Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Latihan Body-Weight Squat Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai Bawah Lansia Wanita di Lingkungan Banjar Bangah Kabupaten Tabanan Ni Putu Riantini; Indah Pramita; I Made Astika Yasa
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.151

Abstract

Lansia akan mengalami perubahan pada sistem muskuloskeletal khususnya pada otot, seperti penurunan pada massa otot dan kekuatan otot. Adanya penurunan kekuatan otot pada esktremitas bawah akan menyebabkan gerakan menjadi lambat dan kaku, langkah yang menjadi pendek, dan saat berdiri tubuh tidak stabil sehingga aktivitas sehari-hari lansia mengalami hambatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latihan body weight squat dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah lansia wanita di Lingkungan Banjar Bangah, Kabupaten Tabanan. Populasi penelitian berjumlah 35 orang dengan sampel 11 orang yang telah didapatkan berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur penelitian menggunakan five times sit to stand test. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan one grup pre-test and post- test. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Hasil analisis deskriptif kekuatan otot tungkai bawah pre-test diperoleh nilai rata-rata 13,11 detik dan post-test nilai rata-rata 10,34 detik. Selanjutnya dilakukan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan uji hipotesis dengan uji Paired Sampel T Test. Hasil Shapiro Wilk Test berdistribusi normal dengan nilai signifikan pre test 0,575 dan post test 0,259 serta adanya peningkatan presentase sebesar 21,12%. Hasil uji Paired Sampel T Test menunjukan nilai signifikan yaitu 0,000 yang artinya terdapat peningkatan pada kekuatan otot tungkai bawah pada lansia wanita. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kekuatan otot tungkai bawah setelah diberikan latihan body weight squat pada lansia wanita. Kata kunci : Lansia Wanita, Kekuatan Otot Tungkai Bawah, Latihan Body Weight Squat
REDESAIN ALAT KERJA PENGAMPLAS DAN HAND STRETCHING DAPAT MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN NYERI MUSKULOSKELETAL SERTA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA BENGKEL BAGIAN PROSES PENGAMPLASAN DI DESA TENGKUDAK TABANAN I Made Astika Yasa; Nyoman Adiputra; I Nyoman Sutarja
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p01

Abstract

Permasalahan ergonomi di industri bengkel bagian pengamplasan berupa sikap kerjayang tidak alamaiah dan alat kerja yang tidak ergonomis sehingga menimbulkan nyeri musculoskeletal pada pekerja pengamplas. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian dengan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching pada pekerja pengamplas cat motor terhadap penurunan beban kerja, nyeri pada musculoskeletal dan produktivitas. Rancangan penelitian adalah rancangan sama subjek dengan melibatkan 12 orang pekerja pengamplas cat motor, laki-laki dengan usia 22-37 tahun, pengalaman kerja antara 2-6 tahun. subjek diberi perlakuan kerja dengan alat kerja pengamplas tanpa redesain dan tanpa pemberian hand stretching. Tahap kedua (II) subjek diberi perlakuan kerja dengan redesain alat kerja pengamplas dan pemberian hand stretching. Di antara ke dua tahap penelitian tersebut, diberikan wash out period selama 2 hari dan adaptasi redesain alat kerja pengamplas selama 4 hari, untuk menghilangkan carry over effects. Beban kerja diukur dari denyut nadi dengan metode 10 denyut, nyeri muskuloskeletal diukur dengan Visual Analogue Scale (skala 0 sampai 10) dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan antara output dan input. Data dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data, uji t-paired untuk menguji perbedaan kemaknaan variabel beban kerja dan produktivitas kerja pada tingkat kemaknaan ?=0,05 serta uji Wilcoxon untuk variabel keluhan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa redesain alat kerja pengamplas dan hand stretching dapat menurunkan beban kerja sebesar 8,4% (p<0,05) dan menurunkan nyeri muskuloskeletal sebesar 53,8% (p<0,05) serta meningkatkan produktivitas kerja sebesar 63,2% (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa redesain alat kerja pengamplas dan hand stretching dapat mengurangi beban dan nyeri musculoskeletal meningkatkan produktivitas pekerja pengamplas cat motor. Disarankan kepada pemilik industri usaha sejenis agar melakukan perbaikan kondisi kerja yang mengacu pada prinsip ergonomi, sehingga tercipta kondisi kerja yang lebih aman, nyaman, sehat dan produktif bagi pekerja.
THE Penambahan Transverse Friction Massage Dan Hold Relax Exercise Pada Intervensi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, Ultrasound Lebih Menurunkan Nyeri Pada Kasus Frozen Shoulder Akibat Tendinitis Supraspinatus I Made Astika Yasa; I Nyoman Adiputra; Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 3 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.704 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2014.v02.i03.p07

Abstract

Dalam praktek fisioterapi sering dijumpai pasien yang mengalami gerak yang sangat beragam, dimana sangat besar pengaruhnya terhadap gerak dan fungsi dasar tubuh terutama dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. Rasa nyeri pada bahu yang diakibatkan oleh tendinits supraspinatus. Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran secara umum mengenai penambahan Transverse Friction Massage dan Hold Relax Exercise pada kombinasi intervensi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, Ultrasound lebih menurunkan nyeri pada kasus Frozen Shoulder akibat Tendinitis Supraspinatus. Penelitian ini adalah experimental pre test and post test group design. Waktu penelitian pada bulan Mei sampai dengan Juni 2013. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling sebanyak 26 orang. Pengukuran rasa nyeri menggunakan visual analogue scale. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas. Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan uji Wilcoxon test dan Mann Whitney-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian intervensi TENS, US dapat menurunkan nyeri pada pasien Frozen Shoulder akibat Tendinitis Supraspinatus dengan nilai p = 0,00. Pemberian intervensi transverse friction, Hold Relax, TENS, US dapat menurunkan nyeri pada pasien Frozen Shoulder akibat Tendinitis Supraspinatus dengan nilai p = 0,00. Besarnya pengurangan nyeri yang dialami pasien dengan intervensi transverse friction, Hold Relax, TENS, US dengan nilai prosentase 70,32% sedangkan intervensi TENS, US sebesar 36,47%. Sehingga penambahan transverse friction, Hold Relax, dengan kombinasi TENS, US lebih menurunkan nyeri daripada TENS, US pada kasus Frozen Shoulder akibat Tendinitis Supraspinatus.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Overweight dengan Daya Ledak Otot Tungkai dalam Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Laki- Laki di Sma Negeri 8 Denpasar putu bagus; I Made Yoga Parwata; I Made Astika Yasa
Jurnal Segar Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal SEGAR, Volume 10 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/segar/1002.03

Abstract

Lompat jauh adalah suatu aktivitas dalam atletik dengan gerakan yang dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yang sejauh- jauhnya. Teknik dalam lompat jauh banyak didukung oleh daya ledak otot tungkai. Ketiadaan daya ledak menyebabkan gerakan atlet lebih lambat dan kurang efisien yang di mana dapat meningkatkan kemungkinan cedera. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya ledak otot tungkai yaitu indeks massa tubuh (IMT). Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan IMT overweight dengan daya ledak otot tungkai dalam olahraga lompat jauh di SMA Negeri 8 Denpasar. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya ledak otot tungkai yaitu vertical jump test. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasi dengan jenis cross sectional yang terdiri dari satu variabel independen dan satu variabel dependen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan jenis sampling purposive. Jumlah sampel sebanyak 20 sampel. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan nilai rata- rata IMT sebesar 27, 37 kg/m² dan rata- rata vertical jump test sebesar 38, 3. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment dengan nilai sig. (2-tailed) 0,001 dan nilai koefisien korelasi sebesar -0,691. Hasilnya terdapat korelasi negatif yang signifikan antara IMT overweight dengan daya ledak otot tungkai. Hasil ini berarti semakin besar nilai IMT maka semakin kecil nilai daya ledak otot tungkai.
SUDUT PANDANG ERGONOMI PADA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA PETI KEMAS PT. BALI TUNA SEGAR DI PELABUHAN LAUT BENOA – BALI Daryono -; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.559 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beberapa pelabuhan termasuk pelabuhan peti kemas dan salah satunya berada di Bali yaitu PT. Bali Tuna Segar yang melayani pengolahan bahan baku (ikan tuna) siap ekspor secara langsung dan juga melayani penyimpanan bahan baku dalam ruang pendingin (Cold Storage). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sudut pandang secara ergonomi pada organisasi dan lingkungan kerja peti kemas PT. Bali Tuna Segar di Pelabuhan Laut Benoa Bali. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif (field research) berupa pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen. Pengamatan dilakukan pada area kerja dan wawancara dilakukan pada pemilik dan pekerja perusahaan peti kemas tersebut. Hasil yang diperoleh adalah perusahaan telah melakukan pendekatan ergonomi dalam hal keselamatan kerja dengan baik (kelengkapan alat pelindung diri, keamanan ruangan, sterilisasi ruangan dan kebersihan), kondisi lingkungan kerja yang bersih dan organisasi telah melakukan sistem ergonomi baik dari jam kerja, waktu istirahat, skema organisasi yang mudah dipahami dan kelengkapan keselamatan kerja yang diusahakan dengan baik. Perlunya perbaikan dan saran yang berkaitan dengan penambahan lorong pengunjung, alat pelindung diri yang diganti secara berkala, perawatan sarana dan prasarana yang lebih baik, penggunaan display dengan bahan yang permanen dan awet. Kata Kunci: Ergonomi, Organisasi, Lingkungan Kerja, Peti Kemas
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT PINGGANG PADA PETANI SAYUR GONDA LANSIA WANITA DI DESA TIMPAG TABANAN I Made Rai Putra Adnyana; I Putu Darmawijaya; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.128 KB)

Abstract

Sikap kerja pada lansia dalam bertani sayur gonda pada umumnya berdiri dan posisi membungkuk terus-menerus yang mengakibatkan otot abdominal bekerja secara memendek menahan berat badan ke depan dan otot pinggang bekerja seperti secara memanjang untuk mempertahankan tubuh.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Core Stability Exercise terhadap peningkatan daya tahan otot pinggang pada petani Di Desa Timpag Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental. Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 8 orang lansia. Pengukuran sampel menggunakan MMCT. Daya tahan otot pinggang dengan latihan core stability exercise diberikan 3 x seminggu selama 1 bulan. Hasil analisis data uji normalitas menunjukkan nilai signifikan p > 0.05 yaitu nilai pretest p = 0,078 dan nilai posttest p=0.077, yang berarti data berdistribusi normal. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikan p
HUBUNGAN GANGGUAN SENSORIS PADA EKSTREMITAS BAWAH DENGAN PERUBAHAN POLA BERJALAN PADA PENDERITA HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) LUMBAL I Made Astika Yasa; Luh Putu Ayu Vitalistyawati; I Made Yoga Parwata
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.211 KB)

Abstract

Meningkatnya angka penderita Nyeri Punggung Bawah akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Lumbal dapat berdampak pada terganggunya kemampuan sensoris, motoris serta refleks pada ekstremitas bawah. Munculnya keluhan nyeri dan kebas pada kedua tungkai secara tidak langsung akan mengubah pola berjalan pada penderita HNP lumbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan sensoris pada ekstremitas bawah dengan perubahan pola berjalan pada penderita HNP lumbal. Rancangan penelitian menggunakan metode Cross-Sectional. Gangguan sensoris akan diukur menggunakan Numeric Pain Rating Scale (NPRS), sedangkan pola berjalan akan diukur dengan parameter panjang langkah. Sampel pada penelitian ini sejumlah 10 orang yang didapat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil Uji Pearson didapatkan hasil r= -0,639 dengan signifikansi p=0,047 yang berarti terdapat hubungan yang cukup ke arah negatif antara gangguan sensoris ekstremitas bawah dengan perubahan pola berjalan pada penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Lumbal Kata kunci: Hernia Nucleus Pulposus, HNP, NPRS, Gait Analysis
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kebugaran Kardiorespirasi Pada Mahasiswa Fisioterapi Universitas Dhyana Pura David Satrya Wibowo; Agung Wahyu Permadi; I Made Astika Yasa
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.689 KB)

Abstract

AbstrakKebugaran kardiorespirasi dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari agar tubuh tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Ketika tubuh melakukan aktivitas yang berlebihan maka kelelahan akan muncul setelah melakukan aktivitas, sehingga membuat tubuh akan cepat tertidur. Tidur atau istirahat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi tubuh agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dan kebugaran kardiorespirasi berupa VO2Max. Penelitian ini menggunakan metode korelasional untuk menemukan seberapa erat hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan populasi dalam penelitian ini mahasiswa Fisioterapi Universitas Dhyana Pura. Sampel penelitian ini merupakan mahasiswa laki-laki yang berjumlah 24 orang. Kualitas tidur diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kebugaran kardiorespirasi diukur menggunakan 15 Minutes Balke Test. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan nilai signifikan 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0.732. Hasil dalam penelitian ini menunjukan terdapat korelasi positif yang signifikan antara kualitas tidur dengan kebugaran kardiorespirasi. Dapat disimpulkan jika tubuh memiliki kualitas tidur yang baik maka kebugaran kardiorespirasi baik juga dan sebaliknya.Kata kunci: Mahasiswa, Kualitas Tidur, VO2Max.AbstractCardiorespiratory fitness is needed to support daily activities so that the body does not experience excessive fatigue. When the body does excessive activity, fatigue will appear after doing the activity, thus making the body fall asleep quickly. Sleep or rest is needed to restore the body's condition so that it can carry out daily activities. This study aims to determine whether there is a relationship between sleep quality and cardiorespiratory fitness in the form of VO2Max. This study uses the correlational method to find out how closely the relationship between these variables and the population in this study are students of Physiotherapy at Dhyana Pura University. The sample of this study were male students, totaling 24 people. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire and cardiorespiratory fitness was measured using the 15 Minutes Balke Test. The results of the study used the Pearson Product Moment correlation test with a significant value of 0.000 and a correlation coefficient of 0.732. The results in this study showed that there was a significant positive correlation between sleep quality and cardiorespiratory fitness. It can be concluded that if the body has good sleep quality, then cardiorespiratory fitness is good and vice versa.Keywords: Student, Sleep Quality, VO2 Max.
HUBUNGAN GANGGUAN SENSORIS PADA EKSTREMITAS BAWAH DENGAN PERUBAHAN POLA BERJALAN PADA PENDERITA HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) LUMBAL I Made Astika Yasa; Luh Putu Ayu Vitalistyawati; I Made Yoga Parwata
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v6i2.2377

Abstract

Meningkatnya angka penderita Nyeri Punggung Bawah akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Lumbal dapat berdampak pada terganggunya kemampuan sensoris, motoris serta refleks pada ekstremitas bawah. Munculnya keluhan nyeri dan kebas pada kedua tungkai secara tidak langsung akan mengubah pola berjalan pada penderita HNP lumbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan sensoris pada ekstremitas bawah dengan perubahan pola berjalan pada penderita HNP lumbal. Rancangan penelitian menggunakan metode Cross-Sectional. Gangguan sensoris akan diukur menggunakan Numeric Pain Rating Scale (NPRS), sedangkan pola berjalan akan diukur dengan parameter panjang langkah. Sampel pada penelitian ini sejumlah 10 orang yang didapat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil Uji Pearson didapatkan hasil r= -0,639 dengan signifikansi p=0,047 yang berarti terdapat hubungan yang cukup ke arah negatif antara gangguan sensoris ekstremitas bawah dengan perubahan pola berjalan pada penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Lumbal Kata kunci: Hernia Nucleus Pulposus, HNP, NPRS, Gait Analysis
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT PINGGANG PADA PETANI SAYUR GONDA LANSIA WANITA DI DESA TIMPAG TABANAN I Made Rai Putra Adnyana; I Putu Darmawijaya; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v6i2.2384

Abstract

Sikap kerja pada lansia dalam bertani sayur gonda pada umumnya berdiri dan posisi membungkuk terus-menerus yang mengakibatkan otot abdominal bekerja secara memendek menahan berat badan ke depan dan otot pinggang bekerja seperti secara memanjang untuk mempertahankan tubuh.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Core Stability Exercise terhadap peningkatan daya tahan otot pinggang pada petani Di Desa Timpag Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental. Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 8 orang lansia. Pengukuran sampel menggunakan MMCT. Daya tahan otot pinggang dengan latihan core stability exercise diberikan 3 x seminggu selama 1 bulan. Hasil analisis data uji normalitas menunjukkan nilai signifikan p > 0.05 yaitu nilai pretest p = 0,078 dan nilai posttest p=0.077, yang berarti data berdistribusi normal. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikan p