Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENERAPAN DINDING BATU BATA DENGAN RANGKA BETON BERTULANG BAMBU PADA REDESAIN RUMAH TRADISIONAL BALI AGE DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI TOTAL DI DESA PENGOTAN I Nyoman Sutarja
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 1, Januari 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1686.719 KB)

Abstract

Abstrak : Sebagian masyarakat Desa Pengotan Kabupaten Bangli yang tinggal di kawasan atau pinggiran hutan dan pertanian lahan kering belum memiliki perumahan dan lingkungan permukiman yang sehat dan layak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008 mengumumkan ada 134.804 rumah tangga miskin (RTM) di Bali, termasuk yang ada di Kabupaten Bangli. Desa Pengotan adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Bangli yang proporsi RTM terbanyak, yaitu 517 KK dari 956 KK di desa ini adalah RTM.  Salah satu variabel yang menyebabkan RTM tersebut adalah rendahnya kualitas rumah tradisional Bali Age yang dihuni, seperti :  bahan lantai bangunan tempat tinggal masih dari tanah, bahan dinding dari bambu berkualitas rendah, sehingga diperlukan adanya perbaikan rumah tersebut sehingga menjadi layak huni, yaitu bangunan yang memenuhi standar: keselamatan, kenyamanan, kesehatan serta kemudahan bagi penghuninya sebagaimana diatur dalam Undang-undang Bangunan Gedung Nomor 28/2002. Perbaikan rumah tradisional Bali Age dengan pendekatan ergonomi total yaitu pendekatan yang Sistemic, Holistic, Interdisiplinary dan Partisipatory serta kajian 6 kriteria Teknologi Tepat Guna. Beberapa aspek rumah tradidisional Bali Age yang diperbaiki seperti : aspek fisik rumah, yang meliputi redesain sistem struktur dengan penambahan dinding batu bata dengan rangka beton bertulang bambu, penambahan jendela untuk pencahayaan alami, penggantian penutup atap dan perbaikan penutup lantai. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Perbaikan rumah tradisional Bali Age dengan pendekatan ergonomi total di Desa Pengotan : a) dapat meningkatkan keamanan fisik bangunan, b) dapat meningkatkan kenyamanan, dan c) dapat meningkatkan kepuasan penghuni terhadap rumah huniannya.
KINERJA STRUKTUR GEDUNG SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) DENGAN BERBAGAI KONFIGURASI DAN POSISI DINDING GESER I Ketut Sudarsana; I Nyoman Sutarja; Mulya Dewi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 2, Juli 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.173 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i02.p09

Abstract

Kinerja struktur suatu gedung dengan sistem ganda dapat menjadi lebih optimal bila penempatan dan penggunaan bentuk dinding geser yang digunakan diperhitungkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh konfigurasi dan posisi dinding geser pada struktur gedung beton bertulang beraturan dengan mengevaluasi kinerja struktur yang dicapai gedung tersebut. Lima model struktur yang ditinjau terdiri dari 25 tingkat, dengan 2 variasi bentuk dan penempatan dinding geser yang berbeda antar denahnya. Konfigurasi bentuk dinding yang digunakan yakni bentuk I dan L. Struktur gedung berfungsi sebagai perkantoran yang terletak di wilayah kelas situs D dengan kondisi tanah sedang. Denah struktur terdiri dari 5 bentang ke arah X dan 3 bentang ke arah Y dengan lebar tipikal sebesar 5 meter. Tinggi lantai dasar yaitu 4 meter dan tinggi setiap lantai di atasnya sebesar 3,5 meter. Struktur dianalisis dengan analisis statis nonlinier pushover dan dimodel secara 3 dimensi pada program SAP2000. Dinding geser dimodel sebagai kolom lebar agar sendi plastis pada dinding dapat didefinisikan. Evaluasi level kinerja struktur mengikuti FEMA 440. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh struktur telah mencapai target perpindahan yang telah dihitung berdasarkan parameter dari FEMA 440 dan level kinerja yang dihasilkan mencapai level beyond E atau collapse. Gaya geser dasar desain yang telah dihitung berdasarkan peraturan SNI 1726:2012 juga telah dicapai oleh seluruh model denah struktur. Nilai daktilitas aktual yang dihasilkan oleh struktur dengan dinding geser berbentuk I lebih besar daripada struktur dengan dinding geser berbentuk L.
PENGARUH RANGKAK , SUSUT, DAN RELAKSASI BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK JEMBATAN KOMPOSIT BETON PRATEGANG I Nyoman Sutarja
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1 Januari 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.428 KB)

