Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STRUKTUR METAFORA PADA KUMPULAN PUISI TIDAK ADA NEW YORK HARI INI KARYA M. AAN MANSYUR Setiaji, Aria Bayu
Sasindo Vol 6, No 1 (2018): Sasindo Januari 2018
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian terhadap metafora dalam karya sastra dapat digunakan untuk mengetahui kreativitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata, untuk menghidupkan ungkapan-ungkapan yang abstrak melalui pengunaan metafora. Setiap penulis diasumsikan memiliki gaya penulisan tersendiri dan memiliki konsep pemikiran sendiri dalam menciptakan metafora. Penelitian ini mendeskripsikan struktur metafora yang terdapat pada kumpulan puisi ?Tidak Ada New York Hari Ini? Karya M. Aan Mansyur. Data yang dianalisi dalam penelitian ini adal 4 puisi dengan judul Aku Ingin Istirahat, Batas, Tidak Ada New York Hari Ini, dan Kesedihan puisi. Pengumpulan data mengunakan teknik observasi non-partisipan, pembacaan kritis, dan teknik pencatatan. Berdasarkan analisis, terdapat metafora yang digunkan pengarang ditemukan metafora berbentuk frasa maupun klausa. Pada tataran frasa, posisi atau letak unsur ?citra? dapat di depan ?topik? dan dapat pula di belakang topik. Sebaliknya, pada tataraan klausa unsur ?citra? selalu berada di belakang ?topik? karena bagian yang dijelaaskan, dideskripsikan diduduku oleh predikat, dan predikat dalam bahasa Indonesia cenderung berada di sebelah kanan subjek. Ditinjau berdasarkan kata yang digunakan pada unsur ?citra? ditemukan beberapa jenis citraan metafora yakni metafora bercitra antropomorfik, metafora bercitra abstrak ke konkret dan metafora bercita sinestsia. Pemilihan citraan metafora yang bersifat abstrak ke konkret dan metafora antropomorfik lebih didominasi. Hal tersebut dapat mengambarkan kreativitas penulis dalam menghidupkan kata-kata dengan cara membandingkan sesuatu yang bersifat abstrak diungkapkan dengan sesuatu yang bersifat konkret. Begitu pula dengan pengunaan metafora bercitra antropomorfik mengambarkan kreatifitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata dengan cara membandingkan kemiripan yang ada pada diri atau tubuh mereka sendiri.Kata kunci: puisi, metafora, unsur citra, unsur topik, pilihan citra
Wacana Humor dalam Spanduk Covid-19 (Kajian Pragmatik) Setiaji, Aria Bayu; Mursalin, Enggal
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 11, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v11i4.39701

Abstract

Topik yang dikaji dalam artikel ini tentang wacana humor dalam spanduk bertema Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kajian ini dilatarbelakangi maraknya penggunaan spanduk bernuansa humor sebagai media untuk mensosialisasikan, mengimbau, dan menginstrusikan seluruh masyarakat Indonsia terkait penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Kajian ini membahas dua permasalahan yaitu topik dan teknik penciptaan humor pada spanduk Covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan pragmatik Grice. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Data kajian ini berupa wacana spanduk Covid-19 yang bernuansa humor. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak, dan catat beranotasi. Anotasi digunakan pada wacana spanduk Covid-19 yang berupa foto, ukuran huruf, dan tata letak yang bukan berupa teks. Teknik simak dilakukan secara daring melalui beberapa situs website yang mengunggah foto atau dokumentasi spanduk Covid-19. Berdasarkan hasil analisis, terdapat empat topik yang menjadi imbauan terkait Covid-19 yang mengandung unsur humor yaitu imbauan memakai masker, jaga jarak, Stay at Home, dan jangan mudik. Teknik penciptaan humor dimunculkan melalui pelanggaran prinsip kerjasama yang meliputi maksim kuantitas,  maksim relevansi, maksim kualitas, dan maksim cara. Pelanggaran maksim cara berkenaan dengan submaksim ketakburan, ketakambiguan, dan submaksim kelangsunganKata Kunci: Wacana Humor; Prinsip Kerja Sama; Spanduk Covid-19
Penerapan learning Management Systems (LMS) berbantuan Sevima Edlink: Efektifkah dalam menunjang Perkuliahan Daring? Enggal Mursalin; Aria Bayu Setiaji; Eman Wahyudi Kasim
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 9, No 1 (2022): January 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v9i1.2254

