cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri Untirta
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini adalah wadah untuk publikasi yang berkaitan dengan keilmuan dan penerapan Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol.5 No.3 November 2017" : 15 Documents clear
USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DI PD SALANDO MENGGUNAKAN ALGORITMA CAMPBELL, DUDEK, SMITH (CDS) DAN NAWAZ, ENSCORE, HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN Zainal Abidin; Kulsum M.T.; Akbar Gunawan
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.494 KB)

Abstract

PD Salando adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. Dalam melakukan aktivitas produksinya perusahaan menghasilkan keluaran produk fabrikasi berupa sepatu pantofel. Sistem produksi pada perusahaan ini memiliki pola aliran flowshop, karena lini proses produksinya satu arah, urutan mesin yang dilalui setiap job harus sama dan harus diproses tepat sekali pada setiap mesin. Pada proses produksinya masih terdapat kendala-kendala yang terjadi, salah satunya ketika terdapat 8 job sepatu pantofel  yang harus diselesaikan dimana dalam proses pengerjaannya melalui stasiun kerja yang sama dan perusahaan hanya memiliki 9 stasiun dan 9 mesin, sedangkan pesanan (order) dikerjakan pada waktu yang sama dengan due date yang sama, sehingga sering terjadi keterlambatan pengiriman pesanan pada produk sepatu pantofel  yang diakibatkan proses produksi yang bersamaan untuk semua job pada mesin yang sama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menentukan urutan pekerjaan yang optimal di PD Salando agar diperoleh makespan yang minimum dan membandingkan nilai makespan kebijakan penjadwalan eksisting dengan penjadwalan usulan. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian tersebut perlu dilakukan penjadwalan metode Campbell, Dudek, Smith (CDS) dan metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH).Metode Cambell, Dudek, Smith (CDS) ini merupakan proses penjadwalan atau penugasan kerja berdasarkan atas waktu kerja yang terkecil yang digunakan dalam melakukan produksi dan metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH) adalah penjadwalan dengan pekerjaan total waktu proses semua mesin lebih besar, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi untuk dimasukkan terlebih dahulu ke dalam jadwal. Hasil dari metode CDS dengan makespan sebesar 14739,98 menit dan urutan job 2-4-3-1 makespan ini memiliki selisih sebesar 57,27  menit dari penjadwalan yang dimiliki perusahaan dengan makespan sebesar 14797,05 menit dan urutan job 1-2-3-4 sedangkan untuk metode NEH didapatkan makespan sebesar 8123,18 menit dan urutan job 3-4-1-2 makespan ini memiliki selisih sebesar 6673,87 menit dari penjadwalan yang dimiliki perusahaan. Angka ini menunjukkan total makespan dan urutan job yang diperlukan untuk meminimasi waktu idle (menganggur).  
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. XYZ Heriyanto .; Putiri Bhuana Katili; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.226 KB)

Abstract

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja juga berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover (berpindah kerja), produktivitas, tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui item-item yang masuk dalam kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV pada diagram kartesius dan mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Hasil penelitian menunjukan nilai indeks kepuasan karyawan sebesar 66,22%. Menurut kriteria indeks kepuasan, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja perusahaan. Jika nilai indeks kepuasan karyawan 50% atau lebih rendah menandakan karyawan merasa kurang puas dengan kinerja perusahaan. Sedangkan nilai indeks 50 sampai 80% menandakan karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja perusahaan. Nilai indeks kepuasan karyawan 80% atau lebih tinggi mengindikasikan bahwa karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan
Peningkatan Kualitas Gula Rafinasi Dengan Konsep Lean Manufacturing System Di PT Duta Sugar International, Tbk Warda, Nurlaili Nilam; Herlina, Lely; Ferdinant, Putro Ferro
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.012 KB)

Abstract

PT Duta Sugar International merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi gula rafinasi. Berdasarkan pengamatan pada bulan April hingga Mei 2014 perusahaan mampu menghasilkan produk mencapai 118 bags sampai 464 bags/hari dengan rata-rata jumlah produk nonconformities sebanyak 25% dari jumlah produksi. Salah satu data yang menjadi objek penelitian adalah data produksi gula kualitas R1 dan R2. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi variabilitas produk nonconformities yang terjadi pada proses produksi serta mengevaluasi total manufacturing lead time. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara konsep lean manufacturing dengan menggunakan Quality Filter Mapping (QFM) dan Statistical Process Control (SPC) yang merupakan salah satu elemen pendukung dalam konsep Lean Manufacturing System untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada perusahaan dikarenakan banyaknya nonconformities (waste of defect) dengan menggunakan peta kendali u untuk memonitoring proses produksi serta peningkatan performansi pada kualitas. Hasil penelitian memperlihatkan dengan penerapan lean dapat menurunkan jumlah produk nonconformities sebanyak 11,63% yang berarti linear dengan peningkatan kualitas produk dengan peningkatan nilai process cycle efficiency menjadi 99,67%, sedangkan Total Manufacturing Lead time menurun dari 5308,08 menit menjadi 5292,83 menit dan nilai process lead time menurun dari 31 hari menjadi 30 hari.
Perancangan Alat Bantu Alih Baring Pasien Stroke dengan Metode Rasional Nur Fadila; Lovely Lady; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.621 KB)

Abstract

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Kelumpuhan yang terjadi pada pasien stroke mengakibatkan pasien mengalami bedrest total sehingga beresiko terjadinya ulkus dekubitus. Semakin tidak dilakukan alih baring maka kejadian dekubitus semakin tinggi, untuk mencegah terjadinya dekubitus perlu pengobatan dan perawatan intensif. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah bagaimana merancang alat bantu alih baring yang ditujukan bagi pasien dengan penyakit stroke. Alat bantu alih baring didesain dengan menggunakan metode rasional. Metode rasional menitikberatkan sebuah perancangan terstruktur berdasarkan customer needs, sehingga diharapkan alat bantu ini memenuhi kebutuhan untuk perawatan pasien stroke. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kenyamanan serta keamanan bagi pasien stroke menjadi prioritas yang utama yang dipilih oleh para responden. Hasil perancangan alat bantu alih baring untuk pasien stroke menggunakan metode rasional adalah memiliki ukuran lebar korset sebesar 32 cm pada size S, 38 cm pada size M dan 43 cm pada size L. Ukuran lebar pundak korset sebesar 14 cm pada size S, 15 cm pada size M dan 16 cm pada size L. Ukuran tinggi korset sebesar 54 cm pada size S, 59 cm pada size M dan 64 cm pada size L. Ukuran lingkar sabuk sebesar 80 cm pada size S, 83 cm pada size M dan 87cm pada size L. Serta ukuran lebar handle sebesar 22 cm, ukuran diameter handle sebesar 5 cm dan ukuran lebar sabuk sebesar 10 cm. Sumber energi utama yaitu berasal dari tubuh manusia.
Penilaian Perilaku Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale Untuk Menentukan Pegawai Berprestasi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang Panji Negara; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.361 KB)

Abstract

Penilaian perilaku kerja merupakan salah satu hal yang penting pada suatu dinas atau instansi bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan pegawai negeri sipil (PNS) dalam hal penilaian untuk mengurangi faktor subjektifitas atau bias. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten merupakan sebuah dinas yang bergerak di bidang pekerjaan umum. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kriteria dan subkriteria untuk menilai hasil perilaku kerja pegawai negeri sipil di bidang bina program/teknik di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang. Metode yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan adalah metode Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale. Metode Analytical Network Process (ANP) digunakan untuk membobotkan setiap kriteria dan subkriteria sedangkan metode rating scale digunakan untuk menilai perilaku kerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan melalui ANP didapatkan bobot setiap kriteria yaitu orientasi pelayanan (0.0015), integritas (0.5264), komitmen (0.0357), disiplin (0.2289), kerjasama (0.0328) dan kepemimpinan (0.1748) bobot setiap subkriteria adalah tidak menyalahgunakan wewenang (0.3007), bersikap jujur dan ikhlas mengerjakan tugas (0.2257), mentaati peraturan kedinasan yang berlaku (0.1818), bertindak tegas dan tidak memihak (0.1501), mentaati ketentuan jam kerja (0.0453), bekerjasama baik dengan rekan kerja, atasan, maupun bawahan (0.0328), memberikan teladan yang baik (0.0237), tanggung jawab sebagai aparatur negara (0.021), mengutamakan kepentingan kedinasan maupun kepentingan pribadi (0.0147), mampu menjaga barang-barang milik negara (0.0018), memiliki sifat sopan untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi (0.0011), mampu menggerakan tim kerja dengan baik untuk mencapai kinerja yang tinggi (0.001), melakukan upaya perbaikan pelayanan secara terus menerus (0.0004). Pegawai negeri sipil yang dinilai perilaku kerja dengan menggunakan metode rating scale memiliki nilai yang berbeda, dari ke 4 pegawai nilai tertinggi yaitu Pegawai 4, (3.95246), pegawai 3, (3.56241), pegawai 1, (3.502463), dan yang nilai paling rendah yaitu pegawai 2 (3.3341).
IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT ( HIRA ) DI AREA BATCHING PLANT PT XYZ Rudy Darmawan; Nurul Ummi; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.305 KB)

Abstract

Dalam aspek K3, kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas perusahaan. Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan, salah satu sumber daya yang terpenting dalam perusahan adalah sumber daya manusia. Dimana setiap proses di area batching plant berpotensi menimbulkan suatu risiko, pada saat pengoperasian alat menimbulkan risiko, Maka dari itu sesuai dengan dilakukannya penelitian ini yaitu identifikasi risiko menggunakan metode HIRA untuk melakukan penilaian risiko potensi bahaya kerja teridentifikasi potensi bahaya sebayak 51 potensi bahaya kerja di Area Batching Plant yang terdiri dari 8 area sebagai area identifikasi. Potensi bahaya kerja yang teridentifikasi. dilakukan penilaian di setiap potensi yang extreme dari potensi bahaya kerja yang teridentifikasi di lingkungan kerja Area Batching plant. Potensi bahaya dengan kategori extreme terdapat pada tempat ruang operator, tempat mixer truck, tempat Remix Truck Undeground, dan tempat Shotcreter Undeground. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di area batching plant perlu dilakukan inspeksi rutin terhadap peralatan operator, dipakai peredam arus listrik di setiap peralatan listrik, membuat tempat penyimpanan air untuk proses pembuatan adukan socrete, dan mematuhi SOP yang ada.
PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN BERDASARKAN RISIKO UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS FUNGSI AUDIT DI PT X Bernadeth Noveida; Putiri Bhuana Katili; Suparno MT
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.753 KB)

Abstract

Perkembangan bisnis yang berkembang pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, terdapat risiko-risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan audit ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar seluruh proses audit yang akan dijalankan dapat terlaksana dengan baik. Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam suatu PT adalah tidak terdapat ketetapan objek audit pada setiap proses produksinya. Audit yang dilakukan biasanya hanya berdasarkan opini-opini yang terbentuk dalam setiap proses kerja. pendekatan perencanaan audit lebih difokuskan pada risk based audit sehingga auditor internal dalam penyusunan perencanaan audit tahunan terlibat dalam identifikasi dan analisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya perancangan perencanaan proses audit di PT. X agar seluruh proses produksi yang dijalankan di PT. X dapat terlaksana dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses bisnis di PT X, menentukan risiko untuk masing-masing proses bisnis, menentukan cara untuk menurunkan risiko dalam PT X, dan membuat rencana audit berdasarkan risk based. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif (mix method) dengan tipe penelitian deskriptif. Dimana data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian didapat 22 risiko yang dibagi kedalam 8 jenis risiko. Dari jenis risiko tersebut didapat 32 objek audit dalam 11 proses kerja. Dimana kesimpulan penelitian ini dapat membuat program audit sebanyak 12 program audit. Sehingga diharapkan objek audit tersebut dapat diturunkan nilai risikonya dari probability impact matrix yang ada.
Penentuan Grade Jabatan setingkat Staf menggunakan Hay Job Evaluation Methods (Studi Kasus Divisi Keuangan dan Administrasi PT.XYZ) Amirul Mu'minin; Putiri Bhuana Katili; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.428 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa inspeksi dan audit. Unit usaha yang dijalani adalah jasa pengujian dan analisa, jasa layanan sertifikasi, jasa layanan pelatihan, jasa layanan konsultasi. Dalam rangka meningkatkan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan suatu organisasi, maka faktor SDM (sumber daya manusia) atau karyawan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kontribusi karyawan memiliki andil besar dalam mencapai tujuan organisasi. Proses restrukturisasi organisasi dilakukan dengan tahap analisis jabatan, wawancara dengan atasan pemegang jabatan dan konsensus dengan pihak terkait, hal ini bertujuan agar kegiatan tepat sasaran. Kriteria pembobotan Hay Sistem yaitu Know-How, Problem Solving dan Accountability. Pada jabatan setingkat Staf di Divisi Keuangan dan Administrasi PT.XYZ. Hasil pembobotan kriteria Hay System yaitu, bobot tertinggi ada pada kriteria Tingkat Pengetahuan (Know-How) sebesar 42,2%, selanjutnya kriteria Penyelesaian Masalah (Problem Solving) 35,2%,  dan kriteria Tanggung jawab (Accountability) sebesar 22,6%. Sedangkan Hasil penentuan bobot subkriteria Hay System pada masing-masing kriteria adalah untuk subkriteria Technical Know-How sebesar 21,2%, subkriteria Thinking Environment sebesar 19,8%, subkriteria Management Breadth sebesar 15,7%, subkriteria Thinking Challenge sebesar 15,4%, subkriteria Magnitude sebesar 8,1%, subkriteria Impact sebesar 7,5%, subkriteria Freedome to Act sebesar 6,9%, dan untuk subkriteria Human Relation Skill sebesar 5,5%. Hasil dari penentuan Grade jabatan menggunakan metode Hay System, diperoleh Grade jabatan Staf Akutansi dan Staf Verifikasi berada di Grade 7, Staf HR & D (SDM), Staf Legal dan Staf Keuangan berada di Grade 8, Staf IT berada di Grade 10, Staf Administrasi Umum berada di Grade 11, Staf Gudang, Staf Data Entry/Maintanance berada di Grade 12 dan Staf Inventarisasi berada di Grade 13.
PROSES PEMBUATAN DAN ANALISIS KELAYAKAN BIAYA PRODUKSI PRODUK STANG MOTOR Zafar Sodik; Evi Febianti; Ade Irman Saeful M
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.252 KB)

Abstract

Di masa sekarang sektor industri rumahan semakin berkembang sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan membuat presentase pengangguran semakin berkurang, maka dari itulah harus ditanamkan budaya wirausaha pada jiwa personalnya, khususnya pada mahasiswa. Karena banyak mahasiswa yang berfikiran hanya ingin bekerja pada instansi unggulan namun karna banyaknya persaingan sehiyang menyebabkan pengangguran. Dari itulah peneliti berusaha membuat produk Stang . Laboratorium Sistem Produksi Teknik Industri Untirta adalah sebuah laboratorium yang mempunyai kelengkapan proses produksinya yaitu dari kelengkapan mesin yang menunjang proses produksi. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin membuat suatu produk yang bernilai jual, sehingga dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada mahasiswa.Waktu baku adalah waktu normal yang diperlukan operator untuk menyelesaikan pekerjaannya yang ditambahkan dengan  kelonggaran (allowance) , dan Mettode BEP adalah metode yang digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya.Hasil penelitian menunjukan waktu baku untuk setiap proses yaitu, adalah untuk proses Pengukuran didapatkan waktu siklus sebesar 14,30 detik , proses pemotongan didapatkan waktu siklus sebesar 19,66 detik , proses penghalusan didapatkan waktu siklus sebesar 25,40 detik , proses pembendingan didapatkan waktu siklus sebesar 43,75 detik dan proses finishing  didapatkan waktu siklus sebesar 37,00 detik. Dan Dari hasil uji kelayakan didapatkan haraga harga pokok produksi untuk Stang Motor sebesar  Rp 37.000,-/(HasilPembulatan) produk dengan keuntungan 50 %. Dan di dapatkan bahwa payback periode usaha ini adalah pada bulan ke-3 2,0471 (57 hari).Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai IRR pada bulan ke-11 yaitu 49 %. Nilai tersebut lebih besar dari pada suku bunga bank yaitu sebesar 7 – 9 % (Sumber Bank Indonesia). Hal ini dapat dikatakan usaha layak untuk diinvestasikan
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. XYZ Khozin Muhtarim; Hadi Setiawan; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.501 KB)

Abstract

PT. XYZ yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang fabrikasi. Untuk menjalankan kegiatan perusahaan PT. XYZ memerlukan kinerja yang baik dari karyawannya. Akan tetapi ditemukan banyaknya karyawan yang resign dan semakin meningkatnya persentase turnover dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang dianalisis pada penelitian ini yaitu kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan terhadap 150 karyawan PT. XYZ. Dari jumlah kuesioner yang disebar tingkat pengembalian kuesioner responden sebesar 90% dengan jumlah 135 kuesioner. Tehnik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan software LISREL 8.7. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel turnover intention dan komitmen organisasi berpengaruh positif yang lemah terhadap turnover intention.

Page 1 of 2 | Total Record : 15