cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 1,581 Documents
Analysis Of Figurative Language In Song Lyrics Of Social Distortion Band Dewa Gede Agung Arisuda P.
Humanis Volume 4. No. 1. Juli 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.088 KB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang analisis bahasa kiasan dalamlirik lagu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui jenis bahasakiasan yang digunakan dalam lirik lagu dan tema yg terkandung dalamlirik-lirik tersebut.Tiga lagu yang terpilih sebagai data seperti “‘Ring Of Fire’, ‘GhostTown Blues’, dan ‘Machine Gun Blues’. Teori utama yang digunakandalam penelitian ini adalah teori bahasa kiasan yg dikemukakan olehKnickerbocker dan Reninger. Analisis ini juga didukung oleh teori maknayang dikemukakan oleh Smith.Penemuan ini menunjukan ada tujuh jenis dari bahasa kiasan yangditemukan yaitu, namely, allusion, simile, hyperbole, personification,synecdoche, metaphor dan metonymy. Kegunaan dari bahasa kiasan dalamlirik lagu ini berperan penting, ini menunjukan intensitas expresi yangdalam dan memiliki cita rasa yang spesial bagi seseorang yang mendengarlagu-lagu tersebut.
THE CONJUNCTION ANALYSIS IN NOVEL IF I STAY BY GAYLE FORMAN I Putu Mahendra
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.236 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul kata sambung dalam Novel " Jika saya tinggal " oleh Gayle Forman. Penelitian ini mengenai jenis kata sambung yang terdapat di novel dan fungsi kata sambung yang digunakan dalam novel . Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis kata sambung dan untuk menjelaskan fungsi kata sambung yang digunakan dalam novel . Kata sambung diambil dari novel berjudul “Jika saya tingga”l oleh Forman ( 2009) . Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumenter . Dalam menyelesaikan proses pengumpulan data , pencatatan teknik diterapkan . Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif . Data untuk penelitian ini merupakan data kualitatif . Teori utama yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori kata sambung oleh Halliday dan Hassan dalam buku mereka " Kohesi dalam bahasa Inggris " ( 1976) , teori mencakup jenis jenis kata sambung. Selain itu , jurnal ini juga menggunakan teori dari Stern , dalam Bukunya Garis Tata Bahasa Inggris dengan Latihan dan Kunci Jawaban ( 2003) menjelaskan fungsi kata sambung. Temuan ini menunjukkan empat jenis kata sambung yang dikemukakan oleh Haliday dan Hassan , yaitu: tambahan , berlawanan , bersifat sebab dan sementara . Ada dua kesimpulan dinyatakan di sini , berdasarkan masalah yang dianalisis . Pertama , empat jenis kata sambung dikemukakan oleh Haliday dan Hassan yang menemukan novel ini , dengan berbagai jenis . Kedua , kata sambung dalam novel ini memiliki beberapa fungsi , yaitu: kata sambung menggabungkan satu kata denagn yang lain , kata sambung menggambungkan satu klausa dengan yang lain , kata sambung menggabungkan satu kalimat denagn yang lain , dan kata sambung menggabungkan satu frasa dengan satu frase yang lain .
CODE SWITCHING USED BY THE JUDGES OF THE X FACTOR INDONESIA TV SHOW Annisa Dian Ilmi
Humanis Volume 9. No. 3. Desember 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ilmiah yang berjudul “Code Switching Used by the Judges of X FactorIndonesia TV Show” bertujuan untuk mengetahui fenomena alih kode yang digunakanoleh para juri di acara TV tersebut. Analisis difokuskan pada tipe, fungsi dan factor dariperistiwa alih kode yang memotivasi para juri untuk berbicara menggunakan alih kode.Tujuan dari studi ini yaitu untuk menganalisa tipe peristiwa alih kode, mengetahui fungsiperistiwa alih kode dan menganalisa faktor dari peristiwa alih kode yang terjadi selamaproses penjurian di X Factor Indonesia. Temuan dari studi ini yaitu; terdapat 2perspektif dari peristiwa alih kode, yaitu syntactical perspectives dan discourseperspectives. Selain itu ada 6 fungsi dari peristiwa alih kode yaitu referential, directive,phatic, metalinguistic, expressive and poetic function. Di samping itu, ditemukan 5 dari10 faktor penyebab terjadinya peristiwa alih kode, yaitu Fill a linguistic need for lexicalitem, set phrase, discourse marker, or sentence filler, Continue the last language(triggering), Specify addressee, Qualify message: amplifying or emphasizing, andChange role of speaker: raise status, add authority, show expertise
ALA?KARA DALAM KAKAWIN HAÑANG NIRARTHA : KAJIAN STILISTIKA Ida Ayu Istri Agung Dharmayanti
Humanis Volume 11. No 1. April 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.175 KB)

