cover
Contact Name
Ni Luh Gde Sumardani
Contact Email
-
Phone
+6281338996609
Journal Mail Official
fapetmip@gmail.com
Editorial Address
Gd. Agrokompleks Lt.1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Peternakan
Published by Universitas Udayana
ISSN : 08538999     EISSN : 26568373     DOI : https://doi.org/10.24843/MIP
Majalah Ilmiah Peternakan (MIP) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana. MIP terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun, pada bulan Februari, Juni dan Oktober. MIP merangkum berbagai manuskrip di bidang peternakan seperti nutrisi, produksi, reproduksi, pasca panen (pengolahan dan tekhnologi) serta sosial ekonomi bidang peternakan. Manuskrip terbuka untuk para dosen dan peneliti yang berkaitan dengan bidang peternakan, serta terbuka untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, dengan mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh MIP.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)" : 9 Documents clear
NAKED NECK CHICKEN: HISTORY, CHARACTERISTIC, AND CONSERVATION Kostaman T.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.613 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p04

Abstract

Ayam leher gundul adalah ayam asli/lokal Indonesia yang belum banyak diketahui informasinya dalam halsejarah, potensi, dan karakteristik; sehingga belum dimanfaatkan secara optimal. Ciri yang paling menonjoldari ayam leher gundul adalah tidak mempunyai bulu dibagian lehernya. Untuk mempertahankannya, metode konservasi yang telah dilakukan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) adalah dengan memelihara ternak hidup, akan tetapi dengan keterbatasan sarana dan prasarana tidak dapat dilanjutkan. Data performan ayam leher gundul yang dipelihara di Balitnak sudah terkumpul dan ditabulasi. Alternatif konservasi yang dilakukan oleh Balitnak untuk mempertahankan plasma nutfah ayam leher gundul adalah berupa primordial germ cell (PGC) yang dibekukan pada suhu -196 oC yang sewaktu-waktu dibutuhkan dapat ditransfer ke embrio resipien. Sumber PGC yang di koleksi adalah dari darah dan gonad embrio. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, ayam leher gundul memiliki performan yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ayam lokal penghasil daging dan telur. Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data pendukung bagi upaya pelestarian dan pengembangan ayam-ayam lokal yang ada di Indonesia, khususnya ayam leher gundul dan umumnya ayam-ayam lokal Indonesia lainnya.
Cover and Table Content admin MIP
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.71 KB)

Abstract

-
CONCENTRATION OF LACTIC ACID, AMMONIA AND PH OF CASSAVA WASTE SILAGE PROVIDING DIFFERENT LEVEL OF MOLLASES M. Ridwan; D. Saefulhadjar; I. Hernaman
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.975 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p05

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melakukan pengawetan limbah perkebunan singkong dengan menggunakan aditif molases. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang dihasilkan dianalisis sidik ragam pada taraf ? = 0,5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Perlakuan berupa tingkat penggunaan molases pada level 0% (P0), 2% (P1), 4% (P2), dan 6% (P3). Hasil menunjukkan konsentrasi asam laktat meningkat signifikan (P<0,05), sedangkan konsentrasi ammonia menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan molases. Hubungan antara asam laktat dengan pH menunjukkan korelasi negatif dengan persamaan regresi adalah y = -0,3634X+6,0886 dan nilai korelasi (r) sebesar 0,65, sedangkan hubungan antara pH dengan kadar ammonia menghasilkan persamaan regresi y = 1,9835X–0,2064 dengan nilai korelasi r yaitu 0,64. Hasil penelitian disimpulkan bahwa molases dapat meningkatkan kadar asam laktat, namun menurunkan nilai pH dan ammonia serta penggunaan sebanyak 2% memberikan proses ensilase yang optimal.
GENETIC PARAMETERS ESTIMATES OF PREWEANING GARUT SHEEP IN UPTD-BPPTDK MARGAWATI GARUT Haya A. K.; Asep Anang; Denie Heriyadi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.974 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p01

Abstract

Pengembangan sumber daya genetik ternak lokal penting dilakukan untuk memenuhi permintaan dagingdomba yang tinggi di Indonesia khususnya Jawa Barat melalui kegiatan seleksi bibit unggul Domba garut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter genetik sifat-sifat prasapih Domba garut. Sifat-sifat yang dianalisis pada penelitian ini yaitu bobot lahir (B0), bobot 30, 60, 90 hari (B30, B60, B90), dan bobot sapih pada 100 hari (B100) Domba garut di UPTD-BPPTDK Margawati Garut yang berasal dari 104 ekor pejantan, 1.809 ekor induk, 2.921 ekor anak domba jantan, dan 2.632 ekor anak domba betina. Total catatan yang dianalisis yaitu 27.019 catatan bobot badan yang terdiri atas 6.559 catatan B0, 5.702 catatan B30, 5.248 catatan B60, 4.843 catatan B90 hari, dan 4.667 catatan B100 Tahun 2012-2019. Analisis data menggunakan Restricted Maximum Likelihood (REML) untuk menduga heritabilitas dengan software Variance Components Estimation (VCE) 6.0, menggunakan model maternal genetic effect (m2) dan lingkungan bersama (c2). Efek tetap yang dimasukkan ke dalam analisis yaitu jenis kelamin dan tipe kelahiran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas B0, B30, B60, B90, dan B100 menggunakan model maternal genetic effect dan lingkungan bersama yaitu sebesar 0,133±0,04, 0,108±0,03, 0,099±0,03, 0,122±0,03, 0,123±0,03, artinya nilai-nilai heritabilitas tersebut masuk dalam kategori rendah. Nilai maternal genetic effect dan lingkungan bersama B0, B30, B60, B90, dan B100 Domba garut 0,095±0,03, 0,163±0,03, 0,137±0,03, 0,113± 0,02, 0,115±0,02 dan 0,455±0,16, 0,268±0,13, 0,274±0,13 0,269±0,13 0,278±0,12. Hal ini menunjukkan bahwa pendugaan parameter genetik lebih akurat jika melibatkan maternal genetic effect dan lingkungan bersama.
THE COMPARISON BETWEEN ARTIFICIAL INSEMINATION TECHNOLOGY AND NATURAL MATING IN INCREASING PIG PRODUCTION Sumardani N. L. G.; K. Budaarsa; T. I. Putri; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.044 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara teknologi inseminasi buatan dengan kawinalam dalam peningkatan produksi ternak babi di Provinsi Bali. Data yang digunakan berupa sampel, diambilberdasarkan lokasi, waktu, biaya, dan sumber daya manusia. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Variabel yang diamati meliputi: sistem perkawinan, litter size (LZ), calving rate (CR), dan service per conception (S/C). Hasil yang diperoleh adalah teknologi inseminasi buatan (51,56±9,43) lebih sering diaplikasikan (P>0,05) dibandingkan dengan kawin alam (42,33±8,88). Namun demikian hasil pengawinan dari kedua metode tersebut tidak berbeda nyata (P<0,05). Berturut-turut hasil dari teknologi IB dan kawin alam pada litter size adalah 8,76±0,57 dan 8,83±0,63 ekor; calving rate sebesar 99,40±1,40% dan 100±0%; dan service per conception 1,00±0,02 dan 1,00±0 . Disimpulkan bahwa hasil pengawinan secara inseminasi buatan yang meliputi litter size, calving rate dan service per conception, tidak berbeda nyata dengan pengawinan secara alami. Efisiensi pejantan, pengawinan dengan inseminasi buatan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan kawin alam.
RESPONSE OF ADDITIONAL Moringa oleifera LEAF MEAL IN RATION CONTAINS RICE HULL SUPLEMENTED WITH STARPIG TO PRODUCTION AND EGG PHYSICAL QUALITY OF BALI DUCK Trisnadewi A. A. A. S.; I. B. G. Partama; T. G. B. Yadnya
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.31 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p02

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera) dalamransum mengandung sekam padi disuplementasi Starpig terhadap produksi dan kualitas telur itik bali. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu ransum kontrol (tanpa sekam padi, tepung daun kelor, dan starpig = A), ransum mengandung 10% sekam padi (B), ransum mengandung 10% sekam padi dan tepung daun kelor (C), ransum mengandung 10% sekam padi, tepung daun kelor dan Starpig (D). Setiap perlakuan dengan empat ulangan dan setiap ulangan berisi tiga ekor itik bali betina. Variabel yang diamati adalah produksi dan kualitas telur terdiri atas konsumsi ransum, jumlah telur, hen day production, bobot telur rerata, bobot telur total, dan feed conversion rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan (B) nyata menurunkan jumlah telur dan produksi telur harian daripada pemberian perlakuan A, tetapi pemberian perlakuan C dan D nyata meningkatkan jumlah telur, produksi telur harian, bobot telur rerata, dan bobot telur total dibandingkan dengan pemberian perlakuan kontrol (A). Pemberian perlakuan B dapat meningkatkan konsumsi ransum tetapi pemberian perlakuan C dan D tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum. Pemberian perlakuan D nyata menurunkan FCR telur dibandingkan dengan pemberin perlakuan A. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberiantepung tepung daun kelor (Moringa oleifera) dalam ransum sekam padi disuplementasi dengan Starpig dapat memperbaiki produksi dan kualitas fisik telur itik bali.
THE PERFORMANCE OF BALI CALVES RESULTED FROMARTIFICIAL INSEMINATION USING SEMEN FROM DIFFERENT BALI BULLS Dewantari M.; A. A. Oka
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.167 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p07

Abstract

Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu teknologi reproduksi yang telah berhasil meningkatkan mutu genetik ternak, dan dalam waktu pendek dapat menghasilkan anak dengan kualitas baik dalam jumlah yang besar dengan memanfaatkan pejantan unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan pedet sapi bali hasil inseminasi buatan dari pejantan yang berbeda. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Data sekunder berupa catatan berat lahir sapi hasil inseminasi buatan dan data primer merupakan pengukuran berat dan dimensi tubuh anak-anak sapi hasil inseminasi buatan dari pejantan berbeda. Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan keadaan yang sebenarnya dari potensi produksi pejantan yang dipakai sebagai sumber semen sehingga diperoleh data dasar tentang potensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bobot lahir pedet sapi dari pejantan berbeda, demikian juga terhadap bobot dan dimensi tubuh pedet sapi pra sapih hasil inseminasi buatan dari pejantan berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pejantan yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kualitas yang sama.
FINANCIAL ANALYSIS OF PIG LIVESTOCK BUSINESS WITH VARIOUS TYPES OF RANSUM (Case Study of Pig Farming in Jadi Village Tabanan Regency) Wiranata G. A.; B. R. T. Putri; D. A. Warmadewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.457 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p03

Abstract

The purpose of this study was to analyze the income of pig farm by replacing pollard treatment with rice bransupplemented with multiple mineral vitamins. The design used was a randomized block design (RBD) consisting of 4 treatments and 4 groups as replications, grouping based on body weight of pigs. The treatments used were rations using commercial concentrate and pollard (A) as controls, TBN-01 concentrate rations and pollard (B), TBN-01 concentrate rations and rice bran (C), TBN-01 concentrate rations and rice bran with mutli mineral vitamin supplementation pignox (D). The research variables are (1) management of pig husbandry management including selection of seeds, housing, feeding, labor, animal health and marketing. (2) financial analysis of pig fattening business includes total cost, revenue, profit, R/C ratio (revenue and cost ratio), BEP (Break Event Point). The results showed that based on the total cost, the business of pig farming with pollard replacement treatment with rice bran supplemented with multi mineral vitamins amounted to 0,20% (D) resulting in the largest R/C ratio of 1,51 or a percentage of profit of 51%. The conclusion of this study is that with good maintance management seen from body weight gain in treatment D of 23,75 g/head with an R/C ratio of 1,51 and lowering production cost by 1,51%.
GENE TRANSFORMATION OF ALBUMINE SUNFLOWER (Helianthus annuuss L.) WITH Agrobacterium tumefaciens VECTOR BY IN PLANTA AT SOYBEAN PLANTS Suberata I. W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.083 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i01.p08

Abstract

Penggunaan A. tumefaciens untuk maksud mengintroduksi DNA albumin bunga matahari ke dalam sel tanaman kedelai didasari atas kemampuan alami dari A.tumefaciens untuk mentransfer suatu fragmen yang spesifik dari DNA plasmid (T-DNA ) ke dalam sel tanaman lalu berintegrasi pada genom sel tanaman inang. Hasil kloning gen albumin yang ditumbuhkan pada bakteri E.coli selanjutnya ditransfer ke A. tumefaciens LBA4404, melalui metode triparental mating. A. tumefaciens LBA4404 (pAL4404, pSW600 ) yang dihasilkan kemudian ditransformasikan pada tanaman kedelai secara in planta. Hasil analisis transformasi pada tanaman kedelai transgenic secara in planta dapat dibuktikan dengan analisis PCR.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 1 (2024): Vol. 27 No. 1 (2024) Vol 26 No 3 (2023): Vol. 26 No. 3 (2023) Vol 26 No 2 (2023): Vol. 26 No. 2 (2023) Vol 26 No 1 (2023): Vol. 26 No. 1 (2023) Vol 25 No 3 (2022): Vol. 25 No. 3 (2022) Vol 25 No 2 (2022): Vol. 25 No. 2 (2022) Vol 25 No 1 (2022): Vol 25, No 1 (2022) Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021) Vol 24 No 2 (2021): Vol. 24 No. 2 (2021) Vol 24 No 1 (2021): Vol. 24 No. 1 (2021) Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020) Vol 23 No 2 (2020): Vol. 23 No. 2 (2020) Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020) Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019) Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019) Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019) Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018) Vol 21 No 2 (2018): Vol 21, No 2 (2018) Vol 21 No 1 (2018): Vol 21, No 1 (2018) Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017) Vol 20 No 3 (2017): Vol 20, No 3 (2017) Vol 20 No 2 (2017): Vol 20, No 2 (2017) Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016) Vol 19 No 2 (2016): Vol 19, No 2 (2016) Vol 19 No 1 (2016): Vol 19, No 1 (2016) Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015) Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015) Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015) Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014) Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014) Vol 17 No 1 (2014): Vol 17, No 1 (2014) Vol 16, No 1 (2013) Vol 15, No 1 (2012) Vol 14, No 1 (2011) Vol 13, No 3 (2010) Vol 13 No 1 (2010) Vol 12 No 3 (2009) Vol 11 No 1 (2008) Vol 10 No 3 (2007) Vol 10 No 2 (2007) Vol 10 No 1 (2007) Vol 9 No 3 (2006) Vol 9 No 2 (2006) Vol 9 No 1 (2006) Vol 8 No 3 (2005) Vol 8 No 2 (2005) Vol 8 No 1 (2005) Vol 7 No 2 (2004) More Issue