cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kimia Riset
Published by Universitas Airlangga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2017): Desember" : 10 Documents clear
Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang Diinduksi dengan Parasetamol dosis Toksik Pasca Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) Noer Kumala I
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.405 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6700

Abstract

Hepar tempat utama metabolisme obat yang disebut juga sebagai biotransformasi dan hasil akhir dari reaksi ini berupa substansi yang tidak aktif dan lebih larut dalam air, sehingga cepat diekskresi melalui empedu dan urin. Setiap gangguan hati dapat menghambat fungsi normal tubuh. Kerusakan sel-sel hepar dapat disebabkan antara lain oleh obat, virus, dan berbagai senyawa kimia lain mempunyai daya hepatotoksik, antara lain adalah parasetamol.Penelitian ini menggunakan 5 kelompok Tikus Putih (masing-masing kelompok 5 ekor tikus) yang diinduksi parasetamol dosis toksik kemudian diberikan ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan dosis 250mg/200BB, 500mg/200 BB, dan 1000mg/200BB selama 7 hari untuk kelompok P1, P2 dan P3 sedangkan kelompok Kontrol positif hanya diberi pakan dan minum biasa, serta kelompok control negatif hanya diberikan parasetamol dosis toksik saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan P3 dengan pemberian ekstrk etanol dosis tinggi yaitu 1000 mg/200 BB dapat melindungi hepar tikus yang telah diinduksi dengan parasetamol dosis toksik, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat gambaran histopatologi hepar tikus yang mengalami pengurangan baik dari sisi peradangan, nekrosis maupun degenerasi.
Celery herb essential oil in the formulation of anti-dandruff hair tonic against Pityrosporum ovale Riska Surya Ningrum; Antonius Budi Prasetyo; Alfinda Novi Kristanti
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.868 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6197

Abstract

Abstract Essential oil from Apium graveolens (celery), a species belonged to Apiceae, was isolated, identified, and tested its activity against fungi Pityrosporum ovale, fungi that cause dandruff problem. Essential oil isolation was conducted by steam distillation. The identification with GC-MS showed that the major compound of celery essential oil was 3-isobutylidenphalide. The anti-fungal activity test was performed using pure celery oil and celery oil added with virgin coconut oil (VCO) and paraffin oil that are usually used as components in hair tonic formulation. The bioactivity test showed that celery oil, whether in pure form or in hair tonic formulation exhibited excellent growth inhibition activity of Pityrosporum ovale Keywords : essential oil, celery, Apium graveolens, hair tonic, anti-dandruff, Pityrosporum ovale
OPTIMASI JENIS DAN KADAR SUMBER NITROGEN SERTA pH MEDIUM UNTUK PRODUKSI PROTEASE DARI ISOLAT HTcUM6.2.2 DARI TAUCO SURABAYA Monika Rahayu; Evi Susanti
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.695 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6307

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk  mengetahui sumber nitrogen, kadar sumber nitrogen dan pH optimum untuk produksi protease isolat HTcUM6.2.2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktorial masing-masing yaitu jenis, kadar sumber nitrogen, serta pH medium dengan tahap penelitian terdiri dari peremajaan, validasi kemurnian isolat HTcUM6.2.2, produksi ekstrak kasar protease isolat HTcUM6.2.2,  uji aktivitas protease. Hasil penelitian menunjukkan sumber nitrogen optimum untuk menghasilkan protease dari isolat HTcUM6.2.2 adalah susu skim dan limbah cair tahu. Kadar limbah cair tahu optimum untuk produksi protease dari isolat HTcUM6.2.2 sebesar 10 %. Produksi protease cukup tinggi dan  relatif konstan antara pH 6 sampai 8.  Aktivitas protease tertinggi sebesar 0,817 U/ml dicapai dengan penggunaan 10 % limbah cair tahu pada medium produksi, pH = 7 selama 3 hari. Kata kunci: protease, tauco, isolat, nitrogen, limbah cair tahu   AbstractThis study aims to determine the optimum of the nitrogen source, percentage of nitrogen source and pH for the production of protease from isolate HTcUM6.2.2. This research is a laboratory experimental with a research stage comprising inoculation and validation of the purity of the isolates HTcUM6.2.2, production of crude extract of protease to determine source of nitrogen, percentage of nitrogen source and pH optimum, determination of protease activity. The results showed that the optimum source of nitrogen to produce proteases from the HTcUM6.2.2 isolate was skim milk and tofu wastewater. Percentage of nitrogen source optimum to produce protease of  HTcUM6.2.2 isolate was 10 % of tofu wastewater. Protease production is relatively high and constantance at pH 6 to 8. The highest protease activity was achieved by the use of 10 % tofu wastewater at production medium, pH = 7 for 3 days was 0,817 U/mL. The keywords: protease, tauco, isolate, nitrogen, tofu wastewater
REPARASI DAN KARAKTERISASI ALFA-Fe2O3 /ZEOLIT Y UNTUK REAKSI PERENGKAHAN ASAM PALMITAT Abdulloh Abdulloh; Purkan Purkan; Nizar Hardiansyah
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.338 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6166

