cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
JURNAL INTEGRASI PROSES
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal integrasi proses (JIP) diterbitkan oleh Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dua kali dalam setahun. JIP menerima artikel dalam bidang teknik kimia berupa original research papers, reviewed papers dan short communications dari para peneliti, akademisi, industri dan praktisi.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017" : 9 Documents clear
PENGARUH PH UMPAN TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KIAMBANG Iqbal Syaichurrozi; Rusdi Rusdi; Rafi Muhammad F; Muhammad Fakhri Basyir; Suhirman Suhirman; Topik Hidayat
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.474 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pH umpan terhadap produksi biogas dari kiambang. Nilai pH umpan divariasikan 6, 7, dan 8. Proses fermentasi dijalankan menggunakan digester skala laboratorium (volume 600 mL) pada sistem batch dan suhu lingkungan selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH umpan 7 menghasilkan lebih banyak biogas daripada pH 6 dan 8. Total biogas yang dihasilkan pada pH 6, 7 dan 8 masing-masing adalah 29, 61, dan 94 mL.
DETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM PLASMA DARAH TERPISAH OLEH MIKROFLUIDA TERINTEGRASI PARTIKEL NANO ZnO BERBASIS SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DAN RAMAN Ruri Agung Wahyuono; Roekmono Roekmono; Harsono Hadi; Rio Akbar Yuwono; Luthviyah Choirotul Muhimmah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.399 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2267

Abstract

Teknologi diagnosis klinik yang murah dan andal merupakan sasaran pengembangan teknologi kesehatan untuk negera berkembang. Pada penelitian ini, teknik deteksi kandungan glukosa darah dikembangkan untuk diagnosis penyakit diabetes. Pemisahan plasma darah dilakukan dengan menggunakan peranti mikrofluida berbasis kertas yang terlapisi partikel nano ZnO bermorfolofi agregat sferis (SPs) dan nanoflowers (NFs), serta mekanisme pemisahan plasma darah dievaluasi secara numerik menggunakan modul aliran dalam media berpori pada perangkat lunak CFD (computational fluid dynamics). Kadar glukosa dalam plasma darah diukur dengan menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) dan Raman. Hasil evaluasi peranti mikrofluida menunjukkan karakteristik watu pemisahan plasma darah berkisar dari 2 – 6 menit. Variasi waktu pemisahan plasma darah disebabkan topografi permukaan partikel nano ZnO yang tidak homogen pada kanal pemisahan. Pengukuran kadar glukosa berbasis spektroskopi FTIR dan Raman juga menunjukkan korelasi linier yang positif dan signifikan (R2 > 0,9). Secara spesifik, monitoring nilai absorpsi IR pada frekuensi 1070 cm-1 dan hamburan Raman pada frekuensi 1121 cm-1 menghasilkan pengukuran dengan korelasi linier yang tinggi dan sensitivitas yang baik.
KINERJA KOLOM ADSORPSI PADA PENJERAPAN TIMBAL (Pb2+) DALAM LIMBAH ARTIFISIAL MENGGUNAKAN CANGKANG KERNEL SAWIT Novi Sylvia; Meriatna Meriatna; Lukman Hakim; Fitriani Fitriani; Anisma Fahmi
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.434 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2549

Abstract

Cangkang kernel sawit merupakan limbah hasil pengolahan minyak sawit yang sebagian kecil dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sisanya dibuang ke lingkungan sebagai pupuk. Salah satu upaya peningkatan nilai ekonomis limbah cangkang kernel sawit dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi karbon aktif yang dapat mengadsorpsi logam berat, salah satunya timbal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas adsorpsi ion Pb2+ dengan menggunakan model Thomas. Pada penelitian ini kemampuan karbon aktif sebagai adsorben dapat ditingkatkan melalui aktivasi kimia dan fisika. Adsorben tersebut dimasukkan ke dalam kolom dengan tinggi unggun yang divariasikan 3, 6, dan 9 cm. Kolom tersebut dialirkan limbah artifisial Pb2+ secara kontinyu dengan variasi laju alir influen 6, 10 dan 14 L/menit. Konsentrasi efluent Pb2+ dianalisa dengan Atomic Absorb Spectrophotometer (AAS). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi unggun dan laju alir maka kapasitas adsorpsi (q0) dan konstanta Thomas (kTh)  ion Pb2+ semakin meningkat. Nilai q0 dan kTh  tertinggi diperoleh pada tinggi unggun 9 cm dan laju alir 14 L/menit sebesar 80,133 mg/g, 0,0028 L/mg.menit.
Ekstraksi Tanin dari Kulit Kayu Pinus dengan Bantuan Microwave:Pengaruh Daya Microwave, Jenis Pelarut dan Waktu ekstraksi Christina Eka Pratini; Florentina P
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.499 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2429

