cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi (JIMPBIO) terbit emapat kali setahun pada bulan Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember, berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang pendidikan biologi dan ilmu biologi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022" : 5 Documents clear
Araceae Spesies at Ornamental Plant Sales Points in Banda Aceh City Chairun Nisa; Cut Nurmaliah; Hasanuddin Hasanuddin; Dewi Andayani; Djufri Djufri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Araceae is a plant that is known by the public, cultivated and traded to the people of Indonesia and is widely used as an ornamental plant. This study aims to determine the types of Araceae, and the types of Araceae that are most in demand at the point of sale of ornamental plants in Banda Aceh City. This research was conducted in November 2021. The methods used in this study were observation and interviews. The instruments used in this study were observation sheets and interviews. The data were analyzed descriptively qualitatively, that is, all data and information obtained in the field were collected and supported from relevant literature sources, displayed in tabular form and followed by interviews containing information about the types of Araceae, and the types of Araceae that were most in demand. at the point of sale of ornamental plants in Banda Aceh City. The results of the study found 25 species of Araceae. which consists of 13 genera Araceae, namely Aglaonema, Alocasia, Anthurium, Caladium, Colocasia, Dieffenbachia, Epipremnum, Hemalomena, Monstera, Scindapsus, Spathyphyllum, Syngonium, and Zantedeschia. The most popular Araceae species at the point of sale of ornamental plants in the city of Banda Aceh are Aglaonema with 19% enthusiasts and the least popular Araceae species with 2% interest are Colocasia, Epipremnun, Scindapsus, and Zantedeschia.Keywords: Araceae, Species, Ornamental Plants.Araceae merupakan tanaman yang di kenal oleh masyarakat, dibudidayakan dan diperjual belikan kepada masyarakat Indonesia serta banyak di manfaatkan sebagai tanaman hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Araceae, dan jenis-jenis Araceae yang paling diminati di tempat penjualan tanaman hias di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu semua data dan informasi diperoleh di lapangan yang terkumpul serta di dukung dari sumber literatur yang relevan ditampilkan dalam bentuk tabel dan dilanjutkan dengan wawancara yang berisi informasi tentang jenis-jenis Araceae, dan jenis-jenis Araceae yang paling diminati. di tempat penjualan tanaman hias di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian ditemukan 25 spesies Araceae. yang terdiri dari 13 Genus Araceae yaitu Aglaonema, Alocasia, Anthurium, Caladium, Colocasia, Dieffenbachia, Epipremnum, Hemalomena, Monstera, Scindapsus, Spathyphyllum, Syngonium, dan Zantedeschia. Jenis Araceae yang paling diminati di tempat penjualan tanaman hias di kota Banda Aceh ialah Aglaonema dengan jumlah peminat 19% dan jenis Araceae yang sedikit diminati masyarakat dengan jumlah peminat 2% ialah Colocasia, Epipremnun, Scindapsus, dan Zantedeschia.Kata Kunci: Araceae, Spesies, Tanaman Hias.
Types of Epiphytic Orchids (Orchidaceae) in Coffe plantations in Simpang Teritit Village, Wih Pesam District, Bener Meriah Regency Selvi Ulan Dari; Cut Nurmaliah; Hasanuddin Hasanuddin; Djufri Djufri; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Epiphytic orchids are orchids that live attached to the trunk, branches, or twigs of both living and dead trees. Research on "Types of Epiphytic Orchid Plants (Orchidaceae) in the Coffee Plantation of Simpang Teritit Village, Wih Pesam District, Bener Meriah Regency" has been carried out at the Coffee Plantation of Simpang Teritit Village, Wih Pesam District, Bener Meriah Regency from 27 June 2021 to 15 July 2021. This study aims to determine the types of epiphytic orchids and epiphytic orchid host trees. The method used in this research is the method of transect and checkered line. From the results of the study found 12 genera of orchids, consisting of 14 types of epiphytic orchids, namely; Adenoncos elongata J.J.Sm, Appendicula cornuta Blume, Cymbidium dayanum Ridl, Dendrobium truncatum Lindl, Dendrobium crumenatum Swartz, Eria pilifera Ridl, Liparis cespitosa (Lam.) Lindl., Liparis condylobulbon Rch. ) Lindl, Phreatia plantaginifolia (J.Koenig), Polystachya concreta (Jacq.) Garay H.R.Sweet, Thrixspermum incurvicalcar J.J.Sm and Vanda pumila Hook.f. Furthermore, there are 5 types of host trees, namely; Coffea Arabica L., Gliricidia sepium (Jacq)., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Citrus nobilis L., and Citrus reticulate Blanco. The conclusion of this research is that there are 12 genera and 14 types of epiphytic orchids attached to 5 tree species. Orchid type Liparis condylobulbon Rchb.f. is an epiphytic orchid which is mostly found individually.Keywords: orchidaceae, epiphyte, host tree. Anggrek epifit adalah anggrek yang hidup menempel pada batang, dahan, atau ranting pohon baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Penelitian tentang “Jenis-jenis Tumbuhan Anggrek Epifit (Orchidaceae) di Perkebunan Kopi Desa Simpang Teritit Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah” telah dilaksanakan di Perkebunan Kopi Desa Simpang Teritit Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah sejak 27 Juni 2021 s.d 15 Juli 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis anggrek epifit dan pohon inang anggrek epifit. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode transek dan garis berpetak. Dari hasil penelitian ditemukan 12 genus anggrek, terdiri dari 14 jenis anggrek epifit yaitu; Adenoncos elongata J.J.Sm, Appendicula cornuta Blume, Cymbidium dayanum Ridl, Dendrobium truncatum Lindl, Dendrobium crumenatum Swartz, Eria pilifera Ridl, Liparis cespitosa (Lam.) Lindl., Liparis condylobulbon Rchb.f., Luisia taurina J.J.Sm, Oberonia ensiformis (Rees) Lindl, Phreatia plantaginifolia (J.Koenig), Polystachya concreta (Jacq.) Garay H.R.Sweet, Thrixspermum incurvicalcar J.J.Sm dan Vanda pumila Hook.f. Selanjutnya terdapat 5 jenis pohon inang yaitu; Coffea Arabica L., Gliricidia sepium (Jacq)., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Citrus nobilis L., dan Citrus reticulate Blanco. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat 12 genus dan 14 jenis anggrek epifit yang melekat pada 5 jenis pohon. Anggrek jenis Liparis condylobulbon Rchb.f. adalah anggrek epifit yang paling banyak ditemukan individunya.Kata kunci: orchidaceae, epifit, pohon inang.
Level of Survivality of Bett Fish (Betta splendens) by Feeding Feed Shell Waste Flour Mrown Crab (Scylla sp.) Irma Sulastri; Safrida S; Devi Syafrianti; Andi Ulfa Tenri Pada; Ismul Huda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betta fish (Betta splendens) is a freshwater fish. that is favored by the public as ornamental fish because it has a beautiful and bright body. color and can be of high selling value, so cultivators need to maintain the survival of the fish. Survival rates can be influenced by external and internal factors. Internal factors consist of the food consumed, while external factors include the external environment such as temperature and pH. The purpose of this study was to determine the effect of giving mud crab shell waste flour (Scylla sp.) on the survival of Betta Fish. This study used a non-factorial experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) experiment with 4 treatments and 5 replications. The treatments consisted of P0 (0 g), P1 (63 g), P2 (126 g) and P3 (189 g) crab shell flour. Data analyzed using ui Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that the. survival of fish during mixed feeding was very good, because the SR (%) value was above 50%. The conclusion of this study is that feeding a mixture of crab shell waste flour has no effect because the value of Fcount Ftable on fish survival with an SR value (%) of 70-100%.  Ikan Cupang (Betta splendens) adalah ikan yang hidup di air tawar yang. digemari masyarakat sebagai ikan hias karena memiliki warna tubuh yang indah serta cerah dan bisa bernilai jual tinggi, sehingga pembudidaya perlu mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Tingkat kelangsungan hidup dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal terdiri dari makanan yang dikonsumsi, sedangkan ekternal mencakup lingkungan luar seperti suhu dan pH. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah cangkang kepiting bakau (Scylla sp.) terhadap kelangsungan hidup Ikan Cupang. Metode pada penelitian eksperimen non-faktorial dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari P0 (0 g), P1 (63 g), P2 (126 g) dan P3 (189 g) tepung cangkang kepiting. Data dianalisis  menggunakan uji Analisis Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan .bahwa kelangsungan hidup ikan saat pemberian pakan campuran tergolong sangat baik, karena nilai SR (%) diatas 50%. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian pakan campuran tepung limbah cangkang kepiting tidak berpengaruh atau nilai Fhitung Ftabel maka hipotesis ditolak terhadap kelangsungan hidup ikan dengan nilai SR (%) 70-100%. 
Jamur Makroskopis di Kawasan Hutan Lindung Reko Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues RENA FITRI; Iswadi, S.Pd., M.Si Iswadi, S.Pd., M.Si; Dr. Samingan, M.Si Dr. Samingan, M.Si; Dr. Hasanuddin M.Si Dr. Hasanuddin M.Si; Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur makroskopis di kawasan hutan lindung Reko Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues dan mengetahui jamur makroskopis yang dapat dikonsumsi, tidak dapat dikonsumsi dan beracun. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey eksploratif dengan pengambilan sampel secara subjektif. Lokasi penelitian terbagi menjadi tiga stasiun, Stasiun I kawasan kaki gunung, Stasiun II kawasan lereng gunung dan Setasiun III mewakili kawasan puncak gunung dengan masing-masing stasiun terdapat 3 transek. Data dianalisis secara deskriptif yang meliputi deskripsi jamur, gambar dan hirarki taksonomi. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 38 spesies jamur makroskopis yang diklasifikasikan kedalam 2 divisi, 7 ordo,dan 19 familia. Spesies jamur makroskopis yang paling banyak ditemukan berasal dari ordo Polyporales dan Agaricales masing-masing sebanyak 16 speies. Empat spesies termasuk kedalam jamur konsumsi, sembilan belas spesies jamur tidak dapat dikonsumsi dan dua spesies jamur beracun. 
Identification of Misconception of Animal Tissue Material on Students of Senior High School of 2 Meulaboh Districts Aceh Barat fathur hadyan; Khairil Khairil; Devi Syafrianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research has been conducted to identify problems of misconception that occur in understanding animal tissue material on students of Senior High School of 2 Meulaboh Districts Aceh Barat. Data collection was done by written test in the form of diagnostic test and interview. Diagnostic tests are made in the form of multiple choice with open reasoning accompanied by CRI Score. Data were analyzed by calculating the percentage of each answer and CRI score chosen by the students. The results showed that the average level of (T) totally guess answer as much as 19.46%, TTK (Do not Know the Concept) as much as 27.31%, TK (Know the Concept) as much as 31.74%, and M (Misconception) as 21, 49%. Telah dilakukan penelitian untuk mengindentifikasi permasalahan miskonsepsi yang terjadi dalam memahami materi jaringan hewan pada Siswa SMA Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis berupa tes diagnostik dan wawancara. Tes diagnostik dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan alasan (reasoning) terbuka yang disertai dengan skor CRI. Data dianalisis dengan cara menghitung persentase dari setiap jawaban dan skor CRI yang dipilih oleh siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat (T) Tebakan sebanyak 19,46 %, TTK (Tidak Tahu Konsep) sebanyak 27,31%, TK (Tahu Konsep) sebanyak 31,74%, dan M (Miskonsepsi) sebanyak 21,49%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5