Abstract

Telah dilakukan preparasi dan karakterisasi a-Fe2O3/zeolite Y sebagai katalis uji reaksi perengkahan asam palmitat. Zeolit A disintesis dari NaOH, NaAlO2 dan TEOS dengan metode kristalisasi bertahap. Katalis alfa-Fe2O3/zeolite Y disiapkan melalui metode impregnasi menggunakan larutan Fe(NO3)3 1 M dan proses kalsinasi pada suhu 500 oC dengan dialiri gas N2 selama 5 jam. Katalis dikarakterisasi dengan XRD, FTIR dan surface area analyzer menggunakan metode BET. Uji aktivitas katalis dilakukan pada suhu 380 – 400 oC. Analisis GC-MS terhadap hasil reaksi perengkahan menunjukkan terbentuknya senyawa-senyawa hidrokarbon seperti alkana dan alkena yang memiliki rantai karbon lebih pendek dari asam palmitat atau biogasoline
The Influence of pH Values on the Crystallite Size of ZnO by Solvothermal Synthesis Ahmadi Jaya Permana; Dian Wulandari; Hartati Hartati; Harsasi Setyawati; Mochammad Zakki Fahmi
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.782 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6430

Abstract

 Zinc oxide (ZnO) is a semiconductor material that widely used in various applications due to its unique properties. Synthesis of ZnO by solvothermal method has been conducted with controlled pH values. The variations of pH value were 10, 11 and 12 by adjusting NaOH content. Crystall structure of the synthesis products after heat treatment at 110oC and 600oC has characterised by X-ray Diffratometer (XRD). Crystallite size of ZnO was measured by Scherrer equation. Crystall phase of ZnO has been observed on all pH value variations at 110 oC with 22,98-37,06 nm of crystallite size, whereas ZnO has been observed on all pH value variations at 600 oC with 41,39-71,77 nm of crystallite size.Keywords: ZnO, pH values, crystallite size, solvothermal
POTENSI EKSTRAK METANOL DAUN MANGGA BACANG (Mangifera foetida L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Enterobacter aerogenes DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA AKTIFNYA Ely Setiawan; Tien Setyaningtyas; Dwi Kartika; Dian Riana Ningsih
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.709 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.5753

Abstract

AbstrakEnterobacter aerogenes merupakan bakteri penyebab berbagai macam infeksi. Salah satu pengobatan berbagai penyakit infeksi yaitu dengan pemberian antibiotik. Penggunaan  antibiotik  sintetik  secara  terus  menerus  dapat menyebabkan resistensi, sehingga untuk mengatasinya diperlukan pencarian bahan obat alami seperti ekstrak tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri, salah satunya yaitu ekstrak daun mangga bacang (Mangifera foetida L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun mangga bacang sebagai antibakteri terhadap E. aerogenes, penentuan konsentrasi   hambat tumbuh minimum (KHTM) dan mengidentifikasi golongan senyawa aktif dari  ekstrak daun mangga bacang. Ekstrak daun mangga bacang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan metanol. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi sumur. Konsentrasi  yang digunakan 1000 ppm, kontrol positif tetrasiklin 1000 ppm dan kontrol negatif aquades. Penentuan konsentrasi hambat tumbuh minimum menggunakan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 65 ppm, 30 ppm, 15 ppm, 10 ppm, 5 ppm. Ekstraksi daun mangga bacang menunjukan rendemen sebesar 10,61% (b/b) dan diameter zona hambat aktivitas antibakteri konsentrasi 1000 ppm sebesar 5,46 mm. KHTM ekstrak  metanol daun mangga bacang   terhadap E. aerogenes yaitu pada konsentrasi 5 ppm dengan diameter zona hambat sebesar 1,78 mm. Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak metanol daun mangga bacang menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, stereoid, polifenol, tanin, dan saponin.AbstractEnterobacter aerogenes is causes various bacterium infections. One of the treatment of various infectious diseases is by antibiotics treatment. The long-term use of synthetic   antibiotics causes antibiotic resistance, so that research exploration of new antibiotic is needed, such as plant extracts potentially as an antibacterial, one of them is leaves extract of mango bacang (Mangifera foetida L.). This study aimed to examine the potential of leaves mango bacang extract as an antibacterial againts E. aerogenes, the determination of minimum inhibition concentration (MIC) and active compounds of leaves mango bacang extract. Leaves mango bacang extract obtained methanol maceration. The extract obtained was tested antibacterial activity by using the diffusion wells method. Concentration used was 1000 ppm, tetracycline of 1000 ppm as positif control and aquades as negative control. The determination of MIC was used various concentrations of 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 65 ppm, 30 ppm, 15 ppm, 10 ppm, and 5 ppm. The extraction mango bacang leaves with yielded 10.61 % (b/b) and diameter of zone of the antibacterial activity extract of 1000 ppm was 5.46 mm. The MIC of the methanol extract against E. aerogenes was 5 ppm with the zone diameter of 1.78 mm. Phytochemistry analysis of mango bacang leaves extract using methanol result the alkaloid, flavonoid, stereoid, catakin, tannin, and saponin. 
Pengaruh pH terhadap Degradasi Pewarna Direct Blue menggunakan Jamur Pelapuk Kayu Pleurotus flabellatus Niki Rachmanur Husna; Hasri Ummas; Sudding -
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.184 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6546

Abstract

Pewarna sintetik banyak digunakan dalam industri, terutama industri tekstil karenamemiliki struktur kompleks dan limbahnya sulit terdegradasi. Pemakaian pewarna sintetik meningkat setiap tahunnya, dan berdampak pada peningkatan jumlah bahan pencemar di perairan, menyebabkan terganggunya ekosistem akuatik, sehinggadibutuhkan perhatian yang serius untuk menurunkan konsentrasi limbah cair pewarna dengan memanfaatkanmikroorganisme, oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar limbah pewarna melalui optimasi pH pewarna direct blueyang dapat didegradasioleh enzim ligninolitik jamur pelapuk kayu. Variasi pH direct blue yang digunakan adalah3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Rasio ekstrak enzim dan direct blue yang digunakan pada proses degradasi adalah 3:1 dengan konsentrasi 50 ppm, dikontakkan selama180 menit pada suhu 50oC. Sisa direct bluehasil degradasi diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 621,80 nm. Hasil penelitian diperoleh bahwa direct blue terdegradasi secara optimum pada pH 8 dengan efisiensi sebesar 53,45% dengan konsentrasi sisa 23,2714 ppm dan konsentrasi terdegradasi 26,7286 ppm. Kemampuan ini disebabkan adanya enzim ligninolitik yang dihasilkan oleh jamur P. flabellatus yang dapat memutus ikatan azo melalui mekanisme oksidasi.
Membran Blend Kitosan/Poli Vinil Alkohol (PVA): Pengaruh Komposisi material blend, pH, dan Konsentrasi bahan Pengikat Silang Bambang Piluharto; A Sjaifullah; I Rahmawati; Erix Nurharianto
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.455 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6195

Abstract

AbstrakMembran blend biodegradabel dengan kestabilan termal dan mekanik yang berasal dari gabungan kitosan dan PVA telah dihasilkan melalui dua tahapan. Pada tahap pertama dilakukan proses pelarutan kitosan dan poli vinil alkohol dan selanjutnya pencampuran kitosan/PVA dan asam oksalat sebagai agen pengikat silang. Asam asetat dan air dipilih sebagai pelarut untuk kitosan dan PVA. Beberapa variasi dalam proses seperti perbandingan konsentrasi kitosan:PVA, konsentrasi agen pengikat silang dan pH buffer, dijadikan sebagai parameter pada penelitian ini. Kerapatan hidrogel dan kuat tarik mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan konsentrasi agen pengikat silang dan PVA dengan konsentrasi kitosan paling rendah. Namun derajat swelling memiliki trend yang berbeda dimana naiknya derajat swelling diperoleh seiring dengan peningkatan konsentrasi kitosan dengan kondisi konsentrasi agen pengikat silang dan PVA paling rendah. Keberhasilan proses blending  dan ikat silang ditunjukkan dari hasil spektra infra merah dimana analisa spektrum infra merah dari hidrogel kitosan murni dan hidrogel kitosan/PVA menunjukkan kenaikan intensitas serapan pada daerah amida (1600 cm-1 sampai 1670 cm-1), hal ini menguatkan dugaan terbentuknya ikatan silang antara asam oksalat sebagai crosslinker dengan kitosan. Kata kunci: membran blend, kitosan/PVA, asam oksalat, pengikat silang. AbstractBiodegradable blend membranes with thermal and mechanical stability based on combination of chitosan and PVA have been produced through two stages. In the first stage, chitosan and PVA are dissolved and further mixing chitosan/polyvinyl alcohol with oxalic acid as crosslinking agents. Acetic acid and water are selected as solvents for chitosan and PVA. Some variations in the process such as comparison of chitosan:PVA concentration, concentration of crosslinking agent and pH of buffer, are used as parameters in this study. The hydrogel density and tensile strength increased with increasing concentration of crosslinking agent and PVA with the lowest concentration of chitosan. However, the degree of swelling has a distinct trend in which the increase of degree of swelling is obtained along with the increase of chitosan concentration with the lowest concentration of crosslinking agent and PVA. The success of the blending and crosslinking process is shown by the results of infrared spectra where infrared spectrum analyzes from purified chitosan hydrogels and chitosan/chloride hydrogels show an increase in absorption intensity in the amide area (1600 cm-1 to 1670 cm-1), this reinforces the alleged crosslinking formation between oxalic acid as crosslinker and chitosan. Keywords: blend membrane, chitosan: PVA, crosslinker.
PENGEMBANGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI MIP DENGAN MONOMER ASAM METAKRILAT SEBAGAI SENSOR PADA ANALISIS KREATIN SECARA POTENSIOMETRI Usreg Sri Handajani; Cahya Nurrahmi H Amilianti; Miratul Khasanah
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.475 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6699

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan elektroda pasta karbon/MIP untuk analisis kreatin secara potensiometri. Pemilihan teknik imprinting bertujuan untuk membentuk cetakan yang sesuai dengan sisi aktif kreatin pada MIP.  Elektroda yang dibuat dari campuran karbon aktif, parafin, dan MIP dengan perbandingan 11:7:2 bagian menunjukkan kinerja optimum. Kinerja elektroda pasta karbon/MIP ditunjukkan oleh nilai faktor Nernst dan linieritas pengukuran yaitu 27,2 mV/dekade dan 0,9915 pada konsentrasi jangkauan pengkuran 10-6-10-2 M, limit deteksi sebesar 1,1x10-6 M, akurasi 55-125,8%, dan nilai koefisien variasinya 0,27-0,60%. Elektroda masih memberikan kinerja yang baik hingga pemakaian ke-85. Uji selektivitas terhadap elektroda dilakukan dengan menggunakan matriks glukosa dan menunjukkan hasil bahwa glukosa pada konsentrasi rendah dan normal dalam darah tidak mengganggu analisis kreatin, tetapi glukosa pada konsentrasi tinggi mengganggu proses analisis kreatin.
EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) DAN EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans Vini Anggraini; Masfufatun Masfufatun
Jurnal Kimia Riset Vol. 2 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.859 KB) | DOI: 10.20473/jkr.v2i2.6196

Abstract

Abstrak   Candida albicans merupakan salah satu mikrooganisme penyebab infeksi kandidiasis. Daun sirih merah (Piper crocatum) dan biji alpukat (Persea americana) telah diteliti dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kombinasi daun sirih merah (Piper crocatum) dan ekstrak biji alpukat (Persea americana) dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian bersifat eksperimental laboratorium (true experiment) dengan pendekatan post test control group design only. Daun sirih merah dan biji alpukat diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol.    Pada masing-masing ekstrak etanol dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimum ektrak dalam memnghambat pertumbuhan C. albicans. Daya Hambat pertumbuhan C. albicans diuji menggunakan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraks daun sirih merah dan biji alpukat masing-masing memiliki daya hambat terbesar pada konsentrasi 10%. Kombinasi ekstrak daun sirih merah dan ekstrak biji alpukat memiliki daya hambat yang signifikan terhadap pertumbuhan Candida albicans dibandingakan kontrol negatif, kontrol positif dan ekstrak daun sirih merah. Dengan demikian kombinasi ekstrak daun sirih dan biji aplukat etanol berpotensi sebagai antifungi dalam menghambat pertumbuhan C. albicans sehingga diharapkan bisa mengurangi prevalensi kandidiasis. Kata Kunci :    daun sirih merah,  biji alpukat, Candida albicans,                                                           Abstract Candida albicans is one of the microbialism that causes candidiasis infection. Red betel leaf (Piper crocatum) and avocado seed (Persea americana) have been studied to inhibit the growth of C. albicans. The purpose of this study was to determine the effectiveness of red betel leaf (Piper crocatum) and avocado seed extract (Persea americana) combination in inhibiting the growth of C. albicans. Research is experimental laboratory (true experiment) with post test approach control group design only. Red betel leaf and avocado seeds are extracted by maceration using ethanol solvent. In each ethanol extract, a preliminary test was performed to find out the optimum concentration of extract in inhibiting the growth of C. albicans. C. albicans growth retardant was tested using diffusion method. The results showed that the extract of red betel leaf and avocado seeds each had the greatest inhibitory concentration at 10%. The combination of red betel leaf extract and avocado seed extract have significant inhibitory effect on C. albicans growth compared to negative control, positive control and red betel leaf extract. Thus, the combination of betel leaf extract and ethanol  seed has the potential as an antifungal in inhibiting the growth of C. albicans so it is expected to reduce the prevalence of candidiasis. Keywords: red betel leaf, avocado seed, Candida albicans, 

Page 1 of 1 | Total Record : 10