cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Volume III Nomor 2, Oktober 2017" : 22 Documents clear
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI RICE MILLING UNIT ONE PHASE (STUDI KASUS DI UD. BELEKE MAJU KABUPATEN LOMBOK BARAT NTB) Hulfita Ariani; Murad Murad; Sirajuddin Haji Abdullah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.939 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2369

Abstract

Penggilingan padi yang banyak diusahakan oleh masyarakat sekarang ini salah satunya adalah Rice Milling Unit Phase. Proses penggilingan padi menggunakan Mesin penggilingan ini hanya menggunakan satu langkah dimana pecah kulit dan penyosohan dilakukan dalam satu kali proses untuk menghasilkan beras sosoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari aspek teknis dan ekonomi Rice Milling Unit One Phase di UD. Beleke Maju Kabupaten Lombok Barat NTB. Aspek teknis yang dikaji dalam penelitian ini meliputi Kapasitas kerja efektif, Rendemen, efisiensi penggilingan, dan pemakaian bahan bakar, sedangkan aspek ekonomi meliputi B/C Ratio, NPV, IRR dan BEP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melakukan analisis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari industri, dan data primer dari hasil wawancara. Hasil analisis teknis menunjukkan kapasistas efektif Rice Milling Unit One Phase sebesar 456 kg/jam, rendemen 60%, efisiensi alat 91,2%, pemakaian bahan-bakar 2,5 liter/jam. Dan hasil analisis ekonomi menunjukkan kelayakan yaitu B/C Ratio 4,7, NPV’ 193.070.500, NPV’’ 476.815.578 , IRR 25,20% , dan titik impas/Break Event Point terjadi pada jam kerja 42.12529 jam pertahun dengan jumlah produksi 76836,52 kg pertahun.
Mass Loss Pada Pemaduan Logam Ni-Fe-Mn-Al Metode Vacuum Arc Melting Furnace Terhadap Hume-Rothery Rules Hamdan Akbar Notonegoro; Bambang Soegijono; Sovian Aritonang; Sunardi Sunardi; Dhimas Satria
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.517 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2648

Abstract

Logam paduan merupakan material hasil campuran antar logam, atau antara logam dengan elemen lain, yang dibuat untuk menghasilkan sifat dan karakter material logam yang diinginkan. Material logam paduan yang dibuat menggunakanCompact Arc Melter MAM–1 memiliki resiko terbuangnya sejumlah bagian (mass loss) komposisisaat peleburan. Untuk itu perlu diidentifikasi pengaruh metode peleburan yang digunakan terhadapkondisi mass loss. Dari Hume-Rothery’s Rules diketahui bahwa perbedaan jari-jari atom dan elektron valensi antara elemen pelarut dan terlarut mempengaruhi besarnya mass loss yang terjadi. Dalam penelitian ini telah dibuat logam paduan sistem Ni20Fe30Mn32Al18 (at. %)menggunakan Compact Arc Melter MAM – 1 dengan dua variasi level busur. Ditemukan bahwa penggunaan busur api level 3 menghasilkan kehilangan massa yang lebih besar dari level 4. Namun, komposisi paduan yang diperoleh dengan busur api level 3 lebih proporsional terhadap komposisi yang direncanakan dibandingkan dengan busur api level 4, yang mengalami defisit kandungan Mn. Dengan demikian busur api level 3 digunakan untuk mendapatkan paduan dengan rasio komposisi (wt. %) proporsional dengan komposisi yang direncanakan.
ANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD Imron Rosyadi; Agung Sudrajad; Dhimas Satria; Yusvardi Yusuf; Kurnia Tri Wijaya
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.992 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2587

