cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Politeknik Negeri Semarang, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Mesin
ISSN : 14116863     EISSN : 25407678     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Rekayasa Mesin(d/h MANDEGANI) diterbitkan sejak 1997, dengan frekuensi 3 kali setahun. Misi : media komunikasi bagi dosen, praktisi, dan ilmuwan tentang karya ilmiah (scientific article) hasil-hasil penelitian, survei, studi kasus dan telaah pustaka yang erat hubungannya dengan teknik mesin, meliputi topik/tema seperti perancangan mesin, instalasi, perawatan & perbaikan mesin, bahan konstruksi & komponen mesin, teknik pengerjaan logam, pembuatan komponen mesi n, pengujian bahan dan komponen mesin, teknik pengukuran & kontrol kualitas proses/produk industri manufaktur, manajemen & teknik produksi industri manufaktur, pembentukan dan pengembangan desain produk, aplikasi komputer dalam sistem kendali & operasi mesin, mesin-mesin kalor & fluida, sistem pembangkitan energi, mesin pendingin & pengkondisian udara, pembangkitan energi alternatif & terbarukan.
Arjuna Subject : -
Articles 423 Documents
Pembuatan Dekstrin Dari Pati Sorgum Secara Hidrolisis Menggunakan Enzim α-Amilase Kristinah Haryani, Hargono, A. M. Samsudin, H. Satriadi, (Universitas Diponegoro Semarang) dan Surya
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 11, No 1 (2016): Volume 11, Nomor 1, April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/rm.v11i1.391

Abstract

Pati alami mempunya  beberapa kelemahan  yang berhubungan dengan retrogradasi, sineresis, kestabilan rendah, dan ketahanan pasta yang rendah terhadap pH dan perubahan suhu. Maka perlu melakukan modifikasi patiuntuk mempebaiki sifat funsionalnya.Pada penelitian ini dilakukan modifikasi pati sorgum secara hidrolisis menggunakan enzim alfa amilase untuk menghasilkan dekstrin. Penelitian ini bertujuan memperlajari variabel yang berpengaruh dalam proses serta mengamati perubahan sifat-sifat fisika maupun kimia dari dekstrin yang dihasilkan. Proses pembuatannya dilakukan melalui 3 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pembentukan dekstrin, (3) tahap analisa produk. Variabel kendali dalam penelitian ini meliputi: suhu operasi, kecepatan pengadukan, kebutuhan CaCl2, dan konsentrasi enzim. Variabel bebasnya berupa waktu operasi (60;90;120 menit), pH dan konsentrasi pati (12; 15; 18; 21; 24 %w/v). Produk kemudian dianalisis dengan menghitung nilaidekstrosa equivalent (DE), yield, analisis swelling power dan % solubilitas. Semakin lama waktu hidrolisis maka semakin besar pula harga DE dekstrin yang dihasilkan, akantetapi berbanding terbalik dengan peningkatan konsentrasi pati dan pH larutanyang menghasilkan nilai DE yang semakin kecil.DE dekstrin tertinggi yang dihasilkan sebesar 17,3, dengan pada konsentrasi pati 12%, waktu dekstrinisasi 120 menit dan pH 6.Persentase solubilitas dan swelling power dipengaruhi interaksi antara konsentrasi pati, waktu hidrolisa dan pH larutan. Peningkatan persentase solubilitas dekstrin berbanding lurus dengan swelling power.Kata Kunci : “dekstrin”, “sorgum”, “α-Amilase”.
Penerapan Sistem Perawatan Terpadu Dalam Upaya Meningkatkan Kondisi Operasional Peralatan Workshop Dan Laboratorium (Politeknik Negeri Semarang), Supandi
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 8, No 1 (2013): Volume 8, Nomor 1, April 2013
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/rm.v8i1.396

Abstract

Perawatan terhadap fasilitas pendidikan, mesin-mesin dan peralatannya sangat diperlukan guna menjamin tersedianya kesiapan peralatan (Equipment Availability) yang aman, handal dan berkesinambungan dalam menunjang kegiatan program praktek bengkel dan laboratorium. Program peningkatan kapasitas praktek menuntut optimalisasi kesiapan mesin dan seluruh fasilitas penunjangnya. Salah satu cara yang berdaya guna untuk mengefektifkan kegiatan perawatan yang produktif adalah adanya tindakan perawatan  terencana, terprogram melalui Sistem Perawatan Terpadu ( Total Productive Maintenance ). Penerapan Total Productive Maintenance adalah kegiatan perawatan yang produktif dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran personal yang terkait aktif dalam proses belajar-mengajar praktek baik di workshop maupun di laboratorium. Dengan diterapkannya program Total Productive Maintenance ini, akan dapat dicapai tingkat efektivitas kerja perawatan yang ekonomis ( Total Effectiveness ), pencegahan kerusakan alat yang merugikan dan membahayakan ( Total Preventive Maintenance ), dan adanya partisipasi dari seluruh fungsi yang terkait dalam kegiatan perawatan mandiri ( Total Participation ) yang menguntungkan.    Kata kunci :  “Sistem Perawatan Terpadu”, “Kondisi operasional”, “Peralatan”.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Jerami Dengan Kapasitas 25 Kg/Jam Eko Armanto, Ahkmad Khijazi, Widyanis. S., (Politeknik Negeri Semarang)
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 8, No 2 (2013): Volume 8, Nomor 2, Agustus 2013
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/rm.v8i2.402

Abstract

Proses pencacahan jerami selama ini masih dikerjakan secara manual, dengan menggunakan  tangan, sehingga waktu yang diperlukan lama. Tujuan membuat mesin pencacah jerami ini adalah dapat membantu meningkatkan kualitas, produktivitas serta efisiensi waktu dan tenaga dalam proses pencacahan khususnya jerami untuk pakan ternak. Langkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan mesin ini adalah survey lapangan dan studi literatur. Hasil survey dan studi literatur tersebut menjadi dasar dalam pembuatan mekanisme mesin (komponen), daya motor, proses pengerjaan, waktu pemesinan dan biaya pembuatan mesin. Dari perbandingan desain menunjukan sistem pencacahan relatif sama namun dari segi pembuatan dan hasil, alternative yang terpilih adalah paling efisien. Adapun  spesifikasi dari mesin ini adalah dimensi yaitu,250 x 250 x 950 [mm]. Pada putaran pisau 500 rpm, didapatkan hasil cacahan terbaik pada kecepatan potong 73,2563 rad/sec. Mesin ini dapat menghasilkan kapasitas cacahan jerami sebesar 25 kg/jam dengan hasil cacahan jerami 3-5 cm. Untuk memutarkan poros pisau pencacah menggunakan motor bensin 5,5 [HP]. dan hasil rancangan tersebut sudah sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Namun dalam pembuatan mesin ini tentu tidak bisa sesempurna mungkin sehingga masih perlu dimodifikasi guna memenuhi kebutuhan baik kapasitas dan keselamatan. Selain beberapa hal penting diatas, agar mesin dapat bekerja maksimal, perawatan harus dilakukan secara kontinyu, sesuai dengan prosedur, penggantian-penggantian komponen yang sudah rusak sebaiknya memilih bahan yang sesuai dan standart.Kata kunci : “jerami”,”pisau pencacah”,dan ”motor bensin”
Membangun Perangkat Lunak Otomasi Perancangan Dan Penggambaran Roda Gigi Matahari Dan Pinion Untuk Gardan Mobil Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Mata Kuliah Elemen Mesin Anwar Sukito Ardjo, Agus Slamet, Sulasih, Nur Saada, Yusuf, (Politeknik Negeri Semarang)
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9, No 1 (2014): Volume 9, Nomor 1, April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/rm.v9i1.441

Abstract

Penggambaran roda gigi matahari dan pinion pada AutoCAD memerlukan data hasil perhitungan secara manual. Agar hasil perhitungan dapat langsung digambarkan secara cepat , maka harus disusun program yang menggabungkan keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun perangkat lunak otomasi perancangan dan penggambaran roda gigi  matahari dan pinion untuk gardan mobil menggunakan bahasa pemrogramn Visual LISP yang terdapat pada AutoCAD. Diharapkan perangkat lunak yang dibangun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran mata kuliah Elemen Mesin karena akan diperoleh gambar pasangan roda gigi matahari dan roda gigi pinion pada AutoCAD secara langsung, dengan mudah memeriksa apakah hasil perhitungan sudah menghasilkan gambar yang benar. Metode yang digunakan adalah  SDLC (System Design Life Cycle) yang terdiri dari tahap-tahap: Software Requirements Analysis, Design, Coding, Testing, and Maintenance. Hasil otomasi penggambaran gambar kerja maupun gambar rakitan Crownwheel dan Pinion membutuhkan waktu rata-rata 3.5 detik. Antarmuka program memberikan tiga pilihan penggambaran yang terdiri dari: Gambar Crownwheel Gear, Gambar Pinion Gear, dan Gambar Gabungan.Kata Kunci: “Otomasi Perancangan dan Penggambaran”, “Roda Gigi Matahari dan Pinion”, “Gardan”, “Pemrograman Visual LISP”, “SDLC”.
Rancang Bangun Pembuatan Bodi Motor Menggunakan FRP Bercorak Batik Heru Saptono, Sugeng Ariyono, Adi W., Dody S., Muh Najib F., Reza L. Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9, No 2 (2014): Volume 9, Nomor 2, Agustus 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.414 KB) | DOI: 10.32497/rm.v9i2.520

Abstract

Salah satu kenyamanan dalam mengendarai sepeda motor  yaitu dapat terhindar dari terik matahari dan hujan seperti halnya mobil. Pembuatan bodi penutup motor menggunakan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) merupakan solusinya. Pembuatan bodi motor menggunakan FRP ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang komposit dan dapat menerapkannya dalam pembuatan bodi motor yang lebih sederhana, efektif dan efisien. Pembuatannya dimulai dari proses pembuatan cetakan, mencetak bodi komposit, pembuatan pintu dan jendela, hingga menjadikan suatu bentuk bodi penutup sesuai yang diharapkan. Penambahan unsur batik dalam bodi tersebut akan membuat tampilan bodi lebih menarik. Dalam hal ini penambahan unsur batik bukan dilakukan dengan cara air brush,  akan tetapi dengan menempelkan kain batik langsung pada bodi dengan cara mengoleskan cairan resin dan katalis supaya dapat merekat erat pada bodi. Hasil pembuatan body berbahan FRP dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui  kekuatan bahannya dan mengkombinasikannya dengan kain batik setelah itu difinishing pada bagian akhir.Kata Kunci : “Bodi Penutup”,“Fiberglass Reinforced Plastic (FRP)”,“Batik”,“kekuatan bahan”, “finishing”.
Rancangan Bangun Model Mesinpendingin Terpadu Penghasil Es Serut Agus Slamet, Wahyu Djalmono P. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9, No 3 (2014): Volume 9, Nomor 3, Desember 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.504 KB) | DOI: 10.32497/rm.v9i3.525

Abstract

Untuk mendapatkan efek pendinginan yang merata dan praktis penempatannya, es dibuat dalam bentuk serutan atau es serut (ice planer). Menghasilkan es serut dalam jumlah banyak biasanya es blok dibawa ke mesin penyerut es tersendiri sehingga diperlukan energy untuk transportasi dari mesin freezer ke mesin penyerut es sehingga tidak efisien. Pemecahan masalah ini bias dikembangkan dengan pembuatan model mesin refrigerasi terpadu dengan keluaran produk es dalam bentuk serutan. Pada model ini akan memadukan mesin freezer dengan mesin serut secara compact ,sehingga menjadi satu mesin keluaran produknya langsung berupa es serut (ice planer). Komponen utama model mesin ini adalah kompresor refrigeran hermatic, evaporator jenis bar-tube, piston-liner digunakan untuk mencetak es blok dan mendorongnya menuju menyerut. Metode penelitian yang dilakukan melalui tahapan perancangan dan pembuatan model mesin refrigerasi terpadu dan pengujiannya. Prosedur pengujian menggunakan air temperatur 250C sebagai sampel uji dimasukan di dalam piston-liner pada mesin refrigerasi. Pengambilan data pengujian dengan cara menghidupkan mesin refrigerasi terpadu dan mengamati temperatur evaporator kondensor dan sampel uji, waktu pembekuan dan penyerutan sampel uji (produk) yang dihasilkan. Dari data pengujian didapatkan tingkat keadaan tunak (steady state) model mesin ini pada temperature sekitar -150C butuh waktu 20 menit sebelum diberi beban pendinginan. Waktu pembekuan dari sampel uji menjadi es blok  -50C adalah 90 menit, waktu penyerutan dibutuhkan waktu 18 menit, sehingga waktu total untuk merubah air 250C menjadi es serut -50C adalah 108 menit. Ukuran rata-rata panjang dan diameter es serut yang dihasilkan sekitar 6 mm dan 4 mm.Kata kunci : “refrigerasi”, “terpadu”, “esserut”
Rancang Bangun Pencetak Briket Arang Tempurung Kelapa Dengan Sistem Pneumatik Dengan Kontrol PLC Abdul Syukur A., Nanang Budi S, Sri Mulyati, (Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang)
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 11, No 2 (2016): Volume 11, Nomor 2, Agustus 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.869 KB) | DOI: 10.32497/rm.v11i2.530

