cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 19 Documents clear
OVEREKSPRESI HER-2 SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA METASTASIS OTAK PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Theodore Dharma Tedjamartono; I Wayan Sudarsa; Arif Winata; Ni Gst Ayu Agung Manik Yuliawati Wetan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P10

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian metastasis otak pada kanker payudara semakin meningkat dan mengindikasikan perburukan prognosis. Di estimasikan 10-30 % pasien dengan kanker payudara terdiagnosis dengan metastasis otak. Kanker payudara sub tipe overekspresi HER-2 merupakan sub tipe yang sangat agresif serta memiliki risiko tinggi dalam terjadinya metastasis ke otak. Jika kita mampu mendeteksi kejadian metasatasis otak lebih dini maka kita bisa memberikan intervensi yang meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan rancangan case-control menggunakan data sekunder dari rekam medis di RSUP Sanglah dengan teknik simple random sampling. Sampel yang diambil adalah pasien Kanker Payudara Stadium IV yang pernah dirawat di RSUP Sanglah dari tahun 2015 – 2016. Pada 40 sampel penelitian yang dibagi menjadi kelompok kasus dan kontrol didapatkan rentang usia pasien yaitu 27 – 63 tahun dengan rerata usia 48 ±SB tahun. Ca mammae sinistra merupakan kasus terbanyak (57,5%), kemudian ca mammae dextra (37,5%) dan ca mammae bilateral (5%). Dari Grading didapatkan Grade II (50%), Grade III (42,5%), dan Grade I (7,5%). Dari Pemeriksaan HER-2 didapatkan hasil Overekspresi HER-2ditemukan pada 37,5% sampel. Insiden dari overekspresi HER-2 pada kasus metastasis otak adalah 55%. Pada analisis regresi logistic didapatkan overekspresi HER-2 berhubungan signifikan terhadap metastasis otak dengan nilai p=0,012. Dari uji chi square, didapatkan hasil overekspresi HER-2 berhubungan signifikan terhadap metastasis otak dengan nilai p=0,027. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pada pasien kanker payudara dengan overekspresi HER-2 4,889 kali lebih berisiko untuk menjadi metastasis otak dibandingkan dengan pasien HER-2 negatif. Kata kunci: Her-2, Overekspresi, Kanker Payudara, Metastasis Otak
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BATANG KEDONDONG HUTAN (Spondias pinnata, L.F.Kurz) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Nyoman Gilang Putrayasa; Ida Bagus Nyoman Putra Dwija
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P05

Abstract

Penyakit infeksi seperti diare masih menjadi masalah yang cukup serius di berbagai negara. Infeksi bakteri adalah penyebab diare yang paling sering. Bakteri tersering adalah Eschericia coli. Semakin berkembangnya zaman, banyak obat-obatan seperti antibiotik yang ditemukan untuk mengatasi diare. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik tersebut. Oleh karena itu, dapat digunakan alternatif bahan alami untuk bahan pembuatan antibiotik. Daun kedondong hutan dipercaya oleh masyarakat khususnya di Indonesia sebagai obat tradisional untuk diare. Pada penelitian ini, akan digunakan ekstrak dari kulit batang kedondong hutan untuk dilihat aktifitas antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Ekstraksi serbuk kulit batang kedondong hutan dimaserasi dengan menggunakan larutan 3 L n- heksana dan kemudian ekstrak dilakukan pengenceran dengan etanol 80%. Uji antibakteri ekstrak kulit batang kedondong hutan dilakukan dengan konsentrasi 1%,10%, dan 100% menggunakan media MH-agar dan dilakukan dengan 9 kali pengulangan kecuali untuk konsentrasi 100% hanya dilakukan sekali. Pengamatan dilakukan pada hari berikutnya dan di analisis secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan ekstrak kulit batang kedondong hutan tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang ditandai dengan tidak adanya zona bening disekitar disk. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak methanol kulit batang kedondong hutan (Spondias pinnata, L.F.Kurz) tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk dilakukan penelitian dengan konsentrasi ekstrak berbeda dan metode lain yang mungkin saja dapat menunjukkan hasil yang lebih baik lagi. Kata Kunci: Kulit Batang Kedondong Hutan (Spondias pinnata, L.F. Kurz), Escherichia coli, uji daya hambat bakteri
GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMA PGRI 4 DENPASAR Dewa Ayu Arisanti; Luh Nyoman Alit Aryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P02