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil berbagai macam produk pertanian salah satunya berupa padi, Padi merupakan tanaman yang penting di Indonesia, karena sebagai sumber makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia adalah nasi yang berasal dari padi. Pengeringan salah satu proses tahapan padi menjadi beras untuk menurunkan kadar air bahan sampai tingkat yang di inginkan. Pengeringan yang dilakukan di Indonesia sebagian besar menggunakan metode tradisional, hal tersebut memiliki beberapa kekurangan yaitu kehilangan sejumlah gabah akibat kotoran, dimakan hewan, serta tidak dapat dijemur pada saat hujan. Karena faktor – faktor tersebut pengeringan mekanis sangat dibutuhkan. Tujuan penelitian adalah menganalisa karakteristik laju aliran fluida pada mesin pengering untuk memberikan gambaran tentang profil kecepatan, tekanan dan temperature pada saat proses pengeringan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan software CFD yaitu Gambit 2.2.30, dan Fluent 6.3.26. Pada varian temperature 45°C merupakan varian terbaik karena menghasilkan kontur yang merata yang ada diruangan pengering dengan suhu 43,3°C. Pada varian kecepatan 25 m/s merupakan varian terbaik menghasilkan tekanan sebesar 1800 – 2000 pascal karena proses pemindahan gabah membutuhkan 1876 pascal, dan udara yang masuk keruangan pengering lebih merata walaupun terdapat pusaran.
MODIFIKASI KONSTRUKSI DIES LEVER COMP BRAKE MOTOR MATIK UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PROSES PRODUKSI Riki Effendi; F Faozan
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.389 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2402

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah membuat modifikasi konstruksi dies untuk meningkatkan kapasitas proses produksi lever comp brake pada PT XYZ yang bergerak dibidang manufaktur otomotif dan engineering. Komponen lever comp brake berfungsi sebagai pengunci handle rem belakang motor matik, biasanya terpasang pada bagian steering. Proses pembuatannya menggunakan mesin Press MC 45 TS. Selama ini dalam proses pembuatan lever comp brake berjalan dengan baik, namun apabila dilihat dari hasil produknya masih kurang effisien. Terutama dari konstruksi awal dies yang mengakibatkan gap pada skrap hasil pierch dan blank yang besar, yang pada akhirnya penggunaan material untuk komponen tersebut terlalu banyak dan membutuhkan waktu pengerjaan yang lama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, dilakukan perubahan konstruksi dies untuk proses 1 jalur, perbaikan dengan membuatkan guide post yang lebih lebar, yaitu dengan menyesuaikan material untuk proses 2 jalur. Ukuran shearing dibuat lebih lebar, sehingga proses shearing lebih cepat sekitar 14 iris/lembar. Pengambilan material menjadi lebih effisien, karena hasil proses 2 jalur, ± 30 pcs baru ganti material. Data hasil evaluasi proses produksi rata-rata 72,860 pcs setelah dilakukan improvement diperoleh effisiensi sebesar ± 17,86 %.
Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Besi Tuang Putih Dengan Cr-Ni Untuk Bilah Shot Blasting Hasanudin Gufron Fachrudin; Hamdan Akbar Notonegoro; Greida Frista; Yusvardi Yusuf; Erny Listijorini; Rina Lusiani; Kurnia Nugraha; Aswata Aswata
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.011 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2651

Abstract

Bilah sebagai salah satu komponen yang berfungsi sebagai pelontar bola-bola logam dalam mesin shot blasting, sebagian besar diimpor dari luar negeri. Namun demikian, masih ditemukan kegagalan ataupun umur pakai yang pendek. Hal ini disebabkan bilah-bilah tersebut rentan terhadap gesekan dan benturan akibat kondisi operasional. Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan bahan bilah berbasis paduan besi tuang putih dengan Cr-Ni. Peningkatan sifat mekaniknya dilakukan melalui variasi perlakuan panas, baik hardening (900–1000 oC) maupun tempering (400 oC, 500 oC, dan 1000 oC). Dari penelitian ini didapati bahwa nilai optimal kenaikan sifat mekanik, baik kekerasan dan ketahanan gesek, dihasilkan melalui hardening pada suhu 1000 oC yang dilanjutkan tempering pada suhu 400 oC. Pada kondisi tersebut, struktur fasa yang terbentuk berupa ferit acicular, perlite dan karbida berbentuk bulat-bulat kecil. Struktur fasa ini membuat sifat mekanik sampel menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap gerusan saat terjadi gesekan.
RANCANG BANGUN SISTEM COOLING WATER RECIRCULATING TANK UNTUK MESIN BIOMASSA MODEL TG30-1 Slamet Wiyono; Erwin Erwin; Kurnia Nugraha; Fendi Ferdiansyah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.649 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2567

Abstract

Penggunaan sistem pendingin untuk mesin gasifikasi tg30-1 memegang peranan penting agar suhu didalam reaktor tidak melebihi batasnya serta mempertahankan suhu-nya agar tetap konstan. Dalam penerapannya sistem pendingin yang ada pada manual book alat tidak dapat diaplikasikan disebabkan oleh ketersediaan lahan yang tidak ada dimana diharuskan melakukan penggalian kedalam tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat sistem pendingin yang mampu menurunkan temperatur air yang tidak melebihi batas maksimumnya sebesar 40 oC serta mempertahankannya agar tetap konstan. Metode yang digunakan adalah metode perancangan VDI 2221. Dalam penelitian ini sistem pendingin yang dibuat meliputi bagian penggunaan penambahan untuk rangka pada bagian gasifikasi tg30-1 serta sistem penampungan air yang secara terdistribusi. Pengujian performa dari sistem pendingin ini dilakukan dengan pengoperasian alat gasifikasi tg30-1 menggunakan sekam padi selama 5 jam. Hasilnya temperatur sistem pendingin mulai cenderung konstan pada menit ke 120 berkisar antara temperatur 32,3 oC - 31,8 oC temperatur tertinggi ada pada nilai 32,8 oC untuk sistem pendingin serta 31,5 oC untuk temperatur lingkungan.
Pengambilan Keputusan Pemilihan Daya Listrik Kincir Angin Sumbu Vertikal Arif Rochman; Mira Esculenta Martawati; Sugiono Agus Purwono
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.915 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2388

Abstract

Potensi atau energi listrik nasional sangat besar dengan kapasitas terpasang kecil. Khusus untuk cadangan energi angin dengan cadangan energy sebesar 60,6 GW dan kapasitas terpasang baru 1,1 MW atau sebesar 0,02%. Rataan kecepatan angin sebesar 4,4 [m/s] yang memungkinkan untuk membangkitkan kincir angin dengan kecepatan berkisar 3 s.d. 6 [m/s]. Adanya kebutuhan energi yang ramah terhadap lingkungan, reduksi emisi gas buang, dan usaha untuk mengkombinasikan kebutuhan sumber energi tak terbarukan ke energi baru terbarukan. Kincir angin selain ramah lingkungan, murah, mudah dioperasikan dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan.Tujuan adalah untuk menganalisis pengaruh kecepatan angin, dan jumlah sudu terhadap daya listrik yang dihasilkan oleh Kincir Angin Sumbu Vertikal (KASV) dan proses pengambilan keputusan.Hipotesis nul adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara kecepatan angin, dan jumlah terhadap daya listrik yang dihasilkan kincir angin. Hipotesis alternatif adalah ada pengaruh yang signifikan antara kecepatan angin, dan jumlah sudu terhadap daya listrik yang dihasilkan kincir angin.Kesimpulan hasil penelitian adalah untuk jumlah sudu 2 dan 3 unit diperoleh adalah hipotesis nul diterima, artinya tidak ada perbedaan  nilai rataan kecepatan angin terhadap daya yang dihasilkan KASV secara signifikan pada taraf nyata 5%. Alternatif pilihan untuk jumlah sudu 4 unit adalah rataan daya yang terbesar  adalah pada kecepatan angin 3,2 [m/s] dengan rataan daya sebesar 29,09 [watt].
PERANCANGAN SEPEDA STATIS PENGHASIL ENERGI LISTRIK YANG ERGONOMIS Agri Suwandi; Eka Maulana; Febrian Dio Rhapsody
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1582.456 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2750

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia saat ini sebesar 55.000 MW, sementara energi listrik yang mampu disuplai oleh pemerintah sebesar 32.000 MW dan sisanya disuplai oleh perusahaan swasta. Pemenuhan kebutuhan energi listrik oleh pemerintah tersebut masih banyak mengalami kendala, maka dibutuhkan sumber energi listrik baru yang ramah lingkungan. Proses perancangan sepeda statis penghasil energi listrik yang ergonomis menggunakan kombinasi metode perancangan, yaitu: Quality Function Deployment (QFD) dan Pahl and Beitz. Hal terpenting dari metode QFD adalah matriks House of Quality (HoQ) yang merupakan konversi dari kebutuhan pelanggan secara langsung terhadap spesifikasi teknis produk yang akan dihasilkan. Sepeda statis penghasil energi listrik merupakan salah satu cara dalam menghasilkan sumber energi listrik baru yang ramah lingkungan. Energi listrik yang dihasilkan oleh sepeda statis ini disimpan ke dalam aki kering yang dimanfaatkan kemudian sebagai energi listrik untuk penerangan rumah. Berdasarkan hasil HoQ dan seleksi konsep diperoleh dimensi rancangan sepeda dengan panjang 1632,6 mm, lebar 569,5 mm dan tinggi 1315 mm. Sedangkan hasil perhitungan energi yang dilakukan, bahwa energi listrik yang tersimpan dalam aki kering dengan kapasitas 120 Ah digunakan untuk penerangan rumah selama ±10 jam dengan syarat penggunaan tiga buah lampu LED 7 Watt dan dua buah lampu LED 5 Watt.
Peningkatan Kualitas Sambungan Las Baja Karbon Rendah Dengan Metode Taguchi Amir Arifin; Tommy Sulistyawan
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.523 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2565

