Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES SANTU PAULUS RUTENG TAHUN 2017 Wea, Lidwina Dewiyanti; Eka, Angelina Roida; Danal, paskaliana Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol 3 No 1 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : STIKES Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Koping adalah suatu bentuk respon individu terhadap situasi bermasalah yang dialami yang tersusun dari stres fisiologi dan temperamen serta pengaturan emosi, perilaku, perhatian, motivasi dan kognisi. Depresi merupakan masalah psikiatrik paling berat yang berdampak pada ketidaksanggupan individu beradaptasi dengan aktivitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang menggunakan metode sampling purposive sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner koping adaptasi dari COPE Inventory dan kuesioner depresi adaptasi dari Beck Depression Inventory. Data distribusi frekuensi menunjukkan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah laki-laki yakni 22 orang (51.2%). Berdasarkan mekanisme koping, diketahui responden yang cenderung menggunakan strategi problem focused coping sebanyak 23 orang (53.5%), emotional focused coping sebanyak 18 orang (41.9%), sedangkan less useful dan mix coping berjumlah masing-masing 1 orang (2.3%). Berdasarkan tingkat depresi, diketahui responden yang tidak depresi sebanyak 19 orang (44.2%), depresi ringan 11 orang (25.6%), depresi sedang sebanyak 10 orang (23.3%) dan yang depresi berat sebanyak 3 orang (7.0%). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho didapatkan hasil sig. 0.755 dari variabel mekanisme koping dan tingkat depresi >0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel – variabel tersebut. Menurut peneliti, ketiadaan hubungan antar kedua variabel tersebut disebabkan oleh faktor lain seperti kesehatan dan energy, keyakinan positif, kemampuan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial dan dukungan material.
Manajemen Beban dengan Pendekatan Terapi Keluarga Triangles dalam Mengatasi Beban Subjektif Keluarga Merawat Klien Diabetes Melitus Surya Efendi; Herni Susanti; Ice Yulia Wardani; Angelina Roida Eka
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.36 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.2.2020.153-160

Abstract

Diabetes Melitus atau DM merupakan penyakit metabolik dengan angka kejadian yang mengalami peningkatan setiap tahunnya baik di dunia maupun di Indonesia. DM dapat memberikan dampak kepada penderita dan keluarga yang merawat. Dampak yang dialami keluarga dalam merawat penderita DM adalah meningkatnya beban keluarga yang akan berpengaruh terhadap kualitas perawatan kepada klien. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai penerapan manajemen beban dengan pendekatan terapi keluarga triangles dalam mengatasi beban subjektif keluarga merawat klien DM. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah laporan kasus. Intervensi dilakukan terhadap satu keluarga penderita DM. Beban subjektif keluarga dinilai melalui pengamatan dan wawancara setelah intervensi dilaksanakan. Hasil yang didapatkan adalah beban subjektif keluarga, yaitu sedih dan kesal akibat kesalahpahaman antara klien dan keluarga dapat teratasi setelah dilakukan manajemen beban dengan pendekatan terapi keluarga triangles. Kata kunci: diabetes mellitus, manajemen beban, psikoedukasi keluarga, terapi keluarga triangles BURDEN MANAGEMENT WITH TRIANGLES FAMILY THERAPY APPROACH IN OVERCOMING SUBJECTIVE FAMILY BURDEN THREATING THE CLIENTS OF DIABETES MELITUS ABSTRACTDiabetes Mellitus or DM  is a metabolic disease with an increasing incidence every year. DM affects patients and families who care of them. The impact experienced by the family in treating patients with DM is increased family burden which will affect the quality of client care. The purpose of this study is to conduct further analysis of family burden management with triangles therapy approach in overcoming subjective burden of caring clients with DM. The method used in this study is a case report. This study was conducted on a family of DM patients. The subjective burden of the family was assessed through observation and interviews after the intervention is carried out. The results were the subjective family burden, that was sad and upset due to misunderstanding between client and family can be resolved after burden management with family triangles therapy approach was done. Keywords: burden management, diabetes mellitus, family psychoeducation, family triangles therapy
A LITERATURE REVIEW: FACTORS RELATED TO THE PASUNG AMONG PEOPLE WITH MENTAL ILLNESS: DOI: https://doi.org/10.35654/ijnhs.v2i2.95 Angelina Roida Eka; Novy Helena Catharina Daulima
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 2 No. 2 (2019): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.803 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v2i2.95

Abstract

Physical restraint and confinement (pasung) by families of people with mental illness is known to occur in many parts of the world Pasung is a common human right violation on people with mental illness found on every country in the world especially in developing countries like Indonesia. In Indonesia the term pasung refers to the physical restraint or confinement of "criminals, crazy and dangerously aggressive people. Despite the classification as Human Right Violation, pasung is constantly performed in Indonesia. In 2018, around 18% people with mental ilness experienced pasung. This study aimed to identify factors related to pasung. The researcher conduct the literature review on the credible sources. Five databases were used including Science Direct, Proquest, Scopus, Ebsco, and Google Scholar. Study result identified that factors related to pasung come from person with mental illness, family and community. The pasung phenomena within the community on people with mental illness ironically have a limited sources of research especially the ethnographic study of the said phenomena. Ethnographic study on pasung is important to elucidate the social and cultural meanings of the practice in a variety of settings and cultures especially in Indonesia, which take an enourmous impact within the community including the practice of pasung on people with mental illness.
Edukasi Kesehatan Daring Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Tentang Pencegahan Penularan Covid 19 di Kecamatan Langke Rembong Manggarai NTT Angelina Roida Eka; Lidwina Dewy Wea; Bonavantura Nursi Nggarang; Maria G Simon; Aldegonda F Jeharut; Anastasia Bandar; Maria Helena Nei; Rosalia D Padut
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4564

Abstract

ABSTRAK Sejak ditetapkan sebagai pandemik hingga kini corona viruse disease (COVID-19) telah menginfeksi 30 juta orang di seluruh dunia dan  1.7 Juta orang di Indonesia. Di Provinsi NTT orang dengan COVID-19 telah mencapai angka 16347 orang termasuk 1961 orang yang berasal dari Manggarai. World Health Organisation (WHO) merekomendasikan cara terbaik untuk terhindar dari penyakit ini adalah dengan melakukan pencegahan penularan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial dan fisik. Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi panduan tersebut dan bahkan tidak peduli. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat di Manggarai khususnya kecamatan Langke Rembong tentang COVID-19. Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan media Whatsapp. Sebanyak 160 orang yang bersedia untuk mengikuti kegiatan dibagi ke dalam 8 kelompok masing-masing berisikan 20  peserta. Kegiatan ini terdiri dari 3 pokok kegiatan yaitu (1)Pemberian edukasi tentang peningkatan imunitas fisik dan cara pencegahan penularan COVID-19 (2) Latihan mandiri edukasi tentang peningkatan imunitas fisik dan cara pencegahan penularan COVID-19 (3) Evaluasi setelah edukasi dan latihan mandiri. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah  bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan klien setelah dilakukan edukasi kesehatan secara online yaitu sebelum dilakukan rata-rata pengetahuan sebelum adalah 11,57 menjadi 17,23 setelah dilakukan. Selain itu terjadi juga peningkatan perilaku sebelum edukasi dari 16,23 menjadi 21,03. Hasil tersebut diharapkan menjadi saran bagi pemerintah dan tenaga kesehatan daerah untuk terus memberikan informasi tentang COVID-19 dan  memotivasi masyarakat  untuk melakukan perilaku pencegahan COVID-19 dan mengurangi penularan. Kata Kunci: edukasi kesehatan, COVID-19, Pencegahan penularan  ABSTRACT Since it was declared a pandemic until now the corona virus disease (COVID-19) has infected 160 million people worldwide and 1.7 million people in Indonesia. In NTT Province, the number of people with COVID-19 has reached 16347 people including 1961 people who came from Manggarai regency. The World Health Organization (WHO) recommends that the best way to avoid this disease is to prevent transmission and improve physical health. However, there are still many people who do not comply with these guidelines and do not even care. This community service aims to increase the knowledge and behavior of the people in Mangarai about COVID-19. This community service is carried out online using Whatsapp. A total of 160 people who were willing to take part in the activity were divided into 8 groups Whatsapp which each contained 20 participants. This activity consists of 3 main activities, namely (1) Providing education about increasing physical immunity and ways to prevent transmission of COVID-19 (2) Self-training education on increasing physical immunity and ways to prevent transmission of COVID-19 (3) Evaluation after education and training independently. The result of this community service is that there is a significant increase in knowledge and behavior after online health education; The mean value of knowledge before the health education is 11.57 and increases to 17.23 after.  The mean of behavior before health education is 16.23 and 21, 03 afterward. These results are expected to be suggestions for the government and local health workers to continue to provide information about COVID-19 and motivate the public to take COVID-19 prevention behavior seriously to reduce COVID-19 transmission. Key Words: Health education, COVID-19, transmission prevention
Pengaruh Koping Religious terhadap Stres selama Pandemik pada Masyarakat di Daerah Terpencil Theofilus Acai Ndorang; Angelina Roida Eka; Paskaliana Hilpriska Danal
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i1.6814

Abstract

Abstrak Koping religious merupakan salah satu strategi adaptif untuk manajemen stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan koping religious dengan stress pada masyarakat Manggarai selama pandemic COVID-19.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisa regrisi logistic multinomial pada 399 responden yang tersebar di seluluh Manggarai. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner daring melalui google form dengan menggunakan kuisioner Perceived Scale Stress (PSS) dan Brief Religious Cope. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara koping religious positif dan negative terhadap tingkat stress. Semakin besar penggunaan koping religious positif, maka semakin rendah tingkat stress (Cov: -1,790, Pvalue: 0,000) sebaliknya semakin tinggi penggunaan koping religious negative, maka semakin tinggi tingkat stress (Cov: 2.317, Pvalue: 0.000). Hasil penelitian menujukkan pentingnya pengembangan proram berbasis spiritualitas dalam mencegah stress terutama dalam masa pandemic COVID-19. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat lebih dalam variable-variabel lain yang berhubungan dengan stress dan koping religiousKata kunci: Koping Religius. Tingkat stress, Pandemik COVID-19
Studi Deskriptif Kualitatif tentang Dampak Kuliah Daring bagi Mahasiswa Keperawatan Angelina Roida Eka; Heribertus Handi; Bonavantura Nggarang; Yohanes Jakri; Theofilus Acai Ndorang
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i1.6835

Abstract

Penyebaran COVID-19 yang tinggi menyebabkan kebijakan dilakukan kelas daring bagi mahasiswa di selurun Indonesia termasuk di Manggarai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa keperawatan dalam melakukan kuliah daring. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diambil dengan menggunakan focused grop discussion terhadap 32 orang mahasiswa yang dibagi dalam 4 kelompok selama 55 menit setiap kelompok. Analisa penelitian adalah analisa tematik dengan menggunakan aplikasi Atlas-ti. Hasil penelitian ini mengungkapkan 3 tema yaitu (1) dampak negative kuliah daring yaitu motivasi kurang, perasaan negatif, dan masalah kesehatan fisik, (2) dampak positif kuliah daring yaitu menambah wawasan tentang teknologi, mengurangi penyebaran COVID-19, dan memiliki waktu luang lebih banyak (3) Kuliah tatap muka lebih baik dari kuliah daring. Hasil penelitian ini menunjukkan perkuliahan daring memiliki dampak postif maupun negative yang mempengaruhi mahasiswa. Hasil menunjukkan bahwa meski memiliki kelebihan, mahasiswa memilih untuk melakukan kuliah secara tatap muka terutama karena kuliah tatap muka lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan asuhan keperawatan.Key word: Kuliah Daring, Dampak kuliah daring, Pandemik COVID-19, Dampak positif Kuliah Daring, Dampak Negatif Kuliah Daring
HUBUNGAN ANTARA MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES SANTU PAULUS RUTENG TAHUN 2017 Wea, Lidwina Dewiyanti; Eka, Angelina Roida; Danal, Paskaliana Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Koping adalah suatu bentuk respon individu terhadap situasi bermasalah yang dialami yang tersusun dari stres fisiologi dan temperamen serta pengaturan emosi, perilaku, perhatian, motivasi dan kognisi. Depresi merupakan masalah psikiatrik paling berat yang berdampak pada ketidaksanggupan individu beradaptasi dengan aktivitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa program studi keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang menggunakan metode sampling purposive sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner koping adaptasi dari COPE Inventory dan kuesioner depresi adaptasi dari Beck Depression Inventory. Data distribusi frekuensi menunjukkan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah laki-laki yakni 22 orang (51.2%). Berdasarkan mekanisme koping, diketahui responden yang cenderung menggunakan strategi problem focused coping sebanyak 23 orang (53.5%), emotional focused coping sebanyak 18 orang (41.9%), sedangkan less useful dan mix coping berjumlah masing-masing 1 orang (2.3%). Berdasarkan tingkat depresi, diketahui responden yang tidak depresi sebanyak 19 orang (44.2%), depresi ringan 11 orang (25.6%), depresi sedang sebanyak 10 orang (23.3%) dan yang depresi berat sebanyak 3 orang (7.0%). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho didapatkan hasil sig. 0.755 dari variabel mekanisme koping dan tingkat depresi >0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel – variabel tersebut. Menurut peneliti, ketiadaan hubungan antar kedua variabel tersebut disebabkan oleh faktor lain seperti kesehatan dan energy, keyakinan positif, kemampuan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial dan dukungan material.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA KELAS XII DI MAN MANGGARAI TIMUR TAHUN 2021 Padut, Rosalia Dalima; Nggarang, Bonavantura Nursi; Eka, Angelina Roida
Wawasan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik terhadap lawan jenis maupun sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada remaja kelas XII di MAN Manggarai Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 90 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 57 responden (63,3%) memiliki perilaku seksual tidak berisiko dan sebanyak 33 responden (36,7%) memiliki perilaku seksual berisiko. Analisis bivariat menggunakan uji chi – square dengan α = 0,05 (H0 ditolak jika p < α). Jenis kelamin (p= 0,003), faktor pola asuh orangtua (p = 0,000), pengaruh teman sebaya (p = 0,000), paparan media pornografi (p = 0,000) dan pengetahuan (p = 0,003) memiliki hubungan dengan perilaku seksual remaja kelas XII (p < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta menambah wawasan mahasiswa tentang perilaku seksual berisiko sehingga dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan penyuluhan kepada remaja.
PERAN TEKNOLOGI SMART PHONE DALAM PENCEGAHAN BUNUH DIRI : LITERATURE REVIEW Eka, Angelina Roida; Danal, Paskalina Hilpriska
Wawasan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak orang dengan resiko bunuh diri tidak mendapatkan pertolongan dan tidak berhubungan dengan pelayanan kesehatan jiwa. Teknologi Smartphone bisa menjadi cara yang menyediakan bantuan berupa safe plan dan dukungan terhadap orang resiko bunuh diri. Artikel ini merupakan hasil telaah dari 15 artikel yang didapatkan dari Proquest, google scholar, dan Science Direct tentang penggunaan teknologi smartphone seperti SMS dan Aplikasi dalam mencegah bunuh diri dan bertujuan untuk melihat kelebihan, kekurangan dan kemungkinan penerapan di Indonesia. Penggunaan teknologi smartphone baik digunakan terutama pada negara berkembang dan kurang pelayanan kesehatan jiwa seperti Indonesia karena lebih praktis, hemat biaya, dan juga cocok bagi orang yang ingin merahasiakan identitasnya karena stigma tentang kesehatan jiwa. Walaupun demikian terdapat keterbatasan seperti tidak semua orang mengerti tentang teknologi smartphone, masalah privasi, dan keterbatasan sinyal. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian tentang teknologi smartphone untuk mencegah bunuh diri, sehingga sehingga dapat mengukur penerapan teknologi ini di Indonesia.
HUBUNGAN PROSES BELAJAR DARING DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTU PAULUS RUTENG Rahmat, Efram Igrenino; Nggarang, Bonavantura Nursi; Eka, Angelina Roida
Wawasan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak dari pandemic Covid-19 pada proses belajar cukup terasa. Masalah yang dihadapi, proses belajar menggunakan media daring ini lebih melelahkan dan membosankan karena mereka tidak dapat berinteraksi dengan dosen maupun teman lainnya. Dengan demikian dapat mengakibatkan frustasi pada mahasiswa, dan bila terus berlanjut dapat menimbulkan stress. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan proses belajar daring dengan tingkat stres pada mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 152 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, tempat penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, waktu penelitian dilaksanakan pada 09 Maret sampai dengan 30 April 2022. Hasil penelitian menunjukan proses belajar daring yang paling banyak pada kategori kurang 77 orang (50.7%) dan yang paling sedikit pada kategori cukup 75 orang (43.3%) dan mahasiswa yang paling banyak mengalami stress sedang 65 orang (42.7%) dan yang paling sedikit stress ringan 8 orang (5.3%). Analisis data menggunakan uji Chi-Square, antara proses belajar daring dan tingkat stress dengan hasil uji nilai p value 0,0001<(0,05) Hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan proses belajar daring dan tingkat stress pada mahasiswa.