Abstract

Ketersediaan bahan bakar minyak dari waktu ke waktu semakin berkurang, sehingga harus ada bahan bakar alternatif lain. Salah satu bahan bakar alternatif yang bisa digunakan adalah briket. Briket dapat berasal dari arang tempurung kelapa yang bahan utamanya mudah didapatkan. Untuk itu di buat alat pencetak briket arang tempurung kelapa sistem pneumatik dengan kontrol PLC Festo 4.10. Cara kerja alat tersebut dinilai lebih praktis dibandingkan di pasaran menggunakan proses mekanik.  Alat pencetak briket ini memiliki dimensi  panjang 400 mm, lebar 300 mm, dan tinggi 650 mm. menghasilkan 36 briket/ menit diameter 30 mm, tinggi (11-14) mm, mampu menahan beban sebesar 933,3 N pada suhu 200o C selama 22 menit..Kata Kunci : “cetak briket arang”, “tempurung kelapa”, “pneumatic”,  “PLC”.
Rancang Bangun Mesin Penyekur Klep Dan Dudukan Klep Kepala Silinder Mesin Ringan Secara Otomatis Dengan Tipe Portabel Suharto (Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang)
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9, No 3 (2014): Volume 9, Nomor 3, Desember 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.574 KB) | DOI: 10.32497/rm.v9i3.582

Abstract

Pada mesin sepeda motor sering dijumpai kebocoran klep pada cylinder head. Hal ini disebabkan karena timbulnya tumpukan kerak yang melekat pada dudukan klep sehingga mengganggu proses kompresi dan menurunkan kinerja mesin. Cara untuk menanggulangi kondisi tersebut adalah dengan menyekur klep. Hampir semua proses penyekuran yang dilakukan oleh mekanik bengkel masih menggunakan cara manual dengan menggunakan gerakan tangan. Cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga terampil sehingga kurang efisien. Analisa ini adalah membuat rancang bangun mesin penyekur klep mesin sepeda motor secara otomatis yang mempunyai kelebihan dapat mempersingkat waktu penyekuran setengah kali waktu penyekuran manual. Dengan daya motor penggerak 100 Watt, penyekuran dilakukan secara otomatis. Gerakan otomatis yang mirip dengan gerakan manual, maka mesin ini dapat mempersingkat waktu dan tidak memerlukan tenaga ahli. Dengan demikian waktu untuk penyekuran dapat digunakan untuk kerja lain karena mesin akan bekerja dengan sendirinya. Hasil penyekuran dengan mesin ini lebih cepat dari penyekuran manual dan lebih sempurna daripada menggunakan tangan karena putaran penyekuran lebih konstan.Kata kunci : “sepeda motor”, “penyekuran klep”, “cylinder head”
PENERAPAN STANDAR WAKTU UNTUK DURASI PEKERJAAN PERAWATAN YANG EFEKTIF Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang, Supandi, Nur Saada
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 11, No 3 (2016): Volume 11, Nomor 3, Desember 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.498 KB) | DOI: 10.32497/rm.v11i3.740

Abstract

Banyak Industri mengeluarkan biaya yang besar untuk pekerjaan perawatan. Keadaan ini terjadi karena adanya perkembangan dalam pelaksanaan pekerjaan perawatan yang memakan waktu panjang yang mengakibatkan terjadinya jadwal kegiatan perawatan yang tidak efektif dan timbulnya biaya perawatan yang tinggi. Untuk meminimalkan durasi waktu kerja agar menjadi lebih efektif diperlukan perencanaan kerja dengan penerapan standar waktu pekerjaan perawatan. Pelaksanaan kerja perawatan yang efektif dapat dicapai dengan perencanaan berdasarkan pengukuran waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan menggunakan metoda pengukuran waktu (Methods Time Measurement) atau MTM adalah merupakan pendekatan untuk menilai lama waktu atau durasi waktu kerja berdasarkan data pekerjaan perawatan.Urutan prosedur normal dalam sistem pengukuran waktu ini memerlukan analisis secara teknik dari tiaplangkah pekerjaan yang akan dilakukan. Analisis ini terdiri dari penguraian seluruh bagian pekerjaan yang dapat dicapai melalui observasi berdasarkan tingkat keahlian pada pekerjaan. Data standar  yang diperoleh terdiri dari nilai-nilai studi waktu yang membentuk tahapan-tahapan pekerjaan sehingga dapat menghasilkan waktu kerja perawatan yang efektif dan produktif.Kata Kunci : ?Standar waktu?, ? pekerjaan perawatan?, ?efektif?.
ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE STUDI KASUS PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC Saptono, Heru; Wardani, Alif
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 1 (2017): Volume 12, Nomor 1, April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.881 KB) | DOI: 10.32497/rm.v12i1.986

Abstract

PT. Indonesia Stanley Electric merupakan perusahaan penghasil produk penerangan kendaraan dari berbagai macam tipe kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.Sistem produksi yang digunakan adalah make to order. PT. Indonesia Stanley Electric ingin meningkatkan hasil produksi dengan memaksimalkan proses produksi yang ada di lantai produksi agar keseimbangan lintasan dalam proses produksi dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memenuhi pesanan dengan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan menyeimbangkan lintasan pada stasiun kerja untuk keperluan perbaikan kerja selanjutnya dengan meningkatkan dan mengoptimalkan keseimbangan lini proses produksi. Dengan menggunakan metode Helgeson-Birnie/Ranked Positional Weight (RPW) menggelompokan pekerjaan berdasarkan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pengalokasian sesuai waktu siklus yang dimiliki. Dari hasil penelitian tersebut, telah didapatkan pengukuran waktu per stasiun kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam mengerjakan sebuah produk dengan jumlah shift kerja 3 shift dengan main line aktif shift (1) 3 main line, Shift (2) 3 main line, dan shift (3) 2 main sesuai 22 hari kerja sebanyak 99.531pcs head lamp selama satu bulan dengan waktu siklus 43,5 detik. Jumlah stasiun kerja dengan analisa keseimbangan lini, memberikan informasi tentang tingkat efisiensi kerja sehingga diperoleh 5 stasiun kerja dengan balance delay 17% tingkat efisiensi lintasan sebesar 87% memperlihatkan tingkat efisiensi, berdasarkan perhitungan manual maupun dengan software hasilnya tetap sama dengan demikian efisiensi stasiun kerja harus tetap dipertahankan untuk stasiun kerja selanjutnya.

Page 4 of 43 | Total Record : 423


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 19 No. 3 (2024): Volume 19, Nomor 3, Desember 2024 Vol 19, No 2 (2024): Volume 19, Nomor 2, Agustus 2024 Vol 19, No 1 (2024): Volume 19, Nomor 1, April 2024 Vol 18, No 3 (2023): Volume 18, Nomor 3, Desember 2023 Vol 18, No 2 (2023): Volume 18, Nomor 2, Agustus 2023 Vol 18, No 1 (2023): Volume 18, Nomor 1, April 2023 Vol 17, No 3 (2022): Volume 17, Nomor 3, Desember 2022 Vol 17, No 2 (2022): Volume 17, Nomor 2, Agustus 2022 Vol 17, No 1 (2022): Volume 17, Nomor 1, April 2022 Vol 16, No 3 (2021): Volume 16, Nomor 3, Desember 2021 Vol 16, No 2 (2021): Volume 16, Nomor 2, Agustus 2021 Vol 16, No 1 (2021): Volume 16, Nomor 1, April 2021 Vol 15, No 3 (2020): Volume 15, Nomor 3, Desember 2020 Vol 15, No 2 (2020): Volume 15, Nomor 2, Agustus 2020 Vol 15, No 1 (2020): Volume 15, Nomor 1, April 2020 Vol 14, No 3 (2019): Volume 14, Nomor 3, Desember 2019 Vol 14, No 2 (2019): Volume 14, Nomor 2, Agustus 2019 Vol 14, No 1 (2019): Volume 14, Nomor 1, April 2019 Vol 13, No 3 (2018): Volume 13, Nomor 3, Desember 2018 Vol 13, No 2 (2018): Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018 Vol 13, No 1 (2018): Volume 13, Nomor 1, April 2018 Vol 12, No 3 (2017): Volume 12, Nomor 3, Desember 2017 Vol 12, No 2 (2017): Volume 12, Nomor 2, Agustus 2017 Vol 12, No 1 (2017): Volume 12, Nomor 1, April 2017 Vol 12, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 11, No 3 (2016): Volume 11, Nomor 3, Desember 2016 Vol 11, No 2 (2016): Volume 11, Nomor 2, Agustus 2016 Vol 11, No 1 (2016): Volume 11, Nomor 1, April 2016 Vol 10, No 3 (2015): Volume 10, Nomor 3, Desember 2015 Vol 10, No 2 (2015): Volume 10, Nomor 2, Agustus 2015 Vol 10, No 1 (2015): Volume 10, Nomor 1, April 2015 Vol 10, No 1 (2015) Vol 9, No 3 (2014): Volume 9, Nomor 3, Desember 2014 Vol 9, No 2 (2014): Volume 9, Nomor 2, Agustus 2014 Vol 9, No 1 (2014): Volume 9, Nomor 1, April 2014 Vol 8, No 2 (2013): Volume 8, Nomor 2, Agustus 2013 Vol 8, No 1 (2013): Volume 8, Nomor 1, April 2013 Vol 7, No 3 (2012): Volume 7, Nomor 3, Desember 2012 More Issue