Abstract

Lendutan merupakan perilaku struktur yang tidak dapat dihindari karena sifat elastisitas material. Oleh karenanya, para perancang struktur harus selalu mengevaluasi lendutan yang terjadi secara seksama, karena besarnya lendutan akan mempengaruhi kenyamanan ataupun daya layan struktur. Besarnya lendutan akan bertambah seiring dengan bertambahnya umur beton, karena adanya rangkak dan susut beton. Pada balok komposit beton prategang, selain dipengaruhi oleh rangkak dan susut juga dipengaruhi oleh relaksasi dari baja prategang. Dalam balok komposit beton prategang terdapat perbedaan nilai rangkak dan susut, karena terdapat dua bahan dengan mutu yang berbeda. Perbedaan nilai rangkak dan susut tersebut juga akan mempengaruhi besarnya lendutannya. Didalam tulisan ini dianalisa faktor-faktor yang berkaitan erat dengan lendutan pada balok jembatan komposit beton prategang, beserta rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisa lendutan tersebut. Adapun rumus tersebut digunakan untuk menganalisa lendutan balok komposit beton prategang pada struktur jembatan, dengan 5 tipe penampang yang luasnya sama. Hasil analisa menunjukan bahwa lendutan akibat pengaruh rangkak, susut dan relaksasi baja akan terus bertambah sejalan dengan pertambahan umur beton, tetapi dengan kecepatan pertambahan yang semakin kecil. Disamping itu juga diketahui bahwa letak flens pada penampang sangat mempengaruhi besarnya kehilangan gaya prategang dan lendutan yang terjadi.
INTERAKSI ANTARA GAYA AKSIAL DAN MOMEN PADA KOLOM BETON DENGAN TULANGAN BAMBU I Nyoman Sutarja; I Ketut Sudarsana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 9, No. 1 Januari 2005
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.792 KB)

Abstract

The use of bamboo reinforcement in reinforced concrete structure has notbeen investigated extensively. The material is expected as an alternative of steel reinforcementin a certain condition. Therefore, this research is conducted to investigatethe capacity of columns reinforcing using bamboo in term of their axial strength andmoment as well as their interactions.Twelve columns reinforcing of bamboo are made and tested. Column dimensions of150 mm x 150 mm x 900 mm were cast using 15 MPa concrete obtained from ASTMstandard cylinder test of age of 28 days. Two group specimens based on its total reinforcementareas were made namely 400 mm2 and 600 mm2. Six variations were madefor each group to incorporate variation of applied load eccentricities during the test.The load eccentricities were 0 (pure axial), 70 mm, 100 mm, 150 mm, 200 mm and ¥(pure bending).Test results show that the experimental interaction between axial force and bendingmoment of the column reinforced with bamboo agree well with the analytical resultsfollowing the expression for column reinforced with steel reinforcement. Taking thetensile strength of the bamboo 50% of the rupture strength, give the experimentalcolumn capacities were close to the analytical results.
EFISIENSI PERENCANAAN JEMBATAN PILE SLAB DENGAN BENTANG BERVARIASI (Studi Kasus: Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa) Gede Arya Wibawa; Made Sukrawa -; I Nyoman Sutarja
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 1, Januari 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.12 KB)