Abstract

Kakawin Hañang Nirartha tells about the love story of Nirartha. The text ofKakawin Hañang Nirartha gives the views of the Nirartha’s love to his couplethrough the faith that he shows in his daily activities which should be followed by aperson in the form of faith in action, in speech, and in thought. The author’s ability inusing figurative speech makes this literary work worth to be analyzed.This research was aimed to analyze the formal and narrative structure of theKakawin Hañang Nirartha. The formal structure of Kakawin Hañang Nirartha areguru-laghu, wrêta, m?tra, ga?a, canda, carik, pada, pupuh and ala?kara. Thenarrative structure of Kakawin Hañang Nirartha are manggala, corpus and epilog.The types of Ala?kara used in the Kakawin Hañang Nirartha are (1) Sabd?la?kara,in the form of yamaka and anuprasa, (2) Arth?la?kara which is in the form ofrupaka, rupakabhyadika, wyatireka and warta. And (3) pujasmara, it is the smallestform of metaphor of Kakawin Hañang Nirartha which is aimed to attract the BhataraSmara comes to the author’s thought.
THE DESCRIPTION BETWEEN BRISTISH - ENGLISH AND AMERICAN - ENGLISH SLANGS IN THE JOHN GRISHAM’S NOVEL “THE RACKETEER” Sari Dewi Amini Rahmat
Humanis Volume 12. No.3. September 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.597 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul ”The Description Between British - English And American – English Slangs In The John Grisham’s Novel ‘The Racketeer’”, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, arti dan pemakaian kalimat slangs atau dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai bahasa gaul atau bahasa ‘prokem’, yang digunakan didalam novel John Grisham. Metode data yang digunakan dibagi menjadi tiga bagian: pertama; sumber data diambil dari novel berjudul “The Racketeer”, kedua; metode dan teknik adalah kualitatif dan deskritif-dokumentatif, ketiga; konsep dan teori-teori digunakan untuk menganalisa dan untuk memaparkan tentang apakah slangs atau bahasa gaul itu berdasarkan pernyataan –  pernyataan ahli bahasa, seperti dari: Mencken, Leech, Chapman dan Adams. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulis menggunakan bahasa gaul untuk menyampaikan secara nyata isi, pesan dan maksud dari cerita yang ditulisnya. Jenis slang atau bahasa gaul yang digunakan adalah primary dan secondary slang. Konsep pembentukan kata-kata dalam bahasanya adalah clipped word, compounding, borrowing, backward formation, abbreviation dan blending. Jenis pengartian dalam bahasa slang atau gaul yang digunakan oleh penulis adalah conceptual atau denotative atau cognitive meaning, connotative meaning, stylistic meaning, affected meaning, reflected meaning, collocative meaning, dan thematic meaning. Dari data dan penelitian menunjukkan bahwa fungsi bahasa gaul yang digunakan dalam penulisan membuat pembaca dengan mudah memahami situasi yang ingin digambarkan secara tematik dan secara sosiolinguistik.
THE ANALYSIS OF PSYCHOLOGICAL DIMENSION OF MAIN AND SECONDARY CHARACTERS IN THE MOVIE “SO UNDERCOVER” Made Wulan Mega Pratiwi
Humanis Volume 14. No.2. Pebruari 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.714 KB)

Abstract

Makalah ini berjudul "Analisis Psikologis Dimensi Utama dan Karakter sekunder di The Film So Undercover". Karya sastra dianalisis berdasarkan dimensi psikologis karakter utama dan sekunder. Ada dua tujuan dari tulisan ini, pertama adalah analisis dimensi psikologis karakter utama dan sekunder. Kedua, tulisan ini bertujuan untuk analisis konflikkarakter utama.Data dalam penelitian ini diambil dari film "So Undercover" yang ditulis oleh Tom Vaughan (2011) yang diterbitkan di Inggris. Film ini telah terjual lebih dari dua belas juta kopi di seluruh dunia diterbitkan di Maret 2012. Teori yang digunakan dalam menganalisis film tersebut teori psikologi dan teori konflik. Teori pertama adalah tentang dimensi psikologis diusulkan oleh Karl S. Bernhardt (1953; 3), termasuk nafsu makan, mau, emosi, perasaan dan sikap, dan motif sosial. Teori yang digunakan untuk mengidentifikasi konflik yang ditulis oleh Gail dan Myers (1992; 268), sedangkan teori oleh Kenney (1966; 19) diterapkan untuk menemukan konflik internal dan eksternal.Analisis penelitian ini menyajikan motivasi manusia. Dia mengalami konflik internal ketika ia diberitahu untuk menjadi FBI. Dia juga mengalami konflik eksternal berupa masalah dengan Shasa dan Armon.
EKSISTENSI KEKUASAAN TOYOTOMI HIDEYOSHI DALAM NOVEL TOYOTOMI HIDEYOSHI NO KEIEI JUKU KARYA KITAMI MASAO Komang Tias Haptari
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.643 KB)

Abstract

The title of this research is “The Existence of Power of Toyotomi Hideyoshi in Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku novel by Kitami Masao". This study aims to determine the existence of leadership and the collapse of the leadership of Toyotomi Hideyoshi. The theory used in this study is sociology literature according to Nurgiyantoro (2002), existentialism according to Sartre (in Hassan 1976), and theory of autocratic and autocratic leaders according to Terry (in Kartono 1983). The data of this study were analyzed by descriptive analysis method. Based on the analysis result, Toyotomi Hideyoshi in Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku novel had a strategies and actions to maintain his existence and superiority. Those strategies was able to take Toyotomi Hideyoshi to the supreme of power. After he reached the highest authority in Japan, Toyotomi Hideyoshi had an ambition to expand the territory to Korea and China. Eventually, leadership of Toyotomi Hideyoshi had collapse caused by his greed
Figurative Languange In William Wordsworth’s Poem “She Was A Phantom Of Delight” Endah Agustini
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.018 KB)

Abstract

tujuan dari penelitian ini adalah unutuk mengidentifikasi jenis bahasa kiasan dan menentukan makna penggunaan bahasa kiasan dalam puisi tersebut. Data puisi ini, terdiri dari tiga bait, setiap bait ada 10 baris. Dalam peneliti ada satu teori yang di aplikasikan unutk menjawab dua pokok permasalahan. Adapun teori yang dimaksud yaitu: simile, metafora, personifikasi, synecdoche, metonimi, hiperbola, ironi, paradoks, metafora mati, yang diambil dalam buku Interpreting Sastra oleh Knickerbocker dan Reninger ( 1963-367). Selain itu, teori Leech ini mencangkup tujuh jenis makna yang digunakan untuk membenarkan arti dari bahsa kiasan. Ada lima jenis bahsa kiasan yang ditemukan dalam puisi yaitu smile, metafora, personikasi, hiperbola, dan kiasan. Di antara bahasa-bahsa kiasan, hiperbola, simile dan personifikasi lebih dominan muncul dalam puisi. Sementara itu, jenis bahasa kiasan yang tidak ditemukan dalam puisi adalh synecdoche, metonimi, ironi, paradoks dan metafora mati. Puisi ini adalah cinta kebahagiaan dan deskripsikan sebagai makhluk yang indah.
Verbal and Non-Verbal Signs in Football Shoes Advertisements Kadek Ari Sukmantara1
Humanis Vol 20 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.523 KB)

Abstract

Studi ini berjudul "Verbal and Non-verbal Signs In Football Shoes Advertisements". Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah jenis fungsi bahasa dan hubungan tanda verbal dengan tanda non verbal yang disajikan dalam iklan sepatu sepak bola. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis fungsi bahasa dan menganalisa relasi tanda verbal dengan tanda non verbal yang disajikan dalam iklan sepatu sepak bola. Iklan sepatu sepak bola diambil dari Adidas, Nike dan Puma di situs internet yang digunakan sebagai sumber data karena iklan ini menyajikan perpaduan yang baik antara warna, gambar dan pilihan kata daripada iklan lainnya yang juga terdiri dari tanda-tanda verbal dan non-verbal. Penelitian yang dilakukan dengan metode kepustakaan dengan metode dokumentasi dan teknik pencatatan digunakan untuk mengumpulkan data maka metode kualitatif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan teori yang diajukan oleh Leech tentang fungsi bahasa. Dia menyatakan bahwa ada lima fungsi bahasa. Teori tanda yang dipakai adalah teori yang diusulkan oleh Chandler. Dia menyatakan bahwa sebuah tanda terdiri dari "penanda" dan "tanda". Dalam hasil analisis data fungsi bahasa dalam iklan sepatu sepak bola, pengiklan cenderung menggunakan fungsi informasi untuk menyampaikan atau memberi informasi kepada pembaca tentang produk sehingga mereka dapat menarik minat dan membelinya. Kedua jenis tanda saling terkait karena apa yang tertulis dalam tanda verbal sesuai dengan apa yang ditunjukkan dalam tanda non-verbal. Mereka saling mendukung untuk membuat kombinasi yang bagus dalam iklan.
Penggunaan Sentaku No Setsuzokushi Aruiwa Dan Soretomo Dalam Novel Norwei No Mori Karya Haruki Murakami Luh Komang Tri Pradnyani; Maria Gorethy Nie Nie; Ngurah Indra Pradhana
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.404 KB)

Abstract

This research entitled, The Usage of Sentaku no Setsuzokushi {aruiwa} and {soretomo} on the Norwei no Mori’s Novel by Haruki Murakami. This research was focus to the explanation structure and meaning of sentaku no setsuzokushi {aruiwa} and {soretomo} on the sentences of Norwei no Mori’s Novel by Haruki Murakami, volume 5-6. On this research the author used of theory that refers to the opinion of Makino and Tsutsui (1994), and Pateda (2001). The data collection has been done by corrected reading methody and then analyzed by distribute method. The result of analyze are presented by informal method. The result of this research represented that sentaku no setsuzokushi aruiwa and soretomo can be combined with clause 1 and clause 2, word 1 and word 2, verba (ichidan doushi, godan doushi, henkaku doushi) and noun when established a sentence. Sentaku no setsuzokushi {aruiwa} had a meaning that expressed of possibility, presumption, hesitation, uncertainty, and the changes of situation. Sentaku no setsuzokushi {soretomo} are often added with [ka] word so that, had a meaning that expressed of selection.

Page 3 of 159 | Total Record : 1581


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue