cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
ISSN : 19791399     EISSN : 25483889     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal OASIS adalah jurnal ilmiah kajian Islam dibawah pengelolaan program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, kehadirannya ditujukan sebagai wadah aktualisasi karya para akademisi maupun praktisi dengan fokus kajian terkait ilmu Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal ini terbit dua kali selama satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
Internalisasi Nilai-Nilai Agama Model Jamaah Tabligh (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Madani Purwasari Garawangi Kuningan) Yayan Sopyan
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.137 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v4i1.4375

Abstract

The reality of students who have distinctive characteristics with other pesantren in Kuningan, from the way of dress and programs owned by Pesantren Al-Madani, with the model approach of worshippers Tabligh. This research aims to reveal theoretically and empirically the process of planting religious values of the model of pilgrims Tabligh, and how success and what are the supporting factors and the termination. This type of research is a field study with a qualitative descriptive analysis approach. Data collection Techniques: observation, interviews, documentation, and triangulation. The data analysis is done comprehensively conducted since the beginning of research and during the research process until the end of the conclusion. In conclusion: Internalization of religious values Tabligh model is done through the six basic principles: realizing the shahadatain, prayer with solemnity and Khudu, science and dhikr, glorify fellow Muslims, correcting intentions, and Khuruj fi Sabilillah. Then the success found in instilling the religious values of the model of worshippers Tabligh. The supporting factors, including Streangths are; The existence of Pesantren, an Islamic environment, Kyai leadership style, classical and modern methods. Chances There is a form of support and recognition from the government, Islamic educational institutions that open themselves to all circles. The inhibitory factor includes its weakness; The double role that Kyai has, the lack of awareness to apply what has been learned in the hut, facility facilities, infrastructure that still lacks support. Challenge Cultural influences and the flow of information globally as well as the background of the different students.Realita santri yang mempunyai ciri khas yang berbeda dengan pesantren lain yang ada di Kabupaten Kuningan, dari mulai cara berpakaian dan program yang dimiliki Pondok Pesantren Al-Madani, dengan menggunakan pendekatan model jamaah tabligh. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan secara teoritis dan empiris proses penanaman nilai-nilai agama model jamaah tabligh yang dilakukan Kiai di Pondok Pesantren Al-Madani, dan bagaimana keberhasilannya serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis  penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Adapun  analisis data dilakukan secara komprehensif dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian sampai kepada akhir kesimpulan. Kesimpulan penelitian: Pertama, internalisasi nilai-nilai agama model jamaah tabligh dilakukan melalui enam prinsip dasar yaitu, merealisasikan kalimah tayyibah/syahadatain, shalat dengan khusu dan khudu, ilmu dan dzikir, memuliakan sesama muslim, mengoreksi niat/ikhlas, dan khuruj fi sabilillah. Kedua, keberhasilan ditemukan dalam menanamkan nilai-nilai agama model jamaah tabligh di pondok pesantren Al-Madani. Ketiga, faktor pendukungnya, meliputi Streangths adalah; eksistensi Pondok Pesantren Al-Madani, lingkungan pondok pesantren yang Islami,  gaya kepemimpinan Kyai, metode yang klasik dan modern. Adapun Peluangnya; Adanya bentuk dukungan dan pengakuan dari pemerintahan, lembaga pendidikan Islam yang membuka diri untuk seluruh kalangan. Faktor penghambat meliputi kelemahanya adalah; peran ganda yang dimiliki Kyai, kurangnya kesadaran santri untuk mengaplikasikan apa yang telah dipelajari di pondok, fasilitas sarana, prasarana dan lainnya yang masih kurang mendukung. Tantanganya; pengaruh budaya dan arus informasi yang global serta latar belakang keberagamaan santri yang berbeda.
Manajemen Bimbingan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Mafatihul Huda Cirebon Asep Kurniawan
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.948 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v4i1.4493

