Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sosial tentang Sunat di Kabupaten Manggarai, NTT Heribertus Handi; Lidwina Dewiyanti Wea; Paskaliana Hilpriska Danal; Lusia Henny Mariati
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.10304

Abstract

ABSTRACT Circumcision is generally performed on males through surgical procedures for various reasons such as religious, cultural, social, and medical. Indonesia is a country with a majority Muslim population and is one of the countries with the highest Muslim population in the world. Along with the development of the world of health, circumcision has been carried out for health, medical and sexual reasons, but morals, religious, and cultural concepts greatly determine a person's belief system, including against circumcision, which in turn affects his attitude. This study was to identify the relationship between knowledge and attitudes of the Manggarai community towards circumcision, especially with religion and culture. This study followed 108 respondents by filling out an online questionnaire in March 2022. The questionnaire consisted of 2 types, the first about knowledge and the second is attitude questionnaires related to circumcision. The results showed a significant relationship between knowledge and attitudes (p-value: 0.018). Public knowledge about circumcision in the high and sufficient categories, but the decision to circumcise children is still closely related to religious and cultural beliefs. People do not want to circumcise children because it is not religious or cultural, even though it is very beneficial for health. Therefore, the role of health workers is to encourage and continue to educate the public about the medical benefits of circumcision people feel agreeing to do circumcision for their children even though the number is still the smallest. Keywords: Circumcision, Social Perception, Attitude  ABSTRAK Sunat umumnya dilakukan pada laki-laki melalui prosedur bedah karena berbagai alasan seperti agama, budaya, sosial dan medis. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam tertinggi di dunia. Seiring perkembangan dunia kesehatan, sirkumsisi telah banyak dilakukan karena alasan kesehatan, medis dan seksual, namun di sisi lain konsep moral, agama dan budaya sangat menentukan sistem kepercayaan seseorang termasuk terhadap sunat, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan dan sikap masyarakat Manggarai terhadap sunat. Penelitian ini diikuti oleh 108 responden dengan mengisi kuesioner online pada bulan Maret 2022. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang covid dan sikap masyarakat terhadap covid. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p-value: 0,018).  Masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang sunat namun keputusan untuk menyunatkan anak masih erat kaitannya dengan keyakinan agama dan budaya. Masyarakat tidak mau menyunatkan anak karena bukan merupakan kewajiban secara agama dan budaya meskipun secara kesehatan sangat bermanfaat. Karena itu, peran tenaga kesehatan adalah mendorong dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat sunat secara medis tentunya dengan tanpa adanya paksaan. Sebagai tenaga kesehatan, salah satu perannya adalah sebagai edukator dan fungsi tersebut memang harus terus berjalan. Kata Kunci: Sirkumsisi, Persepsi Sosial, Sikap
MHEALTH BERBASIS SMARTPHONE DALAM MANAJEMEN DIARE PADA ANAK BALITA Danal, Paskaliana Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

mHealth Berbasis Smartphone Dalam Manajemen Diare Pada Anak Balita. Diare selalu menjadi penyebab kematian terbesar pada balita. Penanganan diare terus menerus dilakukan dengan berbagai cara meliputi modifikasi lingkungan dan pemberian penyuluhan kesehatan. Cara terbaru yang dinilai menjadi potensi dalam meningkatkan perbaikan lingkungan untuk mencegah angka kesakitan diare adalah melalui pemanfaatan teknologi komunikasi sepertti smartphone. Tujuan kajian literatur ini adalah untuk mengidentifikasi perlunya aplikasi berbasis smartphone untuk manajemen diare pada anak balita. Beberapa sumber telah ditelaah untuk mengidentifikasi potensi penggunaan smartphone utnuk manajemen diare pada balita secara spesifik terhadap penerapannya di Indonesia. Hasil kajian ini ditemukan bahwa terdapat beberapa tantangan dan dukungan dalam penerapan manajemen diare berbasis mHealth di Indonesia.Tantangan tersebutmeliputi tantangan demografi dan kesenjangan kesehatan yang besar di Indonesia. Dukungan meliputi: penggunaan smartphone yang mudah dan luas serta keterlibatan orang tua dalam manajemen diare pada anak akan semakin aktif. Pada intinya, aplikasi berbasis smartphoneuntuk manajemen diare dapat diterapkan di Indonesia dengan memperhatikan keterlibatan keluarga terutama orang tua atau care giver.
HUBUNGAN ANTARA MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES SANTU PAULUS RUTENG TAHUN 2017 Wea, Lidwina Dewiyanti; Eka, Angelina Roida; Danal, Paskaliana Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Koping adalah suatu bentuk respon individu terhadap situasi bermasalah yang dialami yang tersusun dari stres fisiologi dan temperamen serta pengaturan emosi, perilaku, perhatian, motivasi dan kognisi. Depresi merupakan masalah psikiatrik paling berat yang berdampak pada ketidaksanggupan individu beradaptasi dengan aktivitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang menggunakan metode sampling purposive sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner koping adaptasi dari COPE Inventory dan kuesioner depresi adaptasi dari Beck Depression Inventory. Data distribusi frekuensi menunjukkan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah laki-laki yakni 22 orang (51.2%). Berdasarkan mekanisme koping, diketahui responden yang cenderung menggunakan strategi problem focused coping sebanyak 23 orang (53.5%), emotional focused coping sebanyak 18 orang (41.9%), sedangkan less useful dan mix coping berjumlah masing-masing 1 orang (2.3%). Berdasarkan tingkat depresi, diketahui responden yang tidak depresi sebanyak 19 orang (44.2%), depresi ringan 11 orang (25.6%), depresi sedang sebanyak 10 orang (23.3%) dan yang depresi berat sebanyak 3 orang (7.0%). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho didapatkan hasil sig. 0.755 dari variabel mekanisme koping dan tingkat depresi >0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel – variabel tersebut. Menurut peneliti, ketiadaan hubungan antar kedua variabel tersebut disebabkan oleh faktor lain seperti kesehatan dan energy, keyakinan positif, kemampuan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial dan dukungan material.
The Effectiveness of Demonstrating Handwashing Practices on Hand Hygiene Behavior Among School-Age Children in Tango Molas Village Astuti, Mennasinta Dewi; Iwa, Kornelia Romana; Danal, Paskaliana Hilpriska
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 3 (2024): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v12i3.714

Abstract

Demonstrating handwashing with soap under running water can reduce or even eliminate pathogens that cause infectious diseases. Hand hygiene refers to the act of cleaning hands using soap and rinsing under running water or using alcohol-based hand sanitizers. This study aimed to determine the effectiveness of handwashing demonstrations on hand hygiene behavior among school-age children in Tango Molas Village. The study used a quantitative method with a quasi-experimental design, specifically a control group pre-test–post-test approach. The control group consisted of students from SDI Rewung, while the intervention group consisted of students from SDI Kengko. The results of the Wilcoxon test on hand hygiene behavior in both groups (pre- and post-test) showed that the p-value in the experimental group was 0.001, indicating a statistically significant improvement in hand hygiene behavior among school-age children in Tango Molas Village.
Nutrition-Sensitive Factors Associated with the Stunted Growth of Under-Five Children with Infections in Rural Eastern Indonesia Danal, Paskaliana Hilpriska; Hepilita, Yohana; Wea, Lidwina Dewiyanti
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 3 (2024): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v12i3.766

Abstract

Nutrition-sensitive factors, such as infections, are indirect contributors to inadequate nutrient absorption. This study aims to identify the nutrition-sensitive factors associated with stunted growth among under-five children attending a public health center due to infection-related problems. A cross-sectional design was used, involving 47 children who visited the public health center in July 2022. Participants were recruited using purposive sampling. Data were collected using questionnaires, a microtoise, and the WHO growth chart. Bivariate analysis was performed using the Chi-square test, while multivariate analysis employed binary logistic regression. The results showed that 35 children had normal growth, while 12 were stunted. The most common nursing diagnosis was ineffective airway clearance (36.2%). Among the nutrition-sensitive factors, household water supply was the most dominant factor associated with stunted growth (OR = 42.317; p = 0.038). Poor access to clean water, mediated by infection, can hinder the linear growth of children.