Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Mixed-Fruit Juice on Uterine Contractions and Cervical Dilatation During the First Stage of Delivery Martasari, Bellia Loranthifolia; Cahyadi, Wisnu; Nugraha, Gaga Irawan; Husin, Farid; Susiarno, Hadi; Hidayat, Yudi Mulyana; Satari, Mieke Hemiawati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.214 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i1.2908

Abstract

Energy imbalance in delivery can inhibit the action of glycolytic enzymes and interfere with chemical reactions in muscle cells. These nuisances may interfere with uterine contractions that obstruct cervical dilatation. Therefore, mothers require a nutritional alternative which is practical, generates energy quickly and supplies glucose needed for uterine contractions. These can be fulfilled with a mixed-fruit juice beverage. Mixed-fruit juice consists of fruits, Tunisian dates, honey, and red beans. This study aims to analyze the effect of the mixed-fruit extract on uterine contraction and cervical dilatation during the first stage of delivery. This study used a randomized controlled trial design. The target population was all the mothers who would give birth in Bandung city in March−April 2017. The samples of this study were the gravida <4 who would give birth at the Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar/PONED (Basic Emergency Obstetric and Neonatal Care/BEONC) Puskesmas (Public Health Center) Ibrahim Ajie, Puter, Garuda, Pagarsih, and Padasuka, consisting of 30 subjects as the treatment group and other 30 subjects as the control group. Uterine contractions and cervical dilatation were measured clinically and recorded on partograph. The analysis of data was done using the chi-square test, independent t test, and Mann-Whitney test. The results showed that there was the effect of mix-juice on the frequency, the duration and the intensity of uterine contractions and cervical dilatation with p value<0.05 and relative risk (RR) values respectively of 1.3, 3.3, 2.6, 1.7. In conclusion, consuming mixed-fruit juice during the first stage of delivery give a significant impact on the progress of uterine contractions and cervical dilatation.PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN MIX JUICE TERHADAP KONTRAKSI UTERUS DAN PEMBUKAAN SERVIKS SELAMA KALA I PERSALINANKetidakseimbangan energi saat persalinan dapat menghambat kerja enzim glikolitik dan mengganggu reaksi kimia dalam sel otot sehingga dapat menghambat kontraksi otot dan pembukaan serviks. Perlu alternatif nutrisi ibu bersalin yang praktis, cepat menghasilkan energi, dan memberikan asupan glukosa yang dibutuhkan untuk kontraksi uterus dalam bentuk minuman mix juice. Mix juice ini mengandung buah-buahan, kurma tunisia, madu, dan kacang merah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian minuman mix juice terhadap kontraksi uterus dan pembukaan serviks selama kala I persalinan. Penelitian ini menggunakan desain randomized controlled trial. Populasi target adalah semua ibu yang akan melahirkan di Kota Bandung pada bulan Maret−April 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah gravida <4 yang akan melahirkan di Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar (PONED) Ibrahim Ajie, Puter, Garuda, Pagarsih, dan Padasuka, yaitu 30 subjek pada kelompok perlakuan dan 30 subjek pada kelompok kontrol. Kontraksi uterus dan pembukaan serviks diukur secara klinis dan dicatat pada partograf. Analisis data menggunakan uji chi-kuadrat, uji t independen, dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian didapatkan pengaruh pemberian minuman mix juice terhadap frekuensi, lama dan intensitas kontraksi uterus, serta pembukaan serviks dengan nilai p<0,05 dan nilai RR masing-masing sebesar 1,3; 3,3; 2,6; 1,7. Simpulan, pemberian minuman mix juice selama kala I persalinan berpengaruh terhadap kemajuan kontraksi uterus dan pembukaan serviks.
Reproductive Health Problems in Adolescents in Banten Province Ismiyati, Ismiyati; Sabarudin, Udin; Sapiie, Tuti Wahmurti A.; Husin, Farid; Susanah, Susi; Sunjaya, Deni Kurniadi
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.142 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i1.3060

Abstract

Teenagers are the next generation that needs to be the center of attention. Physical and mental development in adolescents occurs rapidly. The process of changing times with free association arises causing debate about their reproductive health. The purpose of this study was to determine the reproductive health problems of adolescents in Banten province. This study used a qualitative design and constructivism paradigm. The research method was using the in-depth interview guideline instrument with 11 informants conducted in Banten province in January−June 2017. Qualitative data analysis using content analysis. The results showed that environmental factors such as family, relationships, health workers, and the availability of prostitution practice were trigger teenagers' problems. The environment did not support them to learn about sexuality makes them seek information from sources that cannot be justified. This practice made adolescents have inappropriate knowledge about adolescent reproductive health. The availability of prostitution practice was a unique highlight for those who can channel their curiosity in fulfilling their sexual desires. In conclusions, adolescent reproductive health problems in Banten province consisted of premarital sex behavior, teenage pregnancy, teenage marriage, youth delivery, sexually transmitted diseases, and abnormal sexual behavior. These problems arise due to factors of knowledge, environment, and family economic status. PERMASALAHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI PROVINSI BANTENRemaja merupakan generasi penerus yang perlu menjadi pusat perhatian. Perkembangan fisik dan mental pada remaja terjadi secara pesat. Proses perubahan zaman dengan pergaulan bebas memicu timbulnya permasalahan kesehatan reproduksi pada mereka. Tujuan penelitian ini mengetahui permasalahan kesehatan reproduksi remaja di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan paradigma konstruktivisme. Metode penelitian menggunakan instrumen wawancara mendalam kepada 11 informan yang dilakukan di Provinsi Banten pada bulan Januari–Juni 2017. Analisis data kualitatif menggunakan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti keluarga, pergaulan, tenaga kesehatan, dan ketersediaan tempat prostitusi memicu permasalahan remaja. Lingkungan yang tidak mendukung mereka untuk belajar tentang seksualitas membuat mereka mencari informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal tersebut membuat remaja memiliki pengetahuan yang tidak tepat tentang kesehatan reproduksi remaja. Ketersediaan tempat-tempat prostitusi menjadi sorotan khusus bagi mereka yang dapat menyalurkan keingintahuan mereka dalam memenuhi hasrat seksualitas. Simpulan, permasalahan kesehatan reproduksi remaja di Provinsi Banten terdiri atas perilaku seks pranikah, kehamilan remaja, pernikahan remaja, persalinan remaja, penyakit seksual, dan perilaku seks menyimpang. Permasalahan tersebut muncul karena faktor lingkungan, pengetahuan, dan ekonomi keluarga.
The Use Reproductive Health Game (KEPO Game) on Female Adolescent’s Five Dimensions Satisfaction Susilawati, Sri; Husin, Farid; Wirakusumah, Firman Fuad; Dhamayanti, Meita; Herman, Herry; Anwar, Ruswana; Sekarwana, Nanan
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.453 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i1.2966

Abstract

The adolescent’s reproductive health is the major problem that should take into consideration. To solve this problem, it needs an alternative strategy by using a media, reproductive health/kesehatan reproduksi (KEPO) game, in Android smartphone. The aim is analyzing the effect of KEPO game on the five dimensions of female adolescent’s satisfaction. The research method was quasi-experiment, and the research design used pre-test post-test with control group design. The sampling technique used simple random sampling. The subject was 64 respondents of female student age of 12−15 years old in public junior high school in Bandung city. The respondents divided into two groups, the first one treated by KEPO game is 32 students of Public Junior High School 50 Bandung, while the control group was 32 students of Public Junior High School 8 Bandung, get counseling from Ujungberung Indah Public Health Center; the entire research conducted in April−May 2017. Research result shows the percentage differential of satisfaction average score improvement on both groups. The treatment group produces percentage of content 14.6%, display 23.6%, accuracy 11.4%, easiness 12.4%, and correctness 17%. In the other hand, control group produces content 5%, display 3%, accuracy 4.3%, easiness 2.8%, and correctness 4.7% with a p value for each indicator was p<0.05 on the intervention group and p<0.05 on the control one. Entirely, it known that adolescent’s satisfaction from those five aspects in using KEPO game has a matter differential p<0.05, with satisfied percentage, was 84%. In conclusion, there was an effect of KEPO game on the five dimensions of female adolescent’s satisfaction. PENGARUH PENGGUNAAN GIM KESEHATAN REPRODUKSI (KEPO) TERHADAP LIMA DIMENSI KEPUASAN REMAJA PEREMPUANKesehatan reproduksi remaja merupakan masalah utama yang harus diperhatikan sehingga untuk mengatasi ketidakpuasan remaja, diperlukan strategi alternatif, yaitu gim kesehatan reproduksi (KEPO) menggunakan smartphone Android. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gim KEPO terhadap lima dimensi kepuasan remaja perempuan. Metode penelitian adalah quasi-experiment dan desain penelitian menggunakan pre-test post-test with control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Subjek penelitian adalah 64 responden siswa perempuan usia 12–15 tahun SMP Negeri di Kota Bandung. Responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan menggunakan gim KEPO sebanyak 32 siswa SMP Negeri 50 Bandung, sedangkan kelompok kontrol menerima penyuluhan dari Puskesmas Ujungberung Indah sebanyak 32 siswa SMP Negeri 8 Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April–Mei 2017. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan persentase peningkatan nilai rerata kepuasan pada kedua kelompok. Kelompok perlakuan menghasilkan persentase konten 14,6%, tampilan 23,6%, akurasi 11,4%, kemudahan 12,4%, dan ketepatan 17%. Di sisi lain, kelompok kontrol menghasilkan konten 5%, tampilan 3%, akurasi 4,3%, kemudahan 2,8%, dan ketepatan 4,7% dengan nilai p untuk setiap indikator sebesar p<0,05 pada kelompok intervensi dan p>0,05 kelompok kontrol. Secara keseluruhan, diketahui bahwa kepuasan remaja dari kelima aspek kepuasan dalam menggunakan gim KEPO memiliki perbedaan yang bermakna p<0,05 dengan persentase puas 84%. Simpulan, terdapat pengaruh penggunaan gim KEPO terhadap lima dimensi kepuasan remaja perempuan.
Comparison of the Effectiveness of Piper Crocatum and Sour Turmeric Acid for Healing Time Lestari, Dewi; Usman, Andi Nilawati; Alam, Gemini; Hadju, Veni; Husin, Farid; Sartini, Sartini
Biota Vol 15 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jb.v15i1.412

Abstract

Maternal mortality (MMR) is still 359 per 100,000 live births, and the expected target is still far from what was proclaimed in 2030, the number of 70 per 100,000 live births. Based on data from WHO (Word Health Organization), in 2015, the deaths were around 2.7 million cases caused by perineal injuries. According to IDHS data (Indonesian Demographic and Health Survey), in 2017, the maternal mortality rate (MMR) was 305 per 100,000 live births caused by an infection in the perineal wound. The total maternal mortality rate (MMR) in various provinces in Indonesia has decreased from 4,226 to 4,221. In 2019 the maternal mortality rate (MMR) was most contributed by bleeding (30.3%) and postpartum infection (5%). This study aimed to determine the differences in the effectiveness of red betel and turmeric acid in the complementary wound healing treatment in postpartum women. This study was a quasi-experimental pretest-posttest control group design with a total sampling method by giving three intervention and control groups, as many as 30 postpartum women with perineal wounds grades I and II according to the inclusion criteria with the group given red betel, tamarind, and turmeric. Control group at Anutapura General Hospital Palu. Perineal wound care using the REEDA scale (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The results showed a difference in the effectiveness of red betel and turmeric acid on perineal healing. The average Mann-Whitney statistical test results were on the 5th and 7th days (P-Value < 0.005). This study shows that Piper crocatum can accelerate perineal wound healing and become an alternative for complementary therapy and perineal wound healing.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER I PRIMIGRAVIDA DI KOTA TASIKMALAYA Patimah, Meti; Husin, Farid; Effendi, Jusuf S.
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 12 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v12i2.64

Abstract

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak hanya tertuju pada pemeliharaan kesehatan fisik saja tetapi juga kesehatan psikologis ibu. Salah satu faktor kesehatan psikologis yang sering terjadi adalah kecemasan dan kurangnya dukungan social. Dukungan sosial digambarkan sebagai bantuan emosional yang diberikan kepada individu oleh orang-orang di sekitarnya seperti suami, teman, atau anggota keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 30 orang ibu hamil trimester I primigravida dengan usia kehamilan 8-12 minggu yang diperoleh secara acak dari 21 puskesmas di Kota Tasikmalaya. Pengukuran dukungan sosial dan kecemasan menggunakan kuisioner. Analisis hubungan dukungan social dan kecemasan menggunakan uji Chi Square dengan CI 95%. Hasil penelitian diperoleh data dukungan sosial rendah sebesar 30% dan dukungan sosial sedang sebesar 70%. Kecemasan sedang sebesar 43,3% dan kecemasan berat sebesar 56,7%. Ibu hamil dengan dukungan sosial rendah memiliki kecemasan berat sebanyak 30%, sedangkan ibu hamil dengan dukungan sosial sedang memiliki kecemasan sedang sebanyak 43,3% dan kecemasan berat sebanyak 26,7%. Hasil analisis hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan pada ibu hamil trimester 1 primigravida nilai p=0,003, dengan nilai OR 2,625 (CI 95%=1,522-4,528). Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan pada ibu hamil trimester 1 primigravida. Perlu ditingkatkan dukungan suami, keluarga, dan bidan serta peningkatan fungsi kelas ibu hamil pada trimester 1 sehingga ibu hamil dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan sesama ibu hamil. Kata Kunci : dukungan sosial, ibu hamil, kecemasan, trimester 1