Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FORMULATION AND CHARACTERISTICS OF SOLID PERFUME FROM LEMONGRASS OIL WITH VARIATION BEESWAX AND ESSENTIAL OIL Yunus, Muhammad; Amalia, Zuhra; Ridwan, R; Aida, Atiqah; Ilmi, Awanis
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 22, No 02 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v22i02.6171

Abstract

ABSTRACT The potential availability of abundant essential oil plants in Indonesia is very beneficial for the community. One of the essential oil plants that can be utilized for its potential is citronella. Citronella oil can be formulated into solid perfume as an innovation to replace liquid perfume. This study aims to formulate and characterize solid perfume from various variations of beeswax concentration (30%, 40%, 50%), citronella (1%, 3%, 5%) and several note parfume. The solid perfume was characterized by observing the density value, boiling point value, organoleptic test and functional group test. The results showed that the highest density value of 0.9786 gr/ml and the melting point value of 69°C were in the 50% beeswax formulation and 1% citronella oil concentration. The lowest solid perfume density value of 0.9350 gr/ml and melting point value of 61°C were in the 30% beeswax formulation with 5% citronella oil concentration. FT-IR testing results, the solid perfume produced has the same functional groups in the mixture of raw materials made. This indicates that no new compounds are formed. The results of organoleptic testing show that solid perfume with 40% beeswax composition and 1% concentration is the most preferred. Keywords: Solid Perfume, Citronella Oil, Beeswax, Density
Pengaruh Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga Odorata) dalam Formulasi Body Lotion Berbasis Minyak VCO Ahmad, Fachraniah; Elwina, Elwina; Amalia, Zuhra; Habibah, Ummi
Jurnal Teknologi Vol 25, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/teknologi.v25i1.6673

Abstract

This study aims to examine the effect of the addition of kenanga essential oil on the manufacture of body lotion as an antibacterial with VCO oil as the basic ingredient. VCO oil is very good for the skin and to add to the advantages of the body lotion, kenanga oil is added as an anti-bacterial and anti-oxidant ingredient for the skin. The body lotion formula used is the formulation of ingredients using Virgin Coconut Oil (VCO), olive oil, rose water, and beeswax. This research was conducted by mixing the three ingredients, namely olive oil, beeswax and VCO. Then heat it at 50°C, then homogenized. Next, rose water and ylang ylang oil were added to the mixture. All ingredients were then stirred until evenly distributed, ensuring the homogeneity of the resulting lotion. Then the product was analyzed including antioxidant test, bacterial test, and organoleptic test. Organoleptic test was conducted to determine the characteristics of the physical properties of the body lotion produced including aroma and moisture. body lotion is a very strong antioxidant (IC50 value 50). For the 10 mL VCO variation, the 8 mL essential oil variation shows the best IC50 value of 16.71 µg/mL  and the 20 mL VCO variation, at 8 mL essential oil shows the best IC50 value of 14.39 µg/mL. The results of the analysis after the use of body lotion with a sample of 8 mL essential oil and 20 mL VCO there are fewer colonies with a value of 3 APM colonies / gram, the sample still meets the requirements of microbial contamination according to SNI because it does not exceed 3 APM / gram and in accordance with SNI body lotion 2016.
Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Tempurung Kelapa menjadi Briket Biomassa Furqan, Muhammad Haikal; Elfiana, Elfiana; Amalia, Zuhra
Jurnal Teknologi Vol 25, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/teknologi.v25i1.6282

Abstract

Non-renewable fuel energy that is increasingly depleted is a concern of many people and many practitioners and academics are starting to try to make alternative fuels derived from renewable resources. The process of making briquettes from coffee skin waste and coconut shells has been carried out by the carbonization method. To find the effect of variations in raw materials on the quality of briquettes and to find what is the best adhesive content on the quality of briquettes produced includes several tests, namely water content, ash content, calorific value and burning rate based on SNI. The manufacture of coffee husk and coconut shell briquettes was carried out with variations of raw materials 0: 100, 25: 75, 50: 50, 75: 25, 100: 0 and adhesive variations of 8%, 10%, 12%, 14% and 16%. From the test results, the ratio of raw materials is good in the ratio of 0:100, 25:75 and 50:50 with 8%-12% adhesive. With the test results of water content 4.36 - 7.06 (%), the results of ash content 3.74 - 6.18 (%), the results of the combustion rate 0.257 - 0.215 (g/min), and the results of calorific value 6345.99 - 5705.94 (cal/g).
PURIFIKASI MINYAK NILAM HASIL DISTILASI INDUSTRI LOKAL DI DESA MEUNASAH MEE KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEUMAWE Adriana, Adriana; Zulkifli, Zulkifli; Yunus, Muhammad; Pardi, Pardi; Rihayat, Teuku; Amalia, Zuhra; Zaini, Halim; Irwan, Irwan
Jurnal Vokasi Vol 7, No 2 (2023): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i2.4129

