff maka dapat diketahi debit rerata pertahun yang merupakan potensi sumber air permukaan. Simulasi menggunakan SIMODAS didapatkan hasil sebanyak 12 catchment area yang berpotensi, 12 catchment area tersebut didapatkan nilai debit  4,039 ; 1,534 ; 4,919; 3,158; 2,310; 6,768; 1,783; 3,251; 1,892; 3,785; 3,262 dan 1,920. Hubungan debit dan luas catchment area adalah berbanding lurus. Nilai kesalahan simulasi menggunakan SIMODAS setelah dilakukan kalibrasi yaitu sebesar 0,00000021% hal menunjukkan hasil simulasi dengan pengukuran aktual mendekati kebenaran. Kata Kunci : Catchment area, Potensi, Simulasi
Analisis Kelas Kemampuan Lahan Sebagai Penentu Kesesuaian Penggunaan Lahan di Kabupaten Sidoarjo Renanda Ariska Faradina; Bambang Rahadi; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.986 KB)

Abstract

Bukti dari pembangunan daerah diantaranya dengan tumbuh kembangnya infrastruktur  daerah yang membutuhkan lahan besar dan tentunya menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan ruang akan berdampak terlampauinya daya dukung lingkungan. Upaya untuk mengatasi terlampauinya daya dukung lingkungan maka diperlukan suatu analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menduga tingkat laju erosi serta menentukan perubahan luas kesesuaian penggunaan lahan antara kondisi existing dan RTRW. Metode yang digunakan yaitu analisis spasial dengan cara overlay data spasial untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai laju erosi pada kondisi penggunaan lahan existing dan RTRW sebesar 0.020 ton ha-1 y-1. Didapatkan pula hasil bahwa terjadi peningkatan luas ketidaksesuaian penggunaan lahan pada kondisi existing sebesar 46.18% (33,285.278 Ha), sedangkan pada RTRW sebesar 76.48% (51,531.952 Ha). Hal ini menunjukkan perkembangan daerah di Kabupaten Sidoarjo belum memperhatikan kesesuaian peruntukan berdasarkan kelas kemampuan lahan.Kata kunci: Daya dukung, kemampuan, lahan, RTRW
Efektivitas Kacang Babi (Vicia Faba) dalam Menurunkan Kadar Kromium Total dan Total Suspended Solid (TSS) pada Industri Penyamakan Kulit Evi Kurniati; Bambang Suharto; Rike Ardhinissa
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.597 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.2

Abstract

Pembangunan industri terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan kelestarian dan kesehatan lingkungan alam. Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri yang sering dipermasalahkan karena limbahnya mengandung kromium dan bahan organik maupun inorganiknya. Proses koagulasi ini merupakan proses efektif untuk menurunkan kadar kromium dan padatan tersuspensi yang ada pada limbah cair penyamakan kulit. Kacang babi (Vicia faba) memiliki daya koagulan yang tinggi, Vicia faba dikenal memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu berkisar 20-25%. Titik pengambilan dari sampel limbah ini berada pada unit proses tanning. Sampel dilakukan pengujian bertingkat, yaitu dilakukan koagulasi sebanyak dua kali. Koagulasi pertama diberi suspensi Vicia faba sebanyak 12% lalu hasilnya diendapkan terlebih selama 24 jam. Koagulasi kedua, diberi konsentrasi suspensi Vicia faba yang berbeda sebanyak 6 level yaitu 8%; 10%; 12%; 14%; 16% dan tanpa tambahan koagulan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial tunggal. Parameter yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kadar kromium total dan Total Suspended Solid (TSS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya koagulan dari suspensi Vicia faba mampu menurunkan kadar krom total sebesar 55% dan kadar TSS sebesar 67%. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya koagulan dari suspensi Vicia faba mampu menurunkan kadar kromium total sebesar 55% dan TSS sebesar 67% pada suspensi Vicia faba 16%.

Page 5 of 20 | Total Record : 200