cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
ISSN : 19791399     EISSN : 25483889     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal OASIS adalah jurnal ilmiah kajian Islam dibawah pengelolaan program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, kehadirannya ditujukan sebagai wadah aktualisasi karya para akademisi maupun praktisi dengan fokus kajian terkait ilmu Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal ini terbit dua kali selama satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
ETIKA GURU DALAM PEMIKIRAN KH. HASYIM ASY’ARI Uswah atun Uswah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v6i2.6000

Abstract

Abstract Teacher ethics is an important part in helping to improve quality education in Indonesia, in which not only transferring knowledge, but guiding and setting an example for students by becoming a person who has good character. This research is a library study using a descriptive research method and will be analyzed with Content Analysis. The results of this study indicate that the concept of teacher ethics according to KH. Hasyim Asy'ari covers three things, namely the ethics of the teacher towards himself, the ethics of the teacher towards students, and the ethics of the teacher in learning. The tendency of KH. Hasyim Ash'ari can be read through his ideas. The goal of quality education now is to shape students into human beings who worship God Almighty. Thus, teacher ethics in KH. Hasyim Asy`ari is still relevant in realizing quality education proven by a teacher must be a model or uswatun hasanah for his students and must create an atmosphere of learning that always upholds and puts forward aspects of religious ethics and ta'zim. Keywords: Teacher Ethics, Hasyim Asy’ari and Adabul ‘Alim Wa-Al-Muta’Allim,AbstrakEtika guru merupakan bagian penting dalam membantu meningkatkan pendidikan bermutu di Indonesia, di dalamnya bukan hanya mentrasfer ilmu, melainkan membimbing dan menjadi teladan bagi peserta didik dengan menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library Research) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan akan dianalisis dengan content Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep etika guru menurut KH. Hasyim Asy’ari meliputi tiga hal, yakni etika guru terhadap diri sendiri, etika guru terhadap anak didik,dan etika guru dalam pembelajaran. Kecenderungan pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dapat terbaca melalui gagasan-gagasannya. Tujuan pendidikan bermutu sekarang ini adalah membentuk pribadi murid menjadi manusia yang beribadah kepada Allah SWT. Sehingga, etika guru dalam pemikiran KH. Hasyim Asy`ari masih relevan dalam mewujudkan pendidikan bermutu dibuktikan dengan seorang guru harus menjadi model atau uswatun hasanah bagi muridnya serta harus menciptakan atmosfir pembelajaran yang senantiasa menegakkan dan mengedepankan aspek etika religius dan ta’zim. Kata Kunci: Etika Guru, KH. Hasyim Asy’ari dan Adabul ‘Alim Wa Al-Muta’Allim,
RELEVANSI KONSEP ADAB IMAM AL-GHAZALI DAN KONSEP WARA’ SYEKH AZ-ZARNUJI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA Asmaul Khusna
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.11109

Abstract

The Ministry of Education and Culture makes policies regarding the education of character building. This character building education policy was asserted in the implementation of the 2013 curriculum at various levels of education from elementary school to university. Imam Al-Ghazali and Sheikh Az-Zarnuji are among the figures of Islamic education thinkers who give a lot of attention to the ethics and spiritual dimensions of Islamic education. Thoughts related to the ethics of the two figures are contained in his monumental works, namely the Book of Ta'lim Muta'allim (Syekh Az-Zarnuji) and the Book of Bidayatul Hidayah (Imam Al-Ghazali). For the both of the figures, the main thing in the educational process is educating the heart as the central of education. This study aims to analyze the relevance of Imam Al-Ghazali's concept of adab and Sheikh Az-Zarnuji's wara' concept with character education in Indonesia. The methodology used in this research is qualitative research with library research and a content analysis approach. The results show that there is a relevance between Imam Al-Ghazali's concept of adab and Sheikh Az-Zarnuji's wara concept with 18 values of character education in Indonesia,  namely, honesty, tolerance, discipline, democracy, respect, friendly/communicative, peace-loving, environmental awareness, social awareness, responsibility.Keywords: Adab, Wara’, Character Education Abstrak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kebijakan mengenai pendidikan pembangunan karakter. Kebijakan pendidikan karakter ini dicanangkan dalam penerapan kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Imam Al-Ghazali dan Syekh Az-Zarnuji adalah sosok pemikir pendidikan Islam yang banyak memberikan perhatian utama pada etika dan dimensi spiritual dalam pendidikan Islam. Pemikiran terkait etika kedua tokoh tersebut tertuang dalam karya monumentalnya yaitu Kitab Ta’lim Muta’allim (Syekh Az-Zarnuji) dan Kitab Bidayatul Hidayah (Imam Al-Ghazali). Bagi kedua tokoh tersebut,  hal yang utama dalam proses pendidikan adalah mengolah hati sebagai sentral pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi konsep adab Imam Al-Ghazali dan konsep wara’ Syekh Az-Zarnuji dengan pendidikan karakter di Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) serta menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat relevansi antara relevansi konsep adab Imam Al-Ghazali dan konsep wara’ Syekh Az-Zarnuji dengan 18 nilai pendidikan karakter di Indonesia, khususnya pada nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, demokratis, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab.Kata Kunci : Adab, Wara’, Pendidikan  Karakter
PEMIKIRAN KH. HASYIM ASY’ARI TENTANG PERAN ETIKA GURU DALAM MENINGKATAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA Uswah atun Hasanah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.6065

Abstract

                                    Teacher ethics is an important factor in improving the quality of education in Indonesia. The teacher's responsibility is not only to transfer knowledge but to guide and set an example for students by becoming individuals with good character. This research is library research using descriptive research methods and will be analyzed by content analysis. The results of this study indicate the concept of teacher ethics according to KH. Hasyim Asy'ari covers three things, namely teacher ethics towards oneself, teacher ethics towards students, and teacher ethics in learning can help generate Indonesian human qualities that are in line with national education goals. The teacher ethics concept was introduced by KH. Hasyim Asy`ari is still relevant in realizing quality education, one of which is by making the teacher a model or uswatun hasanah for his students and must create a learning atmosphere that always upholds and prioritizes aspects of religious ethics and respect or reverence for teachers.Keywords: Ethics, Teacher, Hasyim Asy’ari AbstrakEtika guru merupakan bagian penting dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tugas guru bukan hanya mentrasfer ilmu, melainkan membimbing dan menjadi teladan bagi peserta didik dengan menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik.Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library Research) dengan menggunakan metode penelitian deskriptifdan akan dianalisis dengan content Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep etika guru menurut KH. Hasyim Asy’ari meliputi tiga hal, yakni etika guru terhadap diri sendiri, etika guru terhadap anak didik,dan etika guru dalam pembelajaran, dapat membantu melahirkan kualitas manusia Indonesia yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Etika guru dalam pemikiran KH. Hasyim Asy`ari masih relevan dalam mewujudkan pendidikan bermutu salah satunya dengan menjadikan guru sebagai model atau uswatun hasanah bagi muridnya serta harus menciptakan atmosfir pembelajaran yang senantiasa menegakkan dan mengedepankan aspek etika religius dan penghormatan atau ta’zim kepada guru.Kata Kunci:Etika, Guru, KH. Hasyim Asy’ari
MANAJEMEN KURIKULUM MUATAN LOKAL ASWAJA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH NU INDRAMAYU muhamad Fajriansyah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.10886

Abstract

Seiring meningkatnya banyak kejadian pada bangas Indonesia, antara lain tingginya tingkat kriminalitas, korupsi, penegakan hukum yang jauh dari keadian dan terorisme. Menunjukan bahwa pendidikan di negara kita sedang tidak baik-baik saja. Krisis moral dan etika serta kepercayaan diri telah mendasari berbagai perbuatan tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, bahwa nilai moral dan etika sangat dibutuhkan di negara kita, maka pelaksanaan pendidikan muatan lokal yang berkaitan dengan karakter peserta didik sekiranya mampu membangun bangsa yang berkarakter. Karena pelaksanaan muatan lokal sangat memperhatikan nilai etika, moral serta penjagaan nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana manajemen kurikulum muatan lokal Aswaja di Madrasah Aliyah NU Indramayu. Kurikulum muatan lokal Aswaja yang diterapkan di Madrasah Aliyah NU Indramayu, ini mengikuti langkah-langkah manajemen yang dikenal dengan fungsi-fungsi manajemen diantaranya POAC[1]. Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggambarkan bagaimana proses manajemen kurikulum di Madrasah Aliyah NU Indramayu dari awal hingga akhir. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan tiga langkah, yaitu observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Adapun hasil penelitiannya menunjukan bahwa : 1) Perencanaan kurikulum muatan lokal Aswaja di MA NU Indaramayu dengan menetapkan mata pelajaran, menetapkan guru pengampu, menetapkan sumber dana dan sumber belajar, 2) Pelaksanaan kurikulum meliputi, mengkaji silabus, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan penilaian 3) Evaluasi kurikulum meliputi, evaluasi program muatan lokal, evaluasi hasil muatan lokal. Namun dalam perjalanannya strategi yang diterapkan kepala madrasah dalam kurikulum muatan lokal belum berjalan maksimal karena masih sering pergantian guru pengampu untuk mata pelajaran muatan lokal, serta kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan prangkat pembelajaran. Kepala madrasah kurang berinovasi dalam mengembangkan kurikulum muatan lokal dan metode belajar yang diterapkan dan kurang dalam pengawasan pelaksanaan kurikulum muatan lokal Aswaja.   
Psikologi Perkembangan Bahasa Pada Anak Perspektif Islam Maryani, Maryani -; Maimunah, Maimunah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.11942

Abstract

Berbahasa adalah suatu keharusan yang memang wajib dimiliki oleh setiap individu, dengan bahasa kita mampu menyampaikan ataupun menerima pesan. Kemampuan bahasa setiap orang berbeda, hal ini bisa jadi karena pengalaman yang didapat oleh setiap orang berbeda. Oleh karenanya perlu bagi kita semua menyadari bahwa kita semua harus memiliki keterampilan dalam berbahasa.  Penelitian ini adalah library reseach, yaitu penelitain literatur. Metode kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk memudahkan analisis library reseach ini.Hasil dari penelitian ini adalah ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah alamiyah diri manusia yang telah dibekali kemampuan berbahasa, kesepakatan dari hasil belajar secara spontan dan kemauan untuk dapat mengelola kemampuan berbahasa.  Sedangkan mengenai perkembangan bahasa menurut persfektif islam  terbagi dalam 4 fase, yakni fase tufhulah awal, fase pra tamyiz, fase tamyiz dan fase tufhulah akhir.
RELASI MAKNA ANTONIMI DALAM AL-QUR'AN SURAH YUSUF Nahdia Asyifah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.11420

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan, menganalisis, memahami dan mengetahui makna, jenis serta sebab-sebab terjadinya antonim dalam Al-Qur’an pada surah Yusuf. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode pendekatan deskriptif analisis yang biasa digunakan dalam penelitian pada umumnya. Metode deskriptif ini merupakan metode yang di andalkan dalam menelaahdan menganalisis jenis-jenis antonim dalam Al-Qur’an pada surah Yusuf. Sedangkan analisis merupakan tahap selanjutya untuk mengurai dan menjelaskan makna-makna antonim dalam Al-Qur’an Surah Yusuf. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dengan cara mencatat. Pengumpulan informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini penulis mengandalkan metode library research (studi pustaka). Studi pustaka ini guna untuk mengumpulkan informasi dengan cara membaca buku-buku, artikel dan hal-hal lain yang berhubugan dengan topik yang dikaji. Adapun hasil dari penelitian ini adalah relasi makna antonim yang terdapat dalam Al-Qur’an pada surah Yusuf terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah antonim sederhana, antonim bertingkat, antonim reversif, antonim konversif dan antonim taksonomi
MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MASA PENDEMI COVID-19 Egar Siti Fatmala
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.11582

Abstract

Early childhood education is the foundation for character building. The success of education is supported by education management which includes curriculum management, student management, management of teaching staff, management of facilities and infrastructure, and financial management. This research is a study conducted to compare education management in order to improve the quality of learning during the Covid-19 pandemic between early childhood education at TKIT Bina Ummah and RA Wadi Fatimah. The method in this study was qualitative research, collecting data using interviews, observation, and documentation techniques, while data analysis used data reduction techniques, data display, and data verification/conclusions. The results of this study show that education management at TKIT Bina Ummah and RA Wadi Fatimah has similarities and differences in several aspects to improve the quality of learning during the pandemic Covid-19. The results of the study show that PAUD management has been carried out by the heads of TKIT Bina Ummah and RA Wadi Fatimah Cirebon. It has had a good impact on the development of the institutions, especially in terms of the quality of learning as it can be seen by the increasing number of students in the two schools. It shows the increasing of public trust.Keywords: Early Childhood Education (PAUD), School Management, Education during Covid-19 Pandemic  Abstrak Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi dalam pembentukan karakter seseorang. Kesuksesan sebuah pendidikan didukung oleh manajemen pendidikan yang mencakup manajemen kurikulum, manajemen siswa, manajemen tenaga pendidik, manajemen sarana dan prasarana, dan manajemen keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan membandingkan manajemen pendidikan  dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pada masa pandemik Covid-19 antara pendidikan anak usia dini TKIT Bina Ummah dan RA Wadi Fatimah. Metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data ini menggunakan teknis reduksi data, display data dan verifikasi data / kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan manajemen pendidikan pada TKIT Bina Ummah dan RA Wadi Fatimah memiliki banyak persamaan dan perbedaan di beberapa aspek wajib untuk meningkatkan mutu pembelajaran meskipun pada suasana pandemik Covid-19.  Hasil penelitian menujukkan bahwa manajemen PAUD sudah dilakukan oleh kepala TKIT Bina Ummah dan RA Wadi Fatimah sudah berdampak bagus bagi perkembangan lembaga dan hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan jumlah murid di kedua sekolah tersebut. Itu menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat.Kata Kunci :Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Manajemen Sekolah, Pembelajaran Pandemi Covid-19.
PERSPEKTIF MASYARAKAT TERHADAP TAHLIL SEBAGAI BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA Fenita Oktaviani Rachmat; Adelina Rizkyta Nuramalia; Elmalia Futri; Rifa Sani Alfazriani; Hisny Fajrussalam
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i1.10924

Abstract

Before the spread of Islamic teachings in Indonesia, people were very bound by traditions that had been passed down from generation to generation. Islam in Indonesia spread widely which was brought by Wali Songo. Tahlilan is a culture that has existed for a long time, carried out by Muslims, especially in Indonesia, which has become a part of the life of the community. There are different opinions about the law / Islamic law to carry out the tahlilan tradition. It is permissible to perform it based on Islamic shariah or law, because the main activity of the tahlilan activity itself is the recitation of the holy verses of the Qur'an, kalimah thayyibah dzikr, tasbik, Tahmid, Tahlil, g Shalawat to the Prophet Muhammad SAW and close by the Du'a. The method used in this study is qualitative, namely the data used in the form of words and survey results to find out   how the community's perspective on the tahlilan tradition is. Then the data collected is in the form of a survey from the community via a google form link. The results of this study draw a conclusion that shows that people carry out the tahlilan as part of their tradition and to pray for someone who has died.Keywords : Perspective, Tradition, Tahlil   AbstrakSebelum tersebarnya ajaran Islam di Indonesia masyarakat sangat terikat dengan adat istiadat sudah turun temurun. Islam di Indonesia tersebar luas yang dibawa oleh Wali Songo. Tahlilam merupakan sebuah budaya yang sudah ada sejak lama dilakukan oleh umat Islam khususnya di Indonesia yang sudah menjadi suatu bagian dari kehidupan masyarakat. Namun, terdapat pandang masyarakat yang berbeda tentang boleh atau tidaknya melaksanakan tradisi tahlilan. Salah satu hukum dari tahlilan yakni mubah (boleh), selama yang dikerjakan tidak termasuk hal yang menyimpang dalam syariat Islam, karena isi dari kegiatan tahlilan itu sendiri adalah membaca ayat suci Al-qur’an, membaca kalimat Thayyibah, dzikir, Tasbik, Tahmid, Tahlil, membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan diakhiri dengan membaca Do’a. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu data yang digunakan berupa kata-kata dan hasil survey utnuk mengetahui bagaimana perspektif masyarakat terhadap tradisi tahlilan.Kemudian data yang dikumpulkan berupa survey dari masyarakat melalui link google form. Hasil dari penelitian ini menarik sebuah kesimpulan yang menunjukkan bahwa masyarakat melaksanakan tahlilan sebagai sebuah tradisi dengan tujuan untuk mendo’akan seseorang yang sudah meninggal dunia.Kata Kunci :Perspektif, Tradisi, Tahlilan
Integrasi Nilai-Nilai Persaudaraan Dalam Konsep Pendidikan Islam Badiuzzaman Said Nursi wahyono, wahyono; Rofi’i, Agus; Fakhrurozi, Royan
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i2.12598

Abstract

Abstract This study aims to reveal the importance of integrating brotherhood values in the Islamic education concept of Bediuzzaman Said Nursi. This study uses a qualitative approach to the type of literature review (library research). Data collection uses the documentation method, while the data analysis technique is carried out by content analysis. The analysis was carried out by examining the works of Bediuzzaman Said Nursi and related articles on brotherhood values and the concept of Islamic education through Said Nursi's thoughts. The results of this study indicate that from the integration there are four values that are used as a basis for how the integration effort functions including, the value of strength in brotherhood, the value of interests in brotherhood, the value of a conflict in brotherhood and the last is the problem of racism and ethnicity. From the four values of the discussion, the concept of Islamic education is ideal.Keyword:integrating, brotherhood values, Islamic education concept Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pentingnya integrasi nilai-nilai persaudaraan (ukhuwah) dalam konsep pendidikan Islam Badiuzzaman Said Nursi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis telaah kepustakaan (library research). Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, sedangkan teknik analisa datanya dilakukan dengan analisis isi (content analysis). Analisis dilakukan dengan cara menelaah karya-karya Badiuzzaman Said Nursi dan artikel-artikel berkaitan tentang nilai-nilai persaudaraan dan konsep pendidikan islam melalui pemikiran Said Nursi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari integrasinya terdapat empat nilai yang dijadikan sandaran bagaimana upaya integrasi itu berfungsi diantaranya, nilai kekuatan dalam persaudaraan, nilai kepentingan dalam persaudaraan, nilai suatu konflik dalam persaudaraan dan yang terakhir adalah permasalahan rasisme dan kesukuan. Dari ke empat nilai pembahasan tersebut menjadikan konsep pendidikan islam yang ideal.Kata Kunci:Integrasi, Nilai-Nilai Persaudaraan, Konsep Pendidikan Islam
Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd Dalam Metode Perkembangan Tafsir Modern Mujahidin, Muhammad Saekul
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v7i2.12420

Abstract

AbstractAl-Qur'an as the main source of Islamic law, has always been a reference for various problems from time to time. Along with developments and the emergence of comlexity of social problems, the interpretation of the Koran needs to continue to develop in accordance with current conditions. Al-Qur'an interpretation must be able to answer social, economic, cultural, political, religious, and other problems. Nasr Hamid Abu Zayd is a Muslim thinker in the field of hermeneutics who tries to contextualize the Koran in modern times. This research is qualitative research in the form of library research, the sources are obtained through books, journals or writings related to research. The results of this study indicate that Abu Zayd is a Muslim thinker who tries to interpret the Koran in an "objective" way, by applying the approach put forward by Amin al-Khuli, namely the literary approach (al-manhaj al-adabi fi al-tafsir) and cutting-edge approach. Theories in linguistics, semiotics and hermeneutics in their study of the development of modern interpretation. Abu Zayd also tends to use the word ta'wil rather than interpretation. According to him, ta'wil has broader concept because it can include the text and its cultural background.Keywords: Hermeneutics, Nasr Hamid Abu Zayd, Modern Interpretation AbstrakAl-Qur’an sebagai sumber hokum utama Islam, senantiasa menjadi tempat rujukan atas berbagai permasalahan dari masa ke masa. Seiring perkembangan yang ada dan munculnya berbagai persoalan dunia dan masyarakat yang semakin kompleks, tafsir al-Qur’an perlu terus berkembang sesuai dengan kondisi sekarang ini. Tafsir al-Qur’an harus mampu menjawab permasalahan sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, dan lainnya. Nasr Hamid Abu Zayd adalah pemikir muslim dalam bidang hermeneutik yang mencoba mengontekstualisasikan al-Qur’an di zaman modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam berbentuk penelitian kepustakaan, dimana sumber diperoleh melalui buku, jurnal atau tulisan yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Abu Zayd merupakan pemikir muslim yang mencoba menafsirkan al-Qur'an secara “obyektif”, dengan cara menerapkan pendekatan yang dikemukakan oleh Amin al-Khuli yaitu pendekatan sastra (al-manhaj al-adabi fi al-tafsir) dan pendekatan mutakhir. Teori-teori dalam linguistik, semiotika dan hermeneutika dalam kajiannya tentang perkembangan interpretasi modern. Abu Zayd juga cenderung menggunakan kata ta’wil daripada tafsir. Menurutnya, ta’wil lebih luas lagi karena bisa menyentuh teks dan latar budayanya.Kata kunci: Hermeneutika, Nasr Hamid Abu Zayd, Tafsir Modern

Page 10 of 14 | Total Record : 140