cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kedokteran
ISSN : 02164752     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah FK UKI bertujuan sebagai wadah publikasi hasil penelitian staff pengajar fakultas kedokteran internal dan eksternal UKI, sebagai sharing knowledge para dosen fakultas kedokteran serta menunjang pengembangan ilmu kedokteran/kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL" : 6 Documents clear
Pendekatan Diagnosis Ensefalitis Toksoplasma pada Penderita HIV/AIDS Yuwono, Edho
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.4150

Abstract

Toxoplasma gondii merupakan penyebab ensefalitis toksoplasma. Infeksi ini merupakan bagian dari infeksi oportunistik yang sering muncul pada penderita HIV/AIDS (ODHA). Akibat penurunan sistem imunitas menyebabkan reaktivasi dari infeksi laten yang menyebabkan kejadian ensefalitis toksoplasma. Dalam menegakkan diagnosis ensefalitis toksoplasma diperlukan beberapa modalitas seperti manifestasi klinis yang sesuai, pemeriksaan radiologi CT scan atau MRI kepala dan pemeriksaan laboratorium seperti serologi antibodi, PCR maupun histopatologi. Dengan beberapa modalitas tersebut maka pemberian terapi dan profilaksis dapat segera diberikan untuk mencegah morbiditas maupun mortalitas. Kata kunci: Toxoplasmosis, diagnosis, terapi
Effect of autologous stromal vascular fraction (SVF) for diabetes mellitus type-2 Remelia, Melinda; Novriandina, Shanaz; Karina; Panjaitan, Ani O.; Andriana, Jumaini; Sitohang, John; Batubara, Frisca; Wiyanto, Marwito; Sitompul, Yunita R.M.B
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.4188

Abstract

Autologous Stromal Vascular Fraction (SVF) is one of the alternative therapy for type 2 diabetes that might potentially regenerate pancreatic beta cells. HbA1c levels ≤7% is an efficacious indicator for type 2 diabetes mellitus treatment. The aim of this study is to analyze the effect of autologous SVF therapy on decreasing HbA1c levels of type 2 diabetes patients at Hayandra Clinic in 2016. This study uses observational analytics by obtaining 30 patients' medical records after autologous SVF therapy and analyzing by using paired t-test. The results showed a decrease in HbA1c levels in 24 patients (83.4%), increased HbA1c levels in 4 patients (13.3%), and two patients (3.3%) who had no changes in HbA1c levels after one month got autologous SVF therapy. Based on HbA1c levels as an efficacious indicator, there was an increase in the percentage of type 2 diabetes patients with controlled HbA1c levels from 37% to 47%. The percentage of type 2 diabetes patients with uncontrolled HbA1c levels decreased from 63% to 53%. There was a correlation between autologous SVF therapy and the decrease of HbA1c levels in type 2 diabetes patients (p=0,003). Keywords: Type 2 diabetes; HbA1c levels; Stromal Vascular Fraction
Hubungan Antara Status Gizi, Pekerjaan Orangtua, dan Insidensi Penyakit COVID-19 pada Pasien Anak di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi 2020 Wishnuwardhana, Mas; Gabriella, Hana; Fernandez, Glenn; Jovito, Axel; Nindya, Mutiara; Sembiring, Kevin C.; Hutagalung, Vania N.; Uli, Ivana E.S.; Silalahi, Charles A.; Yanti, Tri; Daliyanti, Dina S.; Adoe, Thomas H.; Rahma, St; Mira; Adrienta; Trixie, Joue A.
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.5731

Abstract

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa hingga 18 Mei 2020 terdapat 584 anak positif COVID-19, 3.324 anak status PDP, 129 anak dengan status PDP meninggal, dan 14 anak meninggal karena COVID-19. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan pekerjaan orangtua penderita COVID-19 pada pasien anak di RSUD Kota Bekasi Januari – Desember 2020. Jenis penelitian analitik dengan desain studi kasus kontrol, dimana faktor-faktornya dipelajari dengan pendekatan retrospektif. Laporan ini dilakukan pada pasien anak dengan COVID-19 sebagai sampel kasus dan pasien anak non COVID-19 sebagai sampel kontrol. Data dikumpulkan dari database Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan dianalisa menggunakan SPSS untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan pekerjaan orangtua dengan insidensi COVID-19 pada pasien anak. Pekerjaan orangtua, pekerjaan ayah (p = 0,000, OR CI 95 % = 3,187) dan pekerjaan ibu (p = 0,000, OR CI 95 % = 4,911) memiliki hubungan yang signifikan dan paparan resikonya, 3,187 untuk ayah yang bekerja kantoran dan 4,911 untuk ibu yang bekerja kantoran, dengan insiden COVID-19 pada pasien anak. Status gizi (p = 0,000, OR CI 95 % = 5,236) memiliki hubungan yang signifikan dan 5,2 keterpaparan resiko dengan kejadian COVID-19 pada pasien anak. Kesimpulan dari studi ini adalah ada hubungan yang bermakna antara status gizi danpekerjaan orangtua dengan COVID-19 pada pasien anak. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguji hubungan yang signifikan antara status gizi dan pekerjaan orangtua dengan COVID-19 pada pasien anak. Kata kunci: COVID-19, Status Gizi, Pekerjaan Orangtua The Indonesian Pediatrician Association (IDAI) stated that until 18 May 2020 there were 584 children confirmed positive for COVID-19, 3,324 children with PDP status, 129 children with PDP status died, and 14 children died from COVID-19. To determine the correlation between nutritional status and parental occupation with COVID-19 on pediatric patients in Bekasi Hospital City of January-December 2020. This type of research is analytic with a case control study design, where the factors are studied with a retrospective approach. This report was conducted on COVID-19 pediatric patients as the case sample and non COVID-19 pediatric patients as the control sample. The data was collected from the database of Bekasi City’s Health Department and analyzed using SPSS to determine the correlation between nutritional status and parental occupation with incidence COVID-19 on pediatric patients. Parental occupation, father occupation (p=0,000, OR CI 95%=3,187) and mother occupation (p=0,000, OR CI 95%= 4,911) has significant relationship and its risk exposure, 3,187 for father who worked from office and 4,911 for mother who worked from office, with the incidence of COVID-19 on pediatric patients. Nutritional status (p=0,000, OR CI 95%=5,236) has significant relationship and 5,2 of risk exposure with incidence of COVID-19 on pediatric patients. The conclusion is significant correlation between nutritional status and parental occupation with COVID-19 on pediatric patients. Further studies need to be carried out to examine the significant correlation between nutritional status and parental occupation with COVID-19 on pediatric patients. Keyword: COVID-19, Nutritional status, Parental Occupation
Premature Ovarian Insufficiency (POI) pada Wanita 31 Tahun, Sebuah Laporan Kasus Sirait, Batara I.; Imaneli, Nurin A.; Amiria, Prita A.
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.5732

Abstract

Premature ovarian insufficiency (POI) adalah gangguan heterogen yang mempengaruhi sekitar 1% wanita < 40 tahun. POI ditandai dengan hipergonadotropin, hipoestrogenisme, dan amenore. Lima puluh persen kasus disebabkan oleh disgenesis ovarium. Pasien dengan POI beresiko mengalami komplikasi metabolik dan sistemik karena kadar esterogen yang rendah. Pada laporan kasus ini mempresentasikan wanita menderita POI dengan gangguan menstruasi selama beberapa tahun terakhir. Pasien dilakukan pemeriksaan USG transvaginal dan hormon anti-Müllerian (AMH) dengan hasil mengarah kepada POI. Pasien diberikan terapi pil KB yang mengandung kombinasi cyproterone acetate dan ethinyl estradiol, sehingga pasien mendapat menstruasi. Kata Kunci: Hipergonadotropin, Hipoestrogenisme, Esterogen, Menstruasi, USG Transvaginal Premature ovarian insufficiency (POI) is a heterogeneous disorder that affects approximately 1% of women < 40 years of age. POI is characterized by hypergonadotropin, hypoestrogenism, and amenorrhea. Fifty percent of cases are due to ovarian dysgenesis. Patients with POI are at risk for metabolic and systemic complications due to low estrogen levels. In this case report, we present a woman with POI has symptoms of menstrual disorders for the past few years. The patient underwent transvaginal ultrasound and Anti-Müllerian Hormone (AMH) examination with results leading to POI. The patient was given birth control pills containing a combination of Cyproterone acetate and Ethinyl estradiol, so that the patient got menstruation. Keywords: Hypergonadotropinism, Hypoestrogenism, Estrogen, Menstruation, Transvaginal Ultrasonography
Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Tentang Stunting di Kalangan Ibu Hamil di Puskesmas, Kota Jayapura, Papua Taraudu, Beatrice I.; Sihombing, Rodinda; Manalu, Erida
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.5735

Abstract

Stunting atau tenkes merupakan kegagalan pertumbuhan pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi pendek. Masalah stunting menandakan gangguan gizi kronis yang dipengaruhi oleh kondisi ibu pada saat kehamilan dan kondisi kesehatan balita. Stunting antara lain disebabkan pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Semakin rendah pengetahuan ibu maka semakin beresiko kejadian stunting pada anak. Edukasi merupakan salah satu faktor penting dapat meningkatkan pengetahuan serta praktik ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan setelah anak dilahirkan sebagai bentuk usaha mencegah kejadian stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi/penyuluhan tentang stunting pada ibu hamil di puskesmas, Kota Jayapura, Papua. Subyek penelitian terdiri atas 44 orang ibu hamil yang kebanyakan <20tahun, kebanyakan berpendidikan SMA, dan pendapatan rumah tangga <Rp. 1.500.000. Sebelum edukasi didapatkan 32 ibu hamil namun setelah edukasi didapatkan hanya satu orang ibu yang memiliki pengetahuan kurang, sementara 43 ibu memiliki pengetahuan yang baik, terdapat perbedaan signifikan pada sebelum dan setelah edukasi (t-test, p<0,05). Kata Kunci: Tenkes, ibu hamil, pengetahuan, edukasi Stunting or tenkes is a failure of growth in toddlers due to chronic malnutrition, so that children become short. The problem of stunting indicates a chronic nutritional disorder that is influenced by the condition of the mother during pregnancy and the health conditions of toddlers. Stunting is partly due to a lack of knowledge about the importance of nutritional fulfillment in the first 1000 days of life. The lower the mother's knowledge, the more risk the incidence of stunting in children. Education is one of the important factors that can increase the knowledge and practice of mothers in meeting nutritional needs during pregnancy and after the child is born as a form of effort to prevent stunting. This study aims to determine the effect of education/counseling on stunting in pregnant women at the health center in Jayapura City, Papua. The study subjects consisted of 44 pregnant women, most of whom were <20 years old, most of whom had a high school education, and household income <Rp. 1,500,000. Before education, there were 32 pregnant women but after counseling, only one mother had poor knowledge, while 43 mothers had good knowledge. There was a significant difference between before and after education (t-test, p<0.05). Keywords: Tenkes, pregnant women, knowledge, education
Malaria pada Kehamilan di Puskesmas Timika Jaya Tahun 2019-2020 Balagaise, Melania; Rahangiar, Maria Y.; Ronny; Sisirawaty
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 1 (2022): JANUARI - APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i1.5736

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa Plasmodium yang hidup dan berkembang di dalam eritrosit. Malaria pada kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting karena dapat mengakibatkan berbagai masalah pada ibu dan bayinya. Desain penelitian deskriptif potong lintang. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari rekam medik di Puskesmas Timika Jaya. Subyek penelitian ini adalah seluruh ibu hamil positif malaria yang dibuktikan dengan pemeriksaan hapusan darah. Penelitian ini menunjukkan malaria pada ibu hamil paling banyak ditemukan ada kelompok umur 20-35 tahun (74,5%) dan paritas tertinggi adalah multigravida (38,7%). Bila ditinjau dari usia kehamilan infeksi malaria tertinggi terjadi pada trimester 2 yaitu 46,2%, sedangkan hasil pemeriksaan hemoglobin menunjukkan bahwa 69,8% mempunyai kadar Hb <11 g/dL. Spesies malaria yang paling banyak di temukan pada penelitian ini adalah P. falciparum yaitu 58,5%. Seluruh pasien merupakan pasien rawat jalan dan semuanya mendapatkan terapi dehidro artemisinin-piprakuin 100%. Kata Kunci : Malaria, kehamilan, P. falciparum, P. vivax, P. malariae Malaria is a disease caused by Plasmodium protozoa that live and develop inside erythrocytes. Malaria in pregnancy is an important health problem because it can cause various problems to the mother and her baby. Descriptive cross-sectional research design was conducted to study malaria in Puskesmas Timika Jaya, Papua. The data used in this study were obtained from medical records. The subjects of this study were all pregnant women positive for malaria as evidenced by blood smear examination. This study shows that malaria in pregnant women is mostly found in the age group 20-35 years (74.5%) and the highest infection was found in multigravida group (38.7%). Based on the gestational age the highest malaria infection occurred in trimester 2 (46.2%), while the results of hemoglobin investigation showed that 69.8% had Hb levels <11 g/dL. The most common malaria species found in this study was P. falciparum, 58.5%. All patients were outpatients and all received 100% dehydro artemisinin-piprakuin therapy. Keywords : Malaria, pregnancy, P. falciparum, P. vivax, P. malariae

Page 1 of 1 | Total Record : 6