cover
Contact Name
I Putu Gede Adiatmik
Contact Email
ipgadiatmika@unud.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jei@unud.ac.id
Editorial Address
Program Studi S2 Ergonomi Fisiologi Kerja, Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic)
Published by Universitas Udayana
Core Subject : Health, Engineering,
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) aims as a medium of exchange of information and scientific works among the teaching staff, alumni, students, practitioners and observers of science in management, business strategy and entrepreneurship. This journal encompasses original research articles, review articles, and case studies, including: Total Ergonomic approach Total quality Management Work phisiology and standard Activity Theories for Work Analysis and Design Affective Product Design Ergonomic For Senior Citizen Agriculture Anthropometry Building and Construction Digital Human Modeling and Simulation Ergonomics for Children and Educational Environments Ergonomics in Advanced Imaging Ergonomics in Design Ergonomics in Manufacturing Gender and Work Healthcare Ergonomics Human Factors and Sustainable Development Mining Musculoskeletal Disorders Organizational Design and Management Psychophysiology in Ergonomics Safety & Health Transport Work with Computing Systems
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018" : 6 Documents clear
REDESAIN ALAT PEMARUT KELAPA MENGURANGI BEBAN FISIOLOGIS DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI ADONAN (LULUH) SATE DI DESA KABA-KABA KEDIRI TABANAN I Waya Gede Suarjana; I Putu Gede Adiatmika; I Wayan Bandem Adnyana
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p05

Abstract

Industri adonan (luluh) sate di Desa Kaba-kaba merupakan industri skala kecil dalam bentuk industri rumah tangga di pedesaan. Saat ini kinerja para pembuat luluh sate relatif masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan beban fisiologis dilihat dari beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan meningkatkan produktivitas kerja pada pekerja industri adonan (luluh) sate di Desa Kaba-kaba Kediri Tabanan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pre and post test control group design dan melibatkan 24 sampel penelitian yang dipilih secara acak sederhana. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelopok kontrol adalah menggunakan alat pemarut kelapa lama dan kelompok perlakuan adalah redesain alat pemarut kelapa. Beban kerja ditentukan berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja dihitung secara palpasi dengan metode sepuluh denyut, kelelahan didata dengan kuesioner 30 item of rating scale, keluhan muskuloskeletal didata dengan kuesioner Nordic body map, dan produktivitas didata dari jumlah parutan kelapa persatuan waktu. Analisis data menggunakan uji statistik t-independent test dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) pengurangan beban fisiologis dan peningkatan produktivitas kerja pembuat adonan (luluh) sate. Redesain alat pemarut kelapa ternyata menurunkan beban kerja sebesar 18,14%, keluhan muskuloskeletal sebesar 28,07%, kelelahan sebesar 25,98%, dan meningkatkan produktivitas kerja sebesar 62,39%. Disimpulkan bahwa penerapan ergonomi berupa redesain alat pemarut kelapa menurunkan beban fisiologis dan meningkatkan produktivitas kerja pada pekerja industri adonan (luluh) sate di Desa Kaba-kaba Kediri Tabanan.
REDESAIN ALAT KERJA PENGAMPLAS DAN HAND STRETCHING DAPAT MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN NYERI MUSKULOSKELETAL SERTA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA BENGKEL BAGIAN PROSES PENGAMPLASAN DI DESA TENGKUDAK TABANAN I Made Astika Yasa; Nyoman Adiputra; I Nyoman Sutarja
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p01

Abstract

Permasalahan ergonomi di industri bengkel bagian pengamplasan berupa sikap kerjayang tidak alamaiah dan alat kerja yang tidak ergonomis sehingga menimbulkan nyeri musculoskeletal pada pekerja pengamplas. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian dengan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching pada pekerja pengamplas cat motor terhadap penurunan beban kerja, nyeri pada musculoskeletal dan produktivitas. Rancangan penelitian adalah rancangan sama subjek dengan melibatkan 12 orang pekerja pengamplas cat motor, laki-laki dengan usia 22-37 tahun, pengalaman kerja antara 2-6 tahun. subjek diberi perlakuan kerja dengan alat kerja pengamplas tanpa redesain dan tanpa pemberian hand stretching. Tahap kedua (II) subjek diberi perlakuan kerja dengan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching. Di antara ke dua tahap penelitian tersebut, diberikan wash out period selama 2 hari dan adaptasi redesain alat kerja pengamplas selama 4 hari, untuk menghilangkan carry over effects. Beban kerja diukur dari denyut nadi dengan metode 10 denyut, nyeri muskuloskeletal diukur dengan Visual Analogue Scale (skala 0 sampai 10) dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan antara output dan input. Data dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data, uji t-paired untuk menguji perbedaan kemaknaan variabel beban kerja dan produktivitas kerja pada tingkat kemaknaan ?=0,05 serta uji Wilcoxon untuk variabel keluhan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa redesain alat kerja pengamplas dan hand stretching dapat menurunkan beban kerja sebesar 8,4% (p<0,05) dan menurunkan nyeri muskuloskeletal sebesar 53,8% (p<0,05) serta meningkatkan produktivitas kerja sebesar 63,2% (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa redesain alat kerja pengamplas dan hand stretching dapat mengurangi beban dan nyeri musculoskeletal meningkatkan produktivitas pekerja pengamplas cat motor. Disarankan kepada pemilik industri usaha sejenis agar melakukan perbaikan kondisi kerja yang mengacu pada prinsip ergonomi, sehingga tercipta kondisi kerja yang lebih aman, nyaman, sehat dan produktif bagi pekerja.
PERBAIKAN STASIUN KERJA DAN WILLIAM’S FLEXION EXERCISE DAPAT MENURUNKAN BEBAN KERJA, KELUHAN MUSKULOSKELETAL, DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA PENYORTIRAN BUAH TOMAT DI DESA SEMANDING Herta Meisatama; Nyoman Adiputra; I Dewa Putu Sutjana; I Nyoman Sucipta; I Nyoman Sutarja; Susy Purnawati
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p06