Abstract

Tanin merupakan salah satu senyawa kompleks yang terdapat dalam senyawa polifenol yang dapat larut dalam pelarut polar. Tanin didapat dari ekstraksi pada bagian tanaman yang terdapat tanin, seperti pada kulit kayu pinus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh daya microwave, jenis pelarut dan waktu ekstraksi pada proses ekstraksi tanin dengan metode microwave-assisted extraction (MAE) untuk memaksimalkan tanin yang diperoleh dan mengaplikasikan tanin yang diperoleh sebagai adsorben dari bahan alam dalam penyerapan logam Cu dan logam Cd. Proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi padat cair dengan metode microwave-assisted extraction (MAE) menggunakan pelarut aquadest dan etanol pada keadaan daya microwave 100, 180, 300, 450, dan 600 W dan waktu ekstraksi 1, 3 dan 5 menit. Hasil ekstraksi dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan yield tanin. Selanjutnya ekstrak dengan yield tanin tertinggi dimanfaatkan sebagai adsorben untuk menjerap logam. Konsentrasi logam Cu dan  Cd dianalisis menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan yield tanin tertinggi 27,215 mg/g pada daya microwave 100 W dan waktu ekstraksi 3 menit dengan pelarut aquadest. Adsorben dari tanin dapat menjerap logam Cu dan Cd dengan kapasitas adsorpsi masing-masing sebesar 3,508 mg/g dan 5,27 mg/g.
PENGARUH KONSENTRASI HCL DAN MASSA ADSORBENT DALAM PENGOLAHAN LIMBAH PELUMAS BEKAS DENGAN KAJIAN KESEIMBANGAN ADSORPSI BENTONIT TERHADAP LOGAM Fe Ummul Habibah Hasyim; Gema Fitriyano
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.952 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2545

Abstract

Salah satu limbah B3 yang dapat kita kaji untuk dicari pemecahannya adalah limbah pelumas bekas. Indonesia menjadi salah satu Negara dengan volume pengguna kendaraan yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini berbanding lurus dengan limbah pelumas yang dihasilkan. Fungsi pelumas adalah memperkecil gaya gesekan antara dua permukaan benda. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar logam Fe yang terkandung di dalam limbah pelumas. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah adsorpsi dengan bentonit teraktivasi HCL sebagai adsorben. Aktivasi bentonit bertujuan menghilangkan pengotor dalam bentonit agar tingkat penyerapannya lebih tinggi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah konsentrasi HCl pada aktivasi bentonit (1,2 M, 1,6M, 1,8M , 2M dan 2,5M) dan massa bentonit ( 5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram dan 25 gram). Hasil adsorpsi kemudian disaring dan filtratnya dianalisa menggunakan Inductively Couple Plasma (ICP). pengujian pola isotermal adsorpsi selanjutnya dengan menggunakan persamaan Langmuir dan Freundlich. Dari penelitian ini didapatkan bahwa konsentrasi optimum HCl adalah 2M dan massa optimum untuk adsorpsi adalah 20 gram dengan persentase logam Fe yang terserap sebesar 8,871% dengan persamaan linear y = 0,0042x + 0,0066, R² = 0,9877. Proses penyerapan logam besi (Fe) dapat mengikuti persamaan Langmuir maupun freundlich dengan R2 ≥ 0.8.
EKSTRAKSI FLAVONOID DARI BAYAM MERAH (Alternanthera Amoena Voss) Salwa Jody Gustia; Irsa Septiawan; Iriany Iskandinata
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.776 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2470

Abstract

Red spinach (Alternanthera Amoena Voss) contains antioxidant compounds such as betalain, karatenoid, vitamin C and flavonoids. Antioxidant compounds serve to neutralize free radicals in the body, so that the body is protected from degenerative diseases. The separation of flavonoid compounds from red spinach is carried out by using extraction process. This study aims to obtain mass transfer coefficient (Kc) in red spinach extraction process and study the relationship between agitation speed with mass transfer coefficient, and antioxidant activity of the flavonoids  obtained. The relationship of Kc and agitation speed is expressed in an equation of Sherwood Number (Sh). Red spinach that had been cut to the square sized (1 x 1 cm) was extracted by using aquadest in an agitated vessel at a temperature of 60oC and agitation speed of 100 rpm, 200 rpm and 300 rpm. Every 5 minutes sample was taken and its total flavonoid was measured using a UV-VIS spectrophotometer at 415 nm. The extraction process terminated after the equilibrium condition had been reached. The conclusion obtained from this study is the value of Kc increases along with the increasing of agitation speed and equation of sherwood number (Sh) for this extraction is Sh = 240,6154Re 0,6195.
PROSES DELIGNIFIKASI MENGGUNAKAN NAOH DAN AMONIA (NH3) PADA TEMPURUNG KELAPA Ika Kurniaty; Ummul Habibah Hasyim; Devi Yustiana; Isnaini Fajriah M
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.426 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2546