Abstract

Perbandingan efisiensi perencanaan jembatan pile slab pada jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa telah dilakukan dengan membuat tiga model jembatan dengan panjang bentang 7,5, 10, dan 15 m. Pelat dimodel dengan element shell sedangkan pile cap dan tiang pancang dimodel dengan element frame. Interaksi tanah dengan tiang pancang dimodel sebagai spring dengan nilai konstanta bervariasi sesuai jenis tanahnya. Ketiga model dibebani sesuai RSNI T-02-2005 dan direncanakan dengan dimensi minimal yang memenuhi syarat kekuatan dan kelayanan. Kemudian ketiganya dibandingkan harga dan waktu pelaksaaan strukturnya. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa model jembatan dengan panjang bentang 10 m paling efisien di antara ketiga disain. Selain itu, disain dengan bentang 10 m membutuhkan waktu pelaksanaan lebih pendek dari disain dengan bentang 7,5 m.
PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Naratama - -; I Nyoman Sutarja; I Wayan Dana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 1, Januari 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.666 KB)

Abstract

Joint laboratory building is to be built at Udayana University in Denpasar campus. It is important to consider the potential of the earthquake in the region. Based on SNI - 03-1726-2002, Denpasar is located in seismic zone 5 (regions with strong seismic risk). The purpose of this study is to plan the structure of earthquake-resistant reinforced concrete buildings including the calculation and design plan based on SNI 03-2847-2002 and SNI 03-1726-2002 using the Special Moment Resisting Frame (SMRF). The building has a floor plan size of 61.6 m x 41.8 m, with 4 floors structure and 14.4 m high. The structure planned resulted a 120 mm thick slab with reinforcement of Ø12 mm and the distance between the foundation and reinforcement on the field is of 150 mm , while in the staging area used for the reinforcement is of Ø12 - 300 mm. Stairs calculation is obtained with a reinforcement with D12 – 150 and Ø10 - 200 mm . Secondary beam 25/35 used a reinforcement with 4D13 and Ø10-50 mm . For primary beam 35/60 used 4 D16 main reinforcement , and reinforcement Ø10-150 mm on the hoops and torsion . In the column used 50/50 with the main reinforcement 12D19 mm and Ø10-120 mm. Pile foundations are used with the dimensions of 25/25 and a depth of 6 m .
PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA DAN PELAYANAN AIR BERSIH DESA BANTANG DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK, HOLISTIK, INTERDISIPLIN DAN PARTISIPATIP (SHIP) I.N. Sutarja; A.A.G.A. Yana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 2 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.571 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p19

Abstract

Beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Bantang, seperti : 1) masyarakat belum semuanya menikmati air bersih dari Sistem Penyediaan Air Bersih Perdesaan (SPAMDES), 2) belum tertatanya pengolahan sampah rumah tangga dan sampah hasil buangan industri (limbah kulit kopi). Analisis masalah dengan pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner dan Partisipatip), dan pemecahan masalah dengan beberapa cara antara lain: metode Focus Group Discussion (FGD), penyuluhan, metode pendampingan, metode gotong royong, metode penerapan teknologi tepat guna, dan metode percontohan, melaui KKN-PPM Universitas Udayana. Target yang telah dicapai dalam kegiatan program KKN-PPM ini adalah penerapan teknologi tepat guna, yaitu berupa jaringan SPAMDES mencakup seluruh masyarakat Desa Bantang, Perkuatan kelembagaan SPAMDES Desa Bantang dengan tersusunnya AD/ART dan tarif, serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar dan bermanfaat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS).
PENDEKATAN ERGONOMI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERENCANAAN TEKNIS PENATAAN PURA PENATARAN MUNCAKSARI PENEBEL - TABANAN I.N. Sutarja; I.W. Sukerayasa; I.N. Susanta; I.B.G. Primayatna
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.337 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p05

Abstract

Keberlanjutan pembangunan Pura Penataran di areal Pura Muncaksari yang berlokasi di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel - Tabanan memerlukan perencanaan teknis penataan lingkungan pura secara detail yang meliputi tata letak yang jelas, gambar detail dan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan. Untuk kegiatan ini masyarakat membutuhkan bantuan tenaga ahli yang sesuai dari Fakultas Teknik Universitas Udayana. Dalam proses perencanaan dan perancangan pura digunakan dua buah pendekatan yaitu 1) pendekatan Ergonomi yang difokuskan pada pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatori dengan menitikberatkan pada Pemberdayaan Masyarakat yang dikaji berdasarkan teknologi tepat guna) dan 2) pendekatan kearifan lokal. Pendekatah SHIP dan teknologi tepat guna diaplikasikan dalam pemilihan sistem struktur dan bahan, sedangkan pendekatan kearifan lokal diaplikasikan dalam pemilihan tata letak dan bentuk. Perencanaan ini menghasilkan gambar denah lingkungan pura Penataran secara keseluruhan dan lingkungan pura Alas Madya yang menunjukkan tata letak pelinggih beserta bangunan pendukung lainnya, gambar detail bangunan dan rencana anggaran biayanya. Kata kunci : ergonomi, kearifan lokal, perencanaan teknis
LAYANAN BANTUAN TEKNIS DAN BAKTI SOSIAL DI DUSUN SILIRKROMBANG DESA SENEPOREJO KECAMATAN SILIRAGUNG KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR LAYANAN BANTUAN TEKNIS DAN BAKTI SOSIAL DI DUSUN SILIRKROMBANG DESA SENEPOREJO KECAMATAN SILIRAGUNG KABUPATEN BANYUWANGI I.N. Susanta; N.M. Swanendri; G.A.M. Suartika; I.W. Yudamanik; I.N. Sutarja
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 3 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1411.458 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i03.p02

Abstract

Pura Wonorejo terletak di Dusun Silirkrombang Desa Senepoorejo Kecamatan Silir Agung Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pura ini merupakan sebuah pura yang oleh pengemongnya disebut juga dengan Pura Puja Dewata. Saat ini, walau secara umum kondisi fisik pura dapat dikatakan baik, namun dalam beberapa hal masih memerlukan penataan. Kondisi demikian telah mendorong pihak pengepong, pengurus dan pemangku untuk melakukan kegiatan penataan. Kegiatan penataan itu sendiri diawali dengan perencanaan yang telah dibuat dan atas punia dari Universitas Udayana melalui kegiatan pengabdian ‘Hibah Udayana Mengabdi 2016’. Bertolak dari kondisi tersebut, pengemong mengajukan inisiatif kembali untuk melaksanakan perbaikan/ pembangunan pada areal Pura Puja Dewata, yang mana dalam pelaksanaannya memerlukan bantuan teknis pembangunan berupa bimbingan dan pengawasan agar penataan dapat berjalan lancer, sesuai dengan tatanan filosofis, ettika dan upakara serta sesuai dengan desain rencana yang telah dibuat. Kegiatan layanan bantuan teknis bimbingan dan pengawasan pembangunan dirangkaikan juga dengan kegiatan bakti sosial untuk mensinergikan antara kegiatan tim layanan bantuan teknis dengan aktivitas sosial masyarakat setempat melalui Hibah Pengabdian Institusi periode 2017.
PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN I W. Sukerayasa; I. B. A. Swamardika; I W. A. Wijaya; I N. Surata; I N. Lanus; I N. Sutarja
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 1 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.887 KB)

Abstract

Muncak Sari Luhur Temple is one of several temples located in West part of Batu Karu Sad Kahyangan Temple. The temple is within Sangketan village, district of Penebel, Tabanan region. Recently, it has been carried out a renovation and an extension of the temple, that cover the west part of “mandala” and around the Dalem Kahyangan temple. The building extention at west part of “mandala” was as large as 122.5 m2, with a length of 17.5m and a width of 7m. The designed concrete building is supported by 14 pillars. In addition to the building extention, an installation of lighting at west part of parking area was also carried out. The renovation and extension of the temple have incresed the comfortability of the people during the last temple ceremony.