cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan" : 7 Documents clear
PENAMBAHAN GEL LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA SABUN MANDI CAIR BERBAHAN DASAR MINYAK KELAPA Sukma Budi Ariyani; Hidayati Hidayati
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.754 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3675

Abstract

Sabun cair dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak yang direaksikan dengan KOH. Gel lidah buaya digunakan sebagai antibakteri dan memiliki kandungan zat yang baik untuk kulit. Penelitian ini bertujuan memperoleh karakteristik gel lidah buaya, memperoleh produk sabun mandi cair dengan penambahan gel lidah buaya dan mengetahui aktivitas antibakteri Escherichia coli pada sabun mandi cair yang diperoleh. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan sediaan gel lidah buaya, pengujian gel lidah buaya, pembuatan sabun mandi cair berbahan dasar minyak kelapa, pengujian sabun mandi cair sesuai SNI dan uji daya hambat bakteri Escherichia coli. Variabel berubah yang digunakan adalah konsentrasi gel lidah buaya yang ditambahkan pada pembuatan sabun mandi cair (5, 10 dan 15%). Hasil yang diperoleh adalah gel lidah buaya dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan produk kosmetik. Gel lidah buaya ini mengandung zat saponin, antrakuinon, lignin dan 18 jenis asam amino. Produk sabun mandi cair yang diperoleh, untuk parameter keadaan, pH, bobot jenis dan angka lempeng total, hasilnya memenuhi SNI sabun mandi cair (SNI 06-4085-1996) dan memiliki daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dengan diameter zona hambat rata-rata sebesar 1,85 cm dengan metode uji cakram dish.Kata kunci : Escherichia coli, gel lidah buaya, minyak kelapa, sabun mandi cair
DESIGNING FUNCTIONAL BEVERAGES PROCESS : HIGHLIGHTING LESSONS LEARNED FROM RESEARCH AND DEVELOPMENT Agus Sudibyo
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.904 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3698

Abstract

In recent times, there has been growing recognition of the key role of foods and beverage in disease prevention and treatment. Rapidly increasing knowledge on nutrition, medicine, and plant biotechnology has dramatically changed the concepts about food, health and agriculture, and brought in revolution of them. Research currently underway at academic, industry and government facilities will reveal how a myriad of substances can be used  as functional food components. Thus natural bioactive compounds include a broad diversity of structures and functionalities that provide an excellent pool of molecules for the production of nutraceuticals, functional foods, and food addives. This review attempts to display about research and development of functional beverages and designing functional beverages and the formula for beverage success.Keywords: designing, functional beverages, lessons learned, highlighting, research and development.
ANTIAGING PROPERTIES OF CREAM MADE WITH COCOA POLYPHENOL, ALOE VERA (Aloe barbadensis) AND SEAWEED (Euchema cottoni) AS ACTIVE AGENTS Sifat Antiaging dari Krim Berbahan Aktif Polifenol Kakao, Aloe Vera (Aloe barbadensis) dan Rumput Laut (Euchema cottoni) Eky Yenita Ristanti; Sitti Ramlah; Dwi Indriana
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.583 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3760

Abstract

Cream made from cocoa polyphenol combined with aloe vera and seaweed has been prepared and its antiaging properties has been studied. Cream composition consisted of cocoa butter, olive oil, sodium dodecyl sulphate, polypropylene glycol, cetyl alcohol and aquadest as the cream base. Cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed were used as active agent to perform antiaging activity. Antiaging tests were done in vivo, using male Wistar rats. Antiaging tests included cream effectivity to protect skin from UV B radiation, which indicated by wrinkle, exfoliation, erythema and skin elasticity. Result of this research shows that skin applied with cream contained cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed has less wrinkle and erythema after being exposed with UV B lamp for 2 weeks. Cream contained 3 active ingredients (cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed) shows less effectivity to protect against exfoliation compare to cream with only 2 active ingredients (aloe vera and seaweed), however, cream with 3 ingredients still shows better protection to skin, compare to the unprotected skin (skin which not applied with any cream). In addition, skin applied with cream contained cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed shows better elasticity, compared to those which not applied with cream. 
ANALISIS FINANSIAL PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI BIOKAR UNTUK MEDIA TANAM Amos Lukas; Suharto Ngudiwaluyo; Heru Mulyono; Imran Rosyadi; Ishenny Mohd Noor; P. Natsir La Teng
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.824 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3733

Abstract

Abstrak, Pemanfaatan limbah tanda kosong kelapa sawit sebesar 22-23 % menjadi biokar untuk media tanam mampu meningkatkan   kandungan karbon tanah menjadi 2 %  dari 0,4 – 0,7 % /Ha, kualitas fisik dan kimia tanah, daya simpan air tanah,  daya simpan pupuk untuk kebutuhan tanaman, kandungan oksigen dalam tanah, aktivitas fertility mikroorganisme tanah, nutrisi tanah . Biokar yang  dihasilkan dari limbah PPKS untuk media tanam memberikan hasil 10 ton / ha padi hitam, pemakaian pada kebun sawit  di kota Langsa menghasilkan TBS:20-40kg / tandan. Media tanam meningkatkan pendapatan sebesar Rp .1.100.000, perjam untuk pabrik pengolahan sawit kapasitas 100 ton / jam TBS, dalam sehari operasi selama 24 jam ada peluang bagi pabrik menghasilkan Rp. 26.400.000,-. ROI 78%/years, B/C ratio 1,71.Kata Kunci : Tanda buah segar, limbah tandan kosong kelapa sawit, biokar, media tanam, karbon, aktivitas mikroorganisma tanah, nutrisi tanah dan padi hitam
PENINGKATAN KADAR ALKOHOL, ASAM DAN POLIFENOL LIMBAH CAIRAN PULP BIJI KAKAO DENGAN PENAMBAHAN SUKROSA DAN RAGI st sabahan nur; Andi Ralle
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.707 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3823

Abstract

Pemanfaatan kakao saat ini masih terbatas pada biji dan kulit kakao, sedangkan pulp kakao belum banyak dimanfaatkan, padahal limbah cairan pulp dapat mencapai 15-20% dari berat biji kakao yang difermentasi. Limbah cairan pulp kakao mengandung alkohol, asam malat, asam sitrat, asam asetat dan polifenol  yang merupakan beberapa contoh zat kimia yang bersifat allelopat, yaitu dapat menghambat perkecambahan benih, oleh karena itu pulp kakao yang merupakan limbah perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida pra tumbuh dan pasca tumbuh. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas  penambahan ragi dan sukrosa dalam meningkatkan kadar alkohol, Asam dan polifenol cairan pulp biji kakao. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama  ragi tape terdiri atas: 0,5% dan 1%, faktor ke dua sukrosa terdiri atas: 0%, sukrosa 1%, 2%, dan 3%. Sukrosa dan ragi ditambahkan pada awal fermentasi biji kakao dengan cara dicampurkan pada biji kakao  selanjutnya  difermentasi selama 3  hari. Cairan pulp yang mengalir keluar dari kotak fermentasi ditampung dalam Waskom. Parameter yang diamati: kadar alkohol, total asam, asam asetat, asam sitrat dan polifenol. Hasil penelitian menunjukkan, terjadi pengaruh interaksi antara ragi dan sukrosa terhadap kadar alkohol, total asam, asam asetat, asam sitrat dan  polifenol.. Penambahan ragi 1% dengan sukrosa 2% menghasilkan total asam 65,25%, kadar polifenol 885,72 ppm, sedangkan pada sukrosa konsentrasi 3% menghasilkan polifenol 1031,84 ppm.
KARAKTERISTIK ZAT WARNA ANTOSIANIN DARI BIJI KAKAO NON- FERMANTASI SEBAGAI SEDIAAN ZAT WARNA ALAM Alfrida Lullung Sampebarra
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.551 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3880

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi zat warna antosianin dari biji kakao non- fermantasi sebagai sediaan zat warna alami. Ekstraksi zat warna antosianin menggunakan pelarut etanol dengan dua jenis asam yaitu asam asetat dan asam oksalat  masing – masing  pada pH 3. Hasil penelitian menunjukkan larutan hasil ekstraksi teridentifikasi sebagai larutan berwarna merah. Penggunaan prelarut etanol dengan asam asetat memberikan hasil ekstrak yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan asam oksalat, dalam hal kadar antosianin (4,499 %), aktivitas antioksidan (91,92%), intensitas warna (0,430).
STUDI TEKNO EKONOMI PENGOLAHAN SERBUK ARANG CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI CARBON BLACK DARI CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK SKALA USAHA KECIL DAN MENENGAH Zainal Abidin Nasution; Harry P Limbong; Siti Salamah Nasution
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.313 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3674

Abstract

Arang cangkang kelapa sawit diperoleh  dengan metode penyangraian. Cangkang kelapa sawit disangrai pada  kuali besi di udara terbuka. Proses penyangraian dinyatakan selesai dilaksanakan apabila  tidak  ada lagi  asap  yang keluar (pada suhu sekitar 3480C). Randemen arang  cangkang  kelapa  sawit  hasil  penyangraian, rata-rata  adalah   38,20  %. Arang  cangkang  kelapa   sawit   ditumbuk  dan diambil  bubuknya  lolos ayakan  200 mesh ( 74 mikron),  siap  dijadikan  filler  dalam  pembuatan  vulkanisat  karet, yang  digunakan  sebagai  bahan  baku  untuk  pembuatan   barang-barang  dari  karet ataupun keperluan lain sesuai dengan spesifikasinya.Dari  studi teknik ekonomi dalam skala Usaha Kecil dan Menengah ,tentang pengolahan serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai  Carbon  Black    dapat  diketahui  sebagai berikut :Randemen bahan baku  = 38,20 %Kapasitas produksi  carbon  black  = 300 kg/hariJumlah hari kerja  (setelah dikurangi dengan hari Minggu dan hari hari libur nasional ) = 283  hari/tahunJam kerja per hari rata rata : 8 jamJadwal kerja per hari = 08.00 – 16.00 ( istirahat  1 jam)Pengelola sekaligus pemilik usaha : 1 (satu) orangSekretaris kantor : 1 (satu) orangTenaga kerja harian lepas : 3 (tiga) orangProduksi = 90.000 kg/tahun serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai Carbon BlackJumlah Investasi = Rp. 253.500.000,-Biaya produksi (1 tahun) = Rp.527.421.047,-Biaya tidak tetap ( 1 tahun) = Rp.312.051.047,-Biaya tetap ( 1 tahun)  =  Rp.214.470.000,-Harga jual serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai Carbon Black (sesuai dengan hasil perhitungan)  =  Rp.7.730,-  per kg,Laba  kotor  per  tahun  =  Rp. 128.855.953Laba bersih per tahun  dengan  pajak pajak 12 %  =  Rp. 113,393.238,-Pengembalian  Investasi  (Return  On Investment - ROI) =   5   tahunKapasitas Produksi Pada Batas Tidak Untung - Tidak Rugi (Break  Event  Point   - BEP) =  62,47  %Jumlah  Produksi Pada Skala BEP =  187,40  kg/hari

Page 1 of 1 | Total Record : 7