Abstract

Abstract: The Covid-19 pandemic requires IAIN Ambon to change lectures from face-to-face to online by implementing Learning Management Systems assisted by SEVIMA EdLink. This survey study aims to determine the perception of students of the Tadris IPA Study program of IAIN Ambon towards the application of the SEVIMA EdLink-assisted LMS in the odd semester lectures of the 2020/2021 academic year. A total of 34 students were given a questionnaire related to the implementation of the online lecture. The data from the questionnaires were then analyzed using a descriptive-quantitative percentage technique. The results of data analysis revealed that as many as, 1) 82.3% of students stated that the features on SEVIMA EdLink were easy to understand and use in supporting lectures; 2) 79.5% of students are satisfied with the application of SEVIMA EdLink in online lectures, and 3) 73.5% of students agree that the SEVIMA EdLink will continue to be applied to support online lectures. Some of the obstacles expressed by students were the limited internet network at their residence and the increased expenditure for purchasing internet packages, so it was hoped that the campus could program tuition subsidies in the form of assistance in purchasing internet packages.Keywords: LMS, SEVIMA EdLink, Online Lecture, Student Perception, Covid-19 Pandemic  Abstrak: Pandemi Covid-19 menuntut IAIN Ambon mengubah perkuliahan dari tatap muka menjadi daring dengan menerapkan Learning Management Systems (LMS) berbantuan SEVIMA EdLink. Penelitian survei ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Prodi Tadris IPA IAIN Ambon terhadap penerapan LMS berbantuan SEVIMA EdLink pada perkuliahan semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021. Sebanyak 34 mahasiswa diberikan kuesioner terkait pelaksanaan perkuliahan daring tersebut. Data hasil pengisian kuesioner kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif-kuantitatif persentase. Hasil analisis data mengungkapkan bahwa sebanyak, 1) 82,3% mahasiswa menyatakan fitur pada SEVIMA EdLink mudah dipahami dan digunakan dalam menunjang perkuliahan; 2) 79,5% mahasiswa puas dengan penerapan SEVIMA EdLink dalam perkuliahan daring; dan 3) 73,5% mahasiswa setuju SEVIMA EdLink diterapkan seterusnya untuk menunjang perkuliahan daring. Beberapa kendala yang diungkapkan oleh mahasiswa yakni terbatasnya jaringan internet di tempat tinggalnya dan bertambahnya pengeluaran untuk pembelian paket internet, sehingga diharapkan pihak kampus dapat memprogramkan subsidi biaya perkuliahan dalam bentuk bantuan pembelian paket internet.Kata kunci: LMS, SEVIMA EdLink, Perkuliahan Daring, Persepsi Mahasiswa, Pandemi Covid-19 
KOHESI DALAM KUMPULAN CERPEN "LUKISAN KALIGRAFI” KARYA A. MUSTOFA BISRI: PERSPEKTIF BAHASA, SASTRA, DAN IDEOLOGI Aria Bayu Setiaji; Enggal Mursalin
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.719 KB)

Abstract

Artikel ini membahas pola kohesi pada kumpulan Cerpen “Lukisan Kaligrafi” karya A. Mustofa Bisri. Jenis Penelitian ini yakni deskriptif-kualitatif. Data pada penelitian ini yaitu teks cerpen karya A. Mustofa Bisri yang diterbitkan oleh Majalah Kompas tahun 2017 dengan judul Lukisan Kaligrafi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa ada 10 (sepuluh) penanda kohesi yang meliputi, penanda kohesi leksikal seperti, (1) repetisi, dengan jenis repetisi ekuivalensi, mesodiplosis, epifora, dan epizeukis, (2) antonim, (3) sinonim, (4) hiponim dan (5) kolokasi. Selanjutnya untuk penanda kohesi gramatikal yakni (1) referensi, (2) substitusi, (3) elipsi, (4) konjungsi, meliputi sebab-akibat, akibat-sebab, syarat-hasil, dan (5) hubungan argumentatif. Sedangkan ideologi penulis yang muncul dalam kumpulan cerpen tersebut antara lain (1) penolakan tradisi yang tidak baik, (2) kritikan terhadap moral masyarakat (3) dan pengagungan keindahan makna ayat Al-quran melalui karya seni lukis. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa dalam sebuah karya sastra sebagai media sangat erat kaitannya dengan ideologi pengarang tersebut. Konteks sosial budaya yang melingkupi pengarang dapat memengaruhi ideologi pengarang pada saat menulis karyanya.Kata Kunci: pola kohesi, bahasa, sastra & ideologi, cerpenThis article discusses the pattern of cohesion in the collection of short stories called "Lukisan Kaligrafi" by A. Mustofa Bisri. This type of research is descriptive-qualitative. The data in this study is the short story text by A. Mustofa Bisri published by Kompas Magazine in 2017 with the title "Lukisan Kaligrafi". Data collection techniques used reading and note-taking techniques. Based on the results of data analysis, it can be concluded that there are 10 (ten) cohesion markers which include, lexical cohesion markers such as, (1) repetition, with equivalence repetition types, mesodiplosis, epiphora, and epizeukis, (2) antonyms, (3) synonyms, (4) hyponymy and (5) collocation. Furthermore, for grammatical cohesion markers, namely (1) reference, (2) substitution, (3) ellipsis, (4) conjunction, including cause-effect, cause-effect, result-condition, and (5) argumentative relationship. While the ideologies of the writers that appear in the collection of short stories include (1) rejection of bad traditions, (2) criticism of public morals (3) and glorifying the beauty of the meaning of the Qur'anic verses through paintings. Based on the findings above, it can be concluded that the existence of language in a literary work as a medium is closely related to the ideology of the author. The socio-cultural context that surrounds the author can influence the ideology of the author when writing his work. Keyword: cohesion pattern, language, literature, & ideology, short story
STRUKTUR METAFORA PADA KUMPULAN PUISI TIDAK ADA NEW YORK HARI INI KARYA M. AAN MANSYUR Aria Bayu Setiaji
Sasindo Vol 7, No 1 (2019): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v7i1.6510

Abstract

Penelitian terhadap metafora dalam karya sastra dapat digunakan untuk mengetahui kreativitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata, untuk menghidupkan ungkapan-ungkapan yang abstrak melalui pengunaan metafora. Setiap penulis diasumsikan memiliki gaya penulisan tersendiri dan memiliki konsep pemikiran sendiri dalam menciptakan metafora. Penelitian ini mendeskripsikan struktur metafora yang terdapat pada kumpulan puisi “Tidak Ada New York Hari Ini” Karya M. Aan Mansyur. Data yang dianalisi dalam penelitian ini adal 4 puisi dengan judul Aku Ingin Istirahat, Batas, Tidak Ada New York Hari Ini, dan Kesedihan puisi. Pengumpulan data mengunakan teknik observasi non-partisipan, pembacaan kritis, dan teknik pencatatan. Berdasarkan analisis, terdapat metafora yang digunkan pengarang ditemukan metafora berbentuk frasa maupun klausa. Pada tataran frasa, posisi atau letak unsur “citra” dapat di depan “topik” dan dapat pula di belakang topik. Sebaliknya, pada tataraan klausa unsur “citra” selalu berada di belakang “topik” karena bagian yang dijelaaskan, dideskripsikan diduduku oleh predikat, dan predikat dalam bahasa Indonesia cenderung berada di sebelah kanan subjek. Ditinjau berdasarkan kata yang digunakan pada unsur “citra” ditemukan beberapa jenis citraan metafora yakni metafora bercitra antropomorfik, metafora bercitra abstrak ke konkret dan metafora bercita sinestsia. Pemilihan citraan metafora yang bersifat abstrak ke konkret dan metafora antropomorfik lebih didominasi. Hal tersebut dapat mengambarkan kreativitas penulis dalam menghidupkan kata-kata dengan cara membandingkan sesuatu yang bersifat abstrak diungkapkan dengan sesuatu yang bersifat konkret. Begitu pula dengan pengunaan metafora bercitra antropomorfik mengambarkan kreatifitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata dengan cara membandingkan kemiripan yang ada pada diri atau tubuh mereka sendiri.Kata kunci: puisi, metafora, unsur citra, unsur topik, pilihan citra
Pemilihan Bahan Bacaan Sastra Anak dalam Penanaman Nilai Pendidikan Karakter Susi Hardila Latuconsina; Aria Bayu Setiaji; Enggal Mursalin
Wanastra: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 14, No 1 (2022): March
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/wanastra.v14i1.11415

Abstract

Abstrak – Bahan bacaan sastra memiliki peran penting sebagai upaya pembentukan karakter dan pengembangan kepribadian anak. Namun tidak semua bahan bacaan sastra dapat dibaca oleh anak-anak. Bahan bacaan sastra anak perlu disesuaikan berdasarkan tahap perkembangan intelektual. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik bahan bacaan sastra anak sesuai dengan tahap perkembangan intelektual dan nilai-nilai yang terdapat pada bahan bacaan anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif berjenis riset kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil analisis data, dapat dijelaskan bahwa bahan bacaan sastra yang sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu (1) tahap sensori motor period (0-2 tahun) yakni anak lebih suka dengan suatu bunyi-bunyian dan dendang lagu, (2) tahap praoperasional period (2-7 tahun) yakni bahan bacaan yang sesuai seperti buku-buku yang didominasi oleh gambar, (3) tahap operasional konkret period (7-11tahun) yakni bahan bacaan yang sesuai adalah buku-buku narasi atau cerita yang dapat membawa anak memproyeksikan dirinya ke dalam waktu dan tempat seperti kisah, petualangan atau sastra tradisional, (4) tahap operasional formal period (11-12 tahun) yakni tahap dimana anak sudah dapat memahami buku-buku alur ganda atau puisi-puisi anak yang diberikan di sekolah. Bacaan sastra anak tidak hanya memberikan hiburan atau kepuasan batin, akan tetapi di dalamnya terdapat nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada anak. Nilai-nilai karakter tersebut antara lain nilai moral, budi pekerti, mandiri, kerja keras, toleransi, rasa ingin tahu, kedisiplinan, kepedulian, perjuangan dan lain-lain yang disisipkan ke dalam bahan bacaan sastra anak.Kata Kunci: bacaan sastra anak, nilai-nilai karakter, tahap perkembangan Abstract - Literary reading materials have an important role as an effort to build character and develop children's personality. However, not all literary reading materials can be read by children. Children's literature reading materials need to be adjusted based on the stage of intellectual development. This study aims to describe the characteristics of children's literary reading materials according to the stage of intellectual development and values contained in children's reading materials. This research is a qualitative-descriptive research type of library research. Based on the results of data analysis, it can be explained that literary reading materials according to the stage of children's intellectual development can be grouped into four stages, namely (1) the sensorimotor period (0-2 years) stage, which is children prefer sounds. and singing songs, (2) the pre-operational period (2-7 years) namely appropriate reading materials such as books dominated by pictures, (3) the concrete operational stage of the period (7-11 years) where appropriate reading materials are books narrative books or stories that can bring children to project themselves into time and place such as stories, adventures or traditional literature, (4) the formal operational stage of the period (11-12 years), namely the stage where children are able to understand double plot books or poetry-children's poems given at school. Reading children's literature not only provides entertainment or inner satisfaction, but in it there are character values that can be instilled in children. The character values are moral values, character, independence, hard work, tolerance, curiosity, discipline, concern, struggle and others that are inserted into children's literature reading materials.Keywords: children’s literary reading materials, character values
STRUKTUR METAFORA DALAM WACANA NARASI [Methafor Structural in Naration Text] Aria Bayu Setiaji
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.654 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.108

Abstract

This study aims to describe the structure of metaphor in terms of topic elements, elements of image and sense elements in the narrative discourse. The data source in this study was obtained from a book collection of short stories and books on life travel stories in the form of published autobiographical books. The data of this study is an expression of metaphor in the form of phrases. Data collection techniques are done by documentation techniques, reading techniques, and note taking techniques. The results of this study indicate the topic elements in the structure of metaphors in narrative discourse forming five comparative concepts, namely (1) the concept of comparison of nouns, (2) the concept of comparison of nouns, (3) the concept of adjective noun, (4) the concept of adjective comparison -nomina, and (5) the concept of adjective-verb comparison. Image elements found in metaphorical structures include animal image elements, synesthesia image elements, anthropomorphic image elements, and abstract to concrete image elements. In the sense element or similarity point in this study found four similarity point categories, namely (1) the point of independence based on equality, (2) the point of similarity based on the function equation, (3) the point of similarity based on the equation of motion or direction, and (4) point similarity based on the equation of action. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur metafora yang ditinjau dari unsur topik, unsur citra dan unsur sense dalam wacana narasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku kumpulan cerpen dan buku kisah perjalanan hidup dalam bentuk buku autobiografi yang telah diterbitkan. Data penelitian ini adalah ungkapan metafora dalam bentuk frasa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan unsur topik pada struktur metafora dalam wacana narasi membentuk lima konsep perbandingan yaitu (1) konsep perbandingan nomina-nomina, (2) konsep perbandingan nomina-verba, (3) konsep perbandingan nomina-adjektiva, (4) konsep perbandingan adjektiva-nomina, dan (5) konsep perbandingan adjektiva-verba. Unsur citra yang ditemukan dalam struktur metafora meliputi unsur citra hewan, unsur citra sinestesia, unsur citra antropomofik, dan unsur citra abstrak ke konkret. Pada unsur sense atau titik kemiripan dalam penelitian ini ditemukan empat kategori titik kemiripan, yaitu (1) titik kemiripan berdasarkan persamaan sifat, (2) titik kemiripan berdasarkan persamaan fungsi, (3) titik kemiripan berdasarkan persamaan gerak atau arah, dan (4) titik kemiripan berdasarkan persamaan tindakan.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PANCA RIJANG [The Effect of Quantum Writing Learning Methods on The Ability of Writing Description Essay for Grade XI Students of Senior High School 2 Panca Rijang] Aria Bayu Setiaji; Andi Masniati; Yusrianti Hanike
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.147

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada aspek kemampuan ketrampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang. Permasalahan tersebut antara lain (1) siswa kurang merespon pembelajaran menulis karangan deskripsi, (2) siswa mengalami kesulitan dalam mendeskripsikan suatu objek atau peristiwa dalam betuk karangan, (3) Guru tidak mengnakan metode pembelajaran yang inovatif guna untuk merangsan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis, (4) Siswa kurang sadar akan pentingnya mempelajari karangan deskripsi. Penelitian ini adalah penelitian infrensial yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pengunaan metode Quantum Writing terhadp hasil belajar siswa pada kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa nilai empiris lebih besar daripada nilai tabel yaitu 7,187 lebih besar daripada 2,201 pada taraf signifikan 5% dan 7,187 lebih besar dari pada 2,704 pada taraf signifikan 1% dengan db 40. Dengan perbedaan perolehan nilai tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menerapkan metode Quantum Writing lebih baik dari pada kemampuan siswa yang diajar dengan mengunakan metode konvensional. This research is motivated by problems in the aspects of the ability to write essays in the description of class XI students of SMA Negeri 2 Panca Rijang. These problems include (1) students are not responding to learning to write descriptive essays, (2) students have difficulty in describing an object or event in the form of essays, (3) Teachers do not use innovative learning methods in order to stimulate and develop students' abilities in writing , (4) Students are less aware of the importance of studying descriptive essays. This study is an infra-research that aims to determine the presence or absence of the influence of the use of the Quantum Writing method on student learning outcomes on the ability to write essays in class XI description of SMA Negeri 2 Panca Rijang. Based on the results of the study, it was found that the empirical value is greater than the table value of 7.187 is greater than 2.201 at a significant level of 5% and 7.187 is greater than 2.704 at a significant level of 1% with db 40. With the difference in the acquisition of these values it can be concluded that the ability students in writing description essays by applying the Quantum Writing method are better than the abilities of students taught by using conventional methods.
Pembelajaran Sains Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Anak Usia Dini Enggal Mursalin; Aria Bayu Setiaji
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v8i2.10439

Abstract

ABSTRAKKerusakan lingkungan terjadi akibat rendahnya karakter peduli lingkungan, seperti perilaku membuang sampah sembarangan, membakar sampah, merubah lahan hijau menjadi kawasan permukiman, dan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat di Kota Ambon dalam menjaga lingkungan masih sangat rendah. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini yakni meningkatkan karakter peduli lingkungan anak usia dini, melalui pembelajaran sains dengan metode demonstrasi dan praktik langsung. Subjek penelitian yakni 20 anak kelompok B di RA Al Hikmah Kota Ambon. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada peningkatan karakter peduli lingkungan anak usia dini tersebut. Secara rinci, Siklus I sebanyak 10 anak (50%) telah mencapai karakter peduli lingkungan dengan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Selanjutnya pada Siklus II sebesar 17 anak (85%) berhasil mencapai kategori BSB. Saran yang diberikan merujuk pada hasil penelitian tersebut yakni guru dan sekolah agar lebih intensif melaksanakan pembelajaran sains dalam upaya meningkatkan karakter peduli lingkungan anak.Kata kunci: pembelajaran sains; demonstrasi; praktik langsung; anak usia dini; peduli lingkunganABSTRACTEnvironmental damage occurs due to low human awareness of the environment. Behaviors such as littering, burning garbage, turning green land into housing, and increasing the volume of vehicles, indicate that public awareness in Ambon City in protecting the environment is still very low. This Classroom Action Research aims to improve the environmental care character of early childhood through science learning with demonstration methods and hands-on activity. The research subjects were 20 children in group B at RA Al Hikmah, Ambon City. The results of data analysis show that there is an increase in the character of caring for the environment at this early age. In detail, that 1st Cycle as many as 10 children (50%) have reached the category of BSB for environmental care character. Furthermore, in 2nd Cycle, 17 children (85%) managed to reach BSB category. The advice given refers to the results of the study was teachers and schools to be more intensive in carrying out science learning to improve the character of caring for the environment.Keywords: science learning; demonstration; hands-on activity; early childhood; environmental care
STRUKTUR METAFORA PADA KUMPULAN PUISI TIDAK ADA NEW YORK HARI INI KARYA M. AAN MANSYUR Aria Bayu Setiaji
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2019): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v7i1.6510

Abstract

Penelitian terhadap metafora dalam karya sastra dapat digunakan untuk mengetahui kreativitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata, untuk menghidupkan ungkapan-ungkapan yang abstrak melalui pengunaan metafora. Setiap penulis diasumsikan memiliki gaya penulisan tersendiri dan memiliki konsep pemikiran sendiri dalam menciptakan metafora. Penelitian ini mendeskripsikan struktur metafora yang terdapat pada kumpulan puisi “Tidak Ada New York Hari Ini” Karya M. Aan Mansyur. Data yang dianalisi dalam penelitian ini adal 4 puisi dengan judul Aku Ingin Istirahat, Batas, Tidak Ada New York Hari Ini, dan Kesedihan puisi. Pengumpulan data mengunakan teknik observasi non-partisipan, pembacaan kritis, dan teknik pencatatan. Berdasarkan analisis, terdapat metafora yang digunkan pengarang ditemukan metafora berbentuk frasa maupun klausa. Pada tataran frasa, posisi atau letak unsur “citra” dapat di depan “topik” dan dapat pula di belakang topik. Sebaliknya, pada tataraan klausa unsur “citra” selalu berada di belakang “topik” karena bagian yang dijelaaskan, dideskripsikan diduduku oleh predikat, dan predikat dalam bahasa Indonesia cenderung berada di sebelah kanan subjek. Ditinjau berdasarkan kata yang digunakan pada unsur “citra” ditemukan beberapa jenis citraan metafora yakni metafora bercitra antropomorfik, metafora bercitra abstrak ke konkret dan metafora bercita sinestsia. Pemilihan citraan metafora yang bersifat abstrak ke konkret dan metafora antropomorfik lebih didominasi. Hal tersebut dapat mengambarkan kreativitas penulis dalam menghidupkan kata-kata dengan cara membandingkan sesuatu yang bersifat abstrak diungkapkan dengan sesuatu yang bersifat konkret. Begitu pula dengan pengunaan metafora bercitra antropomorfik mengambarkan kreatifitas penulis dalam mendayagunakan kata-kata dengan cara membandingkan kemiripan yang ada pada diri atau tubuh mereka sendiri.Kata kunci: puisi, metafora, unsur citra, unsur topik, pilihan citra