Abstract

Problematic and naughty students can almost be found in every school, especially the development of children who tend to want to try something new.  This is a trigger factor for student delinquency.Handling students’ delinquency is the task of the guidance and counseling teacher.Therefore, madrasa must have its management to deal with students’ problems. The purpose of the study was to reveal in depth the management of guidance and counseling in dealing with MTs Mafatihul Huda students’ delinquency.This is a case studies-qualitative research.The results of the study revealed that student delinquency were ditching, smoking, riding truck. The causes were family, environment and peers. This situation was responded to by MTs Mafatihul Huda through management of counseling and guidance. The stages were planning, organizing, implementing and evaluating. This is not in accordance with its implementation, however, because it was not strict in handling students’ delinquency. In addition, guidance and counseling teachers did not intensively overcome students’ delinquency.
Pembelajaran Model Inquiry Training Berbantu Metode Debat Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas XI SMA Negeri 7 Cirebon Salamah Fauziyah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.018 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v4i1.4288

Abstract

This research is backed by a low level of students ' ability. This is evidenced by the students still experiencing difficulties in revealing ideas/ideas, the ability to ask is still low, and students have difficulty in solving learning problems. The purpose of this research is 1) to know how much of the study training model is assisted by the debate method in improving the ability to argue, 2) to know how to learn a large model learning inquiry training method Debate in improving student learning outcomes, 3) to know how to learn about the learning model of inquiry training assisted by debate in improving the ability to argue and student learning outcomes. The method used is the Quasy method of experimentation. Simple random sampling can be sampled in 2 classes, each of which amounted to 25 students for the experimental class and 25 students for the control class. The research instruments used are the task and of argument skills, multiple choice tests for learning outcomes, teacher activity observation sheets. The data analysis techniques used are test normality, homogeneity test and hypothesis testing. Based on the results of the T-test data analysis in pairs and the results of the hypothesized test analysis showed that the application of the model inquiry Islam in the class of XI SMA Negeri 7 Cirebon.. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan beragumentasi siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide/gagasan, kemampuan bertanya masih rendah, dan siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi, 2) untuk mengetahui sebarapa besar pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam meningkatkan hasil belajar siswa, 3) untuk mengetahui sebarapa besar pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode quasy eksperimen. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling di dapat 2 kelas yang masing masing berjumlah 25 siswa untuk kelas eksperimen dan 25 siswa untuk kelas kontrol. Instrument penelitian yang digunakan adalah task dan rubric kemampuan berargumentasi, tes pilihan ganda untuk hasil belajar, lembar observasi aktivitas guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data uji t berpasangan dan Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan penerapan model inquiry training berbantu metode debat dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Cirebon.
Teologi Pembebasan Dalam Pendidikan Islam Perspektif Asghar Ali Engineer Dedeh Azizah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.435 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v4i1.4128

Abstract

According to the view of liberation theology, Islamic education must be able to produce people who take a role in the social system that promotes justice as citizens and citizens of the world in the view of religion (just, not oppressed) who are damaged by humans themselves. From the explanation, the author was interested in conducting a study "Liberation Theology in Islamic Education Perspective of Asghar Ali Engineer".The formulation of the research problem is: 1. What is the meaning of Liberation Theology? 2. What is the Asghar Ali Engineer's Perspective  Liberation Theology? 3. How is the Liberation Theological Implication for Islamic Education Asghar Ali Engineer Perspective? This research was conducted with literature research. His research methods include data sources, data collection and data analysis. The results of the study concluded that the Liberation Theology according to Asghar Ali Engineer was interpreted as freedom that emphasizes the aspect of reason or construct of thinking in interpreting the book (holy text). For him, theology is a reflection of existing social conditions, and thus a theology is socially constructed. Asghar's method of thinking is normative and transcendental. Theological Implications of Liberation for Islamic Education include; Islamic Education is a practice of liberation, curriculum development is carried out in line with the development of non-curriculum factors, including the effects of economic, political, social, cultural, legal and other changes, including the academic factors of the kurikuluym, Asghar Ali Engineer views the Qur'an, as well as the text other texts, can be interpreted by various methods.Menurut  pandangan teologi pembebasan, pendidikan Islam harus mampu menghasilkan manusia yang mengambil peran dalam sistem sosial yang mengedepankan keadilan sebagai warga negara dan warga dunia dalam pandangan agama (manusia yang adil, tidak tertindas) yang dirusak oleh manusia sendiri. Dari paparan tersebut penulis merasa tertarik untuk melakuakan penelitian “Teologi Pembebasan dalam Pendidikan Islam Perspektif Asghar Ali Engineer”. Rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Apa makna Teologi Pembebasan? 2. Bagaimana Teologi Pembebasan Persepektif Asghar Ali Engineer? 3. Bagaimana Implikasi Teologi Pembebasan Bagi Pendidikan Islam Persepektif Asghar Ali Engineer? Penelitian ini dilakukan dengan penelitian literatur (Library research). Metode penelitiannya mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Teologi Pembebasan menurut Asghar Ali Engineer adalah diartikan sebagai kebebasan yang menitik beratkan pada aspek akal atau konstruk berpikir dalam menafsirkan kitab (teks suci). Baginya, teologi adalah refleksi dari kondisi sosial yang ada, dan dengan demikian suatu teologi adalah dikonstruksi secara sosial. Metode pemikiran Asghar bersifat normatif, kontekstual dan transendental. Implikasi Teologi Pembebasan Bagi Pendidikan Islam diantaranya; Pendidikan Islam Merupakan Praktik Pembebasan, Pengembangan kurikulum dilakukan searah dengan perkembangan faktor Non-Kurikulum, antara lain akibat perubahan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan lain-lain, termasuk faktor akademik kurikuluymnya, Asghar Ali Engineer memandang Qur’an, sebagaimana teks-teks lain, bisa diinterpretasikan dengan berbagai metode.
Pelaksanaan Sistem Full Day School (Study Kasus Di SD Islam Mumtaz Cidahu Kuningan Jawa Barat) Rima Melati
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.73 KB) | DOI: 10.24235/oasis.v4i1.3958

Abstract

Islamic Elementary School of Mumtaz has implemented a full day learning system since 2014. This research is a manifestation of the researchers' curiosity about the full day school system at Mumtaz Islamic Elementary School. This study used a qualitative approach, the location of his research at Mumtaz Cidahu Islamic Elementary School, Kuningan, West Java. Data collection techniques with observation, in-depth interviews, and documentation analysis. Islamic Elementary School of Mumtaz  includes having two integrated curricula, the Ministry of Education and Culture curriculum and the Imam Nawawi foundation curriculum in Islamic education (tauhid, morality, jurisprudence, dzikir do'a, hifdzul hadith, al-quran, tahfidz quran and Arabic reading). The learning method is made easy fun. The implementation of a full day school system at Mumtaz Islamic Elementary School in Islamic education subjects has been successful, as seen from the grades of the class above 83, the attitude of the students who are better, memorization, the achievements of the race and the number of students who continue to increase Sekolah Dasar Islam Mumtaz  melaksanakan sistem full day school sejak tahun 2014. Penelitian ini adalah wujud  dari rasa keingintahuan  peneliti akan  pelaksanaan sistem full day school di SD Islam Mumtaz. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif, lokasi penelitiannya di SD Islam Mumtaz Cidahu Kuningan Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, serta analisis dokumentasi. Kurikulum SD Islam Mumtaz yaitu kurikulum kemendikbud dan kurikulum yayasan Imam Nawawi  di mata pelajaran PAI (tauhid, akhlak, fiqih, dzikir do’a, hifdzul hadits, al-qur’an, halaqoh, tahfidz quran dan membaca arab gundul). Metode pembelajaranya dibuat  mudah  menyenangkan. Pelaksanaan sistem full day school  di  SD Islam Mumtaz pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah berhasil, terihat dari nilai raport rata rata kelas di atas 83, sikap siswanya yang lebih baik, hafalan,  prestasi hasil perlombaan serta jumlah siswanya yang terus meningkat
Faktor Penentu Perilaku Keagamaan Siswa: Dampak Penggunaan Media Sosial Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Mely Mentari
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v4i2.5048

Abstract

Technology has developed rapidly which is able to influence various fields including education. Changes in student behavior now depend not only on education at home, but have a significant impact outside the home. One of them is through social media which is now increasingly easy to access even for teenagers. Then the existence of religious education as a control so that students can behave not deviate. This study aims to examine the factors that influence the religious behavior of students, especially in terms of the use of social media and Islamic education. The survey was conducted to all students in grades 7.8, and 9 at Azzahra Middle School in Cirebon District with a sample size of 106. Data were collected through questionnaires and the results of structured observations and interviews with students in grades 7, 8 and 9. The methods used in this study using the Structural Equation Model (SEM) - Partial Least Square (PLS) with the help of SmartPLS 3.0. The results of this study indicate that the use of social media has a significant effect on students' religious behavior. the more social media used for positive interests such as sharing positive news will increase students' religious behavior. While Islamic religious education has a significant influence on students' religious behavior. The religious behavior of students at Azzahra Middle School proved to be getting better along with the application of good Islamic Religious Education. This is because the Azzahra school implements Islamic religious education learning every day in the form of morning greetings which consist of reading the Qur'an, memorizing Arabic and EnglishTeknologi saat ini telah berkembang pesat yang mampu mempengaruhi berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Perubahan Perilaku siswa kini tidak hanya bergantung pada pendidikan di rumah, tetapi memiliki dampak yang signifikan di luar rumah. Salah satunya adalah melalui media sosial yang kini semakin mudah untuk diakses bahkan untuk remaja. Maka adanya Pendidikan agama sebagai control agar siswa dapat berperilaku tidak menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang berpengaruh terhadap perilaku keagamaan siswa khususnya ditinjau dari penggunaan media sosial dan pendidkan agama islam. Survey dilakukan kepada seluruh siswa kelas 7,8, dan 9 di SMP Azzahra di Kabupaten Cirebon dengan jumlah sample 106. Data dikumpulkan melalui penyebaran Kuesioner serta hasil observasi dan wawancara terstruktur kepada siswa kelas 7, 8, dan 9.  Penelitian ini di analisisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) – Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku keagamaan siswa. semakin media sosial digunakan untuk kepentingna positif seperti membagikan berita positif akan meningkatkan perilaku keagamaan siswa. Sementara pendidikan agama islam memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku keagamaan siswa. Perilaku keagamaan siswa di SMP Azzahra terbukti semakin baik seiring dengan penerapan Pendidikan Agama Islam yang baik. Hal ini dikarenakan sekolah Azzahra menerapkan pembelajaran pendidikan agama islam setiap hari yaitu dalam bentuk kegiatan sapa pagi yang didalamnya terdiri dari kegiatan membaca Al-Qur’an, menghafal bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Pengaruh Blended Learning Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTsN 12 Majalengka UFN Maesaroh
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v4i2.4158

Abstract

This study aims to explain how much influence the method of blended learning in Fiqh lessons on the process and student learning outcomes in the 12th Majalengka State Islamic Senior High School Madrasa. By using the quasi-experimental method. The design used was Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design, with a population sample of 25 students from grade VII in Madrasah Tsanawiyah Negeri (12) Majalengka. The results obtained are (1) The learning process of the Fiqh of students taught using blended learning models and those not taught with blended learning models there are significant differences. (2) The learning process of jurisprudence in students not taught with the blended learning model is in the medium categorization. While the learning process of jurisprudence for students who use the blended learning model is in a high categorization. (3) Blended learning affects the class VII learning process and learning outcomes. Cognitive, affective and psychomotor learning outcomes in the experimental class increased by 26.44%, while the control class was 19.84%.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh metode Blended Learning dalam pembelajaran Fiqih terhadap proses dan hasil belajar siswa di Madrasah Tsnawiyah Negeri 12 Majalengka.  Dengan mengunakan metode eksperimen semu. Desain yang digunakan adalah “Pretest-Posttest Non Equivalen Control Group Desain”, dengan sampel populasi sebanyak 25 siswa dari kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri (12) Majalengka. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Proses belajar Fiqih peserta didik yang diajarkan  dengan menggunakan model pembelajaran blended learning dan yang tidak diajar dengan model pembelajaran blended learning terdapat perbedaan yang cukup signifikan. (2) Proses belajar Fiqih pada peserta didik yang tidak diajar dengan model pembelajaran blended learning berada pada kategorisasi sedang. Sementara proses belajar Fiqih pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran blended learning berada pada kategorisasi tinggi. (3) Pembelajaran blended learning berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa kelas VII. Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 26,44%, sedangkan kelas control sebesar 19,84%.
Pembentukan Akhlak Berbasis Pembiasaan Dan Keteladanan (Studi Kasus Di MAN 2 Kuningan Jawa Barat) Siti Nurjanah
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v4i2.3878

Abstract

The purpose of this study was to determine the moral formation of learners based on habituation and exemplary, and to determine the success of the formation of habitual morals and exemplary in Madrasa Aliya Negeri 2 Kuningan, West Java. The author uses a qualitative method with a phenomenological approach, so in collecting data, the author uses observation techniques, in-depth interviews, documentation and using the data technique child can data model Miles and Huberman. Habit based and exemplary moral formation in Madrasa Aliya Negeri 2 Kuningan West Java was carried out with various activities, namely: Habit of dhuhur prayer in congregation, habituation of Infaq every Friday morning, habituation of Asr prayer in congregation, habituation of tadarus al-Qur'an, habituation of tahfizd together every Monday the flag ceremony is over, habituation of yasinan and khitobah (lectures) every Friday morning, habituation in dress. The exemplary moral-based formation is carried out with various activities, namely: discipline, honesty, responsibility, humility, emotional control, the ability of the teachers to control emotions differently, some are good so that they think first before acting, polite, average the average teacher shows a polite attitude, both in speaking and behaving, exemplary by civilizing the S5, exemplary welcoming students in front of the gate, so that citizens of Madrasa Aliya Negeri 2 Kuningan can improve their religion (religious), change attitudes (akhlakul karimah), love to read and improve concern for the environmentTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan akhlak peserta didik berbasis pembiasaan dan keteladanan, serta untuk mengetahui keberhasilan dari pembentukan akhlak pembiasaan dan keteladanan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kuningan Jawa Barat. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, maka dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan mengunakan teknik anak bisa data model Miles dan Huberman. Pembentukan akhlak berbasis pembiasaan dan keteladanan di MAN 2 Kuningan Jawa Barat dilakukan dengan berbagai kegiatan, yaitu:Pembiasaan shalat dhuhur berjama’ah, pembiasaan Infaq setiap jum’at pagi, pembiasaan Shalat Ashar berjamaah, pembiasaan tadarus al-Qur’an, pembiasaan tahfizd bersama setiap senin selesai upacara bendera, pembiasaan yasinan dan khitobah (ceramah) setiap jum’at pagi, pembiasaan dalam berpakaian. Adapun pembentukan akhlak berbasis keteladanan dilakukan dengan berbagai kegiatan, yaitu: kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, rendah hati, pengendalian emosi, kemampuan guru-guru mengendalikan emosi berbeda-beda, ada yang baik sehingga berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, sopan santun, rata-rata guru menunjukkan sikap yang sopan, baik dalam berbicara maupun bertingkah laku, keteladanan dengan membudayakan S5, keteladanan menyambut peserta didik di depan gerbang, sehingga warga MAN 2 Kuningan dapat meningkatkan keimanan (religius), merubah sikap (akhlakul karimah), gemar membaca dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Peran Pendidikan Agama Dan Pendidikan Multikultural Terhadap Terwujudnya Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus: Di SMAK Penabur Cirebon Tahun Ajaran 2018-2019) Sukma Hadi
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v4i2.3892

Abstract

Problems that often occur in the world of education in the Cirebon region as if there is no end. Such as: fights, brawls, discrimination, fanatics, still often found in the Cirebon area. Besides that, many parties say that religious education and multicultural education have not been well embedded in the hearts of students, so students do bad deeds. Based on the above background, the author conducted a study with the aim of revealing how the role of religious education and multicultural education towards the realization of inter-religious harmony in Cirebon Penitur Senior High School, with the aim of research: Cirebon. (2) To research or describe the types of activities of Religious Education and Multicultural Education in the Christian Highschool (SMAK) Penabur Cirebon. (3) To find a model for the implementation of religious education and multicultural education in the SMAK Penabur Cirebon in realizing inter-religious harmony. The author in this research uses Qualitative research methods. The type of qualitative research I use is Case Study. Data collection is done by observation, documentation, interviews. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Research informant. The conclusion of this study is that the role of religious education and multicultural education is very important for the realization of inter-religious harmony. In implementing religious education and multicultural education at Penabur Senior High School, it went well. Especially in daily activities in the Cirebon SMAK Penabur environment. SMAK Penabur highly upholds the values of religious education and multicultural education.Masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan di wilayah Cirebon seakan-akan tidak ada habisnya. Seperti: perkelahian, tawuran, diskriminasi, fanatik, masih sering ditemukan di wilayah Cirebon. Disamping itu, banyak pihak yang mengatakan pendidikan Agama dan pendidikan multikultural belum tertanam dengan baik di hati para siswa, sehingga siswa melakukan perbuatan yang tidak baik. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengungkapkan bagaimana peran pendidikan agama dan pendidikan multikultural terhadap terwujudnya kerukunan antar umat beragama di Sekolah Menengah Atas Kristen Christian (disingkat SMAK) Penabur Cirebon, dengan tujuan penelitian: (1)Untuk mengetahui proses pelaksanaan  Pendidikan Agama dan Pendidikan Multikultural di SMAK Penabur Cirebon. (2) Untuk meneliti atau mendeskripsikan jenis-jenis kegiatan Pendidikan Keagamaan dan Pendidikan Multikultural di SMAK Penabur Cirebon. (3) Untuk mencari model implementasi pendidikan Agama dan Pendidikan Multikultural di SMAK Penabur Cirebon dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.Penulis dalam riset ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Jenis penelitian Kualitatif yang penulis gunakan adalah Studi Kasus.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dpkumentasi, wawancara.Teknik analisis data meliputi meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Informan penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa  Peran pendidikan agama dan pendidikan multikultural penting sekali bagi terwujudnya kerukunan antar umat beragama. Dalam pelaksanaan pendidikan agama dan pendidikan multikultural di SMAK Penabur, berjalan dengan baik.Terutama dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan SMAK Penabur Cirebon.SMAK Penabur sangat menjunjung nilai-nilai pendidikan agama dan pendidikan multikultural.
Implementasi Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam UFN Marinih
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v4i2.4525

Abstract

This study aims to determine the learning process of Islamic subject by using a problem based learning model, knowing the problem solving abilities and learning outcomes of 6th grade students in Cirebon City Kebon Baru IV Elementary School in Islamic subject learning through a problem based learning model, and to determine improvement in problem solving skills and learning outcomes. This study uses research quasy experiments methods. The sample used was class State Elementary 6th School Kebon Baru IV as an experimental class amounting to 34 students on grade in State Elementary School Kebon Baru VII as a control class totaling 34 students. The instruments used were observation, tests, field notes, and documentation methods. The results of the study after the application of the problem based learning model showed that the average post-test value of students' problem solving abilities in the experimental class was 78.8235 and controls 51.9118. The results of the hypothesis test indicate that there is a difference in the increase in problem solving abilities, namely the experimental class gets a higher value than the control class. While student learning outcomes in Islamic subject lessons after the application of the problem based learning model in the experimental class experienced a significant increase. The calculation of Islamic subject learning outcomes before the application of the problem based learning model had an average of 10.1471 after the application of the problem based learning model had an increase in the average Islamic subject learning outcomes of 18,2059.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam  dengan mempergunakan model problem  based learning, mengetahui kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Baru IV Kota Cirebon dalam pembelajaran PAI melalui model problem  based learning, dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Sampel yang digunakan adalah kelas 6 SDN Kebon Baru IV sebagai kelas eksperimen berjumlah 34 siswa, dan kelas 6 SDN Kebon Baru VII sebagai kelas kontrol berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan berupa metode observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian setelah penerapan model  problem  based learning menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen adalah 78,8235 dan kontrol 51,9118. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah, yaitu kelas eksperimen mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Sedangkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam setelah penerapan model problem  based learning di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perhitungan hasil belajar PAI sebelum penerapan model problem  based learning memiliki rata-rata 10,1471 setelah penerapan model problem  based learning mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar Pendidikan Agama Islam yaitu 18,2059.

Page 6 of 14 | Total Record : 140