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun. Umumnya merokok dimulai saat remaja, diawali dari rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Setelah mencoba rokok pertama, seorang individu menjadi ketagihan merokok, dengan alasan-alasan seperti kebiasaan, mampu menurunkan kecemasan dan merasa lebih tenang. Remaja mulai merokok ketika usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dari 9,5% pada tahun 2001 menjadi 17,5% pada tahun 2010. Prevalensi merokok meningkat dari 27% pada tahun 1995 menjadi 36,1% pada tahun 2011. Pada tahun 1970 konsumsi rokok di Indonesia berjumlah 30 miliar batang rokok, sedangkan pada tahun 2009 jumlah tersebut meningkat secara drastis menjadi 260 miliar batang rokok, pada tahun 2010 menjadi 270 miliar batang rokok. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 4 Denpasar selama sebulan, dari bulan Maret 2016 hingga April 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Hasil : hasil penelitian yang didapat adalah kejadian remaja yang memiliki perilaku merokok sebesar 13,0% (18 responden) dari 138 responden, terbanyak pada laki-laki 10,8%. Dapat disimpulkan dari penelitian ini didapatkan perilaku merokok pada remaja di SMA PGRI 4 Denpasar sebesar 18 orang dari 138 responden. Kata Kunci: Perilaku Merokok, Merokok, Remaja
STATUS NUTRISI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS UDAYANA BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH, KOMPOSISI 3-BAGIAN TUBUH, DAN AKTIVITAS FISIK Marthin Alexander Rocky; Gde Ngurah Idraguna Pinatih
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P14

Abstract

ABSTRAK Nutrisi merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Berdasarkan dari hasil survey Riskesdas tahun 2013, prevalensi dari berat badan berlebih atau obesitas menunjukkan adanya peningkatan jumlah dari tahun 2007-2013. Hal ini menunjukkan penurunan signifikan pada status kesehatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kondisi kesehatan tenaga kesehatan di Indonesia, dimulai dari tempat yang terdekat yaitu Fakultas Kedokteran di Univeristas Udayana. Rancangan penelitian menggunakan observasional dekskriptif cross-sectional design, dilakukan selama 12 hari, yaitu dimulai pada tanggal 1 November 2017 hingga 11 November 2017. Subjek penelitian didapatkan secara acak dengan menggunakan metode random sampling dan diseleksi menggunakan kriteria inklusi, eksklusi, serta drop-out, yang kemudian didapatkan berjumlah 69 responden yang merupakan mahasiswa di program studi pendidikan dokter. Status nutrisi didapatkan melalui pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan IMT dan lipatan kulit, serta pemberian kuesioner mandiri atau International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). SPSS untuk Windows versi 21 juga digunakan pada penelitian ini untuk memroses data yang didapatkan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden pria (53,8%) dan wanita (58,1%) mendapatkan hasil status nutrisi yang kurang. Salah satu hal yang berkontribusi terbesar terhadap status nutrisi mereka adalah aktivitas fisik yang dilakukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin, pria (46,1%) dan wanita (69,8%) dari keseluruhan total responden, cenderung memiliki pola aktivitas fisik yang rendah atau inaktif. Sementara hasil dari pemeriksaan IMT dan lipat kulit, didapatkan hasil yang baik, dimana responden pria (84,6%) dan wanita (79,1%) berada dalam batas normal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki status nutrisi yang kurang dan yang berkontribusi terbesar terhadap hal tersebut adalah aktivitas fisik. Kata Kunci: Indeks massa tubuh, komposisi 3 bagian tubuh, IPAQ, status nutrisi
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) UNTUK IDENTIFIKASI GEN bfpA, stx1, dan stx2 DARI BAKTERI Escherichia coli YANG TERISOLASI DARI SPESIMEN USAP DUBUR PENJAMAH MAKANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 I Gusti Agung Indah Pradnyani R.S; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P06

Abstract

Diarrheagenic Escherichia coli (DEC) merupakan bakteri penyebab tersering pada diare yang terkait dengan foodborne disease. Penjamah makanan, sebagai seseorang yang terlibat dalam proses penangangan makanan, berperan besar dalam transmisi diare, salah satunya adalah sebagai pembawa (carrier) DEC. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen bfpA, stx1, dan stx2 dari E.coli yang terisolasi dari spesimen usap dubur penjamah makanan di Denpasar, Bali. Penelitian deskriptif observasional potong lintang ini menggunakan sampel sebanyak 17 isolat bakteri Escherichia coli yang didapat dari usap dubur penjamah makanan di Denpasar, Bali pada tahun 2015. Setelah dilakukan ekstraksi DNA, Polymerase Chain Reaction (PCR) digunakan untuk mengamplifikasi DNA tersebut dengan tujuan mengidentifikasi keberadaan gen bfpA, stx1, dan stx2. Hasil amplifikasi kemudian divisualisasi dengan bantuan elektroforesis gel agarose. Dalam penelitian ini, tidak terdeteksi adanya penjamah makanan pembawa gen bfpA yang mewakili patotipe EPEC, sementara lima penjamah makanan terdeteksi sebagai pembawa EHEC dengan rincian satu penjamah makanan terdeteksi keberadaan gen stx1 saja dan pada empat penjamah makanan lainnya terdeteksi keberadaan gen stx2 saja. Tidak ada penjamah makanan yang terdeteksi keberadaan gen stx1 dan stx2 sekaligus. Gen bfpA dan stx1 lebih optimal jika diamplifikasi dengan suhu dan durasi denaturasi yang lebih tinggi, serta dengan suhu annealing yang lebih rendah jika dibandingkan dengan stx2. Kata kunci: PCR, EPEC, EHEC, Penjamah Makanan.
TINGKAT KEPUASAN DAN HARAPAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MENGWI I Agung Aditya Arnaya; I Wayan Niryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P18

Abstract

ABSTRAK Pelayanan melalui puskesmas sangat besar peranannya dalam pemerataan kesehatan di Indonesia. Untuk dapat meningkatkan pemerataan kesehatan, pasien harus merasa puas dengan pelayanan puskesmas sehingga mereka dapat dengan rutin melakukan kontrol di puskesmas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas I Mengwi. Dengan mengetahui tingkat kepua0073an diharapkan puskesmas dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga pemerataan kesehatan di Indonesia dapat dicapai. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang menggunakan data primer berupa isian kuisioner yang diberikan kepada pasien rawat jalan Puskesmas I Mengwi pada minggu pertama bulan Oktober 2016. Pasien dengan gangguan jiwa dan gangguan dalam berkomunikasi di ekslusi dari studi ini. Hasil dari 30 sampel yang di dapatkan, di peroleh data bahwa berdasarkan kelompok umur, responden terbanyak ada pada kelompok umur 35 – 44 tahun (33,3%). Mayoritas responden adalah Pria (53,3%). Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, hampir setengahnya (43,3%) merupakan tamatan SMA atau sederajat. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh responden lebih dari sepertiganya (33,3%) merupakan wiraswasta atau berdagang. Analisis tingkat kepuasan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan adalah 99,47%. Hampir seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas Mengwi I merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diterima di sana. Data tersebut mengandung makna bahwa di tempat pelayanan kesehatan tersebut hampir menunjukkan kemajuan yang berarti, karena tidak mudah untuk memenuhi harapan para pelanggan tersebut. Kata kunci: Tingkat kepuasan, harapan, kualitas pelayanan, Puskesmas Mengwi I
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA TIGA KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016 I Kadek Rai Suardita; Ida Bagus Subanada
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P07

Abstract

ABSTRAK Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor sosio-demografi dan lingkungan seperti tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, umur ibu, sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja dan jenis lantai rumah sering dikaitkan sebagai faktor-faktor yang berhubungan secara tidak langsung dan langsung dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosio-demografi dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Metode penelitian menggunakan desain potong-lintang analitik. Populasi sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang menderita diare dan tidak diare dengan metode exhaustive sampling yang menghasilkan 192 data sampel (96 data untuk masing-masing kelompok). Data diambil dari wawancara dan pengamatan langsung di tempat tinggal responden. Hasil analisis multivariat mendapatkan tingkat pendidikan ibu dan kebiasaan buang tinja yang tidak baik berhubungan dengan kejadian diare [RP=3,731 (IK95% 1,619-8,597), p=0,002; RP=7,884 (IK95% 3,598-17,275), p=<0,0001, berturut-turut], namun tidak didapatkan hubungan antara jenis pekerjaan ibu, umur ibu, sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja, dan jenis lantai rumah dengan kejadian diare [RP=0,871 (IK95% 0,654-1,162), p=0,358; RP=0,781 (IK95% 0,317-1,924), p=0,592; RP=4,841 (IK95% 0,354-66,262), p=0,237; RP=0,000 (IK95% 0,00-.), p=0,999; RP=1,117 (IK95% 0,612-2,040), p=0,733, berturut-turut]. Disimpulkan bahwa tingkat pendidikan ibu terbukti berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Kata kunci : Diare, Balita, Faktor Lingkungan, Faktor Sosio-demografi.
PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI 2015 SAMPAI JUNI 2016 Dewa Ayu Agung Dwita Arthaningsih; Ni Luh Putu Ratih Vibriyanti Karna; IGA Elies Indira
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P01

Abstract

Pioderma adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan diagnosis klinis infeksi bakteri kulit superfisial, termasuk impetigo, ektima, folikulitis, erisipelas dan selulitis. Infeksi ini adalah salah satu infeksi kulit yang paling umum ditemui pada kelompok usia anak, terutama di negara berkembang. Pioderma dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk sepsis, penyakit ginjal dan penyakit jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pioderma pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode Juni 2015- Juni 2016. Penelitian ini melakukan studi deskriptif retrospektif menggunakan data register dan rekam medis pasien anak yang mengalami pioderma berusia 0-14 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode Juni 2015- Juni 2016. Sampel ditentukan dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh berupa usia, jenis kelamin, jenis diagnosis pioderma yang diderita, distribusi lesi, hasil pemeriksaan gram, serta jenis terapi yang diberikan. Penelitian ini mendapatkan hasil profil pioderma di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah periode juni 2015 sampai juni 2016 dari 347 total kunjungan pasien kulit anak, 53 pasien mengalami pioderma, sebagian besar berusia dibawah 4 tahun 31 pasien (58,5%), laki-laki 34 pasien (64,2%) dan perempuan 19 pasien (35,8%). Diagnosa terbanyak adalah impetigo bulosa 27 pasien (50,9%). Distribusi lesi tersering pada kepala yaitu 32 pasien (60,4%). Hasil pemeriksaan gram, sebanyak 28 pasien (52,8%) positif terinfeksi bakteri kokus gram positif. Mayoritas pasien diberikan terapi kombinasi topikal dan antibiotik sistemik sejumlah 42 pasien (79,2%). Kata kunci: Pioderma, imepetigo, anak, distribusi lesi, terapi antibiotik
EFEK EKSTRAK METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO Pramadya PN; Hendrayana MA
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P11

Abstract

ABSTRAK Salmonella typhi merupakan penyebab utama penyakit demam typhoid. Masalah yang kini dihadapi dari berbagai penyakit infeksi adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pengembangan suatu alternatif pengobatan yang tidak menyebabkan efek samping perlu dilakukan. Salah satu tanaman yang telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah daun sirsak. Kandungan flavonoid, steroid, alkaloid, saponin dan tanin yang dilaporkan pada daun tanaman sirsak (Annona muricata) berkontribusi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri dengan mengukur zona hambat yang diinduksi oleh ekstrak methanol daun sirsak pada bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian posttest only control design dengan metode difusi agar (Kirby-Bauer). Studi ini menggunakan daun sirsak yang diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol daun sirsak dengan konsentrasi larutan 50mg/mL, 100mg/mL, 200mg/mL dan 400mg/mL yang diuji pada bakteri S. typhi secara in vitro. Uji ekstrak secara in vitro pada bakteri S. typhi memperoleh hasil, ekstrak metanol daun sirsak tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. typhi secara in vitro. Terdapat beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol yang mempengaruhi hasil dari penelitian ini seperti, jenis bakteri, lingkungan tempat tanaman berasal dan efektifitas ekstrak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk uji antibakteri ekstrak methanol daun sirsak dengan konsentrasi larutan yang berbeda, untuk mengetahui konsentrasi yang dapat memberikan efek secara in vitro pada bakteri S. typhi. Kata kunci: Salmonella typhi, ekstrak daun sirsak, antibakteri
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT USIA 17-30 TAHUN DESA TIGAWASA KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG TERHADAP PEROKOK PASIF I Made Perdana; IGN Sri Wiryawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P08

Abstract

ABSTRAK Merokok menjadi gaya hidup sebagian orang dikarenakan zat adiktif yang terkandung didalamnya membawa efek kecanduan. Asap rokok dihirup oleh perokok pasif. Kurang pengetahuan masyarakat di pedesaan mengakibatkan sikap terhadap perokok masih kurang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga Desa Tigawasa Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng terhadap perokok pasif dan untuk mengetahui korelasi tingkat pengetahuan dan sikap warga terhadap perokok pasif. Perokok pasif adalah yang terpapar asap rokok secara tidak sadar. Secara teori orang dengan tingkat pengetahuan yang lebih akan mengambil keputusan dengan logika dalam pengambilan sikap. Penelitian ini merupakan cross-sectional dengan populasi warga Desa Tigawasa. Dengan menggunakan simple random sampling, didapatkan 96 sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan analisis data dengan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 69 (62,5%) warga memiliki tingkat pengetahuan berada pada kategori baik, meskipun sikapnya dikategorikan kurang (50,0%). Terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan dan sikap warga (r= -0,306; p=0,002). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat usia 17-30 tahun Desa Tigawasa Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng terhadap perokok pasif termasuk kategori baik meskipun dengan sikap yang kurang. Terdapat korelasi negatif lemah antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap perokok pasif. Disarankan agar penelitian selanjutnya membandingkan populasi di pedesaan dengan perkotaan. Kata kunci: Perokok pasif, tingkat pengetahuan, sikap

Page 1 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue