cover
Contact Name
Muliadi
Contact Email
muliadi@ulm.ac.id
Phone
+6285228102971
Journal Mail Official
klik@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani, KM. 36, PRODI ILMU KOMPUTER Lingkungan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Gedung II, Lt. 3, Banjarbaru klik@ulm.ac.id
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
KLIK (Kumpulan jurnaL Ilmu Komputer) (e-Journal)
ISSN : 24067857     EISSN : 2443406X     DOI : http://dx.doi.org/10.20527/klik.v6i3
Core Subject : Science,
KLIK Scientific Journal, is a computer science journal as source of information in the form of research, the study of literature, ideas, theories and applications in the field of critical analysis study Computer Science, Data Science, Artificial Intelligence, and Computer Network, published two times a year every month of February and September
Articles 247 Documents
IMPLEMENTASI INDEPENDENT T-TEST PADA APLIKASI PEMBELAJARAN MULTIMEDIA RAGAM DAN GERAK SENI TARI DAERAH KALIMANTAN SELATAN Baron Hidayat; Fatma Indriani; Muliadi Aziz
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v2i1.14

Abstract

Multimedia development is quite rapid now. Various methods and facilities to deliver a unique teaching materials and interactive developed and applied to the world of education. Problem that exist in Sanggar Tari Kambang Tigarun is the learning process that is not routine or infrequent which held between the instructor and the students. This situation makes instructor becomes infrequent of observations on the development of learning outcomes of the students in learning the material which have taught by instructor. The model of development is based of guidelines for the development of research according to Borg and Gall which needs analysis, development planning, production / development, testing, implementation, and reporting. There are 3 stages of product testing, the expert validation performed by 2 experts of media and 2 experts of materials, one-on-one trials were conducted by 5 students, and the latter the Field Trial conducted by 11 people students who will use the application. Independent t-Test Method is used to get the diference between the use of multimedia and non-multimedia which can be used to see the difference of the grades. Evaluation of the implementation of instructional media showed no significant difference between the use of multimedia and non-multimedia and there is no of improvement after the use of instructional media. Student interest in the use of instructional media is in the good response. The conclusions are the multimedia in learning can help student to increase their grade and interest, and also it helps instructor to give some lessons out of the routine exercise. Keywords: Learning media, multimedia, flash Multimedia saat ini perkembangannya cukup pesat. Berbagai metode dan fasilitas untuk menyampaikan materi ajar yang unik dan bersifat interaktif dikembangkan dan diterapkan pada dunia pendidikan. Masalah yang ada di Sanggar Tari Kambang Tigarun saat ini adalah proses belajar mengajar yang tidak rutin atau jarangnya pertemuan yang dilakukan antara instruktur dan anak didik. Keadaan ini membuat instruktur menjadi tidak sering melakukan pengamatan secara rutin terhadap perkembangan hasil belajar anak didik dalam mempelajari materi tari yang diajarkan instruktur. Model pengembangan yang digunakan mengacu pada pedoman penelitian pengembangan aplikasi menurut Borg & Gall yaitu analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan, produksi/pengembangan, pengujian, implementasi, dan pelaporan. Terdapat 3 tahapan pengujian Produk, yaitu Validasi ahli yang dilakukan oleh 2 ahli media dan 2 ahli materi, Uji coba satu-satu yang dilakukan oleh 5 orang anak didik yang akan menggunakan media pembelajaran, dan yang terakhir yaitu Uji Coba Lapangan yang dilakukan oleh 11 orang anak didik yang akan menggunakan aplikasi. Metode Independent t-Test digunakan dalam analisis penggunaan media dan tidak menggunakan media pembelajaran, yang hasil akhirnya untuk mendapatkan perbedaan hasil belajar. Hasil dari proses penerapan media pembelajaran menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara penggunaan multimedia dan yang tidak menggunakan multimedia serta tidak adanya peningkatan setelah menggunakan media pembelajaran. Sedangkan minat belajar siswa dalam menggunakan media pembelajaran mendapatkan respon minat yang Baik. Kesimpulannya adalah media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam meningkatkan minat dan hasil belajar serta membantu instruktur dalam mengajar di luar kegiatan rutin. Kata Kunci : Media pembelajaran, multimedia, flash
MULTIATTRIBUTE DECISION MAKING PENENTUAN AKREDITASI SMA MENGGUNAKAN METODE ECKENRODE DAN DIA Yeffriansjah Salim
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v7i3.339

Abstract

The accreditation of a high school education institution (SMA) has been carried out by BAN-SM of South Kalimantan Province in stages starting from the provincial level as a recommendation provided to the national level as the decision-maker for determining accreditation. The accreditation implementation process is carried out manually. This process is carried out by both assessors and secretariat staff in charge of receiving and checking accreditation documents and reporting document inspection results and real conditions in the field that often experience fatigue and missing data. These constraints can cause the accreditation process's objectivity and even the possibility of "wrong value" to overcome these problems. We need a tool used for the decision-making process. This study made a multi-attribute decision-making model in determining the accreditation of SMA using the Eckenrode and DIA methods. The Eckenrode method is used to calculate the weight value; DIA is used to rank alternative decisions. This research is a multi-attribute decision-making model in determining high school accreditation by testing 50 data samples, producing an average value of 95% accuracy, and a sensitivity value of 93%. And specificity of 91%.Keywords: accreditation of SMA, Eckenrode, DIAAkreditasi suatu lembaga pendidikan sekolah menengah atas (SMA) selama ini dilaksanakan oleh BAN-SM Provinsi Kalimantan Selatan secara bertahap dimulai dari tingkat provinsi sebagai pemberi rekomendasi hinga ke tingkat nasional selaku pengambil keputusan penentuan akreditasi. proses pelaksanaan akreditasi dilaksanakan secara manual. Proses ini dilaksanakan oleh asesor maupun staf sekretariat yang bertugas menerima dan memeriksa dokumen akreditasi serta melaporkan hasil pemeriksaan dokumen dan kondisi riil di lapangan sering mengalami kendala seperti lelah, data yang hilang. Kendala-kendala tersebut dapat menjadi penyebab ketidakobjektifan proses akreditasi bahkan kemungkinan “salah nilai”, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan suatu alat bantu yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Penelitian ini membuat model multiatribute decision making dalam menentukan akredtasi SMA menggunakan metode Eckenrode dan DIA. Metode Eckenrode digunakan untuk menghitung nilai bobot, DIA digunakan untuk perangkingan alternatif keputusan. Hasil dari penelitian ini adalah model multiatribute decision making dalam menentukan akredtasi SMA dengan pengujian menggunakan 50 sampel data dan menghasilkan nilai nilai rata-rata accuracy 95%, nilai sensitivitas sebesar 93%. dan spesifisitas 91%.Kata kunci: Akreditasi SMA, Eckenrode, DIA
PENENTUAN FITUR WEBSITE BIDANG PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN METODE FEATURE-ORIENTED DOMAIN ANALYSIS (FODA) Muhammad Iqbal; Muhammad Reza Faisal; Irwan Budiman
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v3i2.53

Abstract

Abstract Determination of  the features in creating a tourism and cultures websites is required to find out which features are can be implemented. To help determination of the feature, we can use a domain analysis method Feature-Oriented Domain Analysis (FODA). The method has some step, starting with application review to three sample websites to take on the features. The next step are the context analysis to gain a structure diagram and a context diagram. The next step are the modeling domain which divided into two steps, first, features analysis to get the features of the web application through the features diagram with an explanation through domain terminology dictionary. The next step is the entity-relationship modeling by making entity-relationship diagrams for database creation. The final step are architecture modelings to create a domain architecture for application development that only focus on the features. The results from the feature analysis get 38 mandatory features which be implemented on a web application for tourism and culture.Keywords: Tourism, Culture, Website, Features, Feature-Oriented Domain Analysis Abstrak Penentuan fitur dalam membuat website bidang pariwisata dan kebudayaan dibutuhkan untuk mengetahui fitur yang bisa diimplementasikan. Untuk membantu menentukan fitur tersebut, digunakan analisis domain dengan metode Feature-Oriented Domain Analysis (FODA). Metode tersebut mempunyai tahapan dimulai dari tinjauan aplikasi terhadap ketiga website sebagai sampel untuk mengambil fitur. Selanjutnya tahapan analisis konteks yang mendapatkan diagram struktur dan diagram konteks. Berikutnya tahapan pemodelan domain yang dibagi dua langkah yaitu analisis fitur untuk mendapatkan fitur-fitur pada aplikasi web melalui diagram fitur dengan penjelasan melalui kamus terminologi domain. Langkah berikutnya adalah pemodelan entity-relationship dengan membuat diagram entity-relationship untuk pembuatan database. Terakhir, pemodelan arsitektur dengan membuat arsitektur domain untuk pengembangan aplikasi yang hanya fokus pada fitur.  Hasil dari analisis fitur adalah didapatkan sebanyak 38 fitur mandatory yang berarti fitur tersebut wajib diimplementasikan dalam aplikasi web untuk pariwisata dan kebudayaan. Kata kunci: Pariwisata, Kebudayaan, Website, Fitur, Feature-Oriented Domain Analysis
APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT DENGAN METODE FORWARD CHAINING Daniel Alexander Octavianus Turang
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v5i1.133

Abstract

The nervous system is one of the organs that perform activities of a coordinating body. Central nervous system functions primarily to detect, analyze, process and deliver information. Sensory systems collect information which are processed in the brain and transmitted to the motor system to control the movement, visceral activity, and endocrine functions. All the action from the sensory and motor systems are controlled by nerves which are interconnected to form a network of signaling. Lack of information and knowledge about neurological causes many sufferers of neurological diseases. The methods used in this research is a method of Forward Chaining. The system to be built is a computer-based information system by utilizing the technology of artificial intelligence that serves as system tools or the giver of neurological diagnosis results to the user. Diagnoses generated by this system is equipped with a type of central nervous disease with pecegahan and the way of treatment. The system will analyze your answers to each question are given, so that the obtained results diagnoses based on the existing knowledge base in expert system. Research results in the form of expert system that can help users know what kind of diseases of the central nervous, giving information regarding central nervous disease and knowing how treatment and prevention. Keywords: expert system, forward chaining, neurological diseasesSistem syaraf merupakan salah satu organ yang melakukan koordinasi kegiatan tubuh. Sistem syaraf pusat mempunyai fungsi utama untuk mendeteksi, menganalisa,mengolah dan menghantarkan informasi. Sistem sensorik mengumpulkan informasi yang akan diproses di otak dan diteruskan ke sistem motorik untuk mengontrol gerakan, aktivitas viseral, dan fungsi-fungsi endokrin. Semu aksi dari sistem sensorik dan motorik dikontrol oleh syaraf yang saling berhubungan membentuk jaringan signaling. Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang penyakit syaraf menyebabkan banyak penderita penyakit syaraf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Forward Chaining. Sistem yang akan dibangun merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang berfungsi sebagai sistem alat bantu atau pemberi hasil diagnosa penyakit syaraf kepada pengguna. Diagnosa yang dihasilkan oleh sistem ini dilengkapi dengan jenis penyakit syaraf pusat beserta pecegahan dan cara pengobatannya. Sistem akan menganalisa jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan, sehingga diperoleh hasil diagnosa berdasarkan basis pengetahuan yang ada dalam sistem pakar ini. Hasil penelitian berupa sistem pakar yang dapat membantu pengguna mengetahui jenis penyakit syaraf pusat, memberikan informasi mengenai penyakit syaraf pusat dan mengetahui cara pengobatan dan pencegahannya. Kata kunci: forward chaining, penyakit syaraf, sistem pakar
K-MEANS UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT KARIES GIGI Novita Meisida; Oni Soesanto; Heru Kartika Candra
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v1i1.2

Abstract

Oral health problems , a concern which is very important in health development. Results of Household Health Survey report in 2001 showed that oral health in Indonesia are things that need attention. Based on the report of Poly Teeth ITS Medical Center 2009 obtained data characteristics of dental caries and dental caries classes based on the anatomy of the JV Black. From these data can be classification using K - Means clustering method. K -Means clustering method is used for grouping data partitioning system, where data in one group have similar characteristics to each other, and have different characteristics with other groups. Classification results using K - Means Clustering method will be compared with the results of reports Poly Teeth ITS Medical Center 2009, to compare and get result from accuracy of the K - Means Clustering. Keywords: K-Means, Caries, Classification Masalah kesehatan gigi dan mulut, menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan. Hasil laporan survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan. Berdasarkan hasil laporan Poli Gigi Medical Center ITS 2009 didapatkan data-data berupa data karakteristik karies gigi dan kelas-kelas karies gigi berdasarkan anatomi J. V. Black. Dari data-data tersebut dapat dilakukan pengklasifikasian dengan menggunakan metode Clustering K-Means. Metode Clustering K-Means digunakan karena K-Means melakukan pengelompokkan data dengan sistem partisi, dimana data dalam satu kelompok memiliki karakteristik yang sama satu sama lainnya, dan memiliki karekteristik berbeda dengan kelompok lainnya. Hasil pengklasifikasian metode ClusteringK-Means dibandingkan hasilnya dengan laporan Poli Gigi Medical Center ITS 2009, untuk membandingkan keakuratanClustering K-Means. Kata Kunci: K-Means, Karies Gigi, Klasifikasi
HAND GESTURE RECOGNITION FOR INDONESIAN SIGN LANGUAGE INTERPRETER SYSTEM WITH MYO ARMBAND USING SUPPORT VECTOR MACHINE Aditiya Anwar; Achmad Basuki; Riyanto Sigit
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v7i2.320

Abstract

Hand gestures are the communication ways for the deaf people and the other. Each hand gesture has a different meaning.  In order to better communicate, we need an automatic translator who can recognize hand movements as a word or sentence in communicating with deaf people. This paper proposes a system to recognize hand gestures based on Indonesian Sign Language Standard. This system uses Myo Armband as hand gesture sensors. Myo Armband has 21 sensors to express the hand gesture data. Recognition process uses a Support Vector Machine (SVM) to classify the hand gesture based on the dataset of Indonesian Sign Language Standard. SVM yields the accuracy of 86.59% to recognize hand gestures as sign language.Keywords: Hand Gesture Recognition, Feature Extraction, Indonesian Sign Language, Myo Armband, Moment Invariant
ANALISIS USER EXPERIENCE UNTUK TINGKAT KETERPILIHAN SMARTPHONE ANDROID Fhadilla Muhammad; Radityo Adi Nugroho; Dodon T. Nugrahadi
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v3i1.37

Abstract

Smartphone is the daily needs of each person. because of this, the company's competing smartphone to follow the needs of users. The high use of the Android operating system and a decrease in selling power one of branded company to speculate that users try the same operating system on smartphones that better understand the user's convenience. The research goal is to determine the effect the user experience of users in choosing a smartphone better. the results of questionnaires that smartphone deficiencies found on weaknesses in aspects of innovation. the results of the questionnaire clarified with usability tests, the results are not based on the user selects the smartphone user experience factor. By adding features in the modeling of the expected change in the electability of the smartphone. After testing That knowing users choose not based user experience factor, but the hardware specifications and price of the smartphone itself Keywords: Smartphone,User Experience, Operation System, Android Smartphone menjadi kebutuhan sehari- hari setiap orang. Dengan menjadi kebutuhan inilah maka perusahaan smartphone berlomba- lomba untuk mengikuti kebutuhan pengguna. Tingginya penggunaaan sistem operasi Android dan penurunan daya jual salah satu smartphone ternama menimbulkan spekulasi bahwa pengguna mencoba sistem operasi yang sama pada smartphone yang lebih memahami kenyamanan pengguna. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh user experience pengguna dalam memilih smartphone. Dari hasil penelitian kuesioner bahwa kekurangan smartphone ini terdapat pada kekurangan inovasi. Kekurangan hasil kuesioner diperjelas dengan tes kegunaan, hasilnya pengguna memilih smartphone tidak berdasarkan faktor user experience. Dengan menambahkan fitur pada pemodelan diharapkan ada perubahan dalam tingkat keterpilihan. Setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa pengguna memilih tidak berdasarkan faktor user experience melainkan spesifikasi hardware dan harga smartphone itu sendiri. Kata kunci: Smartphone,User Experience, Sistem Operasi,Android
SISTEM FUZZY LOGIC TERTANAM PADA MIKROKONTROLER UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA Andi Farmadi; Dodon T Nugrahadi; Fatma Indriani; Oni Soesanto
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v4i2.121

Abstract

Greenhouse use is often used as a crop development site for cultivation or research, by controlling temperature, soil moisture and irrigation, and continuously being developed in automated control systems. Greenhouse control developed in this research is by using fuzzy system algorithm. The fuzzy system is embedded in arduino uno wifi microcontroller for the control of crop irrigation in greenhouses with C programming language on arduino IDE. The system input consists of two variables that are inputted through the temperature sensor input and the soil moisture sensor. The sensor input variable is then made fuzzy set for mapping the temperature condition in the cold, or hot, for soil moisture variable made with three sets that is dry, moist and wet, from the two variables of the input with each of the three sets made rule in this case made in nine decision rule for plant watering status. fuzzy method used is to use sugeno method because it is simpler in decision making which allows more efficient in writing source code on arduino microcontroller which has small memory limitations. The result of the decision or output of the fuzzy system is comprised of a watering system of plants with non-flush status, medium flush, and flushKeywords: Fuzzy system, microcontol, greenhouse.Pemanfaatan Rumah Kaca sering digunakan sebagai tempat pengembangan tanaman untuk budidaya ataupun penelitian, dengan mengontrol suhu, kelembaban tanah dan pengairan, yang terus mengalami perkembangan dalam sistem kontrol otomatis. Pengontrolan pada rumah kaca yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan algoritma sistem fuzzy. Sistem Fuzzy yang ditanamkan pada mikrokontroller arduino uno wifi untuk mengontol otomatis penyiraman tanaman pada rumah kaca dengan bahasa pemrograman C pada IDE arduino. Input sistem terdiri dari dua variabel yang dimasukkan melalui input sensor suhu dan sensor kelembaban tanah. Variabel inputan sensor kemudian dibuat himpunan fuzzy untuk memetakan keadaan suhu pada kondisi dingin sedang, atau panas, untuk variabel kelembaban tanah dibuat dengan tiga himpunan yaitu kering, lembab dan basah, dari kedua varibel inputan tersebut dengan masing masing tiga himpunan dibuatkan rule dalam kasus ini dibuat dalam sembilan buah rule keputusan untuk status penyiraman tanaman.metode fuzzy yang digunakan adalah menggunakan metode sugeno karena lebih simpel dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan lebih efisien dalam penulisan source code pada mikrokontroller arduino yang memiliki keterbatasan memori yang kecil. Hasil dari keputusan atau output dari sistem fuzzy tersebut adalah terdiri sistem penyiraman tanaman dengan status tidak siram, siram sedang, dan siram banyakKata Kunci : Sistem  Fuzzy, mikrokontol, rumah kaca.
ANALISA ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PEMETAAN JUMLAH TINDAK PIDANA Jajang jaya Purnama
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v6i2.208

Abstract

Marine fisheries is an effort to catch marine fish, fishermen catch fish in the sea using two kinds of ways, namely through traditional and modern methods. to support the daily lives of fishermen looking for sea fish. the abundance of marine fish in the Indonesian sea means that the processed food is also very diverse. The high level of crime in the Indonesian sea is a mirror of the quality of the Indonesian navy's military defense, considering that the Indonesian sea is very rich in marine resources which makes fish thieves from neighboring countries tempted to catch fish in the Indonesian sea. in general it can be called a crime if unlicensed fishermen, illegal fishing gear, without permission and illegal fishing gear, falsification of documents, incomplete documents, shocking (ACCU), carrying explosives / bombs, fishing ground, fishing ground and illegal logging equipment , fish transportation / transhipment, without information on criminal types of fisheries, transhipment and fishing gear, no transmitter, theft of coral reefs, unsuitable fishing gear (SIPI), incomplete documents and fishing ground, foreign crew members not suitable for SIPI, not fishing in accordance with SIKPI, documents are incomplete and there are no transmitters, SIB is not valid, SLO (SIB is not in accordance with SIPI), without permits and fake documents, sea sand without documents, do not have SLO, loading and unloading is not SIPI, uses chemical / biological / explosives, fishing in the Gray Area / illegal fishing equipment / returned to the country of origin related to the MoU. Based on the background described there are problems that occur, the formulation of the problem in this study are: Analyzing k-means clustering by using proximity euclidean distance distance, How to group data using K-means clustering for illegal fishing crime into the category of illegal crime fishing the highest, medium, and sufficient cases in 266 data with the euclidean distance calculation.Keywords : criminal act, clustering, k-means Perikanan laut merupakan usaha menangkap ikan laut, para nelayan menangkap ikan di laut menggunakan dua macam cara yaitu melalui cara traditional dan modern. untuk menunjang kehidupan sehari-hari nelayan mencari ikan kelaut. melimpahnya ikan laut di laut Indonesia berarti menjadikan olahan masakannya juga sangat beragam. Tingginya tingkat kejahatan di laut Indonesia merupakan cermin kualitas pertahanan militer angkatan laut Indonesia, mengingat laut Indonesia sangat kaya akan baharinya yang membuat para pencuri ikan dari negara-negara tetangga menjadi tergiur untuk menangkap ikan di laut Indonesia. secara umum bisa disebut tindak kejahatan bila mana nelayan tanpa ijin, alat tangkap terlarang, tanpa ijin dan alat tangkap terlarang, pemalsuan dokumen, dokumen tidak lengkap, penyetruman (ACCU), membawa bahan peledak/bom, fishing ground, fishing ground dan alat tagkap terlarang, pengangkutan ikan/transhipment, tanpa keterangan jenis pidana perikanan, transhipment dan alat tangkap, tidak ada transmitter, pencurian terumbu karang, alat tangkap tidak sesuai ijin (SIPI), dokumen tidak lengkap dan fishing ground, ABK asing tidak sesuai SIPI, menampung ikan tidak sesuai SIKPI, Dokumen tidak lengkap dan tidak ada transmitter, SIB tidak berlaku, SLO (SIB tidak sesuai dengan SIPI), tanpa ijin dan dokumen palsu, pasir laut tanpa dokumen, tidak memiliki SLO, bongkar muat tidak sesuai SIPI, menggunakan bahan kimia/biologis/peledak, penangkapan ikan di daerah Grey Area/alat tangkap terlarang/dikembalikan ke negara asal terkait MoU. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat permasalahan yang terjadi, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : Menganalisa k-means clustering dengan menggunakan kedekatan jarak euclidean distance, Bagaimana melakukan pengelompokan data menggunakan K-means clustering bagi tindak pidana ilegal fishing  kedalam kategori tindak pidana ilegal fishing paling tinggi, menengah, dan cukup.studi kasus pada 266 data dengan perhitungan euclidean distance.Kata Kunci : tindak pidana, clustering, k-means
IMPLEMENTASI METODE WEBQUAL DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX UNTUK MENGEVALUASI WEBSITE PERGURUAN TINGGI NEGERI DI BANDAR LAMPUNG Tristiyanto Tristiyanto; Deviana Saputri; Muhammad Iqbal
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v7i1.303

Abstract

This study provides an overview of the quality of six state University website services in Bandar Lampung which refered to three dimensions, website usability, information quality, and interaction quality website. This study also used the Customer Satisfaction Index (CSI) method to determine the level of user satisfaction. In addition, to improve the usability of a website, website performance testing was performed using automatic tools. The result of this research find that the quality of website services is influenced by the content on the website. The result of CSI analysis on the website of state Universities in Bandar Lampung are satisfied with the website service at each state University in Bandar Lampung. Based on the results of the usability evaluation using automatic tools on the website, it is known that the website of state Universities in Bandar Lampung is good enough as evidenced by the page load time value which was less the three seconds.Keywords: Quality of Website Service, WebQual, CSI, UsabilityPenelitian ini mengkaji kualitas layanan pada enam website universitas negeri di Bandar Lampung dengan menggunakan metode Webqual yang merujuk pada 3 hal yaitu – website usability, kualitas informasi dan kualitas interaksi website. Kepuasan pengguna diukur menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Untuk meningkatkan website usability dilakukan website performance tes menggunakan alat otomatis. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan kualitas layanan website dipengaruhi oleh konten website. Sedangkan hasil Analisa CSI pada website universitas negeri di Bandar Lampung adalah memuaskan untuk setiap website universitas tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi usability, website universitas negri di Bandar Lampung menunjukkan sudah cukup baik dengan waktu load halaman kurang dari tiga detik.Kata Kunci: Kualitas Layanan Website, WebQual, CSI, Usability

Page 10 of 25 | Total Record : 247