Abstract

Teknik pengelasan telah digunakan secara umum dalam penyambungan logam pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Jenis pengelasan yang sering digunakan adalah pengelasan SMAW (Shielded Metal arc Welding). Dalam penelitian ini akan dilihat parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kekuatan tarik dari hasil pengelasan menggunakan Metode Taguchi pada sambungan las baja karbon rendah. Pengelasan yang dilakukan dengan Metode Taguchi memvarisaikan parameter pengelasan berupa kampuh las, gap pengelasan, dan besarnya arus pengelasan. Melalui pengujian tarik diketahui bahwa hasil pengelasan dengan Metode Taguchi didapatkan parameter optimum pada faktor A yaitu kampuh las berbentuk I, faktor B yaitu gap pengelasan sebesar 3 mm, dan faktor C yaitu arus pengelasan sebesar 100 A. Selain melakukan pengujian tarik dilakukan juga pengujian kekerasan dan pengujian metalografi pada penelitian ini. Dari hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa tingkat kekerasan pada tiap daerah berbeda-beda dan menjadi daerah dengan permukaan paling keras ialah pada daerah las. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan struktur mikro karena adanya siklus termal berupa pemanasan yang diikuti oleh pendinginan cepat akibat pengelasan. Sedangkan hasil pengujian metalografi menunjukkan perubahan struktur mikro terutama pada daerah terpengaruh panas (HAZ). Namun demikian, saat dilakukan pengelasan, daerah HAZ mengalami pemanasan dan pendinginan yang lambat sehingga terjadi pertumbuhan butir yang kasar. Hal ini juga yang menyebabkan daerah HAZ memiliki kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah las.
Kajian Pemilihan Rolling Chasis Untuk Kendaraan Taktis Water Cannon Berdasarkan Analisa Distribusi Beban Kendaraan Agus Sartomo; Prasetyaning Diah Rizky Lestari
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.545 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2343

Abstract

Saat ini kendaraan taktis Water Cannon Vehicle yang dimiliki Pemerintah Indonesia masih seluruhnya diimpor dari luar negeri. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian agar kendaraaan WCV dapat dibuat di dalam negeri. Metode survey dilakukan terhadap kendaraan taktis WCV pada beberapa instansi pemerintah pemakai kendaraan WCV, sehingga didapat hasil survey yang digunakan sebagai acuan dalam merancang kendaraan WCV. Hasil survey berisi antara lain: dimensi WCV, spesifikasi power train, beban bagian-bagian WCV, kapasitas tangki, dll. Rolling chasis dipilih berdasarkan hasil survey kendaraan WCV dan dilakukan perhitungan center of gravity dengan berbagai macam beban kendaraan. Rolling chasis dipilih sebanyak 4 merk yang cukup terkenal di Indonesia dan mudah dalam hal suku cadangnya. Simulasi perhitungan distribusi pembebanan dilakukan dengan 2 macam konfigurasi bagian-bagian kendaraan WCV, yaitu konfigurasi 1 (kabin-pompa-tangki-gudang) dan konfigurasi 2 (kabin-gudang-tangki-pompa). Selain itu, dilakukan juga simulasi perhitungan dengan berbagai variasi beban jalan / kemiringan jalan, yaitu 0% (0°), 15% (8,5°), 30% (17°), dan 45% (24°). Sehingga dengan simulasi perhitungan tersebut akan didapat rolling chasis dan konfigurasi mana yang layak digunakan dalam pembuatan kendaraan taktis WCV sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemakai WCV.

Page 1 of 3 | Total Record : 22