cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
ISSN : 19791399     EISSN : 25483889     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal OASIS adalah jurnal ilmiah kajian Islam dibawah pengelolaan program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, kehadirannya ditujukan sebagai wadah aktualisasi karya para akademisi maupun praktisi dengan fokus kajian terkait ilmu Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal ini terbit dua kali selama satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
HUBUNGAN PENDIDIKAN KEDISIPLINAN DAN RELIGIOSITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA Muhammad Azis Husnarrijal
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i2.4985

Abstract

The aggressive behavior of students in school becomes an issue that needs solution to overcome this. Several institutions implement discipline through religious activities that are hoped to increase student religiosity and lead to solving the problem of student aggressiveness. The purpose of this study is to determine the effect of the application of discipline and student religiosity on students' aggressive behavior in the Al-Ishlah Educational Environment for the 2018/2019 Academic Year. This type of research is quantitative with the research method. The results of this study indicate the influence of the implementation of discipline throughout series of religious activities and student religiosity on students' aggressive behavior.Perilaku agresif  siswa di sekolah menjadi persoalan yang penanganan bersama untuk mengatasi hal tersebut. Beberapa lembaga menerapkan kedisplinan melalui kegiatan keagamaan yang diharapakan dapat meningkatkan religiousitas siswa dan  mengarah pada penyelesaian persoalan agresifitas siswa.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan pendidikan kedisplinan siswa dan religiositas siswa terhadap perilaku agresif siswa di Lingkungan Pendidikan Al-Ishlah Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan  metode survei. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penerapan pendidikan kedisiplinan melalui serangkain kegiatan keagamaan dan religiositas siswa terhadap perilaku agresif siswa.  
PERAN PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBERIKAN PANDUAN PELAKSANAAN IBADAH DI MASA PANDEMI Tutik Nurul Janah; Abdul Ghofarrozin
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i2.7775

Abstract

Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have an important role in society, including in providing guidance for the implementation of worship during the COVID19 pandemic. The function of the pesantren in the community at least includes three aspects, namely religious function (diniyah), social function (ijtima'iyyah), and educational function (tarabawiyyah. This research is qualitative research. This research uses a descriptive method. Data obtained from three sources: primary data, secondary data and tertiary data. The results of this study indicate the role of pesantren as Islamic educational institutions in the implementation of guidance of worship during the pandemic. The implementation of worship in pesantren refers to the decision of the LBM NU regarding worship guidelines during the pandemic era in areas affected by the virus.Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting di tengah masyarakat termasuk dalam memberikan panduan pelaksanaan ibadah di masa pandemi COVID19. Fungsi pesantren di tengah masyarakat paling tidak mencakup tiga aspek, yakni fungsi religius (diniyah), fungsi sosial (ijtima’iyyah), dan fungsi edukasi (tarabawiyyah). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data diperoleh melalui tiga sumber: data primer, data sekunder dan data tersier. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dalam memberikan panduan pelaksanaan Ibadah di masa pandemi. Pelaksanaan ibadah yang diberikan oleh pesantren merujuk pada keputusan LBM NU tentang panduan ibadah pada masa pandemi yang berada di daerah yang terjangkit virus.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT) DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 BREBES Muhammad Misbakhuddin
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i1.5345

Abstract

AbstractQualified teachers must carry out their functions in teaching. Government efforts to improve the quality and performance of teachers have been carried out in the form of a certification program by implementing the Teacher Professional Education Program (PPG) that has continued to date. However, improvement in the quality of teacher knowledge still needs to be improved, paying attention to these problems requires efforts to improve teacher performance through breakthrough thinking or non-traditional approaches. Knowledge Management (MP) provides an alternative to improving the quality of teachers by increasing their knowledge through cycles or stages of MP. This study discusses the Knowledge Management Cycle (Discovering, Capturing, Sharing and Application), the obstacles encountered and the solution to the application of knowledge management in Madrasah Tsanawiyah, the State of Resilience, Brebes. This research approach uses a qualitative approach with a single case study design, the research location is in MTs Negeri 1 Brebes. Data collection is carried out by holding (1) in-depth interviews, (2) Focus Group interviewing, (3) Observation, (4) Study of documents. Information extracted was related to MP, Framework, MP Dimensions, MP Strategy and School Culture. The findings obtained include: (1) MP is an effective learning process for teachers through the activities of acquiring, storing, sharing and utilizing knowledge in explicit form by utilizing technology and cultural environment to build school knowledge or memory. (2) the MP cycle is made simpler tailored to the conditions of the school which includes the stages of acquiring, storing, sharing and utilizing knowledge, (3) Supporting aspects. Guru berkualitas dalam menjalankan fungsi utamanya melakukan pembelajaran merupakan factor penting dalam keberhasilan pendidikan. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kinerja guru telah dilaksanakan dalam bentuk program sertifikasi dengan cara melaksanakan Program Pendidikan Profesi Guru(PPG) yang berlangsung sampai sekarang ini. Namun peningkatan mutu keilmuan guru masih perlu ada peningkatan, memperhatikan masalah tersebut perlu upaya untuk meningkatkan kinerja guru melalui pemikiran terobosan atau pendekatan non-tradisional. Manajemen Pengetahuan (MP) memberikan alternative peningkatan kualitas guru dengan meningkatkan pengetahuan mereka melalui siklus atau tahapan MP. Penelitian ini membahas tentang Siklus Manajemen Pengetahuan (Discovering, Capturing, Sharing dan Aplicating), kendala atau kelemahan yang dihadapi dan solusi penerapan Manajemen pengetahuan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ketanggungan Brebes. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus tunggal, lokasi penelitian berada di Manajemen pengetahuan di Madrasah TsanawiyahNegeri 1 Brebes. pengumpulan data dilaksanakan dengan mengadakan (1) wawancara mendalam, (2) Focus Group interviewing, (3) Observasi, (4) Studi dokumen. Informasi yang digali yaiti tentang MP, Kerangka kerja, Dimensi MP, Strategi MP dan Budaya Sekolah. Temuan yang diperoleh sebagai hasil penelitian ini meliputi (1) MP merupakan proses pembelajaran yang efektif bagi para guru melalui kegiatan memperoleh, menyimpan, berbagi dan memanfaatkan pengetahuan baik dalam bentuk laten atau eksplisit dengan memanfaatkan teknologi dan lingkungan budaya untuk membangun pengetahuan atau memori sekolah. (2) siklus MP dibuat lebih sederhana disesuaikan dengan kondisi sekolah yang meliputi tahapan memperoleh, menyimpan, berbagi dan memanfaatkan pengetahuan, (3) Aspek pendukung.
PENGAJARAN AGAMA DI PESANTREN SALAF PUTRI APIK (ASRAMA PENDIDIKAN ISLAM KUDUS) Azra Batrisyia; Siti Rohmah Soekarba
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i2.7473

Abstract

Pesantren is known as a cultural heritage in the form of an Islamic religious education system that has been existed for a long time in Indonesia. Pesantren APIK is a traditional pesantren that has been developed in the learning system with the existence of schools and colleges. This research discusses on Islamic education held by Pesantren APIK. This study used a qualitative descriptive method by collecting data using literature review and interview, then written based on cultural adaptation theory. The result shown that Islamic education held in Pesantren APIK is using a gradation system with a curriculum based on Kyai’s decision. The learning system centred on study of the yellow book, religious routine practice, and certain ijazah to increase santri’s of religiosity.. Pesantren dikenal sebagai warisan kebudayaan berupa sistem pendidikan agama Islam yang telah ada sejak dulu di Indonesia. Pesantren APIK merupakan pesantren tradisional yang telah mengalami perkembangan dalam sistem pembelajaran dengan hadirnya sekolah serta perguruan tinggi yang ada di sekitarnya. Penelitian ini membahas pengajaran agama yang diselenggarakan oleh Pesantren APIK. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara berdasarkan teori kebudayaan adaptif. Hasilnya, pembelajaran agama dilakukan menggunakan sistem gradasi dengan kurikulum yang ditentukan oleh kiai. Pembelajaran agama di pesantren APIK dipusatkan pada kajian kitab kuning, amalan rutin, dan ijazah khusus untuk menanamkan nilai religiusitas pada santri.
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME GURU DALAM MENJAWAB TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA INDUSTRI 4.0 Lia Rosita Dewi
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i2.6149

Abstract

Teachers have a significant role in the educational system. In the Industrial Age 4.0, teachers are expected to continue to develop themselves to answer the challenges of today's education. This article describes the relationship between pedagogic competence and personality competence with the professionalism of Islamic education teachers in elementary schools in Bulakamba District, Brebes Regency. This study uses correlational quantitative methods (correlation design). The results of this study indicate that increasing pedagogic competence and personality competence will increase teacher professionalism and can improve the quality of education.Guru menjadi ujung tombak utama keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan. Di Era Industri 4.0, seorang guru diharapkan dapat terus mengembangkan dirinya untuk menjawab tantangan pendidikan saat ini. Artikel ini menjelaskan hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru PAI di  SD di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional (correlation design).  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin meningkat kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian maka akan meningkat profesionalisme guru dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
IMPLEMENTASI KOMPETENSI LEADERSHIP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA ISLAMI DI SMP NEGERI 2 GEGESIK KABUPATEN CIREBON Nunung Nuraenih
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v5i1.4296

Abstract

Residents of Gegesik 2 Public Middle School are all Muslim, the results of observations of students' daily behavior have not shown Islamic culture. In general, PAI teachers in Gegesik 2 Public Middle School in Cirebon Regency have fulfilled the requirements as PAI teachers who have leadership competencies. The establishment of an Islamic culture driven by PAI teachers with their leadership competencies was hit by several obstacles. Internal barriers include the absence of a perception of the concept of Islamic culture. While the external obstacles came from parents, who held that Gegesik 2 Public Middle School was a public school so there was no need to "imitate" schools that were characterized by Islam. However, these obstacles can be overcome through approaches and giving understanding. The Islamic culture developed in Gegesik 2 Public Middle School is an implementation of Islamic Shari'a that is taught in class, that is through habituation programs that are implemented in a planned manner. There are two forms of Islamic culture, namely behavioral and physical. The forms of behavior include the midnight prayer in congregation, reciting the Koran, 3 S (smile, greetings and greetings), duhuha prayer, jamiyyah, istighotsah and pilgrimage. While the physical forms include the existence of mushalla buildings, calligraphy. This aims to remind school members of the importance of implementing Islamic teachings in lifeKeywords: Leadership competency, Islamic culture Abstrak . .Warga  SMP Negeri 2 Gegesik seluruhnya beragama Islam, hasil pengamatan terhadap perilaku keseharian siswa ternyata belum menunjukkan budaya Islami. .Secara umum, guru PAI di SMP Negeri 2 Gegesik Kabupaten Cirebon telah memenuhi syarat sebagai guru PAI yang memiliki kompetensi leadership. Pembentukan budaya Islami yang digerakkan oleh guru PAI dengan kompetensi leadership-nya terbentur beberapa kendala. Hambatan intern diantaranya belum adanya satu persepsi tentang konsep budaya Islam. Sedangkan hambatan dari luar, datang dari para orang tua, yang berpandangan bahwa SMP Negeri 2 Gegesik merupakan sekolah umum sehingga tidak perlu “meniru” sekolah yang bercirikan Islam. Namun kendala tersebut dapat diatasi melalui pendekatan dan pemberian pemahaman. Budaya Islami yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Gegesik merupakan implementasi dari syariat Islam yang diajarkan di kelas, yaitu melalui program pembiasaan yang diterapkan secara terencana. Terdapat dua bentuk budaya islami, yaitu perilaku dan fisik. Bentuk perilaku diantaranya adalah shalat dzuhur berjamaah, membaca alquran, 3 S (senyum, salam dan sapa), shalat dluha, jamiyyah, istighotsah dan ziarah. Sedangkan bentuk fisik diantaranya adalah adanya bangunan mushalla, kaligrafi. Hal ini betujuan untuk mengingatkan warga sekolah tentang pentingnya melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan.Kata Kunci : Kompetensi leadership,  Budaya Islami
PERAN PONDOK PESANTREN DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN WAKAF Atiq Nur Dianti
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v6i1.9025

Abstract

Al-Muqoddas Modern Islamic Boarding School Sumber-Cirebon is a waqf boarding school where the staff give full responsibility to the board of the boarding school to manage all the affairs of the boarding school. The focus in this study is to determine the implementation of Waqf Management at the Modern Al-Muqoddas Modern Sumber Islamic Boarding School SumberCirebon and to know the supporting and inhibiting factors in the management of waqf at Al- Al-Muqoddas Modern Islamic Boarding School Sumber-Cirebon. The method that researchers use is qualitative research with qualitative descriptive methods and data collection techniques through observation and indepth interviews, and data analysis is carried out by means of descriptiveanalytic.The research found that the management of waqf in the Al-Muqoddas Modern Islamic Boarding School is supported by qualified teachers, extensive relationships with various parties, financial support, clear educational concepts, prioritizing discipline. students and official languages.Pondok Pesantren Modern Al-Muqoddas Sumber-Cirebon termasuk pondok wakaf yang mana para wakifnya memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada para pengurus pondok untuk mengelola semua urusan pondok. Salah satu upaya dalam pemanfaatan harta wakaf adalah dalam bentuk jenjang pendidikan SMP IT dan SMA IT Al-Muqoddas. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Pengelolaan Wakaf di Pondok Pesantren Modern Al-Muqoddas Sumber-Cirebon dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan wakaf di  Pondok Pesantren Modern Al-Muqoddas Sumber-Cirebon. Metode yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode kualitatif-deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara mendalam, serta analisis data dilakukan dengan cara deskriptif-analistis. Peneliti menemukan bahwa pengelolaan wakaf yang ada di Pondok Pesantren Modern Al-Muqoddas sudah sesuai dengan tujuan yayasan, faktor pendukung internal diantaranya kualitas pengajar yang mumpuni, relasi yang luas dengan berbagai pihak, dukungan finansial, konsep pendidikan yang jelas, mengedepankan kedisiplinan santri dan bahasa resmi (Arab & Inggris), Faktor penghambat internal diantaranya kurangnya pengarahan dan pengawalan terhadap guru-guru junior, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai bagi santri. Faktor pendukung eksternal diantaranya banyaknya para muhsinin dari luar, dukungan dari para alumni Gontor. Faktor peghambat eksternal kurang balance antara kebutuhan dan masukan karena kebutuhan lebih banyak dibandingkan dengan pemasukan, legalitas formal, dianggap formal kalau berbentuk sertifikat wakaf, hambatan administrasi dan birokrasi yang terjadi di Kementrian Agama dan BPN.
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENTAS WAYANG SANTRI KI ENTHUS SUSMONO Muhammad Nashrullah; Hamdan Adib
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v6i1.8562

Abstract

Edgar Dale provides a valuable contribution to science, linking media and learning experiences. By adapting Jerome S Bruner's theory which divides experience into three namely active, pictorial and symbolic, and provides the basis use of theory, from the most abstract things to the most concrete things and is formulated in the cone of Edgar Dale's experience theory. This study aims to analyze the wayang santri performances performed by Ki Enthus Susmono using the theory ofEdgar Dale and Jermoe s Bruner. This research is a type of library research research and the data analysis used is content analysis. Ki Enthus Susmono with his wayang wayang santri intended to provide public education about Islamic teachings. The result showed that media used by Ki Enthus in accordance with Edgar Dale’s theory and categorized as both visual and pictoral on Bruner's theory. Learning uses media in the form of images or other visual forms help people understand Islamic teachings brought by Ki Enthus.
MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN MUDA (STUDI KASUS PEMAHAMAN MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI DI CIREBON) Ayub Al Ansori; Wahyono Wahyono; Egi Gunawan
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v6i1.8809

Abstract

This article aims to find out the understanding of religious moderation students in the university in Cirebon, to find out the patterns used by the student driving factors in implementing the values of religious moderation in the University environment and to find out the driving factors for students in implementing the values of religious moderation in the University environment. The writer uses a descriptive qualitative research where in this study the researcher examines the participant's perspective with an interactive and flexible strategy. In the context of Indonesian-Islamic thought, the concept of Islamic moderation has five characteristics. First, non-violent ideology in spreading Islamic teachings, adopting modern life patterns such as science and technology, human rights, and democracy. Third is the use of rational thinking in exploring and understanding Islamic teachings. Fourth, the contextual approach is prioritized in understanding the sources of Islamic teachings. Fifth is the use of the ijtihad method in legal istinbat (establishing Islamic law). The results obtained from this study are the Islamic paradigm in which Rahmatan Lil'alamin is the foundation of religious moderation among students in Cirebon. Through the five characteristics of religious moderation and the Islamic paradigm of Islam, Rahmatan Lil'alamin is expected to form students who think moderately and have high tolerance.
HADITS TENTANG HUKUM MENGGENDONG DAN MEMIKUL ANAK KETIKA SHALAT Asep Fuad
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v6i1.7847

Abstract

Shalat merupakan ibadah pertama yang di wajibkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw ketika  isra dan di mi`raj, dan diwajibkan kepada umat islam, shalat merupakan tiangnya agam, salah satunya  tegaknya agama dengan shalat, kita sebagai umat islam wajib menjaganya, mendirikannya, mengajarkannya, berangkat dari itu kita harus mengajarkan kepada anak kita supaya rajin melaksanakan shalat lima waktu agar pahalanya sampai kepada kita sebagai orang tuanya. Salah satu mendidik anak adalah dengan shalat.  Rasullullah saw bersabda, saat anak-anakmu berusia enam tahun, perintahkan mereka untuk mengerjakan shalat, ketika mereka berumur tujuh tahun suruhlah mereka lebih keras agar rutin mengerjakan shalat, jika perlu mereka harus di hukum jika tidak rutin dalam melaksanakan shalat mereka. Untuk itu ajarilah anak-anak kita  sedini mungkin untuk belajar shalat, salah satunya seperti yang di lakukan oleh Nabi Muhammad saw ketika mengerjakan shalat, sedangkan Umamah putri Zainab binti Rosulillah saw ada di pundaknya ditunjukan dengan mengendong atau memikul anak ketika shalat.disini penulis akan meneliti bagaimana hukumnya mengendong dan memikul anak ketika shalat ( kajian sanad dan matan hadits).Kata Kunci: Hadits, Hukum, Mengendong, Anak, Shalat

Page 8 of 14 | Total Record : 140