cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis
ISSN : 23030453     EISSN : 24429872     DOI : -
Core Subject : Education,
Diya al-Afkar adalah jurnal ilmiah yang memfokuskan studi al-Quran dan al-Hadis. Jurnal ini menyajikan karangan ilmiah berupa kajian ilmu-ilmu al-Quran dan al-Hadis, penafsiran/pemahaman al-Quran dan al-Hadis, hasil penelitian baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan yang terkait tentang al-Quran atau al-Hadis, dan/atau tinjauan buku. Jurnal ini diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 02 (2021): Desember" : 10 Documents clear
Mengokohkan Otoritas Mufassir Melalui Uṣūl al-Tafsīr (Review Kitab ‘Ilm al-Tafsīr: Uṣūluhū wa Manāhijuhū karya Muhammad Afifuddin Dimyati) Ahmad Syaifuddin Amin
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.8941

Abstract

The delaying of uṣūl al-tafsīr study in the world causes its stagnancy in Indonesia. Muhammad Afif Dimyathi as a productive scholar presented his work entitled “ilm al-tafsīr: Uṣūluhū wa Manāhijuhu as to answer the need of uṣūl al-tafsīr literature in Indonesia especially for Islamic universities. Containing 14 chapters, This book could systematically present some representative objects of uṣūl al-tafsīr study such as basic discussion of tafseer, methodology , trend and some rules of Qur’anic exegesis. By Afifuddin’s work, uṣūl al-tafsīr can be presented as simple and systematic object although in terms of content, He was still repeating objects discussed by other previous scholars. The affirmation of tafseer’s authority is a main character of  his tought arising from traditionalist culture.
KORUPSI DAN MORALITAS (SUATU PENGANTAR DENGAN PERSPEKTIF TAFSIR) Slamet Firdaus
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9588

Abstract

Korupsi merupakan tindak kriminal berbasis pengkhianatan dan pengambilan milik pihak lain secara ilegal telah melembaga dan menyejarah, sehingga sulit melakukan upaya-upaya pemberantasannya, padahal dampak destruktifnya kepada rendahnya moralitas cukup fatal. Al-Qur`an dan kitab-kitab tafsir telah menginformasikan bahwa oknum-oknum di institusi penegak hukum di masa jahiliyah dan awal Islam telah terjebak dengan tindak korupsi, sistem kontrol di waktu itu tidak berjalan karena tersumbat, inkonsistennya para penagak keadilan dan masyarakat terhadap rujukan hukum yang benar hingga upaya perbaikannya belum menjadi milik publik.
HUKUM DAKWAH MENURUT MUFASSIRIN: STUDI KOMPARASI ATAS TAFSIR SURAH ALI IMRAN: 104 Rikza Maulan; Muhammad Choirin
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.8950

Abstract

Diskursus tentang hukum dakwah dalam kajian ilmu tafsir menyisakan perdebatan yang panjang; antara fardhu kifayah dan fardhu ain. Sementara pemahaman mengenai kewajiban dakwah menjadi faktor yang pada menjadi motivasi setiap individu untuk berdakwah, yang selanjutnya juga berpengaruh pada kontribusi perkembangan dakwah Islam dalam skala yang lebih luas. Paper ini bertujuan untuk mengungkap pandangan para mufassirin mengenai hukum dakwah; secara khusus analisa tentang tafsir surah Ali Imran: 104. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan analisa komparatif ke atas kitab-kitab tafsir; baik yang klasik (Salaf) ataupun modern (khalaf). Kajian mendapati bahwa terdapat titik persamaan dan perbedaan di kalangan ahli tafsir mengenai hukum dakwah. Titik persamaan terletak pada kesepakatan mereka mengenai kewajiban dakwah bagi orang Islam, meskipun mereka berbeda pendapat mengenai level kewajibannya.
KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-QURAN TEMATIK LPMQ KEMENAG RI DAN TEORI PSIKOLOGI AL-BALKHI Lathifah Lathifah; Sumanta Sumanta; Didi Junaedi
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9473

Abstract

Mental health is a harmony in life that is manifested between the functions of the soul, the ability to deal with the problems faced, and being able to feel happiness and positive self-efficacy. If every individual lives healthy, the family and society will also be healthy, because humans are social creatures. Therefore, it is necessary to make various efforts to create health, both physical health and mental health in living life. The formulation of the problems contained in this study are: (1) How is mental health in the perspective of psychological interpretation of the Thematic Al-Qura>n Tafsir by LPMQ Kemenag RI?, (2) How is Psychological Theory Study of the Thematic Al-Qura>n Interpretation of LPMQ Ministry of Religion RI? This type of research is library research (Library Research). Source of data, primary data source used by the author is the thematic interpretation of the Qur'an by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia and secondary data sources used by the author are books, journals, articles related to mental health and psychology. The technique of collecting and analyzing data in this research is by looking at and analyzing the interpretation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia on verses that explain mental health in the thematic interpretation of the Koran on health by LPMQ Ministry of Religion of the Republic of Indonesia in the perspective of psychological interpretation and strengthening it with the opinions of other commentators and psychologist. From the results of this study, it can be concluded that mental health in the perspective of psychological interpretation of the thematic interpretation of the Qur'an by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia, it can be concluded that the main characteristics of a healthy mentality are; have faith which is the basis of all their attitudes and behavior, able to adapt to the reality and able to free themselves from heart diseases such as; jealousy, jealousy, revenge, prejudice, showing off, pride, anger, neglect and forgetfulness, misgivings. Frustrated, greedy, able to establish relationships with other people and mutually beneficial, free from anxiety and tension, able to obtain satisfaction from the struggles of life, has a sense of loyalty to friends to others, prefers to give than to receive, able to direct problems into construction completion..Kesehatan mental merupakan keharmonisan dalam kehidupan yang terwujud antara fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi problematika yang dihadapi, serta mampu merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya secara positif. Apabila setiap individu hidup sehat maka keluarga dan masyarakat  juga akan ikut sehat, karena manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena nya perlu dilakukan berbagai upaya agar terciptanya kesehatan baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental dalam menjalani kehidupan. Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kesehatan mental dalam perspektif  tafsir psikologi pada Tafsir Al-Quran Tematik Karya LPMQ Kemenag RI?,(2) Bagaimana Telaah Teori Psikologi Terhadap Tafsir Al-Quran Tematik LPMQ Kemenag RI? Penelitian ini berjenis library research (Penelitian Kepustakaan). Sumber data, sumber data primer yang digunakan penulis yaitu tafsir al-Quran tematik kesehatan karya LPMQ Kemenag RI dan sumber data sekunder  yang digunakan penulis yaitu buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan kesehatan mental dan psikologi. Teknik pengumpulan dan penganalisisan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara melihat dan menganalisis penafsiran Kementrian Agama RI tentang ayat yang menerangkan mengenai kesehatan mental pada tafsir al-Quran tematik kesehatan karya LPMQ Kemenag RI  dalam sudut pandang  tafsir psikologi dan menguatkannya dengan pendapat mufassir lain dan pakar psikologi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental dalam perspektif tafsir psikologi pada tafsir al-Qura>n tematik kesehatan karya LPMQ Kemenag RI dapat disimpulkan ciri utama mental yang sehat yaitu; memiliki iman yang menjadi landasan semua sikap dan tingkah lakunya, mampu beradaptasi terhadap kenyataan mampu membebaskan diri dari penyakit-penyakit hati seperti; dengki, iri hati, dendam, buruk sangka, pamer, sombong, marah, lalai dan lupa, was-was. Frustasi, rakus, mampu menjalin hubungan dengan orang lain dan saling menguntungkan, bebas dari kecemasan dan ketegangan, mampu memperoleh kepuasan dari upaya perjuangan hidupnya, memiliki rasa setia kawan terhadap sesama , lebih senang memberi dari pada menerima, mampu mengarahkan permasalahan menjadi penyelesaian konstruksi.
STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN FAKHRUDDIN AL-RAZI DAN IBN ‘ARABI TENTANG MAKNA MARAJ AL-BAHRAYN DALAM AL-QUR’AN Nadia Zahro; Hajam Hajam; Lukman Zain MS
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9278

Abstract

This paper examines the meaning of the word Maraja al-Baḥrayn according to the interpretation of Fakhruddin al-Razi and Ibn 'Arabi. These two commentators were chosen to find out more about the meaning of the word from a Sufistic and scientific point of view, because at first glance, the two perspectives seem to contradict each other. In addition, this study also aims to find out how the interpretation of Maraj al-Bahrayn word according to Al-Razi and Ibn 'Arabi and compare their interpretation of that word. The interpretations of the two figures were analyzed using the discussion hermeneutic method from Schleiermacher.Tulisan ini menggkaji tentang makna kata Maraja al-Baḥrayn menurut panafsiran Fakhruddin al-Razi­ dan Ibn ‘Arabi. Kedua mufassir ini dipilih untuk mengetahui lebih dalam lagi makna kata tersebut dari sudut pandang sufistik dan sains, karena jika dilihat sekilas, kedua perspektif tersebut seolah saling bertolak belakang satu sama lain. Selain itu, kajian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran kata Maraj al-Bahrayn menurut Al-Razi dan Ibn ‘Arabi serta membandingkan penafsiran keduanya terhadap kata tersebut. Penafsiran kedua tokoh tersebut dianalisa dengan meggunakan metode hermeneutika pembahasan dari Schleiermacher.
KONTEKSTUALISASI HADIS-HADIS TENTANG PAKAIAN : STUDI PADA PAKAIAN TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU RIAU Nurfauzy Lubis
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9139

Abstract

Every societies lives a culture. No society grows without culture. Including the Prophet Muhammad who lived in Arab culture. Arab traditions have been embedded in their environment in various aspects of life, such as the culture of clothes. Arabic culture with Malayan culture is certainly different. So that to understand the hadith about clothing needs to use a cultural approach to understand the desired context of a hadith. This study aims to look at the hadith about how Prophet Muhammad dress and how contextualized with the traditional clothes of the Riau Malay community. Method of this research is library research. The results of this study indicate that although the traditional clothes of the Riau Malay people are not robes like the clothes that the Prophet used to wear, the spirit of Islamic doctrine in Riau Malay traditional clothes is reflected in the colors, motifs, and noble values contained in.
Al-Qur’an dan Tradisi Togo Motonu (Kampung Tenggelam): Studi Living Qur’an Pada Masyarakat Ambuau, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton Muhaemin Muhaemin
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9200

Abstract

Interaksi umat Muslim terhadap al-Qur’an terus mengalami perkembangan. Sebagian masyarakat menjadikan al-Qur’an tidak hanya teks yang dibaca ketika hendak beribadah di masjid, rumah, dan acara pengajian atau tausiyah, tetapi al-Qur’an juga dibaca ketika melakukan ritual-ritual keagamaan yang berbau mistik. Tulisan ini bertujuan untuk meneliti interaksi masyarakat muslim yang berada di Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dengan al-Qur’an dalam bentuk ritual Togo Motonu (kampung Tenggelam). Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif, dengan analisis deskriptif, serta menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa, walaupun ritual Togo Motonu mengandung unsur-unsur mistik, namun tata cara dalam mempraktekkan ritual tersebut tidak lepas dari bacaan-bacaan yang bersumber dari ayat-ayat al-Qur’an seperti bacaan terhadap QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Nas. Ayat-ayat ini dibacakan pada saat ritual Togo Motonu berlangsung, tepatnya ketika tetuah adat selesai menancapkan bendera disamping danau keramat. Masyarakat Ambuau Kabupaten Buton juga mempercayai bahwa ayat-ayat yang dibacakan ketika prosesi ritual Togo Motonu berlangsung dapat melindungi mereka dari segala macam musibah, baik musibah yang menimpah anggota tubuh, ataupuan musibah yang menimpah alam sekitar mereka.
Penggunaan Al-Qur’an untuk Terapi Ibu Melahirkan: Studi Living Qur’an di PMB Nina Yunita, Mlarak-Ponorogo Mahmud Rifaannudin
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.8988

Abstract

Permasalahan yang sering dialami oleh ibu melahirkan adalah rasa cemas dan takut akan rasa sakit, sehingga melahirkan anak menjadi momok menakutkan karenaraguakan keselamatan bayi dan dirinya. Untuk meredakan kecemasan tersebut bisadengan cara farmologidan non farmakologi atau terapi. Salah satu caraterapinyayaitudenganmurattal al-Qur’an, sebagai bentuk Living Quran untuk mengiringi persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman yang dibawa oleh ibu melahirkan ketika diperdengarkan lantunan al-Qur’an dalam mengiringi proses persalinan. Ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan Pendekatan penelitian kualitatif, berlokasi di PMB Nina Yunita di Desa Gandu, Kec. Mlarak, Kab Ponorogo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, wawancara dan Dokumentasi. Hasil dari peneltian ini adalah adanya pengaruh pemahaman tentang al-Qur’an oleh seorang pelaku living Qur’an, yaitu berpendapat bahwa al-Qur’an merupakan kitab pedoman, kitab petunjuk, dengannya dapat terlihat yang haq dan yang batil, juga untuk mengatur perbuatan manusia terhadap penciptanya, sehingga dengan pemahaman yang baik akan al-Qur’an mebawa perasaan rileks dan nyaman ketika diperdengarkan, kemudian memberikan kemudahan dalam proses persalinan dan menjadi kunci keselamatan untuk ibu dan bayi saat proses persalinan.
Pembacaan Filosofis-Rasionalis Ibn Rushd Terhadap Alquran Fiqih Kurniawan
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.9194

Abstract

Studi ini bertujuan untuk memaparkan pemikiran Ibn Rushd, terutama menyangkut pembacaannya terhadap Alquran. Menilik kembali pada masanya—abad pertengahan, telah memunculkan diskursus yang tajam antara filosof dan teolog Muslim. Kontradiksi seputar wahyu-akal dan pentakwilan menyangkut hakikat wujud Tuhan adalah salah satu pembahasan yang dikaji. Tentunya, diskursus itu melibatkan beberapa pemikir Muslim yang hidup pada era itu. Di antara pemikir Muslim yang namanya menyeruak dan masyhur dalam diskursus tersebut adalah Ibn Rushd. Salah satu kontribusi pembacaan rasionalis-filosofis Ibn Rushd terhadap Alquran ia tuangkan dalam konsep dalīl al-‘ināyah. Ada beberapa penemuan yang dihasilkan dari penelitian ini di antaranya: Ibn Rushd memadukan antara penemuan yang didasarkan pada nalar burhani (mudrikah bi al-burhāni) dan empirisme (mudrikah bi al-ḥissi); metode nalar burhani diunggulkan soal takwil dibandingkan metode dialektika; redaksi Alquran ihwal relasi alam dan manusia harus dipahami sebagai sarana untuk mengetahui hakikat keberadaan sang pencipta, yaitu, Allah SWT.
ANALISIS PEMIKIRAN SULAIMAN AL-ASYQAR TENTANG SIFAT ALLAH DALAM KITAB ZUBDAH AT-TAFSIR Rizal Samsul Mutaqin; Siti Urbah Ashiroh
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 9, No 02 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v9i02.8461

Abstract

This study aims to find understanding and thought Sulaiman Al-Asyqar behind the interpretation of the verses of the nature of Allah 20 in the kitab Zubdah At-Tafsir. Sulaiman Al-Asyqar is a great scholar and as one of the prophet’s sunnah flags one of them’s a dark thought. Zubdah At-Tafsir is one of the kitab interpretation who used of interpretation Riwayah and Dirayah. This interpretation was also mentioned taking on kalam features Ahlu Sunnah. Research methods that could facilitate conducting this analysis are qualitative research methods. This research data-retrieval technique uses observation and documentation, the point of observation and documentation here is kitab Zubdah At-Tafsir. As for this research data analysis technique using text maudhu’i (thematic) which deals with the Al-Quran according to a fixed theme or title. The result research shows that: (1) Sulaiman Al-Asyqar in interpreting verses of the nature of Allah 20 using the interpretation method ijmali (global) and and use features i’tiqady (theology). (2) Understanding and thinking Sulaiman Al-Asyqar the interpretation of passages in Allah 20 nature differs from streams of islamic theology adjoining: Asy’ariyah, Mu’tazilah, and Maturidiyah. (3) Sulaiman Al-Asyqar in interpreting verses of the nature of Allah 20 using insight and thinking that tend to lead to Ahlu Sunnah Wa Al-Jama’ah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10