Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES SANTU PAULUS RUTENG TAHUN 2017 Wea, Lidwina Dewiyanti; Eka, Angelina Roida; Danal, paskaliana Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol 3 No 1 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : STIKES Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Koping adalah suatu bentuk respon individu terhadap situasi bermasalah yang dialami yang tersusun dari stres fisiologi dan temperamen serta pengaturan emosi, perilaku, perhatian, motivasi dan kognisi. Depresi merupakan masalah psikiatrik paling berat yang berdampak pada ketidaksanggupan individu beradaptasi dengan aktivitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang menggunakan metode sampling purposive sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner koping adaptasi dari COPE Inventory dan kuesioner depresi adaptasi dari Beck Depression Inventory. Data distribusi frekuensi menunjukkan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah laki-laki yakni 22 orang (51.2%). Berdasarkan mekanisme koping, diketahui responden yang cenderung menggunakan strategi problem focused coping sebanyak 23 orang (53.5%), emotional focused coping sebanyak 18 orang (41.9%), sedangkan less useful dan mix coping berjumlah masing-masing 1 orang (2.3%). Berdasarkan tingkat depresi, diketahui responden yang tidak depresi sebanyak 19 orang (44.2%), depresi ringan 11 orang (25.6%), depresi sedang sebanyak 10 orang (23.3%) dan yang depresi berat sebanyak 3 orang (7.0%). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho didapatkan hasil sig. 0.755 dari variabel mekanisme koping dan tingkat depresi >0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel – variabel tersebut. Menurut peneliti, ketiadaan hubungan antar kedua variabel tersebut disebabkan oleh faktor lain seperti kesehatan dan energy, keyakinan positif, kemampuan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial dan dukungan material.
The Perceptions on breast cancer: a study on nuns in Manggarai Wea, Lidwina Dewiyanti
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v9i1.164

Abstract

This study collect information on nuns in Manggarai whom categorized as nulliparity. 6 nuns are participated on this research. Qualitative study were used to browse themes related to the perception on breast cancer. Data were collected using interview recorded with voice recorder. Study findings emphasized several important facts that influencing their behavior on giving opinion of breast cancer. There were 4 themes obtained. First theme was the lack of knowledge. The theme represented by the findings that the majority of the participant could not answer the question on definition, etiology, sign and symptom, and the cancer treatment. The second theme was belief. Majority of participant belief that they could not possibly suffer from breast cancer because they are unmarried and their life style within the monastery is being maintain better. The third theme was the habituality. The statement supporting this theme was within the monastery there were no discussion on reproductive health, they thought that the said discussion was not the priority on the monastery life. The fourth theme was hope. This theme was appear as the majority of participant wished for the health education on reproductive health especially on breast cancer. Thus, the findings on this research explain that the participants had not yet obtained the proper information of breast cancer. Belief and habits orelated to breast cancer also appear in the study findings, that also related to culture and custom going on for a long period of time. Wishful response stated by participants was the findings need to be noticed by all involved stakeholder. Participant needed the accurate information on reproductive health specifically, breast cancer.
PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI DESA SAMBI, REOK BARAT, KABUPATEN MANGGARAI Heribertus Handi Erick; Claudia Fariday Dewi; Lusia Henny Mariati; Yohana Hepilita; Kornelia Iwa; Maria Getrida Simon; Lidwina Dewiyanti Wea
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v3i2.403

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Sambi Kecamatan Reok Barat dalam mengelola kacang kedelai menjadi susu kedelai. Pengelolaan susu kedelai bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarajat Desa Sambi khususnya anak-anak agar terhindar dari masalah gizi salahsatunya adalah stunting. Pemilihan Desa Sambi sebagai tempat pelaksanaan pengabdian didasarkan oleh data pusat Kesehatan Desa sambi yang menunjukkan terdapat 15 % anak usia sekolah dan balita mengalami kekurangan gizi, Laki – laki dewasa produktif 7% bebadan kurus. Kegiatan pengolahan susu kedelai diawali dengan penyampaian materi tentang gizi kemudian dilanjutkan dengan metode pengolahan susu kedelai dan mempraktikkan cara pengolahannya. Karena pentingnya gizi bagi kehidupan manusia maka program pengabdian kepada masyarakat di desa Sambi yang dilakukan oleh tim dosen Univeristas katolik santu paulus Ruteng mampu menghasilkan bubuk susu kedelai yang dapat dinikmati oleh masyarakat desa sambi setiap hari.
PANDANGAN TENTANG KANKER PAYUDARA: STUDI DARI PARA BIARAWATI DI KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NTT Lidwina Dewiyanti Wea; Heribertus Handi; Claudia Fariday Dewi; Fransiska Yuniati Demang
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2020): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study collect information on nuns in Manggarai whom categorized as nulliparity. 6 nuns are participated on this research. Qualitative study were used to browse themes related to the perception on breast cancer. Data were collected using interview recorded with voice recorder. Study findings emphasized several important facts that influencing their behavior on giving opinion of breast cancer. There were 4 themes obtained. First theme was the lack of knowledge. The theme represented by the findings that the majority of the participant could not answer the question on definition, etiology, sign and symptom, and the cancer treatment. The second theme was belief. Majority of participant belief that they could not possibly suffer from breast cancer because they are unmarried and their life style within the monastery is being maintain better. The third theme was the habituality. The statement supporting this theme was within the monastery there were no discussion on reproductive health, they thought that the said discussion was not the priority on the monastery life. The fourth theme was hope. This theme was appear as the majority of participant wished for the health education on reproductive health especially on breast cancer. Thus, the findings on this research explain that the participants had not yet obtained the proper information of breast cancer. Belief and habits orelated to breast cancer also appear in the study findings, that also related to culture and custom going on for a long period of time. Wishful response stated by participants was the findings need to be noticed by all involved stakeholder. Participant needed the accurate information on reproductive health specifically, breast cancer.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Sosial Terhadap Self-Care Behavioral pada Pasien Hemodialisis dengan Atriovenous Fistula dan Double Catheter Lumen Oliva Suyen Ningsih; Heribertus Handi; Lidwina Dewiyanti Wea; Dorothea Nasvia; Karolus Fransiskus Tono
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 1 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.93 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i1.1913

Abstract

Akses vaskular pada pasien hemodialisis dapat menimbulkan komplikasi yang menyebabkan kematian. Komplikasi dapat dicegah melalui perilaku self-care. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan sosial terhadap perilaku self-care pada pasien yang menjalankan hemodialisis dengan menggunakan atriovenous fistula dan double catheter lumen. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD BLUD dr.Ben Mboi dan RSUD dr.TC.Hilers Maumere pada April 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalankan hemodialisis dengan menggunakan atriovenous fistula dan double catheter lumen (n=65). Teknik pengambilan sampling menggunakan convenience sampling. Analisis data menggunakan chi-sguare. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku self-care yang baik pada pasien hemodialisi yang menggunakan atriovenous fistula dan double catheter lumen sebanyak 33 responden (51 %) sedangkan yang kurang baik sebanyak 32 responden (49%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (OR 5.208, 95 % CI 1.758-15.192, p value 0.002) dan dukungan sosial (OR 6.065, 95 % CI 1.195-30.782, p value 0.018) dengan perilaku self-care. Pendidikan kesehatan mengenai self-care pada pasien hemodialisis dengan menggunakan atriovenous fistula dan double catheter lumen perlu diberikan secara rutin pada saat pasien menjalankan hemodialisis. Dukungan sosial dari keluarga dan petugas kesehatan diperlukan untuk meningkatkan perilaku self-care.
Edukasi Kesehatan Daring Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Tentang Pencegahan Penularan Covid 19 di Kecamatan Langke Rembong Manggarai NTT Angelina Roida Eka; Lidwina Dewy Wea; Bonavantura Nursi Nggarang; Maria G Simon; Aldegonda F Jeharut; Anastasia Bandar; Maria Helena Nei; Rosalia D Padut
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4564

Abstract

ABSTRAK Sejak ditetapkan sebagai pandemik hingga kini corona viruse disease (COVID-19) telah menginfeksi 30 juta orang di seluruh dunia dan  1.7 Juta orang di Indonesia. Di Provinsi NTT orang dengan COVID-19 telah mencapai angka 16347 orang termasuk 1961 orang yang berasal dari Manggarai. World Health Organisation (WHO) merekomendasikan cara terbaik untuk terhindar dari penyakit ini adalah dengan melakukan pencegahan penularan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial dan fisik. Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi panduan tersebut dan bahkan tidak peduli. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat di Manggarai khususnya kecamatan Langke Rembong tentang COVID-19. Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan media Whatsapp. Sebanyak 160 orang yang bersedia untuk mengikuti kegiatan dibagi ke dalam 8 kelompok masing-masing berisikan 20  peserta. Kegiatan ini terdiri dari 3 pokok kegiatan yaitu (1)Pemberian edukasi tentang peningkatan imunitas fisik dan cara pencegahan penularan COVID-19 (2) Latihan mandiri edukasi tentang peningkatan imunitas fisik dan cara pencegahan penularan COVID-19 (3) Evaluasi setelah edukasi dan latihan mandiri. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah  bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan klien setelah dilakukan edukasi kesehatan secara online yaitu sebelum dilakukan rata-rata pengetahuan sebelum adalah 11,57 menjadi 17,23 setelah dilakukan. Selain itu terjadi juga peningkatan perilaku sebelum edukasi dari 16,23 menjadi 21,03. Hasil tersebut diharapkan menjadi saran bagi pemerintah dan tenaga kesehatan daerah untuk terus memberikan informasi tentang COVID-19 dan  memotivasi masyarakat  untuk melakukan perilaku pencegahan COVID-19 dan mengurangi penularan. Kata Kunci: edukasi kesehatan, COVID-19, Pencegahan penularan  ABSTRACT Since it was declared a pandemic until now the corona virus disease (COVID-19) has infected 160 million people worldwide and 1.7 million people in Indonesia. In NTT Province, the number of people with COVID-19 has reached 16347 people including 1961 people who came from Manggarai regency. The World Health Organization (WHO) recommends that the best way to avoid this disease is to prevent transmission and improve physical health. However, there are still many people who do not comply with these guidelines and do not even care. This community service aims to increase the knowledge and behavior of the people in Mangarai about COVID-19. This community service is carried out online using Whatsapp. A total of 160 people who were willing to take part in the activity were divided into 8 groups Whatsapp which each contained 20 participants. This activity consists of 3 main activities, namely (1) Providing education about increasing physical immunity and ways to prevent transmission of COVID-19 (2) Self-training education on increasing physical immunity and ways to prevent transmission of COVID-19 (3) Evaluation after education and training independently. The result of this community service is that there is a significant increase in knowledge and behavior after online health education; The mean value of knowledge before the health education is 11.57 and increases to 17.23 after.  The mean of behavior before health education is 16.23 and 21, 03 afterward. These results are expected to be suggestions for the government and local health workers to continue to provide information about COVID-19 and motivate the public to take COVID-19 prevention behavior seriously to reduce COVID-19 transmission. Key Words: Health education, COVID-19, transmission prevention
Penerapan Visualisasi Tentang Vaksin Covid 19 Menggunakan Pendekatan Bahasa Daerah Manggarai Sebagai Upaya Meningkatkan Kesiapan Masyarakat Menerima Vaksin Lidwina Dewiyanti Wea; Egidius Mera; Maria Ivany Suriaty; Dorotea Nasvia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4675

Abstract

ABSTRAK Pandemi covid 19 telah membawa banyak perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Pandemi juga menimbulkan keresahan akibat banyaknya masyarakat yang harus di rawat di pusat-pusat kesehatan bahkan angka pasien yang meninggal semakin meningkat dari ke hari. Hal ini membuat konsentrasi dunia tertuju pada bagaimana cara untuk bisa memutus mata rantai penyakit ini. Telah banyak upaya yang dilakukan mulai dari pembatasan aktivitas masyarakat, penerapan regulasi penanganan, aturan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan yang terbaru adalah dihasilkannya vaksin sebagai upaya pencegahan penyakit ini.  Ditemukannya vaksin tidak serta merta membuat masyarakat merasa lega namun banyak juga masyarakat takut menerima vaksin akibat kurangnya mendapat informasi. Dengan adanya pandemi yang tidak memungkinkan penyampaian informasi dilakukan secara langsung maka metode sosialisasi menggunakan visualisasi dirasa lebih tepat untuk diterapkan. Visualisasi merupakan cara menyampaikan informasi menggunakan gambar secara daring. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat umum terkait vaksin covid 19 dengan menggunakan pendekatan Bahasa Daerah agar lebih mudah di pahami. Hasil kegiatan ini meningkatkan pengetahuan tentang vaksin dan vaksinasi covid 19 serta tingkat kecemasan menjadi berkurang, dimana 85% peserta mengatakan puas dengan informasi yang disampaikan dan mereka menjadi lebih mengerti serta kecemasan mereka menjadi berkurang. Pemberian vaksin covid 19 di lakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat, karena itu sosialisasi masih terus perlu dilakukan dan menjadi program edukasi wajib di berbagai tempat dan media. Kata Kunci: Covid 19, Vaksin, Visualisasi  ABSTRACT The covid-19 pandemic brought enormous change in society. Pandemic also creates anxiety due to the increasing number of infected people treated in health care facilities and increasing the disease mortality rate. Thus, it is undeniably a worldwide concern to stop disease transmission. Plenty of efforts have been carried out namely activity restrictions, disease control and management, mask use guidelines, hand washing, and social distancing, and the more recent is vaccination in order to stop this disease transmission. The vaccine discovery does not instantly create relief amongst the society, moreover, the vaccine hesitancy is occurred due to the lack of information.  Pandemic creates social distancing made the direct information delivery is difficult to be done, thus, online visual socialization is deemed more suitable. The aim of this activity is to provide understanding to the general public on covid-19 vaccination using local language to make it easier to perceive.  The result of this activity is the increasing knowledge on Covid-19 vaccine and vaccination and reducing the anxiety level among the participants. 85% of participants said that their knowledge increases and their anxiety.  Covid-19 vaccination will be conducted gradually and take a long time to access all of the population, thus continuous socialization is a vital education program in every place and media. Keywords: Covid 19, Vaccine, Visualization
EDUKASI SADARI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA KELOMPOK KHUSUS: SEBUAH TINDAK LANJUT HASIL RISET Lidwina Dewiyanti Wea; Lusia Henny Mariati; Maria Getrida Simon; Derfina Maria Bahagia Idu; Maria Imelda Egar; Helena Priyunita Asa; Maria V Piat
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1989

Abstract

Semua kalangan masyarakat memiliki hal yang sama untuk mendapatkan tambahan pengetahuan, demikian pula kaum biarawati yang merupakan sekelompok perempuan yang memilih untuk menjalani kehidupannya didalam biara. Pengetahuan yang baik tentang proses terjadinya kanker sangat penting diketahui termasuk oleh golongan nulliparitas karena juga memiliki resiko mengalami kanker payudara. Hasil penelitian sebelumnya tentang pemahaman para biarawati tentang kanker payudara, menyebutkan bahwa salah satu masalah yang di hadapi para biarawati adalah kurangnya pengetahuan akan masalah reproduksi khususnya kanker payudara. Mereka sangat membutuhkan sosialisasi tentang kanker payudara karena selama ini mereka beranggapan bahwa kondisi mereka yang tidak kawin dan memiliki anak tidak beresiko terkena kanker payudara. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan kepada para biarawati dalam kelompok kecil untuk menjadi kader promosi kesehatan payudara kepada komunitas-komunitas lainnya terutama pada komunitas biara lain. Sebanyak 20 orang biarawati terlibat dalam kegiatan ini. Metode kegiatan berupa ceramah, diskusi, melakukan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri dan tahap evaluasi. Metode sharing pengetahuan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan para biarawati dalam kategori tinggi sebesar 73,6%, sehingga kegiatan ini berdampak pada perubahan pola pikir dan perilaku para biarawati dalam menjaga kesehatan reproduksi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TENTANG SUNAT DI KABUPATEN MANGGARAI, NTT Hibertus Handi; Lidwina Dewiyanti Wea; Lusia Henny Mariati; Paskaliana Hilpriska Danal
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v12i2.1598

Abstract

ABSTRAK Sunat umumnya dilakukan pada laki-laki melalui prosedur bedah karena berbagai alasan seperti agama, budaya, sosial dan medis. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam tertinggi di dunia. Seiring perkembangan dunia kesehatan, sirkumsisi telah banyak dilakukan karena alasan kesehatan, medis dan seksual, namun di sisi lain konsep moral, agama dan budaya sangat menentukan sistem kepercayaan seseorang termasuk terhadap sunat, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap. Manggarai sebagai salah satu daerah dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik dengan sistem adat dan kebudayaan yang masih sangat kental, namun disisi lain telah banyak masyarakat dengan berbagai tingkat pendidikan dan status sosial yang tentunya berpengaruh terhadap sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan dan sikap masyarakat Manggarai terhadap sunat. Penelitian ini diikuti oleh 108 responden dengan mengisi kuesioner online pada bulan Maret 2022. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang covid dan sikap masyarakat terhadap covid. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p-value: 0,018). Masyarakat memiliki pengetahun yang baik tentang sunat namun keputusan untuk menyunatkan anak masih erat kaitannya dengan keyakinan agama dan budaya. Masyarakat tidak mau menyunatkan anak karena bukan merupakan kewajiban secara agama dan budaya meskipun secara kesehatan sangat bermanfaat. Karena itu, peran tenaga kesehatan adalah mendorong dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat sunat secara medis tentunya dengan tanpa adanya paksaan. Sebagai tenaga kesehatan, salah satu perannya adalah sebagai edukator dan fungsi tersebut memang harus terus berjalan. Kata Kunci: Sirkumsisi, Persepsi Sosial, Sikap
Assessment and Management of Dehydration in Children Based on Digital: A Systematic Review Wea, Lidwina Dewiyanti; Dewi, Yulis Setiya; Efendi, Ferry
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 8 No 1 (2024): Medical Technology and Public Health Journal March 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v8i1.4779

Abstract

Dehydration remains a critical issue in children and can pose a risk of mortality. Nurses play a crucial role in promptly and accurately preventing dehydration, beginning with the recognition of its causes and symptoms in patients. A thorough assessment by nurses is key to ensuring proper and timely treatment of dehydrated patients, especially in high-activity emergency units. The integration of technology into emergency units is essential for enhancing patient services and decision-making processes. This study aims to conduct a systematic review by analyzing the use of mobile phone applications in assessing signs of dehydration and possible management in hospital services. Four databases (Scopus, Science Direct, and Pubmed) were used in this study using the keywords assessment, smartphone, and dehydration management. Access to the quality of this study using a cross-sectional design from Joanna Briggs Institute. Use the PRISMA flowchart to summarize the study selection. Limit for the last eight years, namely 2017 – 2022. The results of this study met the inclusion criteria, including patients with dehydration caused by gastroenteritis problems and pediatric or pediatric patients. inclusion and exclusion criteria applied to the PICOS framework. The result of eleven studies in the article found that a digital-based dehydration management approach is very beneficial for the effectiveness of services and initial assessment of the patient's clinical condition. The integrity of digital technology in healthcare has revolutionized many aspects of healthcare management and delivery. By implementing digital solutions such as dehydration management documents, health workers can improve their ability to prevent and treat dehydration.