Abstract

Minyak nilam merupakan salah satu minyak yang paling populer di industri minyak aromatic. Nilai ekonomis minyak nilam sangat ditentukan oleh kualitas dan konsentrasi komponen utama dalam minyak. Usaha penyulingan minyak nilam di daerah Lhokseumawe masih dilakukan menggunakan alat tradisional, sehingga kualitas minyak yang dihasilkan tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Kualitas minyak nilam ditentukan oleh karakteristik alami masing-masing minyak dan komponen asing yang tercampur di dalamnya. Adanya komponen asing tersebut tentunya akan menurunkan kualitas minyak nilam yang dihasilkan. Proses purifikasi secara kimia atau fisika sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu dan nilai jual minyak nilam. Proses purifikasi yang dilakukan adalah untuk pemurnian minyak nilam hasil produksi industri lokal. Proses pemurnian ini bisa menghasilkan minyak yang lebih cerah dan karakteriknya memenuhi persyaratan mutu standar. Artikel ini merupakan hasil uji laboratorium terhadap minyak nilam produksi lokal Desa Meunasah Mee Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe
PELATIHAN PEMANFAATAN DAGING IKAN BULAN PADA PEMBUATAN KERUPUK IKAN YANG BEBAS DARI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN SINTETIS DI DESA JAMBO TIMU KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Habibah, Ummi; Nurlaili, Nurlaili; Amalia, Zuhra; Fona, Zahra
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.966 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.677

Abstract

Kerupuk ikan yang beredar dipasaran mengandung karbohidrat tinggi dan bahan tambahan makanan sintetis, seperti pengawet, penstabil warna, dan penambah cita rasa. Pembuatan kerupuk ikan dari ikan segar hasil tangkapan/panen nelayan dan bebas dari bahan tambahan makanan sintetis sebagai wujud kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe di desa Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumwe. Kerupuk ikan yang dihasilkan akan lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Pelatihan ini mendapat tanggapan serius dari peserta, pengelola TBM Hasan-Savvas dan perangkat desa. Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta ibu-ibu rumah tangga masyarakat nelayan. Semua peserta mengikutinya dengan tekun dan turut serta dengan aktif dalam semua tahapan pelatihan hingga selesai. Ikan yang digunakan adalah ikan bulan sebagai bahan baku karena harganya sangatlah rendah dan mengandung nilai gizi tinggi. Pembuatannya menggunakan bahan dan alat yang sederhana. Bahan yang digunakan tepung tapioka, daging ikan, telur, air, garam, gula, kunyit, dan bawang putih. Ada bebera tahapan pembuatannya. Tahap pertama, pembuatan adonan yaitu mencampurkan semua bahan yang digunakan dan telah dihaluskan sebelumnya. Tahap kedua, pencetakan dengan cara mendadar adonan menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian dipotong-potong sesuai selera. Tahap ketiga, pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari langsung sampai kaku dan mudah patah. Tahap keempat, penggorengan menggunakan minyak dalam kemasan, kerupuk ikan siap disajikan. Kerupuk ikan yang dihasilkan sangat renyah, berwarna putih, rasanya enak, dan bentuknya sedikit melengkung. Kerupuk ikan harus dikemas dalam wadah tertutup agar tidak lembek dan terhindar dari faktor perusaknya. Kerupuk ikan dapat dijadikan alternatif usaha dalam meningkatkan ketentraman, kenyamanan kehidupan bermasyarakat nelayan. Kerupuk ikan dapat dipasarkan secara langsung atau setelah digoreng.Kata kunci— Kerupuk ikan, Ikan Bulan, Renyah, Bahan Tambahan Makanan Sintetis, Peluang Usaha, Pengemasan.
PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN BERNILAI EKONOMIS BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH Diana, Selvie; Marlina, Marlina; Amalia, Zuhra; Amalia, Amalia
Jurnal Vokasi Vol 1, No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.926 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v1i1.570

Abstract

Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis ini merupakan program aplikasi ipteks yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan utama yang dihadapi oleh Mitra. Adapun Mitra pada kegiatan ini adalah remaja putus sekolah di Desa Alue Lim Kota Lhokseumawe. Permasalahn utama mitra adalah masih rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan mitra secara finansial serta belum dimanfaatkannya sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alue Lim yang berada di wilayah mitra. Pelatihan ini bertujuan agar mitra mengerti dan menerapkan proses pemanfaatan sampah plastik menjadi produk kerajinan tangan seperti tas dan dompet yang bernilai ekonomis. Produk tersebut diharapkan dapat dijual sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirin mitra secara finansial serta dapat mengurangi beban TPA dalam menampung sampah plastik. Kegiatan ini diawali dengan meninjau kondisi eksisting mitra kemudian dilanjutkan dengan pembinaan masyarakat dan workshop pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya ilmu dan keahlian mitra dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan sampah plastik serta mampu membuat tas dan dompet dari sampah plastik bekas kemasan detergen, sabun, pewangi pakaian, dan plastik kresek yang bernilai ekonomis.Kata Kunci: anorganik, pemanfaatan, plastik, masyarakat, sampah