Abstract

Penyortiran merupakan proses pemilihan buah dengan kategori buah yang baik atau layak jual dan buah yang busuk atau buah yang rusak. Proses penyortiran dilakukan dengan posisi kerja duduk jongkok dilantai. Perubahan sikap duduk tersebut akan berubah dengan waktu yang lama tepatnya ketika otot terasa tidak nyaman. Peneliti memberikan intervensi berupa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja berupa penambahan meja kerja dan kursi untuk mengurangi terjadinya sikap kerja yang tidak alamiah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan rancangan sama subjek. Periode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan intervensi berupa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja. Perbaikan stasiun kerja berupa penambahan meja kerja dan kursi. Diantara kedua tahap tersebut, diberikan washing out period dan adaptasi. Keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic Body Map pada 5 skala likert, beban kerja dengan menghitung denyut nadi kerja pekerja dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan output dan input. Normalitas data diuji dengan ShapiroWilk, uji t-paired untuk menguji perbedaan kemaknaan variabel keluhan muskuloskeletal, beban kerja dan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perbaikan stasiun kerja dan Pemberian william’s flexion exercise berpengaruh secara signifikan (p<0,05). Terjadi penurunan muskuloskeletal sebesar 37%, penurunan beban kerja sebesar 13 %, dan peningkatan produktivitas sebesar 23%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja dapat menurunkan keluhan keluhan muskuloskeletal, beban kerja dan meningkatkan produktivitas kerja pada pekerja penyortir buah tomat. Sehingga disarankan untuk diterapkan pada pemilik usaha, untuk meminimalkan keluhan akibat proses kerja menyortir.
PENGATURAN ORGANISASI KERJA BERORIENTASI ERGONOMI MENURUNKAN RESPON FISIOLOGIS PEKERJA DAN WAKTU BONGKAR MUAT DI KOMPLEK PERGUDANGAN BULOG BATUBULAN DIVISI REGIONAL BALI Ni Wayan Sutrisni; I Dewa Putu Sutjana; I Putu Gede Adiatmika
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p02

Abstract

Proses bongkar muat beras di pergudangan bulog masih dilakukan dengan tenaga fisik. Berat beban yang diangkat sekitar 60 kg, melebihi beban maksimal yang ditentukan sekitar 40-50 kg. Disamping itu buruh pengumpan yang menaikan beban ke atas bahu buruh pengangkut bekerja dengan sikap membungkuk, kepala menunduk, mengangkut melebihi tinggi bahu dan dilakukan berulang. Kondisi demikian meningkatkan respon fisiologis dan memperlambat waktu bongkar muat. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan seberapa besar pengaturan organisasi kerja berorientasi ergonomi dapat menurunkan respon fisiologis serta waktu bongkar muat. Telah dilakukan penelitian di komplek pergudangan bulog Batubulan divisi regional Bali, Gianyar. Penelitian eksperimental dengan rancangan sama subjek dengan subjek 12 orang buruh. Periode I proses bongkar muat tanpa intervensi. Periode II dengan intervensi pengurangan berat beban dan rotasi tugas. Beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan, dan waktu bongkar muat dianalisis antar Periode I dan Periode II. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengaturan organisasi kerja berorientasi ergonomi dapat menurunkan beban kerja periode I sebelum kerja rerata 81,00±4,30 dan sesudah kerja rerata 128±12,7, periode II sebelum kerja rerata 81,47±4,20 dan sesudah kerja rerata 116±7,06 penurunan sebesar 9,4%. Menurunkan keluhan muskuloskeletal periode I sebelum kerja rerata 42,41±4,62 dan sesudah kerja rerata 54,30±4,64 periode II sebelum kerja rerata 42,08±4,87 dan sesudah kerja rerata 46,35±4,46 penurunan sebesar 14,64%. Menurunkan kelelahan periode I sebelum kerja rerata 35,67±2,94 dan sesudah kerja rerata 67,80±2,26 periode II sebelum kerja rerata 35,95±2,36 dan sesudah kerja rerata 57,82±2,56 penurunan sebesar 14,72%, menurunkan waktu kerja periode I rerata 3,24±0,08 dan periode II rerata 3,15±0,04 penurunan sebesar 2,78%. Pengaturan organisasi kerja berorientasi ergonomi dapat menurunkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan, dan waktu bongkar muat (p<0,05). Disimpulkan pengaturan organisasi kerja berorientasi ergonomi pada proses bongkar muat dapat menurunkan respon fisiologis dan waktu bongkar muat. Disarankan pengaturan organisasi kerja berorientasi ergonomi dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pekerja.
PENERAPAN ISTIRAHAT AKTIF MENINGKATKAN KAPASITAS KERJA DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA BAGIAN PEMBENTUKAN KERAMIK DI BTIKK BPPT BALI Made Asri Puspadewi; I Putu Gede Adiatmika; I Nyoman Sutarja
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p03

Abstract

Sikap kerja duduk statis dalam waktu 7 jam pada pekerja pembentukan keramik dengan mesin electric wheel di industri keramik dapat menimbulkan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini adalah mencari solusi untuk meningkatkan kapasitas kerja dinilai dari penurunan kelelahan dan penurunan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pekerja bagian pembentukan keramik di BTIKK BPPT Bali. Telah dilakukan penelitian di BTIKK BPPT Bali, dengan rancangan sama subjek terhadap 10 orang pekerja. Periode I (P0) proses pembentukan keramik dengan mesin electric wheel tanpa intervensi. Periode II (P1) dengan intervensi penerapan istirahat aktif berupa Workplace Stretching Exercise dan berjalan untuk mengambil minum. Perbedaan rerata kapasitas kerja berdasarkan penurunan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal, serta peningkatan produktivitas dianalisis untuk menguji perbedaannya, pada tingkat kemaknaan ?=0,05 saat sebelum dan sesudah bekerja antara kedua periode. Hasil penelitian menunjukkan kelelahan Periode I sesudah bekerja 68,60±3,23; Periode II sesudah bekerja 56,40±1,84, terjadi penurunan sebesar 17,78%. Keluhan muskuloskeletal Periode I sesudah bekerja 64,90±1,90; Periode II sesudah bekerja 55,40±1,84, terjadi penurunan sebesar 14,63%. Produktivitas Periode I 0,63±0,16 dan Periode II 0,75±0,19, terjadi peningkatan sebesar 19,05%. Terjadi penurunan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal serta produktivitas meningkat secara bermakna (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penerapan istirahat aktif berupa Workplace Stretching Exercise dan berjalan untuk mengambil minum dapat meningkatkan kapasitas kerja dan produktivitas kerja bagian pembentukan keramik dengan mesin electric wheel di BTIKK BPPT Bali. Disarankan untuk diterapkan di BTIKK BPPT Bali agar dapat mengurangi kelelahan dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja.
PEMBERIAN ALAS DUDUK DAN MC KENZIE EXERCISE DAPAT MENURUNKAN KETEGANGAN OTOT DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL SERTA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PENGUKIR KENDANG TAMBUR DI UD. BUDI LUHUR GIANYAR Arfian Hamzah; Susy Purnawati; I Made Muliarta; Ida Bagus Adnyana Manuaba; Nyoman Adiputra; Made Sudarma
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p04

Abstract

Karakteristik pengukir kendang tambur dilakukan dengan posisi duduk di lantai, sikap kerja membungkuk selama 8 jam dan 6 hari dalam seminggu. Hal inilah yang memicu timbulnya keluhan pegal yang dirasakan terutama pada bagian punggung bawah. Intervensi dengan pemberian alas duduk berupa matras serta upaya preventif berupa Mc Kenzie exercise dapat mengurangi ketegangan otot erector spinae dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian alas duduk dan Mc Kenzie exercise dapat menurunkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pengukir kendang tambur di UD. Budi Luhur Gianyar. Penelitian ini merupakan true eksperimental, dengan rancangan sama subjek. Periode 1 subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode 2 subjek diberi perlakuan dengan pemberian alas duduk berupa matras dan Mc Kenzie exercise. Di antara ke dua tahap tersebut, diberikan washing out period dan adaptasi. Ketegangan otot erector spinae diukur dengan alat ­Surface Electromyography (SEMG), keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic Body Map dan produktivitas berdasarkan perbandingan antara input dan waktu dengan output. Efek intervensi dianalisis dengan uji Wilcoxon dan uji T-paired. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan ketegangan otot erector spinae sebesar 21,39% (p<0,05), penurunan keluhan muskuloskeletal sebesar 29,52% (p<0,05) dan peningkatan produktivitas sebesar 22,13% (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian alas duduk dan Mc Kenzie exercise dapat menurunkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pengukir kendang tambur di UD. Budi Luhur Gianyar. Sehingga disarankan untuk diterapkan pada industri pengukir kendang tambur, untuk meminimalkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja mengukir.

Page 1 of 1 | Total Record : 6