Abstract

Kelapa adalah tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, salah satu bagian dari kelapa dapat diolah menjadi bahan baku alternatif adalah tempurung kelapa. Tempurung kelapa dianggap sebagai limbah yang mengandung lignoselulosa, kini dimanfaatkan untuk bahan baku industri pembuatan arang aktif atau karbon aktif, sampai bioetanol. Delignifikasi merupakan tahap awal atau proses pretreatment untuk memutuskan ikatan lignin pada selulosa dalam tempurung kelapa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi optimum NaOH yang menghasilkan kadar selulosa tertinggi pada proses pretreatment, mengetahui persentase kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa sesudah pretreatment menggunakan NaOH dan NH3. Metode yang digunakan adalah proses delignifikasi dengan NaOH dan dilanjutkan menggunakan larutan NH3, kemudian dianalisis menggunakan metode Chesson untuk menghitung kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa. Berdasarkan hasil data penelitian di dalam tempurung kelapa mengandung senyawa lignin, selulosa dan hemiselulosa yang diketahui melalui metode Chesson. Kandungan hemiselulosa optimum dihasilkan sebanyak 11% setelah melalui 2 tahap perlakuan adalah pada konsentrasi NaOH sebanyak 7% dan dengan larutan NH3 15%. Persentase kandungan selulosa optimum sebanyak 81% dengan penambahan konsentrasi NaOH 9%. Kandungan lignin sebesar 8% dapat terdegradasi akibat proses delignifikasi dengan pretreatment menggunakan NaOH sebanyak (5 dan 11)% dan NH3 15%.
DISTILASI EKSTRAKTIF PADA PEMISAHAN ASETON DAN METANOL Yansen Hartanto; Herry Santoso; Sandy Wijaya; Andrew Mardone
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1408.227 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2505

Abstract

Distilasi merupakan proses pemisahan yang banyak digunakan pada industri kimia. Akan tetapi pemisahan ini tidak bisa digunakan untuk campuran azeotropik. Untuk memisahkan campuran ini distilasi harus dimodifikasi dengan penambahan komponen lain (entrainer) seperti distilasi azeotropik heterogen dan distilasi ekstraktif. Selain itu distilasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan dua tekanan yang berbeda seandainya titik azeotrop dipengaruhi oleh tekanan. Pada penelitian ini digunakan campuran aseton dan metanol di mana kedua komponen ini banyak dijumpai pada industri kimia karena banyak digunakan sebagai pelarut. Distilasi yang dikaji pada penelitian ini yaitu distilasi ekstraktif dan entrainer yang digunakan yaitu air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel desain yang optimum seperti jumlah tahap kolom distilasi, lokasi umpan masuk dan lokasi entrainer masuk menggunakan Aspen Plus. Fungsi objektif yang diminimumkan yaitu penjumlahan biaya kapital dan biaya operasi yang dikenal dengan Total Annual Cost (TAC). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa kondisi optimum diperoleh saat jumlah tahap kolom distilasi pertama sebesar 70, umpan masuk pada tahap ke-61, dan entrainer masuk pada tahap ke-30. Sedangkan desain optimum kolom distilasi kedua yaitu jumlah tahap 26 dan umpan masuk pada tahap ke-13.Kata Kunci: distilasi, azeotropik, entrainer, TAC. 
PENGARUH WAKTU KARBONISASI PADA ADSORBEN CANGKANG KACANG TANAH TERHADAP DEGRADASI ZAT WARNA METHYL VIOLET Wardalia Wardalia; Rusdi Rusdi
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 4 DESEMBER 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.197 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i4.2542

Abstract

Untuk meminimalkan jumlah zat warna methyl violet dalam limbah cair industri tekstil diperlukan sebuah proses pengolahan air dengan metode adsorpsi. Metode adsorpsi dapat dilakukan menggunakan media seperti  karbon aktif, zeolit dan adsorben lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan karakterisasi pada pembuatan adsorben dengan parameter waktu pemanasan serta pengujian kemampuan penjerapan dalam mendegradasi zat waran methyl violet. Penelitian ini diawali dengan pembuatan adsorben dengan waktu karbonisasi yang bervariasi yaitu 30, 60, 90, dan 120 menit dan diaktivasi secara kimiawi kemudian dilakukan pengujian dengan mengontakkan 1 gram adsorben cangkang kacang tanah berukuran 80 mesh dengan larutan methyl violet 100 ppm dengan pengadukan skala 5 selama 60 menit,. Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa cangkang kacang tanah efektif untuk menjerap zat warna methyl violet dengan effisiensi maksimum sebesar 97,52 % dan konsentrasi akhir methyl violet mengalami penurunan dengan jumlah zat warna yang teradsorp sebesar 9,752 mg/g adsorben pada waktu karbonisasi 90 menit.

Page 1 of 1 | Total Record : 9